Kenali Penyebab Pembengkakan Kelenjar Getah Bening dan Cara Mengatasinya

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 


Disclaimer: Informasi yang disajikan dalam artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti nasihat dokter atau tenaga medis profesional. 

Apabila kondisi tubuh kita sedang buruk, bisa saja muncul benjolan kecil di bawah telinga atau pada area ketiak. Kadang di sekitar benjolan kecil ini sedikit terasa linu. Pada umumnya, masalah kehadiran benjolan kecil seperti ini sama sekali tidak berbahaya.

Namun benjolan yang pada awalnya hanya berukuran kecil ini bisa berkembang semakin besar disertai rasa linu, bahkan sampai rasa sakit menusuk yang sangat mengganggu. Jika mengalami yang seperti ini, Anda kemungkinan sedang mengalami masalah pembengkakan kelenjar getah bening.

Tumpas Kanker, Tumor, Kista Mulai 30 Hari Tanpa Kemoterapi dan Pembedahan?!
Redakan Rasa Sakit Menahun Anda dengan 'Obat Pereda Nyeri' Alami Ini!
Pria Dewasa, Mau ‘Keras & Tahan Lama’ untuk Bahagiakan Pasangan Anda?

Apa Itu Kelenjar Getah Bening?

Kelenjar getah bening adalah penghasil cairan getah bening yang juga lazim disebut cairan limfa. Cairan berwarna bening kekuningan ini kemudian disalurkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh limfatik yang tersebar di seluruh tubuh beriringan dengan jalur pembuluh darah.

Tubuh memiliki setidaknya 600 titik kelenjar getah bening dan beberapa ukurannya lebih besar dari yang lain, misalnya pada pangkal paha, ketiak, dan leher bawah telinga. Selain pada kelenjar cairan dan fungsi pertahanan ini juga dijalankan oleh organ limpa di belakang lambung dan tonsil di hidung serta tenggorokan. (sumber: MedlinePlus)

Sebenarnya fungsi dari cairan limfa ini sangat kompleks dalam tubuh. Tubuh membutuhkan cairan ini utamanya sebagai bagian dari sistem pertahanan tubuh. Cairan limfa menjadi perantara cairan limfosit atau sel darah putih untuk berpatroli ke seluruh tubuh. Dan cairan limfosit yang notabene dihasilkan oleh sum-sum tulang belakang ini merupakan garda utama dari sistem daya tahan tubuh.

Selain untuk fungsi imunitas atau daya tahan, cairan limfa ternyata juga memiliki sejumlah kegunaan lain, seperti mengangkut lemak dari usus halus menuju sistem peredaran darah dan mengangkut cairan serta plasma darah menuju dan dari seluruh tubuh. Bila otot dan jaringan dalam seluruh tubuh kita selalu tampak basah, sebenarnya ini pengaruh cairan limfa yang menghantarkan cairan menuju seluruh tubuh. Itu sebabnya, ada kaitan antara elektrolit (zat larut penghantar arus listrik) tubuh dengan kinerja cairan limfa.

Tetapi, mari kita lebih fokus pada fungsi cairan limfa ini sebagai sistem pertahanan. Karena dari masalah pada sistem pertahanan inilah kemudian kelenjar getah bening menjadi rentan mengalami pembengkakan.

Bagaimana Pembengkakan Kelenjar Getah Bening Terjadi?

Saat terjadi luka pada satu area atau ada serangan virus maupun bakteri pada satu organ, maka secara otomatis tubuh menerima sinyal serangan. Sinyal ini lalu mendorong sistem kelenjar getah bening menghasilkan lebih banyak cairan limfa dan sel darah putih (limfosit).

Cairan ini pada dasarnya bergerak ke dan dari seluruh tubuh untuk memberikan proteksi dari infeksi bakteri, virus, dan berbagai pembentukan sel-sel abnormal. Sehingga ketika terjadi infeksi, maka otomatis akan ada aliran cairan limfa menuju area infeksi.

Seiring dengan kehadiran infeksi, kelenjar memproduksi cairan limfa dan sel darah putih dalam jumlah sangat besar, hingga membentuk tekanan pada dinding kelenjar. Itu sebabnya ketika terjadi infeksi, maka kelenjar getah bening terdekat akan mengalami pembengkakan akibat tekanan tersebut. Biasanya setelah infeksi teratasi, pembengkakan juga akan menghilang.

Ukuran pembengkakan juga umumnya relatif kecil. Hanya saja, kadang pembengkakan menjadi terlalu besar, mungkin akibat masuknya infeksi ke dalam kelenjar bersangkutan. Bakteri yang seharusnya mati, justru menyerang tubuh dengan lebih kuat, dan sayangnya imunitas tidak sanggup menangani serangan tersebut.

Sebagaimana dijelaskan di awal, cairan limfa bergerak dari dan menuju seluruh tubuh, sehingga artinya ada aliran balik cairan limfa yang kembali pada kelenjar dengan tujuan supaya diperbarui. Tetapi cairan yang sudah terkontaminasi bakteri tadi masuk ke dalam kelenjar dan akhirnya malah menulari kelenjar dengan infeksi baru. Inilah yang kemudian memicu pembengkakan menjadi semakin besar dan menyakitkan.

Pembengkakan kelenjar getah bening yang parah bisa dikaitkan dengan sejumlah keluhan serius pada tubuh. Seperti masalah radang di tenggorokan dan tonsil area hidung serta pernapasan. Juga sariawan parah, flu berat, campak, cacar, sinusitis, infeksi pada saluran kencing, infeksi pencernaan, infeksi paru-paru, dan masalah yang berkaitan dengan kondisi imunitas seperti HIV atau lupus.

Ahli Herbal

Mau BEBAS dari SAKIT dengan herbal yang tepat? KONSULTASI GRATIS klik tombol WhatsApp ini:

WHATSAPP SEKARANG

Tapi dari sana pula kemudian bisa terbentuk infeksi yang secara khusus menyerang kelenjar getah bening. Pada kondisi ini, bakteri atau virus menyerang sel-sel dari kelenjar, merusak kinerja kelenjar, dan kadang memengaruhi cairan limfa. (sumber: Cleveland Clinic)

SEGERA PERIKSA KE DOKTER BILA:

Anda bisa saja mengalami pembengkakan ringan yang muncul sebagai benjolan kecil berukuran sekitar 1 cm. Kadang tidak disertai rasa nyeri atau hanya terasa linu ringan. Biasanya ini tidak akan berbahaya dan masih mungkin untuk sembuh sendiri.

Pembengkakan kelenjar getah bening yang sudah parah adalah ketika pembengkakannya tidak hilang-hilang setelah lebih dari 5 hari. Dan ukurannya tampak makin membesar, terlihat berwarna kemerahan, juga rasa sakitnya semakin memburuk. Pembengkakan pun terasa keras dan tidak bergerak saat diraba.

Di saat yang sama, Anda mulai merasa demam disertai linu dan pegal yang cukup kuat pada area pembengkakan serta area sekitarnya. Anda juga mulai kehilangan selera makan, berkeringat dingin, dan merasa tidak nyaman saat bernapas. Perhatikan pula lokasi di mana pembengkakan muncul, kadang pembengkakan yang terjadi di dekat tulang tengkorak bisa jadi adalah tanda-tanda serangan kanker.

Jika Anda sudah merasakan gejala-gejala seperti di atas, sebaiknya segera kunjungi dokter agar bisa memastikan apa penyebabnya dan bisa secepatnya ditangani.

Bagaimana Mengatasi Pembengkakan Kelenjar Getah Bening?

Apabila pembengkakan dicurigai sebagai akibat adanya infeksi, maka yang umumnya disarankan dokter adalah menjalankan perawatan untuk mengatasi infeksinya. Biasanya dengan antibiotik yang disertai pengobatan anti-inflamasi dan pereda nyeri.

Tentu saja caranya akan berbeda bila pembengkakan kelenjar getah bening disebabkan oleh penyakit imunitas, seperti lupus atau infeksi HIV. Juga akan lain caranya jika pembengkakan yang muncul berkaitan dengan serangan kanker.

Karena pembengkakan seringkali diakibatkan oleh melemahnya fungsi imunitas, ada yang mengandalkan pengobatan alami guna menstimulasi fungsi imunitas. Memaksimalkan kinerja imunitas atau daya tahan tubuh sebenarnya dapat secara efektif membantu mengatasi pembengkakan kelenjar getah bening.

Sewaktu mengalami pembengkakan, salah satu kelenjar getah bening Anda memang sedang terserang infeksi. Tapi kabar baiknya, Anda masih punya 599 kelenjar lain ditambah tonsil dan limpa di dalam tubuh yang masih mampu memproduksi cairan limfa dan mematangkan sel darah putih sehat. Dan mereka inilah yang perlu dioptimalkan untuk menyerang infeksi pada satu kelenjar yang bermasalah.

Sel darah putih yang matang, sehat, dan ternutrisi dengan baik akan mampu menandingi serangan infeksi bakteri dan virus yang masuk ke dalam tubuh. Juga sangat ampuh membantu menyingkirkan sel-sel rusak dari dalam organ sehingga memudahkan tubuh membentuk sel sehat baru.

Salah satu pengobatan alami yang tepat ialah mengonsumsi herbal yang terbukti memiliki kemampuan anti bakteri dan anti virus, sanggup menstimulasi fungsi imunitas, kaya anti oksidan yang meningkatkan fungsi imunitas, sekaligus memberikan sejumlah nutrisi penting yang bisa membantu memulihkan kondisi tubuh.

Anda bisa memanfaatkan buah berkhasiat sebagai obat herbal seperti Noni (Mengkudu). Buah ini terbukti memiliki kandungan vitamin C yang tinggi disertai sejumlah aspek anti bakteri dan anti virus yang cukup kuat.

Ditambah kandungan flavonoid, iridoid, dan quercetin yang bermanfaat sebagai antioksidan guna mengatasi masuknya radikal bebas ke dalam tubuh—radikal bebas di dalam tubuh dapat berdampak buruk pada fungsi imunitas. Buah ini juga mengandung kalium yang penting untuk menjaga stabilitas elektrolit tubuh. Meski tidak secara langsung, namun elektrolit yang seimbang turut mengoptimalkan kinerja cairan limfa.

Kandungan vitamin B di dalamnya, ditambah kandungan asam aminonya yang terbilang lengkap, menjadikannya salah satu pilihan terbaik untuk memulihkan kondisi tubuh dan mempercepat proses penyembuhan.

Jangan lupa, Noni juga baik untuk meningkatkan kadar glutathion yang membantu mengatasi berbagai infeksi, termasuk infeksi pada kelenjar getah bening. Penjelasan mengenai manfaat glutatihion ada di artikel: Dapatkan Manfaat Glutathion dengan Rutin Mengonsumsi Noni Juice!

Bagi Anda yang ingin mengetahui bagaimana sebaiknya mengonsumsi buah Noni, silakan baca informasi di artikel: Cara Konsumsi Mengkudu. Semoga Anda dapat mengatasi pembengkakan kelenjar getah bening yang tidak parah melalui cara alami yang relatif bebas efek samping.

Tumpas Kanker, Tumor, Kista Mulai 30 Hari Tanpa Kemoterapi dan Pembedahan?!
Redakan Rasa Sakit Menahun Anda dengan 'Obat Pereda Nyeri' Alami Ini!
Pria Dewasa, Mau ‘Keras & Tahan Lama’ untuk Bahagiakan Pasangan Anda?

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}