Keramas adalah bagian rutin hidup sehari-hari, yang sudah sejak kecil kita lakukan. Tapi tetap saja bisa bikin bingung. Ada yang bilang lebih jarang keramas lebih baik untuk rambut kita, yang lain lagi justru bilang yang sebaliknya. Bahkan orang yang sudah sangat memperhatikan perawatan rambut sekalipun bisa merasa ragu saat menentukan kapan waktu keramas yang baik.
Artikel ini akan membantu Anda untuk lebih memahami kapan waktu untuk keramas yang baik: berapa hari sekali atau berapa kali seminggu, apakah di pagi atau sore, dan apakah bagus keramas setiap hari.
Para ahli mengatakan bahwa tidak ada satu jawaban tentang seberapa sering orang harus keramas. Kita mungkin tidak perlu melakukannya sesering yang kita pikirkan. Biasanya itu tergantung pada pilihan pribadi, dan disesuaikan dengan jenis dan gaya rambut seseorang.
Alli Webb, penata rambut profesional, mengatakan bahwa tidak apa-apa untuk tidak keramas selama beberapa hari. Kenapa? Karena keramas terlalu sering dapat berdampak negatif pada rambut kita.
Apakah Bagus Keramas Setiap Hari?
Rasanya segar dan bersih kalau baru saja keramas, jadi tidak heran kalau banyak orang keramas setiap hari. Tapi kita sebenarnya tidak perlu keramas setiap hari, dan bahkan ada efek sampingnya. Itu bisa disamakan seperti mencuci muka, yang memang harus rutin dilakukan, tapi kalau terlalu sering justru mengganggu keseimbangan alami dari minyak sehat yang bermanfaat melembapkan.
Keramas setiap hari dapat menyebabkan kerusakan pada rambut. Dr. Joshua Zeichner, direktur penelitian kosmetik dan klinis di departemen dermatologi Rumah Sakit Mount Sinai, mengatakan bahwa keramas terlalu sering dapat membuat rambut kering dan rapuh dan menyebabkan iritasi pada kulit kepala.
Menurut Perry Romanowski, ahli kimia kosmetik, rambut akan membengkak saat sedang basah dan itu membuatnya jadi lebih rentan. Ia mengatakan bahwa proses menggosokkan sampo atau kondisioner di sekitar rambut dapat merusak kutikula rambut (lapisan terluarnya). Ketika rambut sudah kering, itu tidak rata secara sempurna, sehingga terlihat kusam, susah disisir, dan memicu terjadinya rambut bercabang.
Wanita dengan kulit kepala sensitif harus ekstra hati-hati. Paparan terhadap bahan pembersih dari sampo bisa menyebabkan iritasi di kulit kepala. Bagian sebagian orang, terlalu sering keramas bisa menimbulkan ruam dan gatal di kulit kepala mereka.
Tapi di saat yang sama, kita juga harus memastikan untuk keramas secara rutin, karena terlalu lama tidak keramas juga bisa mengiritasi kulit kepala. Jika tidak rutin keramas, minyak kulit kepala akan menumpuk serta menyebabkan rambut berminyak dan berketombe.
Kapan Waktu Keramas yang Baik?
Rata-rata orang bisa keramas setiap 2 – 3 hari sekali. Perhatikan juga tanda-tanda rambut sudah harus keramas: Jika rambut kelihatan sudah berminyak, kulit kepala gatal, atau ada ketombe karena kotoran.
Di samping itu, ada sejumlah faktor yang memenaruhi seberapa sering kita harus keramas: Usia, panjang rambut, jenis rambut, dan tingkat aktivitas.
Usia:
Tergantung pada usia kita, kelenjar minyak di kulit kepala kita bisa menjadi lebih aktif atau kurang aktif. Kelenjar minyak berada di bawah kendali hormon androgen. Inilah sebabnya orang yang lebih muda biasanya punya kelenjar minyak yang lebih aktif, karena kadar hormon mereka lebih tinggi.
Di sisi lain, wanita setelah menopause mengalami penurunan androgen, yang membuat produksi minyak jadi lebih sedikit. Pria juga akan punya kelenjar minyak yang kurang aktif seiring usia bertambah tua.
Panjang Rambut:
Kelenjar minyak, juga disebut kelenjar sebasea, hanya ada di kulit kepala. Minyak ini (atau disebut sebum) harus turun ke setiap helai rambut sampai ke ujungnya agar bisa melembapkannya.
Itu sebabnya rambut yang lebih panjang sering menjadi kering—karena lebih sulit bagi sebum turun sampai ke ujung rambut untuk membuatnya tetap lembap. Sering kali, semakin panjang rambut kita, semakin kering ujungnya.
Jenis Rambut:
Karena alasan serupa seperti di atas, rambut jenis keriting dan kasar cenderung lebih kering daripada rambut jenis lurus dan halus. Dalam kasus rambut keriting, minyak sebum harus melalui lekukan-lekukan rambut tersebut untuk melembapkannya sampai ke ujung.
Karena itu, jika kita punya rambut yang cenderung keriting, kita sebaiknya tidak terlalu sering keramas.
Selain jenis rambut keriting, lurus, panjang atau pendek, ada juga faktor proses kimiawi yang cenderung membuat rambut lebih rapuh.
Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!
WHATSAPP SEKARANGTingkat Aktivitas:
Kalau kita sering berolahraga dan banyak berkeringat, kita mungkin bertanya-tanya apakah harus selalu keramas sesudahnya. Sebetulnya tidak. Bahkan kalaupun kita olahraga setiap hari, kita tidak perlu sering-sering keramas.
Untuk menentukan kapan waktu keramas yang baik, lebih penting untuk mempertimbangkan jenis, tekstur, dan jumlah produksi minyak rambut kita.
Shilpi Khetarpal, MD, seorang dermatologis mengatakan bahwa ia biasanya menyarankan pasiennya untuk menjaga jadwal keramas, entah itu tiga atau dua kali seminggu, atau mungkin seminggu sekali, tidak soal tingkat aktivitas mereka.
Apakah Saya Terlalu Sering Keramas?
Bagaimana kita bisa tahu apakah kita sudah terlalu sering keramas? Perhatikan tanda-tanda berikut ini pada rambut dan kulit kepala:
- Rambut jadi kering dan rapuh
- Rambut mengalami kerusakan
- Kulit kepala jadi kering, iritasi, atau gatal
Kulit kepala yang kering dapat memicu lebih banyak kerontokan rambut.
Tapi di sisi lain, dalam beberapa kasus, kurang sering keramas dapat menyebabkan masalah ketombe, yang disebut dermatitis seboroik. Dalam kasus semacam itu mungkin perlu memakai sampo obat untuk mengatasinya, yang bisa dibeli di apotik.
Tips Agar Tidak Terlalu Sering Keramas
Kalau kita mengalami masalah di rambut dan kulit kepala akibat terlalu sering keramas, cobalah tips-tips berikut untuk mengurangi waktu keramas kita.
Pakai sampo kering (dry shampoo):
Meski bukan pengganti keramas, sampo kering bisa membantu meredam minyak. Sampo ini mengandung bubuk yang membantu menyerap minyak rambut, dan minyak ini jadi jauh berkurang sehingga lebih mudah disisir.
Fokus pada perawatan kondisioner:
Bagi orang yang punya rambut lebih panjang, sebaiknya fokus pada perawatan kondisioner di ujung-ujung rambut, bukan pada akarnya. Beberapa orang juga suka menggunakan minyak alami, seperti minyak kelapa, zaitun, atau jojoba, tapi sebaiknya tidak berlebihan.
Keramas hanya akar rambut:
Sampo dapat merusak rambut jika dipakai terlalu banyak. Cobalah untuk keramas hanya akar rambut untuk memastikan kulit kepala bersih dan menghilangkan minyak berlebih. Cara ini mencegah ujung rambut untuk menjadi terlalu kering dan rapuh.
Jadi, Kapan Waktu Keramas yang Baik?
Jadi, waktu keramas yang baik berapa hari sekali? Atau keramas berapa kali seminggu? Rata-rata orang bisa keramas setiap 2 – 3 hari sekali, atau 2 – 3 kali keramas dalam seminggu.
Namun kita juga harus mempertimbangkan tanda-tanda pada rambut dan kulit kepala kita. Jika rambut kelihatan sudah berminyak, kulit kepala gatal, atau ada ketombe karena kotoran—itu tandanya kita sudah harus keramas.
Pertimbangkan juga faktor-faktor lain, seperti jenis rambut. Jenis rambut yang lebih keriting dan kasar mungkin tidak perlu keramas sesering jenis rambut yang lebih lurus dan halus.
Dan sewaktu keramas, upayakan untuk fokus keramas di akar rambut dan kulit kepala. Karena ujung rambut adalah bagian rambut yang paling tua dan paling rapuh, sehingga butuh perawatan khusus untuk menjaga kelembapannya. Gunakan kondisioner untuk menjaga kelembapan rambut, khususnya di bagian ujung-ujung rambut.
Demikianlah artikel ini yang membahas tentang kapan waktu keramas yang baik. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Anda. Temukan juga ulasan-ulasan menarik lain seputar topik kesehatan hanya di Deherba.com.