Leukemia merupakan salah satu jenis kanker darah yang cukup dikenal dengan keganasannya. Maka dari itu penting bagi Anda untuk mengenali akibat, ciri, tanda, gejala, dan indikasi leukemia sejak dini. Hal ini tentu akan membantu Anda untuk memperoleh pemeriksaan dan pengobatan yang tepat.
Dalam artikel ini Anda akan melihat beragam potensi serangan leukemia yang perlu diwaspadai. Memang terkadang gejala yang Anda rasakan bisa jadi serupa dengan keberadaan penyakit lainnya. Oleh karena itu, Anda perlu memastikan indikasi-indikasi leukemia dengan melakukan pemeriksaan medis. Berikut ulasan selengkapnya!
Indikasi Leukemia
Leukemia adalah kanker jaringan pembentuk darah tubuh, termasuk sumsum tulang dan sistem limfatik. Ada banyak jenis leukemia. Beberapa bentuk leukemia lebih sering terjadi pada anak-anak. Jenis-jenis lain dari leukemia kebanyakan terjadi pada orang dewasa.
Leukemia biasanya melibatkan sel-sel darah putih. Sel-sel darah putih Anda adalah pejuang infeksi yang kuat – sel-sel itu biasanya tumbuh dan membelah dengan teratur, seperti yang dibutuhkan tubuh Anda. Tetapi pada orang dengan leukemia, sumsum tulang menghasilkan sel darah putih yang abnormal, yang tidak berfungsi dengan baik.
Waspadai—7 Indikasi Umum Leukemia
Pada mekanisme seharusnya, sel darah putih hanya diproduksi ketika muncul sinyak infeksi atau benda asing yang masuk dalam tubuh. Jumlah diproduksi terbatas sebagai bagian sistem daya tahan tubuh. Namun aktivitas abnormal sel sumsum tulang belakang membuat produksi sel darah putih menjadi berlebihan.
Sel darah putih dalam jumlah berlebihan akan menyebabkan sifatnya menjadi ganas. Bila sebelumnya berfungsi untuk mengatasi serangan infeksi, maka kini sel darah putih juga akan menyerang sel darah merah dan trombosit sebagai akibat leukemia. Tubuh akan menampakan sejumlah gejala yang menandakan kekurangan sel darah merah dan trombosit. Berikut adalah sejumlah indikasi-indikasi leukemia:
Demam
Ada banyak penyebab leukemia yang membuat penderita mengalami sejumlah tanda leukemia seperti mudah demam, nyeri sendi, mual dan sakit kepala. Ini berkaitan dengan perubahan fungsi sel darah putih yang mengganas dan menyerang sejumlah bagian tubuh.
Pasien biasanya mudah demam sebagai reaksi alami tubuh akibat sistem daya tahan tubuh mereka yang kacau. Sel darah putih secara alami seharusnya bekerja sebagai bagian dari imunitas, sekaligus menjadi salah satu faktor yang menjadi sinyal bagi tubuh mengenai keberadaan infeksi. Sel darah putih yang berlebihan kerap kali memberi efek sinyal palsu bagi tubuh seakan terus menerus terjadi infeksi.
Selain itu, karena kekurangan asupan oksigen, sejumlah akibat leukemia lain berupa penurunan kondisi tubuh terjadi seperti sakit kepala, nyeri sendi, mual, kembung dan lain sebagainya. Ini masih berkaitan dengan kondisi anemia akut yang dialami pasien.
Tidak hanya karena efek anemia akut, Anda bisa mengenali pula ciri-ciri leukemia ketika pasien mulai terlalu sering mengeluhkan nyeri sendi dan tulang, rasa pegal-pegal dan linu pada tulang. Bilamana setelah melakukan check up tidak ditemukan adanya kadar asam urat tinggi, ada baiknya dilakukan pengecekan.
Sejumlah pasien leukemia menunjukan gejala nyeri sendi akibat munculnya tumpukan sel darah putih pada tulang dan sendi mereka. Biasanya juga nyeri ini berpusat pada area tulang belakang sekitar leher.
Gatal
Sejumlah pasien penderita penyakit leukemia juga menunjukan sejumlah gejala gatal-gatal. Ketidak seimbangan komposisi darah dan kesalahan tubuh dalam mengidentifikasi sinyal sel darah putih yang berlebihan ini mendorong tubuh berkali-kali menghasilkan histamin, sejenis senyawa hormonal yang bekerja sebagai sistem perlindungan tubuh terhadap benda asing yang dianggap sebagai alergen atau pembawa alergi.
Histamin ini memunculkan efek tubuh merasa gatal. Pasien dengan ciri leukemia akan kerap merasa kulit yang gatal dengan bentol-bentol kemerahan. Atau justru kerap bersin-bersin dan batuk tanpa sebab yang menjadi salah satu dari sejumlah indikasi-indikasi leukemia.
Infeksi
Pada penderita leukemia, aktivitas sel darah putih berubah menjadi abnormal. Fungsi awalanya sebagai sistem pertahanan tubuh dalam melawan serangan dan inkubasi virus, bakteri dan mikroba lain, justru berbalik menjadi ganas. Sel darah putih mengubah tubuh menjadi autoimun seolah memandang sel darah merah dan sel darah lain sebagai alergen yang harus diserang.
Anomali tidak normal ini justru menyebabkan tubuh menjadi kehilangan fungsi daya tahan tubuhnya yang normal. Akibatnya sejumlah bakteri dan virus menjadi lebih leluasa menyerang tubuh. Mereka dengan ciri leukemia cenderung akan mudah mengalami infeksi dari skala kecil seperti sariawan hingga peradangan serius dalam tubuh.
Kelelahan
Penderita akan menampakan tanda leukemia serupa dengan anemia akut. Ini karena penderita mengalami penurunan kadar sel darah merah secara signifikan, hingga penderita mengalami kesulitan menyalurkan oksigen ke seluruh bagian tubuh.
Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!
WHATSAPP SEKARANGSebagaimana Anda ketahui, sel darah merah bekerja menghantarkan oksigen menuju seluruh sel tubuh. Penurunan kadar sel darah merah yang signifikan menyebabkan tubuh kekurangan asupan oksigen dan nutrisi yang seharusnya dihantarkan oleh darah.
Tubuh yang kekurangan asupan oksigen akan menunjukan tanda leukemia seperti cepat merasa lesu, kepala yang mudah pening, mudah lemas dan lelah. Nafas juga kadang tersengal seolah baru saja melakukan aktivitas fisik berat, otot kerap merasa pegal berlebihan dan lain sebagainya. Anda patut pula curiga pada mereka yang demikian rentan kehilangan kesadaran ketika menjalankan aktivitas hariannya.
Pembengkakan
Sel darah putih memang mengalir dalam tubuh melalui jaringan limfa, yang merupakan bagian dari sistem daya tahan tubuh. Itu sebabnya ketika kadar sel darah putih tinggi, maka terjadi penumpukan sel darah putih pada kelenjar limfa dan akhinya kelenjar limfa berikut dengan jaringan dan salurannya akan membengkak.
Lokasi kelenjar limfa berada di sekitar ketiak, leher, dada, pangkal paha dan beberapa lokasi lain. Anda bisa meraba sejumlah lokasi ini untuk memastikan ukurannya tidak terlalu menonjol. Biasanya pembengkakan disertai rasa nyeri dan linu merupakan salah satu dari indikasi-indikasi leukemia.
Pendarahan
Sel darah putih pada penderita penyakit leukemia akan bersifat ganas dengan menyerang dan merusak sel darah merah serta trombosit, yakni sel darah yang bertanggung jawab dalam melakukan proses pembekuan darah. Karena trombosit dalam tubuh berkurang dalam jumlah besar, tubuh menjadi kesulitan melakukan pembekuan darah sebagai akibat leukemia.
Pada dasarnya acapkali tubuh mengalami perdarahan mikro yang dengan segera diatasi oleh trombosit dalam darah. Ini biasa terjadi di saat Anda beraktivitas biasa. Namun karena agen pembekuan darah dalam tubuh Anda berkurang drastis, maka perdarahan mikro ini tidak bisa diatasi.
Tubuh akan lebih mudah mengalami perdarahan ditandai dengan bintik-bintik merah di bawah kulit dan kerapnya pasien mengalami lebam tanpa sebab. Ini karea perdarahan mikro yang seharusnya segera diatasi dan justru memburuk. Segera waspada acapkali Anda menemukan munculnya lebam atau bintik-bintik merah di beberapa area tubuh Anda tanpa bisa Anda kenali penyebabnya, seperti Anda tidak mengalami benturan atau tekanan.
Penurunan Berat Badan
Penderita penyakit leukemia akan mengalami penurunan sejumlah fungsi tubuh, akibat berkurangnya volume darah normal dan tidak seimbangnya komposisi darah. Kondisi ini akhirnya menyebabkan metabolisme tubuh menurun secara drastis dan menyebabkan tubuh justru kehilangan kemampuan dalam menyerap makanan. Inilah sebabnya tubuh menjadi semakin kurus sebagai tanda leukemia.
Banyak kasus leukemia yang tidak disadari pasien hingga akhirnya terdiagnosa pada stadium akhir. Inilah yang menyebabkan penyakit ini dianggap sangat mematikan. Karena ketika penyakit ini berhasil terdiagnosa, kondisi ciri leukemia sudah sangat berat dan hanya memiliki potensi kesembuhan yang rendah.
Sebenarnya, leukemia atau kadang lazim disebut dengan kanker darah ini merupakan kondisi dimana sel-sel pada sumsum tulang belakang yang memproduksi sel darah putih bekerja di luar mekanisme seharusnya.
Perhatikan—7 Indikasi Khusus Leukemia
Leukemia juga dapat menyebabkan gejala pada organ yang telah diinfiltrasi atau dipengaruhi oleh sel kanker. Misalnya, jika kanker menyebar ke sistem saraf pusat, itu dapat menyebabkan sakit kepala, mual dan muntah, kebingungan, kehilangan kendali otot, dan kejang. Gejala leukemia bervariasi, tergantung pada jenis leukemia. Tanda dan akibat leukemia yang khusus mencakup:
- Bintik-bintik merah kecil di kulit Anda (petechiae)
- Keringat berlebihan, terutama di malam hari
- Mimisan berulang
- Mudah berdarah atau memar
- Nyeri tulang
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Pembesaran hati atau limpa
Buat janji dengan dokter Anda jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala persisten yang mengkhawatirkan Anda. Ciri leukemia sering samar dan tidak spesifik. Anda mungkin mengabaikan gejala leukemia dini karena mereka mungkin menyerupai gejala flu dan penyakit umum lainnya.
Indikasi Acute Lymphocytic Leukemia (ALL)
Acute lymphocytic leukemia (ALL) dapat menyebabkan banyak tanda dan gejala berbeda. Sebagian besar terjadi pada semua jenis Acute lymphocytic leukemia, tetapi beberapa lebih umum dialami oleh subtipe Acute lymphocytic leukemia tertentu. Kebanyakan tanda dan ciri Acute lymphocytic leukemia adalah hasil dari kekurangan sel darah normal, yang terjadi ketika sel-sel leukemia mengeluarkan sel-sel pembuat darah normal di sumsum tulang.
Indikasi leukemia ini muncul pada tes darah dan dapat menyebabkan gejala, berupa: kelelahan, lemah, pusing, sesak napas, kulit pucat, infeksi yang tidak sembuh, memar (bintik-bintik merah atau ungu kecil) di kulit, mimisan, gusi berdarah, atau pendarahan menstruasi berat pada wanita, pembengkakan di perut, pembesaran kelenjar getah bening, dan nyeri tulang atau sendi.
Jika Acute lymphocytic leukemia menyebar ke otak dan sumsum tulang belakang, itu dapat menyebabkan sakit kepala, lelah, kejang, muntah, masalah keseimbangan, lemas atau mati rasa otot wajah, hingga pandangan kabur. Acute lymphocytic leukemia mungkin menyebar di dalam dada, jika ini terjadi biasanya diikuti dengan penumpukan cairan dan kesulitan bernapas.
Timus yang membesar karena Acute lymphocytic leukemia juga dapat menekan trakea, yang dapat menyebabkan batuk atau kesulitan bernapas. Jika timus membesar, itu dapat menekan vena cava superior, menyebabkan darah “berbalik” menuju pembuluh darah. Ini dikenal sebagai sindrom superior vena cava. Itu dapat menyebabkan pembengkakan di wajah, leher, lengan, dan dada bagian atas (terkadang berwarna merah kebiruan) disertai dengan rasa sakit kepala, pusing, dan perubahan kondisi kesadaran bila fungsi otak terganggu.
Indikasi Acute Myeloid Leukemia (AML)
Acute myeloid leukemia (AML) dapat menyebabkan banyak tanda dan gejala yang berbeda. Banyak tanda dan ciri Acute myeloid leukemia adalah akibat dari kekurangan sel darah normal, yang terjadi ketika sel-sel leukemia mengeluarkan sel pembuat darah di sumsum tulang. Akibatnya, Anda tidak memiliki cukup banyak sel darah merah normal, sel darah putih, dan trombosit darah. Indikasi leukemia ini muncul pada tes darah dan dapat menyebabkan gejala; anemia, leukopenia, dan thrombocytopenia.
Sel-sel kanker Acute myeloid leukemia (blast) yang lebih besar dari sel-sel darah putih normal dan memiliki lebih banyak gangguan saat melalui pembuluh darah kecil. Jika jumlah sel kanker sangat tinggi, sel-sel ini dapat menyumbat pembuluh darah dan menyulitkan sel darah merah dan oksigen untuk sampai ke jaringan sel lainnya. Kondisi ini disebut leukostasis.
Anda mungkin juga mengalami pembengkakan betis dikarenakan adanya bekuan darah yang disebut deep vein thrombosis (DVT). Hal ini ditandai dengan nyeri dada dan sesak napas karena bekuan darah di paru-paru yang disebut pulmonary embolism. Nyeri tulang atau sendi, pembengkakan di perut, dan pembesaran kelenjar getah bening turut mengembangkan kondisi ini. Kelenjar getah bening yang dapat mengalami serangan kanker terdapat di leher, pangkal paha, daerah ketiak, atau di atas tulang selangka berupa benjolan di bawah kulit.
Meskipun salah satu gejala dan tanda di atas mungkin disebabkan oleh Acute myeloid leukemia, kondisi tersebut juga dapat disebabkan oleh kondisi lain. Namun, jika Anda memiliki masalah ini, terutama jika masalah itu tidak hilang atau semakin parah, penting untuk mengunjungi dokter sehingga penyebabnya dapat ditemukan dan obat leukemia dapat diberikan, jika diperlukan.
Indikasi Chronic Lymphocytic Leukemia (CLL)
Chronic lymphocytic leukemia (CLL)Â tidak memiliki gejala apa pun saat didiagnosis. Leukemia sering ditemukan ketika dokter melakukan pemeriksaan darah terhadap masalah kesehatan yang tidak berhubungan atau selama pemeriksaan rutin yang ditandai dengan jumlah limfosit yang tinggi.
Banyak tanda dan ciri Chronic lymphocytic leukemia lanjut terjadi karena sel-sel leukemia menggantikan sel-sel pembuat darah normal pada sumsum tulang. Akibatnya, Anda tidak memiliki cukup banyak sel darah merah, sel darah putih yang berfungsi dengan baik, dan trombosit darah. Anda bisa jadi mengalami anemia, leukopenia, neutropenia atau penurunan neutrofil (sejenis granulosit yang diperlukan untuk melawan infeksi bakteri), limfositosis, hingga trombositopenia.
Chronic lymphocytic leukemia juga dapat mempengaruhi sistem kekebalan dengan cara lain. Pada beberapa orang dengan Chronic lymphocytic leukemia, sel sistem kekebalan membuat antibodi abnormal menyerang sel darah normal disebut autoimunitas. Sedangkan, jika antibodi menyerang sel darah merah, itu disebut anemia hemolitik autoimun.
Indikasi Chronic Lymphocytic Leukemia (CLL)
Chronic myeloid leukemia (CML) sering tidak memiliki gejala yang jelas dan lebih sering disebabkan oleh hal lain. Banyak tanda dan ciri Chronic myeloid leukemia terjadi karena sel-sel leukemia menggantikan sel pembuat darah yang normal pada sumsum tulang. Akibatnya, Anda tidak memiliki cukup sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit yang berfungsi dengan baik.
Anemia, leukopenia, neutropenia, dan thrombocytopenia merupakan indikasi leukemia yang sering dialami penderitanya. Namun, beberapa pasien dengan Chronic myeloid leukemia juga bisa mengalami kondisi peningkatan trombosit (trombositosis). Walau demikian, trombosit tersebut seringkali tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Sehingga penceritanya sering mengalami masalah pendarahan dan memar. Tanda Chronic myeloid leukemia yang paling umum adalah jumlah sel darah putih yang abnormal.
Indikasi Chronic Myelomonocytic Leukemia (CMML)
Chronic myelomonocytic leukemia (CMML)Â memiliki tanda yang paling sering terjadi, yaitu peningkatan jumlah monosit yang terlihat pada tes darah. Kondisi ini dapat menyebabkan pembesaran organ hati (hepatomegali) dan limpa (splenomegali).
Limpa yang membesar dapat menyebabkan rasa sakit di bagian kiri atas perut. Hal ini juga dapat menyebabkan Anda merasa cepat kenyang ketika sedang makan. Jika hati membesar, ini akan menyebabkan ketidaknyamanan di perut bagian kanan atas. Anemia, leukopenia, dan thrombocytopenia merupakan indikasi leukemia yang sering dialami penderitanya.
Indikasi Anemia Pada Anak
Indikasi anemia pada anak dapat ditandai dengan, anemia, leukopenia, dan thrombocytopenia. Penderitanya juga merasakan nyeri tulang atau sendi, pembengkakan perut, kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan, pembengkakan kelenjar getah bening, batuk atau kesulitan bernapas, Pembengkakan pada wajah dan lengan, sakit kepala, kejang, muntah, ruam, masalah gusi, kelelahan ekstrem, dan kondisi tubuh yang lemah.
Gejala penyakit leukemia sendiri sulit teridentifikasi. Kebanyakan indikasi-indikasi leukemia cenderung samar dan mirip dengan sejumlah keluhan penyakit biasa. Banyak penderita tidak menyadari keberadaan penyakit ini sampai kondisi cukup serius.
Sejumlah keluhan yang menjadi indikasi leukemia memang serupa dengan gejala flu. Itu sebabnya, bila Anda terus menerus menunjukan akibat leukemia berupa gejala flu yang terus menerus atau datang dan pergi, maka lebih baik Anda waspada. Bisa jadi yang Anda alami justru gejala penyakit leukemia.