Baru-baru ini Anda menyadari ada benjolan di dalam hidung sewaktu ingin buang ingus, atau mungkin saat menyentuh hidung terasa sesuatu yang menonjol. Jika benjolan itu sudah lama ada, pastinya akan sangat mengganggu Anda.
Seringkali benjolan ini dianggap normal sehingga kebanyakan orang memandangnya sebagai masalah sepele. Memang sebagian keluhan benjolan di hidung tidak berbahaya dan bersifat sementara. Tetapi bukan tidak mungkin keluhan ini ternyata cukup berbahaya dan mungkin hanya bisa diatasi dengan tindakan bedah atau pengangkatan.
Banyak orang juga mengira pembengkakan ini hanya dialami orang dewasa. Padahal kasus serupa juga bisa dialami anak-anak. Jadi kalau si kecil mulai mengeluhkan hidungnya sering tersumbat atau sulit bernapas, ada baiknya Anda coba lihat di dalam rongga hidungnya untuk memeriksa apakah ada muncul benjolan.
Apa Penyebab Benjolan Dalam Hidung?
Pada sebagian besar kasus benjolan di rongga hidung, pembengkakan disebabkan oleh flu yang adalah akibat infeksi virus pada sistem pernapasan. Ketika seseorang mengalami flu, otomatis hidungnya menghasilkan lebih banyak lendir sebagai respon perlawanan terhadap serangan virus.
Respon ini berkaitan dengan kinerja sistem imunitas tubuh yang berhubungan dengan fungsi kelenjar getah bening pada hidung. Akibat flu, jaringan limfa atau getah bening di area hidung mengalami pembengkakan yang akhirnya muncul pada area rongga hidung. Inilah yang kemudian Anda kenali sebagai benjolan tadi.
Kadang benjolan inilah yang jadi penyebab dari gejala-gejala flu, seperti hidung tersumbat dan rasa pening di kepala. Rasa pening, bahkan mungkin sakit kepala, terjadi akibat pembengkakan ini menekan area sinus atau rongga hidung di antara mata, hidung, juga dahi. Tekanan ini menimbulkan rasa nyeri dan pening sewaktu sedang flu.
Biasanya seiring dengan meredanya flu, rasa nyeri sekaligus pembengkakan pada kelenjar ini juga akan mereda. Jika memang ini yang terjadi, maka sebenarnya benjolan di hidung Anda bukan termasuk yang serius.
Baru bisa dibilang serius kalau keluhan semacam ini terlalu sering Anda alami, misalnya hidung terus-terusan mampet. Atau muncul rasa nyeri pada area rongga hidung, batang hidung, hingga area lingkar tengah wajah yang menyertai keluhan hidung tersumbat ini.
Bisa jadi yang Anda hadapi lebih dari sekadar flu dan pembengkakan kelenjar biasa. Keluhan sejenis ini dapat disebabkan oleh polip hidung atau sinusitis. Bagian-bagian berikut akan menjelaskan mengenai kedua penyakit ini. Sekarang, mari kita pahami dulu apa itu polip hidung.
Apa Itu Polip Hidung?
Polip hidung menurut healthline.com adalah pembesaran pada jaringan dinding rongga hidung (tepatnya pada area konka), yang berkaitan dengan sinus dan selaput lendir. Pembengkakan ini memunculkan benjolan pada sisi dalam rongga hidung yang menyebabkan sumbatan dan kadang disertai nyeri ringan hingga sedang bila sudah terjadi iritasi atau infeksi.
Pasien dengan polip pada hidung cenderung mengeluhkan hidung yang tersumbat terus menerus. Kadang pasien sangat mudah pilek dan kesulitan mengeluarkan lendir hidungnya karena hidungnya mampet. Itu sebabnya orang yang punya polip hidung biasanya memiliki suara bindeng yang khas.
Pembengkakan biasa akibat flu sifatnya hanya sementara, sedangkan benjolan di hidung akibat polip biasanya bersifat permanen. Walaupun dapat mengecil, tetapi ukurannya tetap cukup besar di dalam hidung.
Bila polip berkaitan dengan alergi, biasanya hidung sangat mudah terasa gatal. Tetapi jika polip berkaitan dengan infeksi, atau sudah berkembang menjadi infeksi, maka akan muncul rasa nyeri di area batang hidung tengah.
Polip juga bisa menimbulkan rasa nyeri di area bawah mata, batang hidung, hingga kepala dan telinga. Biasanya karena efek tekanan dari benjolan atau karena infeksi yang sudah terbentuk dari endapan lendir di dalam batang hidung yang tidak bisa keluar.
Apa Penyebab Polip Hidung?
Penyebab dari pembengkakan di hidung sebetulnya belum bisa dipastikan, namun biasanya berkaitan dengan lendir hidung yang kebanyakan dihasilkan dalam jangka panjang. Sebenarnya polip bisa saja terjadi bukan hanya di dalam rongga hidung, tetapi di seluruh tubuh. Bahkan polip bisa dikategorikan sebagai pembentukan massa tumor jinak.
Polip biasanya juga berkaitan dengan efek samping dari alergi nasal yang berkepanjangan, infeksi pada rongga hidung dan sinus, asma, fibrosis sistik pada sistem nasal, serta akibat flu yang berkepanjangan. Kadang pembengkakan juga berkaitan dengan fungsi jaringan limpa yang mengalami infeksi.
Secara umum karena sifatnya jinak, polip cenderung tidak berbahaya. Kecuali jika polip berkembang dari infeksi, karena dikhawatirkan infeksi penyebabnya akan terus berkembang. Atau bila polip mengalami iritasi lalu berkembang menjadi infeksi yang dapat ditandai dengan rasa nyeri kuat dan disertai sedikit demam.
Hanya saja polip jinak ini bisa menyumbat hidung secara permanen dan mengurangi kepekaan indera penciuman. Polip juga bisa menekan sejumlah titik vital di area wajah serta otak sehingga menimbulkan keluhan yang lebih berat di kepala, mata, telinga, bahkan indera perasa maupun tonsil.
Mau BEBAS dari SAKIT dengan herbal yang tepat? KONSULTASI GRATIS klik tombol WhatsApp ini:
WHATSAPP SEKARANGKarena secara umum dianggap massa jinak, polip bisa diatasi dengan terapi steroid yang bekerja mengecilkan ukuran massa abnormal. Cara mengatasi polip hidung lainnya yang lazim dilakukan adalah melalui operasi pembedahan dan pengangkatan benjolan.
Ada juga yang ingin memanfaatkan cara alternatif dengan mengonsumsi herbal yang mampu mengatasi benjolan-benjolan abnormal semacam polip hidung ini. Mereka mengonsumsi herbal Sarang Semut Papua yang mengandung flavonoid dan sterol yang sangat baik untuk mengecilkan ukuran polip.
Sebagaimana sudah disebutkan, selain disebabkan oleh polip, masalah benjolan dalam hidung yang tidak hilang-hilang juga dapat diakibatkan oleh sinusitis. Sekarang giliran kita memahami tentang sinusitis ini.
Apa Itu Sinusitis?
Berbeda dengan polip yang berkaitan dengan pembentukan benjolan, maka sinusitis adalah infeksi pada area sinus. Menurut Medical News Today, sinus adalah sebuah rongga di kepala yang berada di antara kedua mata, hidung, dan dahi. Rongga ini berfungsi sebagai penahan bakteri dan virus. Tetapi kadang-kadang sewaktu daya tahan tubuh kita sedang lemah, bakteri dan virus yang tertahan malah dapat menginfeksi bagian sinus ini.
Ada orang yang menganggap sinusitis sebagai penyakit keturunan atau berkaitan dengan cuaca. Hal ini dibantah oleh sejumlah kajian ilmiah yang menilai bahwa faktor penyebab utama sinusitis adalah infeksi. Meskipun beberapa kasus sinusitis mungkin dikatikan dengan faktor keturunan, namun para pakar medis tidak menganggapnya sebagai faktor yang kuat.
Sedangkan bila pasien sinusitis mengalami serangan nyeri hebat sewaktu udara dingin, ini lebih karena pada waktu udara dingin, ketahanan hidung memang melemah. Akibatnya muncul rasa linu yang memicu pembengkakan pada dinding sinus.
Sebenarnya pembengkakan pada konka hidung adalah reaksi normal sebagai pertahanan diri terhadap efek dingin, meski kadang-kadang reaksi ini memburuk jika pasien juga memiliki masalah alergi.
Berbeda halnya dengan sinusitis, benjolan di dalam hidung bisa disertai dengan rasa nyeri, walaupun ukuran benjolan tidak sebesar pada kasus polip. Bahkan adakalanya sinusitis juga sanggup memicu terbentuknya polip hidung sebagai akibat dari infeksi.
Apa Penyebab Sinusitis?
Sinusitis dapat disebabkan oleh serangan virus flu yang bersarang lalu menginfeksi area rongga sinus. Bisa pula disebabkan oleh infeksi bakteri atau jamur. Sinusitis kadang berkembang dari alergi yang terjadi terus-menerus sampai akhirnya membentuk iritasi, kemudian terus berkembang menjadi infeksi.
Pasien dengan sinusitis biasanya gampang pilek dan cenderung bersuara bindeng. Mereka juga mudah merasa sakit kepala, bahkan hanya karena menunduk. Rasa nyeri berpusat di area pangkal hidung yang bisa menjalar hingga area mata dan dahi.
Bila peradangan sinus sudah menjalar, rasa nyeri bisa bergerak hingga area bawah mata, pipi, serta telinga. Sewaktu nyerinya kambuh, mereka mungkin merasakan sakit kepala sebelah yang hebat dan merata di satu sisi kepala. Mereka juga merasa tidak nyaman berada di ruang bercahaya terang karena infeksi sudah sedikit menyerang sistem saraf mata.
Infeksi yang meradang akan menyebabkan pasien menghasilkan lendir berwarna kehijauan. Pada saat kambuh, mereka tidak hanya akan merasakan nyeri yang hebat, tetapi juga bisa mengalami demam dan kurang selera makan.
Dalam hal penanganan, sinusitis berbeda dengan polip hidung. Polip yang biasanya diperlakukan sebagai tumor jinak, sedangkan sinusitis ditangani seperti halnya penyakit akibat infeksi dan peradangan. Secara medis, pengobatan mungkin dilakukan dengan pemberian obat antibiotik disertai anti-inflamasi. Kadang diperlukan tindakan khusus untuk menghilangkan penumpukan lendir di area sinus.
Beberapa orang menjalankan pengobatan tambahan dengan mengonsumsi herbal yang sanggup meningkatkan daya tahan tubuh sekaligus sebagai terapi antibiotik alami. Mereka mengonsumsi herbal Noni Juice yang dapat membantu mempercepat penyembuhan sinusitis.
Pada dasarnya, mereka yang menderita polip hidung ataupun sinusitis biasanya memiliki hidung yang sensitif. Mereka mungkin mengalami gejala-gejala flu yang lebih berat dari kebanyakan orang atau mungkin merasakan reaksi alergi udara dingin yang cukup menyiksa.
Sebaiknya segera periksakan ke dokter spesialis THT (telinga, hidung, tenggorokan) jika Anda mencurigai masalah polip atau sinusitis sebagai penyebab benjolan di dalam hidung. Selama menjalani pengobatan, Anda harus berupaya menjaga kondisi tubuh dengan menghindari apa pun yang dapat memperparah pembengkakan.
Itu termasuk menghindari reaksi alergi udara dingin dengan memakai pakaian tebal untuk menjaga suhu tubuh tetap hangat, atau dengan mandi air hangat. Hindari juga hal apa pun di lingkungan yang sekiranya bisa menimbulkan reaksi alergi. Serta tentu saja pastikan daya tahan tubuh Anda selalu dalam kondisi yang baik agar keluhan-keluhan akibat benjolan dalam hidung cepat membaik.