Kanker tonsil (amandel) adalah salah satu jenis kanker kepala dan leher yang cukup langka. Kanker tonsil sering ditandai dengan gejala berupa benjolan di leher dan sakit di tenggorokan. Penyakit ganas ini sering dikaitkan dengan kebiasaan merokok, minum alkohol berlebihan, juga infeksi virus HPV.
Apakah ada orang terdekat Anda yang didiagnosis mengidap kanker ini? Atau mungkin Anda sendiri yang terdiagnosis? Dan Anda ingin mencari info seputar kanker pada amandel ini? Anda datang ke artikel yang tepat, karena di sini akan ditelusuri tentang apa itu kanker tonsil, bagaimana itu bisa terjadi, dan pilihan pengobatan apa saja yang tersedia.
Apa Itu Kanker Tonsil?
Ada tiga jenis tonsil (amandel) di tenggorokan, yaitu tonsil nasofaring yang disebut adenoid dan letaknya di belakang hidung, tonsil palatin yang letaknya di sisi-sisi tenggorokan, dan tonsil lingual yang letaknya di bagian belakang lidah.
Tonsil termasuk dalam bagian orofaring atau bagian tengah dari tenggorokan. Tonsil terbentuk dari jaringan limfoid dan berfungsi untuk membantu melawan infeksi serta melindungi tubuh dari serangan kuman. Kanker paling rentan terjadi di tonsil palatin, yang adalah dua bantalan (pad) berbentuk oval dan terbuat dari sel darah putih.
Kanker bisa berkembang di tonsil atau amandel akibat adanya sel-sel di permukaan dinding tonsil yang tumbuh secara berlebihan atau tak terkendali. Bahkan kanker tetap bisa berkembang meski Anda sudah melakukan operasi pengangkatan amandel (tonsilektomi) tetapi masih ada sebagian jaringan amandel yang tersisa setelah operasi.
Penyakit ini kadang terlambat didiagnosis karena beberapa orang tidak merasakan gejala yang kentara hingga kanker berkembang cukup parah di tonsil. Mereka kemungkinan baru menyadari gejala-gejalanya setelah kanker menyebar ke area lain di mulut, misalnya ke lidah atau ke kelenjar getah bening di leher.
Terdapat dua jenis utama kanker ini, yaitu: karsinoma sel skuamosa, yang mencakup sebagian besar dari kasus kanker ini, dan limfoma. Artikel ini akan berfokus pada kanker jenis karsinoma sel skuamosa yang kasusnya jauh lebih banyak daripada jenis limfoma.
Apa yang Menyebabkan Kanker di Amandel?
Para ahli menyimpulkan bahwa ada beberapa faktor yang diyakini mampu memperbesar risiko seseorang untuk mengembangkan kanker ini. Faktor tersebut disebut sebagai faktor risiko. Berikut adalah sejumlah faktor risiko dari kanker ini.
Merokok
Orang-orang yang merokok atau menggunakan produk rokok tanpa asap memiliki risiko lebih besar untuk mengidap kanker di amandel.
Konsumsi Alkohol
Konsumsi alkohol yang terlalu sering atau berlebihan dapat meningkatkan risiko berbagai jenis kanker, termasuk kanker di bagian tengah tenggorokan ini. Bahkan risiko seseorang akan lebih besar lagi apabila ia mengonsumsi alkohol sekaligus merokok.
Infeksi HPV
Infeksi HPV (human papillomavirus) adalah infeksi virus menular seksual yang juga membuat seseorang berisiko menderita kanker di kepala dan leher, terutama kanker di orofaring (bagian tengah tenggorokan).
Faktor Jenis Kelamin
Diketahui bahwa ada lebih banyak pria yang mengidap kanker ini dibandingkan dengan wanita
Faktor Usia
Risiko kanker seseorang semakin meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Sebagian besar pasien didiagnosis kanker ini saat sudah berusia di atas 50 tahun.
Infeksi HIV
Orang-orang yang didiagnosis memiliki virus HIV (human immunodeficiency virus) bisa jadi lebih riskan untuk terkena kanker di amandel.
Anda bisa berusaha mencegah kanker ini dengan sedapat mungkin menghindari atau mengenadlikan faktor-faktor risiko di atas. Faktor yang terutama perlu diatasi adalah kebiasaan merokok, konsumsi alkohol secara berlebihan, dan infeksi virus HPV. Selain itu Anda dianjurkan untuk mengupayakan gaya hidup sehat yang terdiri dari pola makan yang baik dan bergizi seimbang, diimbangi olahraga teratur.
Seperti Apa Gejala Kanker Tonsil?
Pada awal-awal kemunculannya, gejala kanker tonsil mungkin dapat menyerupai gejala dari penyakit lain yang tidak serius. Karena itulah ada pasien yang salah mengira keluhannya sebagai sakit radang tenggorokan, radang amandel, atau sakit lain yang tidak perlu perawatan khusus. Agar tidak salah, Anda sebaiknya mulai waspada apabila mengalami gejala-gejala berikut:
- Sakit tenggorokan yang kronis (terus-menerus)
- Kesulitan untuk mengunyah atau menelan
- Sakit telinga yang kronis
- Tidak sanggup makan atau minum sesuatu yang mengandung banyak asam sitrat (contohnya jeruk dan lemon)
- Benjolan atau gumpalan di leher atau tenggorokan
- Luka di bagian belakang tenggorokan
- Berat badan turun tanpa sebab
- Air liur mengandung darah
Bila Anda melihat adanya gejala-gejala aneh seperti di atas, segera periksakan diri ke dokter. Tanyakan kepada dokter apakah ada kemungkinan bahwa gejala itu disebabkan oleh kanker pada tonsil atau kanker lainnya. Apabila dokter juga mencurigainya, beliau akan meminta Anda untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut agar mendapat diagnosis yang jelas. Setelah itu dokter akan memberikan penanganan sesuai dengan diagnosis itu.
Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!
WHATSAPP SEKARANGBagaimana Pengobatan Medis untuk Kanker Tonsil?
Pada umumnya pengobatan utama untuk kanker pada orofaring adalah menggunakan terapi radiasi yang diarahkan ke tumornya dan ke kelenjar getah bening. Pilihan lainnya yaitu dengan melakukan operasi yang dilanjutkan dengan terapi radiasi.
Pada kasus kanker yang sudah mencapai stadium lanjut, pengobatan utamanya biasanya melibatkan kombinasi antara kemoterapi & terapi radiasi, terapi radiasi + terapi tertarget, atau operasi yang dilanjutkan dengan kemoradiasi.
Untuk kanker yang sudah menyebar (bermetastasis), dokter mungkin juga akan menyarankan perawatan paliatif yang tujuannya untuk mengecilkan ukuran tumor serta meringankan gejala atau dampak dari kanker tonsil.
Operasi
Operasi mungkin dianjurkan untuk mengangkat tumor dari amandel, tenggorokan, atau kelenjar getah bening di sekitar mulut. Salah satu operasi yang umum dilakukan adalah tonsilektomi dimana seluruh amandel diangkat.
Terapi Radiasi
Terapi radiasi menggunakan gelombang sinar berenergi tinggi yang dihasilkan oleh mesin untuk menghancurkan sel-sel kanker. Dokter mungkin memberikan hanya terapi radiasi atau dikombinasikan dengan operasi.
Kemoterapi
Kemoterapi menggunakan obat-obat yang khusus ditargetkan ke sel-sel yang bertumbuh cepat, tujuannya untuk menghancurkan sel-sel kanker. Dokter memberikan kemoterapi untuk mengecilkan ukuran tumor sebelum memulai perawatan lain seperti radiasi atau operasi atau keduanya. Kemoterapi mungkin menjadi pengobatan utama pada kanker yang sudah menyebar, untuk meringankan gejala dan dampak dari kanker tonsil.
Kemoradiasi
Kemoradiasi adalah kombinasi dari kemoterapi dan terapi radiasi, dan merupakan pengobatan yang umum untuk kanker tonsil stadium lanjut. Mengombinasikan dua terapi diharapkan akan menambah keefektifan pengobatan. Dokter memberikan kemoradiasi untuk menghancurkan tumor agar pasien tidak perlu operasi, atau untuk menghancurkan sisa-sisa kanker yang tertinggal setelah operasi.
Terapi Tertarget
Beberapa kasus kanker di amandel memiliki sel-sel yang mengekspresikan protein EGFR secara berlebihan, sehingga kanker tumbuh lebih agresif. Terapi tertarget secara khusus menargetkan sel-sel ini, mencegah protein EGFR memicu pertumbuhan sel-sel.
Imunoterapi
Imunoterapi untuk kanker memanfaatkan sistem imun untuk mengatasi kanker. Terapi ini sedang dikembangkan untuk mengobati banyak jenis kanker. Meski belum menjadi pengobatan standar untuk kanker tonsil, tetapi imunoterapi sudah sering digunakan dalam berbagai pengujian klinis.
Ayo Berjuang Hadapi Kanker Tonsil!
Menghadapi penyakit yang ganas bisa sangat melelahkan, baik secara fisik maupu emosional. Pelajarilah sebisanya mengenai penyakit Anda dan berbagai pengobatan atau perawatan yang tersedia, dengan begitu Anda bisa membuat keputusan yang bijak dan sanggup menghadapinya dengan lebih baik.
Terimalah dukungan dari keluarga dan teman-teman yang peduli. Utarakan perasaan dan kekhawatiran Anda kepada mereka yang mau mendengarkan. Anda membutuhkan dukungan emosional agar tetap semangat dalam perjuangan melawan penyakit ini. Jangan ragu untuk minta bantuan jika Anda sedang tidak sanggup untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah.
Dan berupayalah untuk merawat diri Anda. Sebisa mungkin upayakan gaya hidup sehat, dengan menjaga pola makan yang baik dan teratur, diimbangi dengan olahraga yang cocok. Banyak pengalaman menunjukkan bahwa gaya hidup sehat membantu mengurangi gejala kanker tonsil. Namun sebaiknya tanyakan dulu kepada dokter mengenai pola makan atau jenis olahraga yang sesuai dengan kondisi Anda.
Demikianlah artikel ini yang mengulas tentang kanker tonsil. Semoga informasi ini dapat membantu Anda untuk semakin paham mengenai penyakit yang cukup langka ini. Nantikan juga info-info penting lain seputar penyakit kanker dan informasi kesehatan lain hanya di Deherba.com.