Ikan lele sudah menjadi makanan sehari-hari banyak warga Indonesia. Maka tidak heran banyak orang jadi heboh akibat adanya isu kesehatan belakangan ini seputar bahaya ikan lele. Bahkan dikatakan ikan lele memiliki kandungan 3000 sel kanker yang akan meningkatkan risiko kanker dalam tingkat yang sangat relevan.
Tidak berhenti disana, karena sejumlah isu lain juga mengungkap bahwa lele adalah jenis ikan berkulit tanpa sisik yang disinyalir mengandung kadar kolesterol tinggi sehingga tidak aman untuk dikonsumsi.
Pertanyaannya sekarang, apakah faktanya benarkah demikian? Apakah pemberitaan tersebut bisa dipercaya atau lagi-lagi hanya hoax? Artikel ini akan menilik lebih dalam mengenai ikan lele untuk menemukan sejumlah fakta terkait bahaya dan manfaat ikan lele berdasarkankan sumber-sumber terpercaya.
Apakah Benar Lele Mengandung Sel Kanker?
Pada dasarnya tidak ada makanan yang membawa sel kanker, pakar kanker dunia sepakat bahwa sel-sel sehat dalam tubuhlah yang berubah menjadi sel kanker karena efek kondisi dalam tubuh akibat pengaruh sejumlah hal seperti makanan yang memiliki efek karsinogen. Perubahan terjadi bertahap, biasanya diawali dari kerusakan sel sehat yang kemudian berkembang dengan regenerasi sel yang menyimpang. (www.cancerresearchuk.org)
Jadi memang tidak tepat bila dikatakan ikan lele membawa sel kanker dalam tubuhnya. Bilapun ikan lele memiliki efek meningkatkan risiko kanker, besar kemungkinan karena ada efek karsinogen yang dibawa oleh ikan.
Sejumlah kecurigaan datang dari bagaimana ikan lele hidup, baik dalam alam liar maupun dalam kolam pemeliharaan. Karena lele memiliki daya tahan sangat baik terhadap lingkungan yang kotor, bahkan lingkungan tercemar. Mereka kadang dipelihara dengan diberikan makanan limbah yang dikhawatirkan menjadi pembawa efek karsinogen pada daging ikan.
Salah satu sumber yang kemudian berkembang menjadi viral adalah pemberitaan penolakan Amerika terhadap ikan lele asal Cina. Sayangnya pemberitaan yang sampai di Indonesia tidak menyajikan berita yang sebenarnya.
Sementara di Indonesia pemberitaan mengangkat mengenai pola pemeliharaan dengan pemberian pakan kotoran babi, sebenarnya menurut sumber abcnews.go.com , penolakan Amerika Serikat berdasarkan temuan lapangan bahwa ikan lele asal Cina mengandung senyawa anti fungal, anti bakteri, dan jenis klorin yang dianggap berbahaya dan bersifat karsinogen.
Ini justru menandakan bahwa perikanan di Cina demikian modern hingga memberikan sejumlah senyawa kimia dalam takaran yang tidak seharusnya pada kolam mereka. Juga menggugurkan informasi bahwa ikan lele asal Cina ditolak akibat pemberian makan kotoran babi.
Apakah Ikan Lele Bebas Bahaya dan Bebas Karsinogen?
Menurut sumber IPB, yang paling perlu dikhawatirkan dari ikan lele justru dari sumber air dan perlakuan airnya. Air tanah dan air sungai bisa jadi mengandung limbah berbahaya termasuk merkuri. Dan kadang mendapat sejumlah perlakuan sebelum digunakan sebagai air kolam sehingga juga mengandung sejumlah senyawa berbahaya.
Sedangkan dari sisi pakan, sebenarnya sistem pencernaan ikan lele cukup baik untuk mengelola limbah makanan tanpa membuat toksinnya terserap dalam daging, sistem pencernaan ikan lele efektif membuang toksin dari makanan melalui sistem pembuangan mereka. Termasuk ketika mereka mengonsumsi makanan dari kotoran binatang, limbah sayuran, atau hidup pada perairan berlumpur.
Dan berdasarkan sumber draxe.com, pakan ikan dari sumber alami bisa jadi lebih sehat dari pakan ikan buatan termasuk pelet pabrikan. Karena dalam pelet terdapat sejumlah hormon dan enzim buatan, termasuk nutrisi sintetis yang kadang mempengaruhi DNA ikan dan justru bisa memicu munculnya efek karsinogen.
Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!
WHATSAPP SEKARANGDi sisi lain, ikan lele mungkin menyimpan sejumlah bakteri dalam tubuhnya. Apalagi bila ikan lele dipelihara dengan teknik alami termasuk dengan pemberian pakan alami. Namun dikatakan bahwa selama ikan diolah dengan pemanasan yang baik, bakteri di dalam lele bisa mati dan tidak lagi membahayakan tubuh.
Yang pasti hingga saat ini belum ada riset yang membuktikan bahwa pakan kotoran yang biasa dikonsumsi oleh ikan lele menyebabkan ikan lele menjadi pembawa faktor karsinogen. Apalagi sampai menjadi pembawa sel kanker ke dalam tubuh.
Apakah Ikan Lele Mengandung Kolesterol?
Bersumber dari IPB yang juga dilansir dalam laman health.kompas.com, dijelaskan bahwa lele justru mengandung kadar asam lemak omega 3 dan 6 yang tinggi. Kadar lemak di dalam ikan sehat, bersifat HDL, sehingga justru membantu mengendalikan kadar LDL atau lemak jahat dalam tubuh selama dikonsumsi dengan bijak.
Jadi, benar bila kemudian dikatakan ikan lele kaya akan lemak dan kolesterol. Tetapi bukan jenis kolesterol yang patut dijauhi karena sifatnya yang justru baik untuk stimulan otak, kesehatan jantung, dan persendian tubuh.
Apa Sajakah Manfaat Ikan Lele?
Pernyataan yang dihimpun dari berbagai sumber membuktikan bahwa sebenarnya ikan lele tidak seberbahaya yang dijelaskan dalam sejumlah pemberitaan isu kesehatan, justru ditemukan banyak manfaat ikan lele bagi kesehatan.
Protein dalam lele termasuk jenis yang terlengkap dibandingkan jenis ikan air tawar lainnya. Kandungan asam amino essensial dalam lele lebih banyak dari jenis ikan tawar lain sehingga menyempurnakan asupan protein tubuh dengan lebih optimal.
Sebagaimana kita ketahui asam amino essensial sangat dibutuhkan tubuh untuk mempertahankan kinerjanya, namun tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh sehingga memerlukan asupan dari luar atau dari makanan.
Selain kaya protein, ikan lele juga dikenal kaya akan asam amino omega 3 dan 6. Keduanya bekerja saling berkaitan terhadap kesehatan otak, pembuluh darah, kinerja sirkulasi darah dan kardiovaskular, termasuk juga untuk kesehatan sendi dan tulang.
Kadang ikan lele dari peternakan modern mengandung asam lemak omega 6 jauh di atas asam lemak omega 3, dan ini jelas tidak sehat. Dijelaskan di artikel: “Benarkah Suplemen Minyak Ikan Menyebabkan Kanker?“, bahwa komposisi asam lemak omega 3 dan 6 harus dalam kadar seimbang demi mendapatkan manfaat optimalnya tanpa efek samping.
Selain itu, dalam informasi alodokter.com, juga dijelaskan bahwa ikan lele memiliki kadar fosfor, magnesium, zink, kalsium, zat besi, dan kalium yang cukup tinggi. Bahkan ikan lele juga direkomendasikan untuk diberikan pada ibu hamil dan anak-anak.
Rekomendasi dari para pakar untuk mengatasi bahaya ikan lele dan mendapatkan manfaat ikan lele dengan optimal yaitu dengan selalu pastikan untuk mengonsumsi ikan lele dalam keadaan matang sempurna. Olahlah ikan lele dengan cara beragam seperti di masak dengan kuah atau dikukus untuk menghindari efek karsinogen dari proses penggorengan dan pembakaran.