Gangguan kepribadian merupakan bagian dari gangguan kejiwaan yang menyebabkan seseorang bertindak tidak selaras dengan norma sosial sehingga menimbulkan masalah serius dalam bersosialisasi. Ada macam-macam gangguan kepribadian yang memengaruhi pikiran, memori, dan tindakan dari penderitanya.
Gangguan kepribadian dapat terlihat dalam cara yang berbeda. Para psikiater cenderung menggunakan diagnosis sistem Amerika yang mengidentifikasikan 10 jenis gangguan kepribadian. Macam-macam gangguan kepribadian dapat dikelompokkan dalam 3 kategori:
Mencurigakan: Paranoid, Skizoid, Skizotipal, Antisosial
Emosional dan Impulsif: Borderline, Histrionik, Narsistik
Gelisah: Avoidan, Dependen, Obsesif-Kompulsif
Seseorang mungkin memiliki kriteria untuk beberapa jenis gangguang kepribadian sekaligus, sementara itu beberapa orang mungkin cocok dengan kriteria untuk satu gangguan kepribadian meskipun mereka memiliki kepribadian yang sangat berbeda.
Gangguan Kepribadian Paranoid
- Sangat sulit memercayai orang lain, yakin bahwa orang lain hanya memanfaatkan dan mengambil keuntungan dari dirinya.
- Sulit untuk mencurahkan perasaannya ke orang lain, termasuk teman dekatnya.
- Memantau tindakan orang lain, mencari tanda-tanda pengkhianatan atau permusuhan.
- Menduga pasangan berperilaku tidak setia meski tidak punya bukti.
- Merasakan ancaman atau bahaya—yang tidak dirasakan orang lain—dalam situasi sehari-hari.
Gangguan Kepribadian Skizoid
- Tidak tertarik membentuk hubungan dekat dengan orang lain, termasuk keluarga.
- Merasa bahwa hubungan hanya merusak kebebasan dan menimbulkan masalah.
- Lebih suka menyendiri dengan pikirannya sendiri.
- Memilih menjalani hidup tanpa campur-tangan orang lain.
- Tidak merasakan kepuasan dalam hidup.
- Dingin secara emosional terhadap orang lain.
Gangguan Kepribadian Skizotipal
- Sangat sukar menjalin hubungan dekat dengan orang lain
- Berpikir dan mengekspresikan diri dengan cara yang aneh, menggunakan kata-kata yang tidak biasa.
- Berperilaku eksentrik.
- Percaya bahwa ia dapat membaca pikiran atau memiliki kekuatan khusus seperti “indera keenam”.
- Merasa sangat cemas dan paranoid dalam situasi sosial.
Gangguan Kepribadian Antisosial
- Bertindak impulsif dan sembrono, seringkali tanpa mempertimbangkan konsekuensi dari tindakannya terhadap orang lain maupun diri sendiri.
- Tindakannya membahayakan dan kadang-kadang ilegal.
- Bertingkah dengan cara yang mengganggu orang lain.
- Melakukan segala sesuatu untuk mendapatkan keinginannya, meski harus menyakiti orang lain.
- Tidak merasa menyesal atas kesalahannya.
- Agresif dan gampang marah.
- Sangat mudah bosan dan sulit menyelesaikan tugas yang butuh waktu lama untuk dikerjakan.
- Peracaya bahwa hanya yang terkuatlah yang bertahan dan sesuatu yang wajar jika menghalalkan segalanya untuk mencapai kesuksesan.
- Biasanya punya catatan kriminal.
Gangguan Kepribadian Borderline
- Merasa tidak memiliki pemahaman yang jelas mengenai siapa dirinya yang sebenarnya, kepribadiannya sulit ditebak.
- Menderita perubahan suasana hati yang sangat cepat, seringkali disertai dengan luapan amarah.
- Mengalami kejadian-kejadian psikosis, misalnya mendengar atau melihat sesuatu yang tidak dilihat orang lain.
- Melukai diri sendiri dan berniat bunuh diri.
- Pernah terlibat dalam hubungan penuh masalah.
- Punya kecenderungan untuk bertahan dalam hubungan yang tidak sehat, karena takut sendirian.
Gangguan Kepribadian Histrionik
- Merasa sangat tidak nyaman apabila tidak menjadi pusat perhatian.
- Merasa jauh lebih nyaman ketika menjadi “nyawa” di suatu party.
- Merasa harus menghibur orang lain.
- Merayu atau bertindak provokatif agar tetap menjadi pusat perhatian.
- Punya reputasi sebagai orang yang dramatis dan suka meluapkan emosi berlebihan.
- Ketergantungan pada persetujuan orang lain.
- Mudah dipengaruhi oleh orang lain.
Gangguan Kepribadian Narsistik
- Percaya bahwa ada alasan khusus yang membuat dirinya berbeda, lebih baik, atau lebih berharga daripada yang lain.
- Punya harga diri yang gampang ternodai, sehingga ia jadi bergantung pada orang lain untuk menilai diri dan kebutuhannya.
- Merasa kesal jika orang lain mengabaikan dan tidak memberikan apa yang ia rasa pantas dapatkan.
- Membenci keberhasilan orang lain.
- Memposisikan kebutuan sendiri di atas orang lain.
- Orang yang egois dan berpusat pada diri sendiri.
- Mengambil keuntungan atau memanfaatkan orang lain.
Gangguan Kepribadian Avoidan (Kecemasan)
- Menghindari pekerjaan atau aktivitas sosial yang mengharuskan interaksi dengan orang lain.
- Menantikan kritikan dan menjadi sangat sensitif terhadapnya.
- Terus-menerus khawatir akan ditolak jika orang lain mengetahui dirinya yang sebenarnya.
- Khawatir diejek atau dipermalukan oleh orang lain.
- Menghindari hubungan, persahabatan, dan keakraban karena takut ditolak.
- Merasa kesepian dan terisolasi dari dunia sekitar, serta merasa rendah diri.
- Enggan untuk mencoba kegiatan baru karena takut akan mempermalukan diri sendiri.
Gangguan Kepribadian Dependen
- Merasa lemah, tidak mampu membuat keputusan atau berperilaku dengan baik tanpa bantuan atau dukungan.
- Membiarkan orang lain memikul tanggung jawab dalam banyak segi kehidupannya.
- Menyetujui hal-hal yang seharusnya salah atau tidak disukai agar tidak ditinggal sendirian atau kehilangan dukungan.
- Takut ditinggalkan harus berjuang sendiri.
- Punya kepercayaan diri yang rendah.
- Melihat orang lain jauh lebih mampu daripada diri sendiri.
- Terlihat sebagai orang yang terlalu penurut dan pasif.
Gangguan Kepribadian Obsesif-Kompulsif
- Merasa perlu untuk menjaga segala sesuatu tertata rapih dan terkendali.
- Menetapkan standar yang terlalu tinggi untuk diri sendiri dan orang lain.
- Berpikir bahwa caranya adalah yang terbaik untuk melakukan segala sesuatu.
- Khawatir ketika dirinya atau orang lain akan melakukan kesalahan.
- Memperkirakan akan terjadi bencana jika ada yang tidak sempurna.
- Enggan mengeluarkan uang untuk diri sendiri maupun orang lain.
- Punya kecenderungan untuk mempertahankan sesuatu yang sebenarnya tidak berharga.
Meskipun macam-macam gangguan kepribadian memiliki cirinya masing-masing, namun bukan berarti Anda bisa mengecap seseorang memiliki gangguan kepribadian hanya karena menunjukkan karakteristik seperti diatas. Diagnosis gangguan kepribadian sangat rumit dan hanya bisa dilakukan oleh psikiater yang profesional.