Kelainan jantung adalah jenis cacat lahir yang paling utama dan merupakan penyebab utama kematian pada bayi, menurut badan Centers for Disease Control and Prevention. Berdasarkan Ikatan Dokter Anak Indonesia, 7 sampai 8 bayi dari setiap 1000 bayi dilahirkan dengan penyakit jantung bawaan. Angkanya memang lebih tinggi bila dibandingkan dengan jenis kelainan bawaan lain, seperti penyakit paru-paru, ginjal, dan saluran pencernaan.
Karena fakta dari statistik tersebut, banyak orang tua mungkin bertanya-tanya: Bagaimana saya tahu apakah ada penyakit jantung bawaan pada anak saya?
Mirip seperti sidik jari, tidak ada dua jenis cacat jantung yang sama persis. Meski begitu, ada sekitar 40 jenis penyakit jantung bawaan yang telah dikategorikan. Yang paling umum ialah kelainan ringan yang memengaruhi otot-otot pemisah bilik jantung (contoh: cacat septum atrium dan cacat septum ventrikel), atau kelainan pada katup (contoh: stenosis katup pulmoner dan mitral stenosis).
Sedangkan jenis penyakit jantung bawaan pada anak yang cukup jarang tetapi sulit ditangani contohnya ialah sindrom hipoplasia jantung kiri (tidak ada bilik pemompa utama di jantung) serta sindrom heterotaxy (jantung terpelintir, dan hati serta lambung mundur ke belakang).
Kabar baiknya, kini kita selangkah lebih maju dalam hal mengenali gejala-gejala penyakit jantung bawaan pada anak. Pada beberapa kasus, kelainan jantung bahkan bisa dideteksi sejak masa kehamilan dengan menggunakan USG. Tes-tes USG tersebut biasanya dilakukan sekitar bulan ke-4 kehamilan, jadi dokter dapat melihat kondisi jantung dari janin.
Mendeteksi gejala-gejala penyakit jantung bawaan sangatlah penting, karena bayi yang memiliki cacat jantung parah sekalipun kadang-kadang bisa terlihat normal. Tetapi sayangnya mereka akan menjadi sangat sakit dan bahkan meninggal tiba-tiba di rumah apabila tidak mendapat perawatan.
Walaupun dunia kesehatan sudah membuat kemajuan yang berarti, namun tes-tes deteksi tersebut tetaplah tidak sempurna. Memang jarang terjadi, tetapi ada saja kasus dimana bayi-bayi lahir dengan penyakit jantung bawaan meskipun tanda-tandanya tidak terlihat sewaktu USG. Anda sebagai orang tau harus tahu gejala-gejala penyakit jantung bawaan pada anak yang mungkin tidak terdeteksi.
Jantung Berdesir
Desiran pada jantung adalah bunyi mendesing yang dapat terdengar melalui stetoskop. Sering kali bunyi desiran tersebut hanyalah suara dari aliran darah normal, tetapi bila nada atau intensitasnya abnormal, dokter mungkin akan mencurigainya sebagai gejala kelainan jantung bawaan.
Menurut Parents.COM, suara aliran darah yang normal mirip seperti bunyi air mendesis seraya keluar dari keran. Akan tetapi jika suaranya seperti ada penyumbatan aliran, mirip sewaktu Anda mencoba menyumbat keran dengan jari, kemungkinan suara tersebut menunjukkan adanya masalah pada jantung. Hal ini bisa dikonfirmasi setelah melakukan tes USG.
Gangguan Makan atau Pertumbuhan
Beberapa jenis kelainan dapat membuat jantung sangat tertekan, sehingga detaknya jadi lebih cepat atau lebih keras dari biasanya agar bisa memompa cukup darah ke seluruh tubuh anak. Pada kasus-kasus tersebut, anak butuh banyak sekali kalori makanan untuk memberikan energi bagi jantung.
Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!
WHATSAPP SEKARANGEnergi yang dibutuhkan jantung tersebut mirip seperti energi yang diperlukan anak untuk terus-menerus berlari di treadmill, siang dan malam. Akibatnya anak mungkin jadi benar-benar makan dengan lahap atau kurang energi untuk makan, terus berkeringat seperti selalu bergerak, dan tidak bertambah berat badannya.
Di situasi-situasi seperti ini, tes USG pada jantung bisa memastikan apa masalahnya. Umumnya bayi yang memiliki masalah ini juga akan mengalami gejala penyakit jantung bawaan lain, seperti jantung berdesir, jadi dokter anak sering kali mampu mendeteksinya lebih awal melalui pemeriksaan kesehatan rutin.
Kesulitan Bernapas
Banyak bayi yang mengalami batuk dan sesak napas ringan. Bahkan kadang-kadang bayi bisa mengembangkan kesulitan bernapas yang serius, hingga badannya membiru akibat kekurangan oksigen. Jelaslah situasi ini gawat darurat yang harus segera mendapat perawatan medis.
Masalah ini sering disebabkan oleh infeksi serius yang memerlukan perawatan antibiotik. Namun menurut Parents.COM, adakalanya kesulitan bernapas menjadi salah satu gejala penyakit jantung bawaan pada anak.
Tersedak dan Batuk Terus-Menerus
Semua bayi pasti pernah gumoh atau muntahkan makanan sewaktu disuapi makan. Tetapi jika masalah itu terjadi lagi dan lagi dari waktu ke waktu, sebaiknya beritahukan kepada dokter anak agar ia memeriksa apa penyebabnya—apakah itu akibat kenaikan asam lambung, alergi makanan, atau masalah lainnya.
Yang mengejutkan, kadang kala penyebabnya berasal dari kelainan pada jantung. Pembuluh darah yang berasal dari jantung mengalami kelainan sehingga menjadi kusut dan membungkus saluran pernapasan (trakea) atau saluran makan (kerongkongan/esofagus). Jenis kelainan jantung bawaan ini, yang disebut cincin vaskular, dapat menyebabkan gejala sulit bernapas serta susah makan.
Bila Anda menduga anak Anda memiliki kelainan jantung bawaan, ada baiknya segera pastikan dengan periksa ke dokter. Beberapa jenis kelainan jantung sering kali didiagnosis di awal kehidupan bayi, atau bahkan sebelum lahir. Namun beberapa kecacatan sulit untuk dideteksi daripada yang lain dan mungkin tidak terdiagnosis hingga lama kemudian di masa kanak-kanak atau bahkan sampai dewasa.
Jika gejala penyakit jantung bawaan pada anak Anda cukup parah, dokter yang menangani mungkin akan merujuk anak kepada dokter spesialis jantung pediatrik—ahli medis yang terlatih untuk mendiagnosis serta menangani penyakit jantung pada bayi, anak-anak, dan remaja. Mereka memiliki kemampuan dan sumber daya yang mumpuni guna memberikan perawatan yang dibutuhkan anak Anda.