Beberapa orang berpikir kalau setiap produk yang ada di toko, tentu baik bagi kesehatan; karena sudah dinyatakan aman untuk dikonsumsi. Tapi sebenarnya, sekalipun makanan tertentu aman untuk dikonsumsi – tidak semua jenis makanan benar-benar aman dikonsumsi dalam jangka panjang, contohnya susu yang dijual di toko. Memang susu adalah salah satu makanan yang banyak mengandung enzim pengurai, seperti lipase yang menguraikan lemak dan protease yang menguraikan protein. Enzim tersebut akan memudahkan proses penyerapan unsur yang bermanfaat.
Dalam susu juga terdapat laktoferin yang berfungsi sebagai antioksidan, anti-peradangan, antivirus, dan pengatur sistem kekebalan tubuh. Sangat disayangkan manfaat ini tidak begitu menonjol dalam susu yang dijual di toko. Mengapa? Tentu karena proses pengolahannya, seperti apakah itu? Sebelumnya, pernahkah Anda berkunjung ke sebuah pemerahan sapi? Pertama-tama, puting susu yang dimiliki sapi akan dihubungkan dengan mesin pengisap. Lalu, susu ditampung dalam sebuah wadah penyimpanan sementara dan disimpan dalam sebuah tangki yang besar.
Didalam tangki besar tersebut, susu diaduk dan dihomogenisasi (proses mencampur beberapa unsur menjadi satu kesatuan). Sebenarnya yang mengalami proses homogen adalah butiran lemak yang terdapat pada susu segar dan kandungan lemaknya sekitar 4%. Partikel lemak ini biasanya berukuran kecil, untuk partikel lemak yang berukuran besar – biasanya akan mengapung. Apabila Anda melihat adanya lapisan krim di permukaan wadah itu dapat berarti bahwa susu tidak terhomogenisasi atau tercampur, karena partikelnya masih terlihat mengambang diatas wadah itu.
Anda bisa jadi bertanya, apa manfaatnya mengetahui proses homogenisasi? Karena ini berkaitan dengan oksidasi, bagaimana mungkin? Saat homogenisasi terjadi, lemak susu akan mengikat oksigen yang menghasilkan lemak teroksidasi, dengan kata lain lemak ini telah berkarat.
Prosesnya tidak berakhir sampai disini saja, sebelum masuk kedalam pasar perdagangan. Susu yang mengalami proses homogen akan memasuki tahap pasteurisasi dengan suhu tinggi dan waktu singkat. Sayangnya ini akan menghancurkan enzim alami didalam produk susu yang akan terurai pada suhu 48°C dan hancur saat suhu mencapai 115°C, sedangkan proses pasteurisasi dapat mencapai suhu 130°C.
Selain enzim dalam susu adapula beberapa unsur yang ikut rusak, misalnya; kualitas protein dalam susu dan laktoferin. Proses pemanasan ini sebenarnya bertujuan untuk membunuh bakteri yang ada pada susu sapi agar steril. Tapi, proses ini dapat meningkatkan jumlah lemak yang teroksidasi. Memang tidak ada yang lebih baik dari ASI, susu alami yang memang di khusus-kan untuk manusia. Misalnya, kadar laktoferin dalam ASI yang mencapai 0,15%, jumlahnya lebih besar dari susu sapi yang hanya 0,01% saja. Begitu pula dengan laktosa pada ASI 7%, sedangkan susu sapi hanya 4,5%. Dapat disimpulkan bahwa minum susu sebaiknya dihentikan setelah Anda dewasa, ASI lebih baik dari pada susu sapi.