Selama ini kebanyakan dari Anda mungkin bertanya-tanya, kenapa setelah dengan demikian rutin Anda menggosok gigi bahkan hingga 2 – 3 kali dalam sehari, ternyata gigi Anda masih saja berlubang.
Apa sebenarnya yang menyebabkan gigi Anda tetap bermasalah walau Anda sudah berusaha merawatnya. Adakah kesalahan yang mungkin tanpa sadar sudah dilakukan dan menyebabkan masalah kesehatan gigi? Salah-salah Anda harus cabut gigi yang rusak.
Kesalahan Yang Membahayakan Gigi
Ada sejumlah kebiasaan yang Anda pikir bukan masalah namun ternyata bisa merusak kesehatan gigi. Kadang sebagian dari Anda bahkan tidak menyadari bahaya yang mengancam gigi Anda selama Anda menjalankan kebiasaan tersebut. Dan untuk memberi Anda pencerahan, berikut 10 kesalahan utama yang patut Anda hindari untuk menjaga kesehatan gigi Anda.
-
Berlebihan Menggosok Gigi
Menggosok gigi adalah bagian terpenting dalam perawatan gigi. Gigi yang disikat dengan bersih secara rutin setidaknya 2 – 3 kali sehari memang cenderung akan memiliki risiko kerusakan yang lebih rendah.
Tetapi jangan terlalu yakin dengan masalah risiko ini, karena rupanya menggosok gigi yang Anda lakukan berlebihan justru akan menghancurkan email atau lapisan pelindung utama gigi. Ketika email terkelupas, maka gigi menjadi 3 kali lebih rapuh, mudah patah dan mudah pula digerogoti oleh serangan bakteri.
-
Berlebihan Mengonsumsi Minuman
Apapun itu, baik minuman juice buah, beragam yoghurt, cuka minuman, beragam minuman infuse water sampai aneka minuman kesehatan semacamnya memang diklaim memberi manfaat untuk tubuh. Kandungan anti oksidan dan sejumlah nutrisi vitamin dan mineral akan sangat berperan untuk kesehatan tubuh, termasuk juga membantu mengurangi berat badan dan lingkar pinggang Anda.
Namun siapa sangka, minuman kesehatan sebagian besar justru tidak bersahabat dengan gigi. Pasalnya sebagian besar minuman ini mengandung kadar asam tinggi. Asam akan bekerja korosif terhadap email gigi. Itu sebabnya, perhatikan asupan minuman dengan kadar asam semacam ini untuk menghindari kerusakan gigi yang berat.
Atau demi amannya, coba mulai mengkonsumsi minuman semacam ini dengan sedotan untuk mengurangi interaksi langsung minuman dengan gigi secara berketerusan. Ini setidaknya, bisa mengurangi risiko kerusakan gigi dengan efektif.
-
Kebiasaan Menggertak
Kebiasaan menggertakan gigi mungkin tidak terlihat seperti masalah besar. Namun tak sedikit kasus berujung pada gangguan kesehatan gigi. Mulai dari gigi yang “somplak” dan usang, hingga sakit kepala, masalah rahang, bahkan perubahan dalam penampilan wajah.
Sulit untuk mengetahui apakah Anda akan menggertakkan gigi saat tidur di malam hari. Jika pasangan tidak memberi tahu Anda, tetapi jika Anda mengalami tanda-tanda seperti sakit rahang atau sakit kepala yang terus-menerus dan gigi menjadi tumpul. Segera lakukan pemeriksaan dan perawatan ke dokter gigi untuk melindungi Anda dari kerusakan tambahan.
-
Kebiasaan Merokok
Kebiasaan merokok tak hanya membahayakan nyawa. Selain bau mulut dan gigi bernoda, kebiasaan merokok merupakan salah satu faktor risiko yang paling signifikan terkait dengan perkembangan penyakit gusi (resesi gusi, pengeroposan tulang, dan kerontokan gigi).
Menurut National Institute of Dental and Craniofacial Research. Merokok juga dapat menurunkan peluang Anda untuk pulih dari penyakit gusi, sekalipun perawatan berhasil dilakukan, karena nikotin dapat membahayakan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi.
-
Penggunaan Anting Lidah
Tidak ada yang salah dengan ide estetika dari pemasangan anting. Hanya saja pikirkan ulang sebaik mungkin untuk ide pemasangan anting pada lidah. Proses pembuatan lubang, pemasangan dan pemeliharaannya cenderung sulit dan sangat berisiko.
Mulut mengandung banyak bakteri. Setiap luka yang terbentuk pada rongga mulut akan menjadi bahaya karena akan menjadi pembiakan bagi bakteri ketik hidup dalam mulut. Bakteri akan menyebabkan luka tindik rentan infeksi.
-
Penggunaan Kawat Gigi
Mungkin memang kurang nyaman ketika Anda harus makan atau terlelap dengan kawat gigi dalam mulut Anda. Tetapi kawat gigi dibuat dan dipasangkan untuk mendorong gigi Anda masuk dalam garis sempurnanya. Jadi kalau kemudian Anda terbiasa lepas dan pasang begitu saja, tujuan ini bisa tertunda untuk berhasil.
Semakin lama Anda mengenakan kawat gigi semakin lama Anda tersiksa dengan kungkungan pada mulut Anda bukan? Lagi pula, beberapa orang akan mengalami sejumlah efek adaptasi dengan kawat gigi hingga memunculkan sejumlah kasus sariawan. Bahaya penggunaan behel lepas-pasang juga perlu diwaspadai.
Bila Anda tidak membiarkan mulut Anda kebal dengan keberadaan kawat gigi, masalah sariawan dan sejenisnya akan terus datang. Karenanya justru penting untuk memastikan kawat gigi tetap terpasang sempurna pada gigi, untuk mencegah gagalnya rencana perubahan struktur gigi Anda dan mempercepat proses adaptasi.
-
Penggunaan Obat Kumur
Ada banyak cara untuk membersihkan mulut dari kotoran atau sisa makanan yang cukup beragam. Mengingat ada banyak jenis kotoran yang ada di mulut Anda. Obat kumur tertentu hanya mengendalikan bau mulut dan memberikan sensasi menyenangkan dalam mulut Anda.
Namun, ada pula obat kumur dengan bahan-bahan seperti agen antimikroba dan fluoride yang sebenarnya dapat membantu mengurangi radang gusi, gigi berlubang, plak, dan bau mulut. (Peringatan: Fluoride pada obat kumur tidak dianjurkan untuk anak di bawah 6 tahun, karena ada kemungkinan jika mereka menelannya).
-
Penggunaan Pemutih Gigi
Kebanyakan orang terobsesi dengan gigi putih bahkan rela merogoh kocek cukup dalam untuk menjalankan perawatan gigi putih. Ini disebabkan oleh doktrin lama yang mengatakan soal standar gigi sehat yang tercermin dari warna gigi yang cerah.
Masalahnya, gigi yang putih bukan satu-satunya standar gigi sehat. Malah bisa jadi perawatan yang Anda lakukan justru akan mengikis lapisan email dan menyebabkan gigi rapuh. Putihkan gigi dalam warna normal dan gunakan pemutih gigi dengan bijak untuk mencegah pengikisan berlebihan.
-
Penggunaan Tusuk Gigi
Kebiasaan kebanyakan orang Indonesia yang selalu menggunakan tusuk gigi untuk mengatasi makanan yang terselip di antara gigi sebenarnya bukan kebiasaan sehat. Secara medis, dokter akan lebih menyarankan Anda menggunakan dental floss atau benang gigi untuk membantu masalah diatas.
Pasalnya, sifat kayu yang rapuh dan mudah patah akan memberi risiko tertinggalnya pecahan kayu pada gusi dan gigi. Selain itu, bakteri dan jamur lebih mudah hidup pada media kayu dibandingkan benang sintetis. Sehingga sangat mungkin ketika Anda menggunakan tusuk gigi sebenarnya Anda justru sedang memasukan bakteri dalam gigi dan gusi Anda.
-
Penyimpanan Sikat Gigi
Sejumlah merek sikat gigi ternama telah menjual sejumlah jenis sikat gigi yang juga dilengkapi dengan helm sikat. Ide dasarnya sebenarnya untuk melindungi sikat dari kotoran dan bakteri.
Tetapi ternyata ide ini tidak selamanya tepat. Karena alih-alih melindungi gigi Anda dari bakteri yang datang dari luar, justru sikat gigi yang tertutup wadah ini cenderung lebih rentan mengalami inkubasi bakteri.
Apalagi bila Anda menutupkan kepala sikat ketika masih dalam kondisi lembab atau basah, bakteri akan semaki betah berkembang biak pada sikat gigi. Ini karena bakteri cenderung nyaman hidup dalam ruang basah. Untuk itu lebih bijak untuk menghindari penggunaan helm pada sikat gigi atau malah selalu pastikan sikat gigi sudah dalam keadaan kering sebelum di tutup dengan helm sikat.
Itulah tadi sebagian kebiasaan yang perlu Anda waspadai terkait dengan kesehatan gigi. Hindari 10 kebiasaan di atas untuk menjaga kesehatan gigi dengan lebih lanjut. Namun, adakah cara alami mengurangi sakit gigi?
Jika Anda ternyata sudah terbiasa melakukan salah satu atau beberapa kebiasaan diatas, kami sangat menganjurkan agar Anda berhenti mulai sekarang. Sadarilah bahwa apa yang mungkin orang bilang itu adalah kebiasaan sehat, justru sebenarnya berpengaruh buruk bagi kesehatan gigi.