Kesehatan fisik seorang penderita kanker secara langsung akan berpengaruh pada kesehatan mental atau kesehatan jiwa, serta pada kualitas hidupnya secara keseluruhan. Gejala-gejala pada kondisi fisik mungkin lebih mudah dideteksi dan diobati oleh dokter, tetapi bagaimana dengan dampak-dampak psikologis yang dialami penderita kanker?
Jika Anda seorang penderita kanker, kemungkinan Anda mengalami perasaan yang campur-aduk. Mulai dari saat pertama menerima diagnosis, menjalani perawatan, hingga proses pemulihan, semua proses itu dapat menimbulkan dampak-dampak pada kesehatan jiwa atau mental Anda. Dampak semacam itu disebut sebagai dampak psikologis.
Apa saja dampak psikologis dari kanker pada para penderita penyakit ini? Bagaimana para penderita kanker untuk memperbaiki kesehatan mental atau jiwa mereka? Dan bagaimana kita bisa membantu mereka? Mari simak jawabannya di artikel ini.
Apa Dampak Kanker pada Kesehatan Mental Penderita Penyakit Ini?
Perasaan-perasaan negatif seperti depresi, kecemasan, dan ketakutan sangatlah umum dirasakan oleh pasien kanker, dan itu adalah respons normal atas pengalaman yang sangat tak mengenakkan ini. Ada banyak hal yang bisa menyebabkan perasaan-perasaan itu. Perubahan bentuk tubuh bisa memengaruhi rasa percaya diri dan harga diri seorang pasien.
Gejala-gejala fisik seperti rasa sakit, mual, atau kelelahan ekstrem juga dapat memberikan dampak psikologis pada penderita kanker. Mereka juga mungkin merasa takut akan mati, menderita, merasakan sakit, atau takut dengan apapun yang tidak mereka ketahui akan terjadi.
Bukan hanya penderita kanker, anggota keluarga atau orang yang merawatnya juga bisa mengalami perasaan-perasaan negatif. Mereka mungkin merasa takut akan kehilangan orang yang mereka sayangi. Mereka juga merasa marah karena seseorang yang mereka sayangi harus menderita kanker, frustasi karena “tidak bisa berbuat banyak” atau stres karena mereka kini punya lebih banyak tanggung jawab di rumah.
Para penderita kanker, juga keluarga dan teman-temannya, bisa merasa tertekan dengan hal-hal di atas, dimulai dari saat pertama menerima diagnosis kanker, hingga bertahun-tahun setelah kanker diobati. Sewaktu keadaan penyakit kanker berubah, mereka semua harus menghadapi hal-hal baru yang menambah stres mereka, dan perasaan mereka juga sering kali terpengaruh.
Dukungan Sosial Membantu Menjaga Kesehatan Mental Penderita Kanker
Pasien yang menerima dukungan sosial yang cukup biasanya tidak terlalu merasa cemas atau depresi, dan sering kali memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Para penderita kanker merasa dibesarkan hatinya ketika ada orang lain yang mau mendengarkan dan mendukungnya dengan bantuan-bantuan praktis.
Ada Penderita Kanker yang Menyembunyikan Perasaannya
Beberapa orang mungkin memasang “wajah bahagia” untuk menyembunyikan perasaan-perasaan negatif yang sebenarnya mereka rasakan. Ini mungkin cara mereka untuk melindungi orang yang mereka sayangi, dan mungkin diri mereka sendiri, dari perasaan yang menyakitkan. Bahkan ada orang yang percaya bahwa seorang penderita kanker bisa lebih baik keadaannya apabila ia berusaha tampil ceria dan senang sepanjang waktu—tapi ini tidak benar.
Penelitian mengenai cara menghadapi kanker, bertahan hidup, atau kekambuhan (kanker kambuh lagi setelah perawatan) menunjukkan bahwa menjadi ceria hanya memberikan sedikit efek, atau bahkan tidak ada pengaruhnya, pada kanker. Namun, beberapa penderita kanker merasa bersalah jika mereka merasa sedih atau takut, dan mungkin mencoba untuk berpura-pura bahagia dan “menjadi positif” bahkan ketika itu menyakitkan bagi mereka.
Jika ini yang mungkin terjadi pada orang yang Anda sayangi, katakanlah dengan lembut kepada orang itu bahwa Anda bersedia mendengarkan perasaan mereka, apa pun itu. Beritahukanlah padanya kata-kata seperti ini, “Aku peduli denganmu, dan aku tetap ada untukmu, entah kamu sedang senang, takut, marah, atau sedih.” Kata-kata yang menenangkan itu dapat berpengaruh besar pada kesehatan mental atau jiwa dari seorang penderita kanker.
Ceritakan Perasaan Anda dengan Tim Dokter yang Merawat Anda
Mengungkapkan apa yang Anda rasakan kepada tim dokter yang merawat, misalnya rasa takut, rasa sakit, dan masalah lainnya, dapat membantu Anda untuk merasa lebih nyaman. Seseorang di dalam tim dokter dapat menjawab pertanyaan dan berbicara dengan Anda tentang masalah apapun. Mereka juga dapat merujuk Anda ke seorang ahli kesehatan mental jika diperlukan.
Depresi, kecemasan, dan dampak emosional lainnya hampir selalu bisa dibantu dengan kombinasi terapi psikologis, konsumsi obat, dan kelompok dukungan (support group). Tapi pertama-tama, seseorang harus menyadari bahwa dirinya butuh bantuan untuk mengendalikan emosi dan reaksinya terhadap dampak-dampak dari kanker pada berbagai segi kehidupan.
Masalah kesehatan mental atau jiwa dari seorang penderita kanker dan orang-orang terdekatnya sering kali menjadi cukup serius sebelum itu dapat disadari, apalagi dalam situasi kebingungan dan stres yang muncul setelah menerima diagnosis kanker.
Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!
WHATSAPP SEKARANGKapan Harus Menghubungi Tim Dokter?
Meskipun perasaan yang campur-aduk adalah hal yang umum dialami selama menghadapi kanker, namun ada beberapa hal yang tidak boleh diabaikan. Segeralah hubungi tim dokter apabila seorang penderita kanker atau orang terdekatnya mengalami tanda-tanda masalah kesehatan mental atau jiwa seperti berikut:
- Punya niat atau rencana untuk bunuh diri (atau melukai dirinya sendiri).
- Tidak bisa tidur atau makan.
- Selama berhari-hari tidak lagi melakukan kegiatan seperti biasa.
- Tidak lagi berminat untuk melakukan hal-hal yang sebelumnya disenangi.
- Punya perasaan negatif yang mengganggu kegiatan sehari-hari dan sudah berlangsung selama beberapa hari.
- Merasa kebingungan.
- Kesulitan untuk bernapas.
- Berkeringat lebih dari biasanya.
- Merasa sangat gelisah.
- Mengalami gejala-gejala yang baru atau yang tidak biasa karena merasa cemas.
Penyakit kanker mengubah kehidupan orang. Kanker bisa menimbulkan dampak psikologis yang besar pada penderita penyakit ini, tapi ada bantuan baginya. Tim dokter yang merawatnya mungkin berfokus pada kesehatan fisiknya, tetapi mereka juga peduli dengan kesehatan mental atau jiwa dari penderita kanker.
Libatkan mereka dan ceritakan kepada mereka tentang keresahan Anda. Pelajari dan gunakan sumber-sumber daya yang tersedia. Menghadapi kanker memang sangat membuat stres, tetapi Anda tidak harus menghadapinya sendirian.
Dampak Psikologis pada Kesehatan Mental Penderita Kanker: Depresi
Adalah wajar untuk merasa sedih atas perubahan yang ditimbulkan oleh penyakit kanker pada kehidupan seseorang. Masa depan, yang sebelumnya terlihat menjanjikan, kini menjadi tidak pasti. Beberapa angan-angan dan cita-cita menjadi mustahil untuk diwujudkan. Dengan situasi ini, tentunya wajar untuk merasakan kesedihan.
Tetapi jika seseorang terus-menerus sedih untuk waktu yang lama atau sampai mengalami kesulitan untuk melakukan kegiatan sehari-hari, ia bisa jadi mengalami depresi. Faktanya, diperkirakan 1 dari 4 penderita kanker mengalami gangguan depresi mayor (penyakit depresi klinis). Berikut gejala-gejala dari gangguan depresi mayor:
- Terus merasa sedih, putus asa, atau “hampa” selama hampir sepanjang hari
- Kehilangan minat atau kesenangan pada hampir semua kegiatan
- Berat badan turun atau naik secara drastis
- Menjadi lamban atau gelisah dan tidak bisa diam
- Kelelahan ekstrem atau kehilangan energi
- Kesulitan untuk fokus, mengingat, atau membuat keputusan
- Merasa bersalah, tidak berharga, atau tidak berdaya
- Punya pikiran untuk mati saja atau niat untuk bunuh diri
Jika seseorang yang Anda kenal menunjukkan gejala-gejala depresi, anjurkan dia untuk mendapatkan bantuan. Ada banyak cara untuk mengobati depresi, biasanya dengan konseling, konsumsi obat antidepresan, atau keduanya. Perawatan yang baik akan meringakan dampak psikologis pada penderita kanker, memperbaiki kesehatan mental atau jiwa mereka, dan meningkatkan kualitas hidup mereka secara keseluruhan.
Tips Membantu Penderita Kanker yang Depresi
- Semangati dia untuk melanjutkan perawatan depresinya sampai gejala-gejalanya membaik, atau beritahukan pada dokternya jika perawatannya tidak menghasilkan perbaikan.
- Anjurkan dia untuk berolahraga, khususnya olahraga ringan seperti jalan kaki di sekitar rumah.
- Jika dibutuhkan, bantulah dia untuk membuat janji pemeriksaan ke dokter atau ahli kesehatan mental.
- Sediakan diri untuk mengantarkannya ke dokter atau rumah sakit.
- Libatkan dia dalam percakapan atau kegiatan yang dia sukai.
- Yakinkan dia bahwa keadaan akan membaik seiring berjalannya waktu dan dengan perawatan yang dia jalani.
Dampak Psikologis pada Kesehatan Mental Penderita Kanker: Kecemasan & Ketakutan
Selama menjalani perawatan hingga proses pemulihan, penderita kanker mungkin merasakan ketakutan dan kecemasan. Misalnya saja takut akan perawatan kanker, takut saat mengunjungi dokter, dan takut menunggu hasil tes. Atau mungkin Anda takut dengan rasa sakit yang akan timbul, takut akan kematian atau dengan apa yang akan terjadi setelah kematian.
Dampak psikologis yang serupa juga dapat dialami oleh orang-orang terdekat dari seorang penderita kanker. Berikut adalah tanda-tanda bahwa seseorang sedang dilanda kecemasan dan ketakutan:
- Raut wajah yang tidak tenang
- Rasa khawatir yang tidak terkendali
- Kesulitan untuk fokus
- Ketegangan otot (atau orang itu terlihat tegang)
- Gemetar
- Gelisah, mungkin tidak bisa diam
- Mulut kering
- Gampang marah atau kesal
Jika seseorang menunjukkan gejala-gejala di atas sepanjang hari, hampir setiap hari, dan mengganggu hidupnya, ada baiknya ia melakukan pemeriksaan ke dokter atau ahli kesehatan mental. Ingatlah bahwa kadang-kadang seseorang mungkin menyangkal memiliki perasaan-perasaan di atas. Tapi jika mereka mau mengakuinya, mereka bisa mencari bantuan yang sangat dibutuhkannya.
Tips Membantu Penderita Kanker yang Merasa Cemas & Takut
- Anjurkan, tapi jangan paksa, untuk menceritakan perasaannya.
- Dengarkan baik-baik saat dia mengungkapkan isi hatinya. Jangan abaikan perasaannya.
- Ingatlah bahwa merasakan kesedihan itu bukan sesuatu yang salah.
- Anjurkan dia untuk bersandar kepada Tuhan melalui doa dan membaca ayat-ayat Kitab Suci yang menghibur dan memberi harapan.
- Anjurkan dia untuk mendapat pemeriksaan ke dokter atau ahli kesehatan mental apabila kecemasan dan ketakutannya menjadi terlalu berlebihan.
Dampak Psikologis pada Kesehatan Mental Penderita Kanker: Serangan Panik
Serangan panik bisa menjadi gejala kecemasan yang mengkhawatirkan. Serangan panik terjadi sangat mendadak dan sering kali menjadi sangat buruk dalam waktu sekitar 10 menit. Orang tersebut mungkin tampak baik-baik saja setelah serangannya berlalu, tapi dia biasanya merasa sangat takut akan mengalami serangan lagi. Berikut adalah tanda-tanda dari serangan panik:
- Sesak napas atau merasa seperti dicekik
- Jantung berdebar
- Merasa pusing, tidak stabil, atau ingin pingsan
- Nyeri atau rasa tidak nyaman di dada
- Merasa seperti tersedak
- Gemetar
- Berkeringat
- Takut akan hilang kendali atau “menjadi gila”
- Keinginan untuk melarikan diri
- Merasa “tidak nyata” atau “terlepas” dari diri mereka sendiri
- Menggigil atau hot flash (mungkin wajah menjadi kemerahan dan berkeringat)
Jika gejala-gejala di atas hilang sepenuhnya dalam waktu beberapa menit, ada kemungkinan itu memang serangan panik. Namun ada baiknya seseroang periksa dulu ke dokter untuk memastikan apakah gejala yang mereka rasakan benar-benar serangan panik. Bila hasil diagnosis memang adalah serangan panik, dokter bisa memberikan perawatan yang sesuai dengan kebutuhan pasien.
Tips Membantu Penderita Kanker yang Mengalami Serangan Panik
- Anjurkan dia periksa ke dokter untuk memastikan apa sebenarnya penyebab dari gejala-gejalanya.
- Tetaplah tenang dan bicara dengan lembut selama dia mengalami serangan panik.
- Duduklah bersama dia selama mengalami serangan panik sampai dia merasa lebih baik.
- Hubungi rumah sakit atau nomor telepon darurat setempat jika diperlukan.
- Setelah serangan panik berakhir, anjurkan dia untuk mendapat perawatan untuk mengatasi serangan paniknya.
- Sediakan diri untuk mengantarkannya ke dokter atau rumah sakit.
Kesimpulan tentang Kesehatan Mental Penderita Kanker
Kanker dapat menimbulkan dampak psikologis yang besar pada penderita penyakit ini, misalnya kecemasan dan depresi. Sering kali yang Anda butuhkan adalah menceritakan perasaan-perasaan Anda kepada keluarga dan teman-teman yang peduli.
Tetapi apabila keadaannya menjadi tidak tertahankan dan Anda tidak sanggup untuk mengendalikannya, sebaiknya ungkapkan keresahan Anda pada tim dokter yang merawat Anda. Tim dokter mungkin berfokus pada kesehatan fisik dari penderita kanker yang mereka rawat, tetapi mereka juga peduli dengan kesehatan mental atau jiwa dari pasien mereka. Mereka mungkin dapat merujuk pasien ke seorang ahli kesehatan mental jika diperlukan.
Ada banyak cara untuk meringankan dampak psikologis pada penderita kanker. Dan perawatan yang baik akan memperbaiki kesehatan mental atau jiwa penderita kanker, serta meningkatkan kualitas hidup mereka secara keseluruhan.