Dewasa ini, semakin banyak orang yang berpikir untuk mencari terapi kanker alternatif ketimbang sepenuhnya menuruti anjuran dokter untuk menjalankan serangkaian pengobatan dan terapi kanker konvensional. Sejumlah pandangan bahwa terapi-terapi konvensional ini kadang memperburuk kondisi pasien membuat pasien memilih meninggalkan pilihan ini.
Dari sana banyak pasien kanker mulai mencari ide-ide terapi alami yang diklaim memberi manfaat bagi kesehatan pasien kanker. Namun ketika Anda mulai berburu informasi yang Anda temukan hanya sejumlah pilihan protocol rumit yang sulit Anda pahami bagaimana menjalankannya. Sedang sebagian lain memaksa Anda mencari bahan-bahan yang besar kemungkinan baru pertama kali Anda ketahui dari informasi protocol tersebut.
Tidak dipungkiri, sebagian besar protocol terapi anti kanker yang banyak diinformasikan memang berasal dari sejumlah riset peneliti-peneliti kanker dari barat, seperti Amerika dan Eropa. Dan ini memberi kesulitan tersendiri bagi pasien kanker lokal untuk bisa memenuhi standar protocol yang ditetapkan.
Tidak banyak memang riset mengenai terapi kanker yang berpusat di kawasan lokal, namun beruntung sejumlah produk lokal kini sudah mulai masuk dalam dapur riset di Amerika dan Eropa. Salah satunya adalah kunyit. Sejumlah riset internasional membuktikan bagaimana kunyit ternyata juga bisa bekerja sebagai anti kanker. Dan kabar baiknya, Anda bahkan bisa menemukannya langsung di dapur Anda.
Dan pada kesempatan kali ini kita akan mencoba menguak bagaimana kunyit bisa menjadi salah satu anti kanker yang bisa Anda perhitungkan. Seperti apa sebenarnya kemampuan kunyit dalam bekerja sebagai anti kanker?
Salah satu kekuatan dari kunyit adalah curcumin. Hal tersebut sebenarnya kami sudah sempat mengulas mengenai manfaat kunyit dalam ulasan kami sebelumnya di artikel: Daftar Lengkap Manfaat Kunyit Untuk Kesehatan Anda—Bagian 1. Dan dalam ulasan kami tersebut kami sudah mengungkapkan adanya manfaat kunyit pencegahan dan pengobatan kanker.
Dan pada kesempatan kami kali ini kami akan mencoba mengulik lebih dalam mengenai manfaat kunyit sebagai anti kanker, serta sejauh mana efektivitasnya dalam mencegah serta mengobati kanker.
Sebenarnya menurut Mayoclinic, secara empirik kunyit belum memiliki cukup data kuat sehingga layak dijadikan salah satu obat untuk kanker. Namun diakui pula bahwa dalam kunyit terdapat sejumlah kemampuan yang bekerja sebagai anti kanker.
Meski dikatakan belum dikuatkan dengan data empirik memadai, sejumlah riset jelas menunjuk bagaimana kunyit bisa bekerja sebagai anti kanker. Salah satu riset diselenggarakan pada tahun 2007 dengan 25 pasien prekanker yang berhasil mengatasi masalah mereka setelah pemberian ekstrak kunyit 100 mg setiap hari dalam beberapa pekan. Hal senada juga diakui oleh pusat riset University of Texas and Memorial Sloan Kettering Cancer Center.
Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!
WHATSAPP SEKARANGUji coba lain dijelaskan pula pada laman Cancerresearchuk.org ,bahwa pada tahun 2008 juga diselenggarakan riset yang melibatkan kunyit sebagai terapi untuk kanker pankreas, kanker usus dan kanker kulit. Dari puluhan sampel, terbukti ada manfaat anti kanker dalam kunyit, bahkan diduga memiliki kemampuan lebih baik dari kemoterapi.
Sebagaimana dikatakan, rahasia utama dari kunyit adalah kandungan curcuminnya yang unik. Curcumin sendiri dalam laman Thetruthaboutcancer.com, dinyatakan memang bisa bekerja melawan kanker. Selain curcumin, kunyit juga mengandung sejumlah senyawa seperti polisakarida yang bisa bekerja menunjang fungsi anti kanker.
Masih bersumber dari Thetruthaboutcancer.com, kunyit memiliki beberapa manfaat yang bisa membantu mencegah dan mengatasi kanker. Beberapa manfaat tersebut antara lain:
-
Sebagai hepaprotektif
Sejumlah pakar kanker dunia sepakat bahwa ada kaitan erat antara kesehatan liver dengan pertumbuhan kanker. Mereka dengan kanker cenderung mengalami masalah dengan penimbunan toksin dan radikal bebas, dimana seharusnya bisa dibuang dengan optimal oleh liver. Itu artinya ada kemungkinan liver gagal bekerja optimal membuang dan menetralkan toksin dalam tubuh.
Curcumin memiliki fungsi sangat efektif membantu memperbaiki sel-sel rusak dalam liver sekaligus membantu memperbaiki produksi enzim dalam hati. Ini memberi peran besar membantu memaksimalkan kembali kinerja hati dalam mengatasi toksin dan radikal bebas.
-
Sebagai anti inflamasi
Selain efek dari oksidasi sel akibat terjadinya penumpukan toksin dalam tubuh, aspek lain yang diyakini menjadi penyebab kanker adalah pembentukan inflamasi berkepanjangan. Kabar baiknya dalam kunyit tersimpan sejumlah komponen penting yang bekerja sebagai anti inflamasi.
Kunyit akan mempercepat penyembuhan inflamasi, mempercepat luka kering dan mempercepat pemulihan sel yang rusak. Sehingga inflamasi yang terbentuk tidak sempat berkembang menjadi sel-sel pre kanker.
-
Sebagai DNA control
Kunyit ternyata bisa bekerja sebagai DNA kontrol dengan cara menemukan sel-sel yang sudah terlanjur mengalami penyimpangan DNA dalam tubuh. Mencegah sel-sel rusak ini tumbuh dan berkembang serta membantu merekonstruksi sel-sel rusak ini untuk kembali pada DNA awal.
Pada tahapan awal, kemampuan perlindungan terhadap DNA ini terbilang sangat efektif. Namun pada stadium menengah dan akhir, kemampuan kunyit tidak cukup kuat untuk melawan agresifitas dari sel kanker.
-
Membantu melindungi sel sehat selama kemoterapi
Menarik sekali ketika sejumlah temuan membuktikan bahwa pemberian suplemen kunyit pada pasien kemoterapi dengan jarak setidaknya 1 jam dari pemberian kemoterapi akan membantu melindungi sel-sel sehat dari kerusakan akibat kemoterapi.
Tidak hanya itu, curcumin juga bekerja melipatgandakan fungsi kemoterapi dalam membantu mematikan sel kanker. Saat ini sejumlah pakar sedang mengembangkan kemungkinan perpaduan kunyit dalam kemoterapi untuk standar terapi kanker modern.
-
Bekerja sebagai inhibisi angiogenesis
Angiogenesis adalah kemampuan sel-sel kanker untuk mendorong tubuh membentuk pembuluh darah langsung ke sel-sel dan jaringan kanker. Ini membuat sel-sel kanker lebih cepat berkembang karena terasup oleh nutrisi, darah dan oksigen dengan optimal.
Kunyit memiliki sejumlah senyawa yang bisa bekerja menghambat pembentukan angiogenesis ini pada tahapan awal perkembangan sel kanker. Pemberian kunyit pada pasien kanker stadium awal efektif membantu mematikan sel sedini mungkin.
-
Menstimulasi imunitas
Dalam sejumlah temuan dipastikan bahwa kunyit dengan polisakarida dan curcuminnya memberi manfaat terhadap imunitas. Termasuk mendorong pembentukan anti gen terhadap sel kanker dan mengatasi pembentukan infeksi .
-
Mendorong pembentukan glutathione
Salah satu anti oksidan terbaik yang dibutuhkan tubuh manusia adalah glutathione. Glutathione dibutuhkan setiap sel dalam tubuh tanpa kecuali untuk menjaga kesinambungan kinerja sel dan proses regenerasi sel yang sehat. Termasuk mencegah kerusakan sel yang bisa bermuara pada pembentukan sel abnormal.
Dalam kunyit ditemukan selenium, glutamat dan sejumlah senyawa lain yang terbukti mengambil bagian dalam proses pembentukan glutathione. Sehingga pemberian kunyit dengan teratur akan mendorong tubuh membentuk glutathione dengan lebih optimal.
-
Bekerja terhadap enzim pencernaan
Pada kasus pencernaan, kunyit bukan hanya bekerja mengatasi inflamasi yang terbentuk, tetapi juga meregulasi produksi enzim dalam pencernaan. Sehingga kunyit juga akan menormalkan kadar asam pada lambung dan membantu menormalkan fungsi enzim.
-
Bekerja terhadap produksi hormonal
Sejumlah kasus kanker berkaitan dengan produksi hormon, sebut saja penyakit kanker pada area rahim dan kanker prostat. Dan berkat kemampuan kunyit meregulasi produksi hormon seksual, kunyit akan membantu mencegah ketidak seimbangan fungsi pada organ genital dan reproduksi yang bisa memicu terjadinya kanker.
-
Membantu menjaga Ph tubuh
Kunyit bekerja efektif mengatasi kelebihan asam dalam tubuh. Sifat basanya cenderung ringan namun sangat efektif membantu mengembalikan kadar ph normal tubuh manusia. Sementara banyak pakar sepakat adanya manfaat ph normal tubuh dan kondisi alkaline tubuh yang basa dengan pencegahan dan penanganan kanker dalam tubuh.
Sayangnya, sejumlah fakta ditemukan pakar dunia bahwa kunyit kerap kali tidak bisa diserap optimal oleh pasien, sekalipun pada jenis suplemen dengan harga relatif tinggi. Kunyit memiliki sejumlah kelemahan sehingga sulit untuk diserap.
Namun, kunyit bisa dioptimalisasi penyerapannya dengan memadukan kunyit bersama jenis minyak dan lemak. Anda bisa menambahkan minyak zaitun, keju, santan, kacang-kacangan untuk mendorong tubuh menyerap fitonutrient dalam kunyit secara lebih optimal. Hindari jenis minyak yang justru mendorong pembentukan kanker seperti minyak matahari, canola atau minyak kedelai)
Selain dengan lemak dan minyak, kunyit juga akan lebih mudah diserap pada saat Anda padukan dengan lada hitam. Kandungan piperine dalam lada hitam meningkatkan daya serap tubuh terhadap curcumin hingga 2000%. Ditemukan pula adanya manfaat untuk memadukan kunyit dengan jenis kol-kolan seperti kubis, kembang kol dan brokoli.
Kadar aman dari mengkonsumsi kunyit sendiri cukup bervariasi. Namun sejumlah sumber mengatakan setidaknya mereka yang mengkonsumsi kunyit dalam takaran 100 – 200 mg perhari dalam tempo panjang cenderung memiliki kondisi tubuh lebih fit, rendah risiko inflamasi, rendah risiko dari ketidak seimbangan hormonal dan juga memiliki risiko kanker lebih kecil.
Belum ada jaminan 100% mengenai efektivitas kunyit sebagai obat kanker. Namun, bukti-bukti memang mengarah pada kemampuan kunyit sebagai anti kanker, setidaknya sebagai pencegahan dan pengobatan dalam stadium awal. Juga sebagai tambahan pada terapi konvensional untuk mecegah kerusakan sel yang lebih masif.