Pada kesempatan ini kita akan mencoba melihat, apa saja macam-macam kanker pada wanita. Juga membahas soal bagaimana jenis dan ragam penyakit kanker pada wanita ini dapat menyerang wanita dengan lebih agresif.
Ini sejalan dengan sebuah studi pada tahun 2017 oleh Cancer Research United Kingdom menunjukan fakta cukup mengejutkan. Bahwa jumlah pengidap kanker pada wanita perkembangannya akan lebih signifikan dibandingkan pada pria.
Kita akan melihat lebih mendalam mengenai ancaman kanker yang mungkin relatif tinggi terjadi pada wanita. Sebelumnya pada kesempatan ini kita akan melihat ragam penyakit kanker yang menyerang pada wanita karena karakter dan perbedaan organ yang dimiliki oleh tubuhnya dibanding wanita.
Mengapa Risiko Beberapa Jenis Kanker Lebih Tinggi pada Wanita?
Beberapa jenis kanker memiliki tingkat resiko lebih tinggi pada wanita. Ada sejumlah alasan mengapa tingkat resiko kanker pada wanita menjadi lebih tinggi dibandingkan pada pria. Ini berkaitkan dengan gaya hidup, kebiasaan dan sejumlah unsur lain yang tidak sepenuhnya dapat dikendalikan.
Dibandingkan dengan pria, wanita cenderung tidak terlalu aktif. Sudah menjadi naluri bila pria cenderung lebih suka aktivitas fisik dan tentu saja lebih aktif. Dan tidak semua wanita cukup menggemari olahraga. Sementara, olahraga berperan besar membantu menurunkan potensi seseorang untuk mengidap kanker.
Selain aspek keaktifan, wanita juga cenderung punya sejumlah kebiasaan yang membuatnya lebih rentan terpapar unsur-unsur yang diduga kuat dapat menyebabkan kanker. Seperti penggunaan obat-obatan kimia pada produk perawatan rumah juga bahan kimia berbahaya pada perawatan kulit dan make up.
Masalah hormonal juga menjadi problema tersendiri yang dapat meningkatkan resiko sejumlah jenis kanker pada wanita. Beberapa ragam penyakit kanker pada wanita secara spesifik merupakan organ reproduksi dan feminis yang fungsi kerjanya berkaitan dengan unsur hormonal.
Beberapa jenis unsur hormonal ini bekerja spesifik pada tubuh wanita. Tidak hanya menjalankan roda fungsi dari sejumlah organ, tetapi juga mempengaruhi kinerja metabolisme, pembentukan dan penyimpanan energi hingga masalah daya tahan tubuh.
Ketika terjadi ketidak seimbangan hormonal, atau ketika dominasi hormonal terjadi secara jangka panjang, tidak menutup kemungkinan ini mempengaruhi kinerja organ dan mengarah pada kerusakan sel. Situasi yang pada akhirnya berpotensi untuk bermuara menjadi kanker.
Aspek lain adalah rentannya wanita untuk mengalami infeksi. Di antaranya adalah infeksi HPV atau Human Papilloma Virus yang terbukti dapat menjadi penyebab kanker. Pemeriksaan rutin akan efektif membantu menurunkan resiko infeksi HPV yang sekaligus menurunkan resiko beberapa jenis kanker pada wanita.
Apa Saja Macam-Macam Kanker pada Wanita?
Lepas dari aspek wanita memiliki kebiasaan khusus yang menyebabkan resiko kanker menjadi lebih tinggi. Wanita memiliki sejumlah organ reproduksi dan bersifat feminis yang spesifik hanya dimiliki oleh tubuh wanita
Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!
WHATSAPP SEKARANGTentu saja, pria juga memiliki beberapa organ maskulin yang sifatnya spesifik. Dan karenanya terdapat pula beberapa jenis kanker tertentu yang spesifik menyerang pria dan tidak pada wanita.
Di satu sisi, wanita memang mulai berada pada zona merah dengan meningkatnya kasus kanker di seluruh dunia. Beberapa jenis kanker yang selama ini diasumsikan lebih banyak menyerang pria, tiba-tiba menjadi ancaman yang cukup serius untuk wanita.
Tetapi di sisi lain, beberapa jenis kanker pada wanita adalah jenis kanker pada organ genital dan reproduksi yang juga memiliki tingkatan resiko relatif tinggi dan dapat mematikan. Ancaman ganda ini yang perlu untuk disadari oleh seluruh wanita.
Ragam Penyakit Kanker pada Wanita
Kita akan melihat, ancaman kanker pertama yang mengincar tubuh wanita, yakni yang rentan terjadi pada sistem reproduksi wanita. Apa saja macam-macam kanker pada organ reproduksi wanita tersebut?
-
Kanker Payudara
Dari semua jenis kanker, kanker payudara merupakan satu dari macam-macam kanker yang paling banyak menyerang pada wanita. Bahkan dapat dikatakan yang paling banyak menyerang wanita.
Menurut data WHO, pengidap baru kanker payudara di dunia di tahun 2012 mencapai 1,7 juta. Dan kasus kanker payudara tertinggi terjadi di kawasan negara berkembang. Sedang di Indonesia sendiri, data depkes menunjukan bahwa dari 100 ribu orang terdapat 136 orang pasien kanker, dan 42 orang di antaranya adalah pengidap kanker payudara.
Sebenarnya kanker payudara tidak mutlak sebagai jenis kanker pada wanita. Kanker ini mungkin menyerang pria, meski dalam jumlah terbatas. Tentu saja dengan unsur sel-sel asal yang berbeda antara wanita dan pria.
Kanker ini dapat menyerang di berbagai tingkatan usia, meski tingkat resiko terbesar berada pada rentang usia 40 tahun ke atas. Sejumlah aspek seperti unsur genetik tertentu berperan besar meningkatkan resiko wanita untuk menderita kanker payudara.
Unsur genetik tertentu seperti BRCA1 and BRCA2 membawa tingkat sensitivitas lebih tinggi terhadap pemicu kanker, sehingga kanker payudara lebih mudah terbentuk. Selain itu, aspek hormonal juga mengambil peran besar meningkatkan resiko wanita mengidap kanker payudara.  Termasuk wanita dengan isu keseimbangan hormonal, mengonsumsi pil KB dan mengalami menstruasi di usia dini.
Tingginya kasus kanker payudara dan prosentasi kematian dari penyakit ini berkaitan dengan kesadaran wanita yang relatif masih rendah. Jenis kanker khas pada wanita ini sebenarnya bisa relatif lebih mudah diobati bilamana terdiagnosa sejak awal.
Pemeriksaan dini dengan teknik Sadari atau Periksa Payudara Sendiri disertai dengan mammogram secara rutin di kala memasuki usia 40 tahun sesuai rekomendasi medis menjadi salah satu metode terbaik untuk diagnosa dini.
Sebagaimana kebanyakan ragam penyakit kanker pada wanita, kanker payudara ini dapat diturunkan tingkat resikonya dengan menjalankan gaya hidup sehat. Dengan tidak merokok, mengonsumsi makanan dengan berimbang, menjaga berat badan, olahraga dengan teratur dan meminimalisir konsumsi alcohol serta paparan radiasi.
-
Kanker Serviks
Satu lagi momok yang banyak ditakutkan wanita, kanker serviks. Jenis kanker pada wanita ini memang sangat indentik, hanya dialami pada wanita. Berbeda dengan kanker payudara yang dapat pula menyerang pria. Ini karena serviks sendiri adalah organ yang spesifik hanya dimiliki wanita.
Serviks adalah saluran pendek sebagai sekat antara ruang Rahim dengan liang vagina. Saluran pendek ini membantu mengendalikan laju darah haid yang keluar di kala menstruasi. Juga membantu menahan sperma untuk tidak keluar lagi dari dalam Rahim. Juga sebagai proteksi untuk area dalam rahim atau uterus.
Salah satunya adalah melindungi rahim dari gangguan bakteri, jamur dan virus yang kadang menyerang area vagina. Namun acapkali, justru jamur, bakteri dan jamur ini malah menginfeksi serviks. Dan di antaranya ancaman-ancaman medis ini, organ ini juga rentan untuk membentuk sel-sel mutagenik yang disebabkan oleh efek kerusakan sel akibat serangan infeksi HPV atau Human Papilloma Virus.
Virus ini kerap menyerang serviks melalui penularan aktivitas seksual. Virus ini memicu terbentuknya infeksi dan peradangan berbentuk tumpukan kutil kecil yang ketika tidak teratasi justru mengarah pada kanker. Lebih dari 90% kasus kanker serviks dapat dikaitkan dengan HPV.
Diantara macam-macam kanker pada wanita, kanker serviks menempati urutan cukup tinggi. Berada di urutan kedua terbanyak dari berbagai ragam penyakit kanker pada wanita. Indonesia sendiri menempati posisi terdua di dunia dengan jumlah kasus mencapai 348.809 di tahun 2016 dan dengan 32.469 kasus baru tiap tahun berdasar data tahun 2018.
Sebenarnya, kini telah tersedia vaksin anti HPV yang dapat diberikan pada wanita usia 9 -26 tahun. Vaksin ini membantu mencegah infeksi HPV yang sudah tentu akan membantu mencegah kanker serviks.
Selain wanita dengan usia dewasa juga disarankan untuk menjalankan paps smear rutin untuk mengawasi kondisi biota dan kondisi sel di sekitaran vagina dan serviks. Metode ini efektif membaca keberadaan infeksi HPV dan kondisi pra kanker sebelum terlanjur berkembang lebih serius.
-
Kanker Rahim
Kanker Rahim merupakan salah satu ragam penyakit kanker pada wanita yang secara langsung akan mempengaruhi fungsi reproduksi. Sejatinya, kanker Rahim merupakan kanker yang menyerang lapisan pada permukaan dinding dari Rahim atau dikenal pula dengan nama endometrium.
Lapisan ini merupakan dinding yang menjadi letak janin akan melekat ketika seseorang hamil. Ketika menjelang masa haid, lapisan endometrium ini akan menebal dan menyimpan darah di dalamnya sebagai sumber asupan nutrisi bagi janin yang akan melekat nantinya.
Seiring dengan datangnya masa menstruasi, maka dinding ini juga akan luruh. Sembari melepas endapan darah yang tersimpan di dalamnya. Masalah akan muncul ketika proses alami ini tidak berjalan sebagaimana mestinya. Proses peluruhan tidak lancar, sehingga penebalan dinding berjalan berlebihan.
Penumpukan dinding endometrium ini yang pada tahap selanjutnya dapat berkembang menjadi kanker. Gejala awal dari kanker Rahim ini adalah terjadinya perdarahan di luar masa menstruasi. Gejala lazim lain dari salah satu jenis penyakit kanker pada wanita ini adalah munculnya rasa nyeri yang berlebihan dan berkepanjangan di masa haid.
Berbeda dengan kanker serviks yang cenderung dapat dihindari, kanker Rahim termasuk dalam ragam penyakit kanker pada wanita yang sulit dihindari. Sejauh ini secara medis unsur genetik menjadi alasan utama. Selain adanya peran kadar hormon progesteron yang terlalu rendah dibandingkan estrogen dalam jangka panjang.
Sejumlah pakar hanya menyarankan wanita untuk segera mengambil langkah medis terapi hormonal ketika menemukan diagnosa hipoprogesteron. Karena sejatinya progesteron sendiri berperan besar untuk peran reproduksi dan kesehatan tubuh wanita secara general. Termasuk dalam proses terjadinya menstruasi dengan sempurna.
-
Kanker Ovarium
Kanker ovarium termasuk dalam daftar macam-macam kanker pada wanita yang menyerang fungsi reproduksi. Kali ini proses mutase genetik tersebut terjadi pada organ indung telur atau ovarium.
Organ indung telur bekerja sebagai penghasil sel telur yang nantinya akan dibuahi sperma untuk menjadi janin dalam masa kehamilan. Ini merupakan salah satu dari macam-macam kanker pada wanita yang lebih rentan menyerang pada usia lebih dari 50 tahun. Atau dapat dikatakan pada masa pasca menopause.
Jenis penyakit kanker ini lebih banyak menyerang pada wanita dengan unsur genetik kanker ovarium yang kuat. Namun penyebab dari kanker ovarium sendiri belum sepenuhnya dipahami. Namun ada beberapa ragam hal yang diduga dapat meningkatkan resiko penyakit kanker kanker ovarium pada wanita.
Seperti kebiasaan merokok dan minum alcohol, pernah menjalankan terapi penggantian hormon pada masa menopause, pernah memiliki riwayat endometriosis (peradangan pada jaringan endometrium), atau memiliki riwayat sindrom lynch (gangguan genetik bawaan terhadap DNA abnormal). Wanita dengan riwayat PCOS atau kasus kista pada ovarium juga memiliki resiko lebih tinggi mengidap kanker ovarium.
Banyak kasus kanker ovarium baru terdiagnosa pada stadium 3 dan lebih. Ini karena gejala dari jenis kanker satu ini cukup samar. Pada wanita, gejala yang terlihat akan berupa perut terasa lebih penuh, mual, perut tampak bengkak, konstipasi, nyeri punggung bawah, nyeri saat aktivitas seksual serta munculnya siklus haid yang tidak teratur.
Kabar baiknya, kanker ovarium ternyata tidak semenyeramkan macam-macam penyakit kanker pada wanita lainnya. Kasus kanker ovarium tidak mencapai 10% dari seluruh jenis kasus kanker yang ada. Jumlah pengidapnya dibawah kasus kanker payudara dan kanker serviks.
Tidak hanya itu, prognosis dari kanker ovarium terbilang lebih baik dari ragam penyakit kanker pada wanita lain. Tingkat bertahan hidup dari penderita kanker ovarium stadium 3 dan 4 di atas 30%. Bahkan data ini disertai catatan bahwa pasien dapat bertahan hidup lebih dari 10 tahun. Melebihi ekspektasi dasar sejauh 5 tahun.
-
Kanker Vulva
Organ vulva merupakan bagian terluar dari sistem reproduksi pada wanita. Posisinya bahkan berada di permukaan tubuh sehingga lebih mudah teraba dan terlihat. Meski demikian, banyak wanita tidak cukup baik memperhatikan kesehatan vulva, sehingga vulva menjadi rentan akan peradangan, jamur dan mungkin juga kanker.
Vulva merupakan organ seksual eksternal dari wanita, yang letaknya mengelilingi lubang kencing dan pintu vagina. Vulva sendiri merupakan dinding yang melindungi area vagina, karenanya terdiri dari sejumlah lapisan. Termasuk di antaranya labia mayor (bibir vulva luar), labia minora (bibir vulva dalam), klitoris, kelenjar batholin dan area rambut pubis.
Area ini memiliki sejumlah sistem saraf dengan kepekaan tinggi yang akan berperan besar dalam proses rangsangan aktivitas seksual. Letaknya yang diluar menjadi pusat rangsangan pertama.
Hanya saja, letaknya di luar ini pula menjadi sebab vulva rentan mengalami sejumlah keluhan kesehatan. Seperti sebut saja dermatitis, peradangan, infeksi jamur dan bakteri hingga infeksi HPV. Dan infeksi yang terakhir ini dapat menjadi penyebab terjadinya kanker vulva.
Jenis penyakit kanker pada wanita ini terbilang langka. Karena infeksi HPV lebih sering menyerang area vagina dan serviks dibandingkan area vulva yang sebenarnya memang lebih terbuka. Meski kasus kanker vulva yang disebabkan oleh factor non HPV juga mungkin terjadi, tetapi prosentasinya dibawah 5%. Kebanyakan karena kanker vulva yang terjadi merupakan bentukan lain dari kanker kulit.
Macam-macam gejala penyakit kanker vulva pada wanita ini antara lain adalah terbentuknya benjolan atau permukaan kasar yang menyakitkan dan tidak hilang dalam jangka panjang di area vulva. Kadang disertai rasa gatal, panas hingga luka terbuka.
-
Kanker Vagina
Vagina merupakan salah satu organ penting dalam sistem reproduksi pada wanita. Letaknya di tengah-tengah vulva, berupa saluran panjang yang akan berakhir pada serviks dan Rahim (uterus). Vagina termasuk organ yang rentan mengalami infeksi, karena lokasinya yang dekat dengan permukaan kulit dan sifatnya yang cenderung lembab.
Itu sebabnya vagina rentan mengalami kasus infeksi bakteri, jamur hingga virus. Termasuk di antaranya virus HPV yang dikenal dapat menjadi salah satu penyebab kanker. Sebagian besar kasus kanker vagina memang dapat dikaitkan dengan infeksi HPV.
Untuk mendiagnosa jenis penyakit kanker pada wanita ini diperlukan pemeriksaan rutin sebagaimana pada pemeriksaan serviks, atau dikenal pula dengan istilah paps smear. Selain dengan membaca lebih seksama setiap gejala yang mungkin muncul seperti munculnya rasa nyeri saat aktivitas seksual, keputihan yang mengandung darah dan beraroma, rasa gatal dan nyeri pada vagina, perdarahan dan lain sebagainya.
Ada banyak jenis penyakit kanker pada wanita yang perlu disadari. Wanita dianugrahi sejumlah organ yang spesifik dan tidak dimiliki oleh pria. Disertai dengan fungsi dan karakter sel yang berbeda sehingga bekerja dengan sensitivitas tersendiri. Termasuk di antaranya untuk berkembang menjadi macam-macam ragam penyakit kanker pada wanita.
Demikianlah artikel ini yang mengulas tentang ragam jenis penyakit kanker pada wanita. Semoga informasi ini dapat berguna khususnya bagi para wanita yang berisiko tinggi untuk mengalami penyakit kanker. Nantikan juga ulasan-ulasan menarik lain seputar penyakit kanker hanya di Deherba.com.