Kanker sebenarnya memang dapat tumbuh di berbagai bagian tubuh, termasuk pula pada jaringan lunak dan otot (rabdomiosarkoma). Apa beda kanker jaringan lunak ini dari jenis kanker lain? Bagaimana mengenali gejala kanker jaringan lunak pada otot, dan bagaimana membedakannya dengan gejala yang muncul dari keluhan kesehatan lain?
Pada kesempatan ini kita juga akan melihat bagaimana kanker kelenjar lunak ini terbentuk. Apakah berbeda dari jenis kanker lain yang menyerang sel-sel yang bekerja pada fungsi organ?
Apa Sebenarnya Kanker Otot?
Sebelum kita memahami lebih dalam mengenai kanker jaringan lunak dan otot, kita akan membahas terlebih dulu soal sarkoma. Kanker sarkoma adalah nama lain dari kanker jaringan lunak. Kanker yang terbentuk pada otot sendiri merupakan bagian dari kanker sarcoma.
Kanker jaringan lunak atau sarkoma sendiri adalah jenis sel kanker yang terbentuk dari sel-sel jaringan pengikat dalam tubuh. Ini termasuk pula kanker pada otot, jaringan lemak, jaringan persendian, jaringan fibrosis organ, jaringan kulit dalam, jaringan ikat pembentuk truktur organ, hingga jaringan pembuluh darah. Sarkoma tidak terbentuk dari sel-sel yang berperan dalam  fungsi organ.
Dan ketika bicara soal penyakit kanker yang terbentuk pada otot, maka artinya kita tengah membicarakan salah satu jenis kanker yang cukup langka bernama rabdomiosarkoma (rhabdomyosarcoma).
Rabdomiosarkoma ini merupakan jenis kanker jaringan lunak yang spesifik terbentuk dari sel-sel otot yang berkaitan dengan rangka. Termasuk pula sejumlah otot lain yang terbukti memiliki karakter sel serupa dengan otot pada rangka, seperti pada perut, saluran kencing dan ginjal.
Memahami Asal Muasal Kanker Jaringan Lunak
Sebagaimana dijelaskan, bahwa kanker rabdomiosarkoma merupakan salah satu bagian dari kanker jaringan lunak. Ini merupakan kanker yang terbentuk dari sel-sel spesifik dari otot rangka. Dan rabdomiosarkoma terbentuk dari sel khusus bernama rhabdomyoblasts.
Ini adalah jaringan yang menjadi bagian dari penyusun jaringan otot utamanya yang terdapat pada jaringan ikat sekitar tulang,. Sel rhabdomyoblasts ini bekerja aktif sejak seseorang di dalam kandungan. Otot akan terbentuk dari sel-sel rhabdomyoblasts matang untuk dapat membelah diri dengan sempurna.
Namun, ketika sel-sel rhabdomyoblasts ini tidak menjadi matang sebagaimana seharusnya, maka sistem pembelahan diri dan pembentukan sel-sel otot lainnya akan terganggu dan menjadi abnormal. Inilah yang menjadi awal mula sel kanker mulai terbentuk.
Dalam asumsi lain dipercaya meski rabdomiosarkoma pada umumnya terbentuk sel rhabdomyoblasts yang gagal menjadi matang. Tetapi beberapa riset meragukan bahwa sel kanker sepenuhnya terbentuk dari mutasi sel rhabdomyoblasts tersebut. Melainkan dari sel-sel lain dalam jaringan ikat yang belum sepenuhnya dipahami.
Ini terkait dengan fakta bahwa perkembangan kanker yang serupa dengan rabdomiosarkoma juga ditemukan pada jaringan ikat pada organ seperti pada ginjal dan lambung. Yang notabene tidak memiliki tulang sebagai penyangga di dalamnya. Sedang, sel rhabdomyoblasts  diyakini awalnya hanya ditemukan dalam jaringan ikat yang melekat pada tulang.
Dalam temuan lain berikutnya dijelaskan bahwa sel-sel rhabdomyoblasts ini rupanya tidak hanya dapat berkembang pada area jaringan lunak atau jaringan ikat di sekitar tulang. Tetapi juga dapat berkembang pada jaringan lunak lain di luar area tulang. Termasuk pada jaringan otot yang membentuk struktur organ tertentu.
Karena itu, rabdomiosarkoma dapat terbentuk pada organ yang tidak berlekatan dengan tulang. Kanker jaringan lunak memang lebih lazim ditemukan pada area leher, kepala, tulang punggung, kaki dan tangan. Tetapi, fakta lain terungkap bahwa kanker sejenis dapat muncul pada sistem urinasi, organ reproduksi, area dada dan perut.
Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!
WHATSAPP SEKARANGJenis-Jenis Kanker Rabdomiosarkoma
Meski sejumlah riset meyakinkan temuan bahwa rabdomiosarkoma berkaitan dengan sel-sel khusus yang bekerja pada sistem regenerasi sel. Tetapi faktanya, penyakit kanker ini  menyerang dengan cara spesifik.
Ada tiga kategori dari pembagian jenis kanker rabdomiosarkoma sesuai dengan asal perkembangannya dan tiga kategori tersebut antara lain:
-
Embryonal Rhabdomyosarcoma
Gangguan ini berawal dari perkembangan sel rhabdomyoblasts yang menjadi imature. Menyebabkan pasien mengalami mutasi sel sejak dini dan mengacu pada kanker. Biasanya kanker jenis ini terjadi pada anak-anak pada kisaran usia 5 tahun.
Kanker ini  memiliki tingkat prognosis yang relatif tinggi terutama bila pengobatan dilakukan di usia dini. Kanker ini menyerang area kepala dan leher,  tetapi juga acap kali menyerang saluran kencing dan organ vital.
-
Alveolar Rhabdomyosarcoma
Berbeda dengan kategori Embryonal Rhabdomyosarcoma, jenis rabdomiosarkoma yang satu ini lebih banyak menyerang usia remaja. Lebih dominan menyerang area otot pada lengan, tungkai, kaki, dada dan perut. Jenis kanker ini memang lebih sering menyerang otot rangka.
Jenis kanker ini terbilang lebih berbahaya dibandingkan jenis kanker rabdomiosarkoma sebelumnya. Dan memiliki prognosis atau tingkat keberhasilan pengobatan yang tidak tinggi.
-
Pleomorphic Rhabdomyosarcoma
Ini merupakan jenis rabdomiosarkoma dengan prognosis yang relatif lebih rendah dibanding yang lain. Lazimnya penyakit rabdomiosarkoma ini terjadi di usia dewasa dan acapkali terjadi pada otot rangka.
Memahami Gejala Kanker Jaringan Lunak (Rabdomiosarkoma)
Diakui bahwa sejumlah jenis kanker pada otot rangka ini memiliki prognosis atau potensi kesembuhan yang relatif rendah. Tetapi, sebenarnya bila saja kanker dapat terdiagnosis lebih awal dan pengobatan dapat dilakukan lebih awal, maka prognosis dapat lebih tinggi.
Hanya saja sulit mengidentifikasi gejala kanker otot dengan mudah. Pada dasarnya memang tidak ada spesifikasi khusus untuk mengenali gejala kanker jaringan lunak. Â Karena gejala kanker jaringan lunak akan muncul sesuai dengan lokasi dimana kanker terbentuk, ukuran dari kanker tersebut dan area mana yang mendapatkan tekanan dari terbentuknya massa kanker.
Rabdomiosarkoma berbeda dari jenis kanker karsinoma. Karena kanker jenis karsinoma secara spesifik akan menyerang sel-sel fungsional dari organ. Secara langsung akan terjadi gangguan fungsi organ karena sel-sel yang berperan dalam fungsi orga mengalami kerusakan dan mutasi.
Rabdomiosarkoma akan menyerang sel-sel otot dan jaringan lunak yang membentuk struktur organ atau struktur rangka. Artinya kanker dapat muncul secara random di dalam tubuh. Itu menyebabkan setiap pasien mungkin akan menunjukan gejala kanker otot yang berbeda.
Kadang keluhan yang muncul akan demikian menyerupai keluhan kesehatan lain. Hingga banyak pasien rabdomiosarkoma yang sulit terdiagnosis awal. Karena gejala kanker yang terlihat akan menyerupai keluhan infeksi atau gangguan fungsi.
Untuk dapat mengenali gejala kanker rabdomiosarkoma kita hanya dapat mengacu pada sejumlah informasi keluhan yang rata-rata dikeluhkan pengidap rabdomiosarkoma pada bagian-bagian berbeda. Sejumlah gejala kanker rabdomiosarkoma tersebut antara lain seperti berikut.
-
Gejala Kanker yang Muncul pada Otot Rangka
Apabila rabdomiosarkoma terbentuk pada otot leher, dada, punggung, lengan, kaki, tungkai hingga paha. Maka gejala kanker jaringan lunak pertama yang muncul adalah terbentuknya benjolan yang teraba.
Biasanya disertai dengan rasa nyeri, ketidak nyamanan untuk beraktivitas, seperti nyeri punggung atau nyeri pada leher. Gejala kanker ini juga dikenali dengan munculnya keluhan otot terasa lemah dan tampak meradang kemerahan. Bila kanker terbentuk di leher, pasien mungkin akan mudah batuk.
-
Gejala Kanker yang Muncul pada Otot Mata
Apabila rabdomiosarkoma terbentuk pada otot area sekitar rangka lubang mata, maka pasien akan mengeluhkan rasa tidak nyaman dan tekanan pada mata. Gejala kanker otot lain perubahan pada bentuk mata di satu sisi, seperti lebih besar, menonjol atau malah menyipit. Pasien juga bisa menjadi juling dan mengalami gangguan pada fokus.
-
Gejala Kanker yang Muncul pada Otot Nasal
Apabila kanker menyerang otot pada rangka sekitar tulang hidung, maka pasien akan mengalami gejala kanker jaringan lunak berupa gangguan pada fungsi nasal. Munculnya benjolan di area ini akan membuat pasien mudah sakit kepala, nyeri telinga dan nyeri hidung. Gejala yang lainnya adalah hidung tersumbat yang terus menerus, penurunan pendengaran dan gangguan penglihatan.
-
Gejala Kanker yang Muncul pada Otot Saluran Kencing
Apabila kanker terbentuk pada area  prostat, vagina, saluran kencing dan ginjal maka gejala kanker jaringan lunak yang dapat muncul adalah rasa tidak nyaman saat buang air kecil. Bisa jadi muncul darah pada urin disertai rasa nyeri ketika buang air kecil, buang air besar atau ereksi.
-
Gejala Kanker yang Muncul pada Otot Perut
Apabila kanker terbentuk pada otot perut dan pelvis, maka pasien akan mengeluhkan gejala kanker jaringan lunak berupa rasa nyeri pada area sekitar perut. Kadang pasien akan lebih sering muntah, kehilangan nafsu makan dan konstipasi yang berketerusan. Karena massa dalam perut menyebabkan sistem pencernaan tersumbat dan tidak bekerja sebagaimana mestinya.
-
Gejala Kanker yang Muncul pada Otot Hati
Apabila rabdomiosarkoma terbentuk di area sekitar hati atau empedu, maka pasien biasanya akan mengalami masalah dengan sistem sirkulasi cairan empedu. Hingga muncul gejala kanker otot seperti kulit kuning, mudh lelah, kehilangan selera makan.
Gejala kanker jaringan lunak pada otot memang akan sulit dibedakan dengan gejala penyakit lainnya. Dan karena itu, apablila Anda terus menerus mengeluhkan sejumlah kondisi yang mirip dengan gejala seperti yang disebutkan di atas, sangat disarankan untuk melakukan pemeriksaan medis secepatnya. Diagnosis awal sangat membantu meningkatkan potensi kesembuhan.