Belakangan ini kita sering mendengar saran untuk mengonsumsi vitamin C dosis tinggi, antara 500 – 1500 mg untuk memperoleh manfaat terbaik. Dikatakan bahwa hal itu akan membantu menjaga kesehatan tubuh juga merawat kecantikan, termasuk melindungi kulit dari sinar UV, penuaan dini, dan jerawat. Tetapi yang dikhawatirkan apabila terjadi kelebihan vitamin C.
Seberapa aman kah mengonsumsi vitamin C dosis tinggi? Apakah ada risiko yang perlu diperhatikan? Dan bagaimana cara mengonsumsi vitamin C yang aman agar bebas efek samping? Mari kita simak penjelasannya di artikel ini.
Berapa Kebutuhan Vitamin C Per Hari?
Menurut National Institutes of Health kebutuhan vitamin C per hari akan berubah-ubah seiring dengan usia dan kondisi tubuh kita. Secara umum, anak-anak membutuhkan vitamin C sekitar 15 – 50 mg. Sedangkan orang dewasa sekitar 80 mg. Dan ibu hamil membutuhkan sekitar 120 mg.
Meski demikian sebagian pakar melihat adanya manfaat jika mengonsumsi vitamin C dosis tinggi, bahkan hingga 10 kali lipat dari kebutuhan tubuh. Mereka berpendapat begitu karena adanya hasil penelitian yang menunjukkan manfaat vitamin C yang vital bagi tubuh.
Vitamin C berperan penting dalam produksi sel T dan sel B dalam tubuh, yang penting untuk meningkatkan kinerja sistem imun. Juga, vitamin C penting untuk membentuk kolagen dan sebagai antioksidan. Vitamin ini juga memperbaiki kebugaran tuuh dengan meningkatkan daya serap tubuh terhadap zat besi.
Apa Pengaruh Kelebihan Vitamin C pada Tubuh?
Mungkinkah seseorang mengalami masalah kesehatan akibat mengonsumsi vitamin C dosis tinggi? Berikut akan dijelaskan sejumlah hal yang perlu dipahami terkait pengaruh kelebihan vitamin C pada tubuh kita.
Vitamin C Tidak Disimpan oleh Tubuh
Beberapa jenis nutrisi dibentuk sendiri oleh tubuh, dan beberapa jenis nutrisi lain dapat disimpan sebagai cadangan oleh tubuh. Tetapi hal ini tidak berlaku dengan vitamin C. Tubuh tidak memiliki mekanisme untuk menyimpan vitamin C sebagai cadangan.
Vitamin C adalah jenis yang larut dalam air, sehingga kelebihan vitamin C dalam tubuh akan dibuang melalui urin. Hal ini dijelaskan dalam Indian Journal of Clinical Biochemistry tahun 2013.
Jadi pada dasarnya, kelebihan vitamin C tidak banyak berpengaruh pada tubuh. Tidak ada endapan vitamin ini yang disimpan oleh tubuh. Karena relatif bebas efek samping, maka vitamin ini selalu dianjurkan untuk dikonsumsi secara teratur setiap hari.
Kandungan Asamnya Bisa Memengaruhi Pencernaan
Walaupun aman dikonsumsi, namun vitamin ini punya kandungan asam yang tetap perlu diwaspadai. Bila kita mengonsumsi vitamin C dari sumber alami atau dalam dosis sewajarnya, sebenarnya kandungan asam ini (asam askorbat) tidak akan mengakibatkan efek samping.
Tetapi, bila yang dikonsumsi adalah vitamin C dosis tinggi, maka jumlah asam askorbat yang masuk ke dalam tubuh juga cukup banyak. Jumlah yang banyak itu rentan menimbulkan reaksi pada sistem pencernaan kita.
Menurut American Journal of Clinical Nutrition tahun 2005, umumnya batas toleransi manusia terhadap vitamin C adalah 2000 mg dalam sekali minum. Jika kita mengonsumsi lebih daripada itu, maka dapat memicu timbulnya sejumlah reaksi pada pencernaan, seperti meningkatnya asam lambung dan iritasi pada lambung. Juga sering kali menimbulkan keluhan seperti mual, kembung, mulut terasa asam, perih di lambung, diare, dan asam lambung naik.
Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!
WHATSAPP SEKARANGKelebihan Kadar Zat Besi dalam Tubuh
Vitamin C bermanfaat untuk mengoptimalkan penyerapan zat besi oleh tubuh serta mengoptimalkan pengubahan zat besi menjadi sel darah merah. Dalam American Journal of Clinical Nutrition tahun 2000, dijelaskan bahwa mengonsumsi vitamin C 100 mg bersama makanan yang mengandung zat besi akan mendorong penyerapannya hingga 67%.
Akan tetapi, pada beberapa orang, mengonsumsi vitamin C bisa jadi malah menimbulkan masalah. Karena pada dasarnya, zat besi merupakan nutrisi yang bila berlebihan tidak dapat dibuang begitu saja oleh tubuh. Kelebihan zat besi akan mengendap lalu menjadi semacam toksin yang membahayakan tubuh.
Jadi, pada mereka yang memiliki kondisi tertentu, misalnya hemochromatosis, dimana tubuhnya menyimpan zat besi berlebihan, konsumsi vitamin C dosis tinggi tentu akan semakin meningkatkan kadar zat besi dalam tubuh mereka. Dalam International Journal for Vitamin and Nutrition Research Supplements tahun 1989, kelebihan zat besi dapat menyebabkan kerusakan fungsi hati, tiroid, saraf pusat, dan saraf tepi.
Memicu Terbentuknya Batu Ginjal
Ada kaitan kuat antara konsumsi lebih dari kebutuhan vitamin C per hari dengan kadar oksalat dalam urin. Jika kita mengonsumsi kelebihan vitamin C, tubuh otomatis akan membuang kelebihan itu melalui urin. Kelebihan itulah yang kemudian meningkatkan kadar oksalat dalam ginjal.
Oksalat merupakan salah satu bahan pembentuk batu ginjal. Oksalat dapat mengendap dalam mineral seperti kalsium lalu membentuk kristal yang disebut sebagai batu ginjal.
Mengonsumsi vitamin C dosis tinggi jangka panjang tentu memperbesar risiko batu ginjal. Menurut penelitian yang diungkap di Reviews in Urology tahun 2014, mengonsumsi vitamin C 1000 mg 2 kali sehari selama 6 hari berturut-turut akan meningkatkan kadar oksalat dalam urin hingga 20%.
Sedangkan dalam riset lain pada Anaesthesia and Intensive Care tahun 2008, ditunjukkan bahwa konsumsi vitamin C lebih dari 2000 mg per hari dalam jangka panjang akan memperbesar risiko kerusakan ginjal.
Bagaimana Cara Mengonsumsi Vitamin C yang Tepat?
Sebenarnya, jika kita mendapatkan vitamin C dari sumber alami, misalnya buah dan sayuran, kita hampir mustahil mengonsumsi kelebihan vitamin C. Karena kadarnya dalam buah dan sayuran tergolong terbatas, sekalipun dikonsumsi dalam jumlah cukup banyak.
Dalam situs web SELF Nutrition Data, diperlihatkan bahwa untuk dapat kelebihan mengonsumsi vitamin C, seseorang harus makan setidaknya 29 buah jeruk atau 13 buah paprika. Tentunya kita tidak pernah berniat untuk makan begitu banyaknya jeruk atau paprika dalam satu hari.
Tetapi kebanyakan orang mengonsumsi vitamin C dari suplemen dan sebagian besar suplemen tersebut mengandung kadar yang cukup tinggi, sampai lebih dari 1000 mg. Padahal, batas toleransi tubuh terhadap vitamin C maksimal hanya sekitar 2000 mg dalam sekali konsumsi, atau pun dibagi dalam beberapa kali konsumsi sehari.
Cara Aman untuk Mengonsumsi Vitamin C
Salah satunya dengan memastikan kita minum air dalam jumlah cukup. Utamakan untuk minum air putih, yang dianggap lebih efektif untuk membawa keluar residu tubuh yang sudah tidak terpakai melalui urin.
Konsumsi vitamin C dosis tinggi tanpa dibarengi minum air yang cukup akan semakin memberatkan kerja ginjal dan meningkatkan kadar oksalat dalam urin.
Juga, hindari konsumsi vitamin C dosis tinggi sekaligus. Kita bisa membaginya dengan minum suplemen vitamin C 500 mg sebanyak 1 – 2 kali sehari. Beri jeda minum setidaknya 10 jam untuk menghindari efek samping dari kelebihan vitamin C.
Dan jangan mengonsumsi suplemen vitamin C yang dosisnya sangat tinggi dalam jangka waktu lama. Jika kondisi tubuh sudah cukup fit, kita bisa menurunkan dosis suplemen hanya 100 mg per hari. Dan hanya konsumsi vitamin C dosis tinggi di saat-saat diperlukan saja.
Dengan lebih berhati-hati dalam mengonsumsinya dan diseuaikan dengan kebutuhan vitamin C per hari, kita bisa meminimalkan risiko atau efek samping yang tidak perlu. Asupan vitamin C tetap menjadi asupan vital untuk tubuh kita. Jadi pastikan kita mengasupnya dengan cara aman dan tidak sampai kelebihan vitamin C.