6 Manfaat Brotowali dan Cara Pengolahannya

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 


Brotowali (nama ilmiahnya Tinospora cordifolia) adalah tanaman obat asli Asia Tenggara. Di balik rasanya yang pahit, ternyata brotowali mampu mengobati berbagai jenis penyakit, seperti diabetes, hepatitis, rematik, dan gatal-gatal.

Dengan meramu sendiri obat dari bahan alami seperti ini, kita bisa menekan biaya berobat untuk kita maupun anggota keluarga kita. Karena itu artikel ini akan menjelaskan apa saja manfaat brotowali dan cara pengolahannya.

Tumpas Kanker, Tumor, Kista Mulai 30 Hari Tanpa Kemoterapi dan Pembedahan?!
Redakan Rasa Sakit Menahun Anda dengan 'Obat Pereda Nyeri' Alami Ini!
Pria Dewasa, Mau ‘Keras & Tahan Lama’ untuk Bahagiakan Pasangan Anda?

Apa Saja Manfaat Brotowali untuk Kesehatan?

Tanaman obat brotowali mengandung berbagai senyawa yang bermanfaat untuk kesehatan, diantaranya adalah alkaloid, flavonoid, dan terpenoid. Berikut adalah beberapa manfaat brotowali untuk kesehatan yang sudah diselidiki secara ilmiah.

Manfaat Antibiotik

Brotowali memiliki manfaat antiobiotik karena berbagai penelitian menemukan bahwa tanaman ini mampu menghambat perkembangan dari sejumlah jenis bakteri penyebab penyakit.

Contohnya bakteri penyebab pneumonia (Klebsiella pneumonia), tuberkulosis (Mycobacterium tuberculosis), penyakit kulit (Staphylococcus aureus), dan bakteri-bakteri lain seperti Staphylococcus epidermidis, Pseudomonas aeruginosa, dan Acinetobacter baumannii. (Sumber: Recent Patents on Endocrine, Metabolic & Immune Drug Discovery, Vol. 10 No. 2)

Manfaat Anti-Kanker

Brotowali mengandung berbagai senyawa yang bermanfaat anti-kanker, misalnya rutin, quercetin, dan alkaloid palmatine. (Sumber: Recent Patents on Endocrine, Metabolic & Immune Drug Discovery, Vol. 10 No. 2)

Penelitian mendapati bahwa ekstrak brotowali mampu menghambat perkembangan kanker dengan cara mengurangi ekspresi gen yang terlibat dalam proliferasi, diferensiasi, motilitas sel, dan EMT. (Sumber: International Journal of Immunopathology and Pharmacology Vol. 33, 2019)

Ektrak tanaman ini juga dapat digunakan sebagai kombinasi dengan pengobatan kemoterapi karena kemampuannya dalam menghambat CYP3A4—enzim kunci untuk metabolismenya sehingga memberikan efek tambahan. Hal ini dapat membantu mengurangi dosis kemoterapi sehingga mengurangi efek samping pada sel-sel normal. (Sumber: Integrative Cancer Therapies, Vol. 13 No. 2)

Mengatasi Kecemasan

Brotowali dapat membantu mengatasi kecemasan dan gangguan mood lain yang disebabkan oleh kurang tidur. (Sumber: Scientific Reports Vol. 6, 2016)

Tanaman ini juga membantu menghambat penurunan kognitif (hilangnya ingatan, kemunduran intelektual, dan perubahan kepribadian/perilaku) yang terkait dengan usia, melalui aktivitas antioksidan dan dopaminergik-nya. (Sumber: Pharmacognosy Journal Vol. 8 No. 5)

Juga terdapat manfaat antidepresan dari brotowali dengan cara mengurangi aktivitas monoamine oksidase sehingga meningkatkan kadar monoamine di otak. (Sumber: Indian Journal of Pharmaceutical Sciences, Vol. 70 No. 6)

Menguatkan Sistem Imun

Manfaat brotowali untuk kesehatan ini berguna untuk memperkuat kekebalan tubuh dalam menghadapi serangan penyakit. Penelitian laboratorium menunjukkan manfaat antioksidan dari brotowali, yang artinya dapat melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif. (Sumber: The Scientific World Journal 2013)

Ahli Herbal

Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!

WHATSAPP SEKARANG

Mengonsumsi brotowali juga dapat menguatkan sistem kekebalan terhadap alergi. Sebuah penelitian yang melibatkan 75 orang dengan alergi rhinitis mendapati bahwa brotowali membantu meringankan gejala mereka, termasuk pilek dan hidung tersumbat. (Sumber: Journal of Ethnopharmacology, Vol. 96 No. 3)

Melindungi Tulang

Di India, brotowali telah digunakan untuk pengobatan patah tulang. Penelitian eksperimental telah menemukan bahwa ekstrak alkoholnya menghasilkan peningkatan deposisi kolagen, meningkatkan produksi osteokalsin dan meningkatkan ekspresi gen osteogenik. Ini memulihkan dari osteoartritis lutut yang sebanding dengan glucosamine dan celecoxib. Hal ini juga meningkatkan mineralisasi tulang, merangsang pertumbuhan osteoblas dan meningkatkan diferensiasi sel-sel garis keturunan osteoblastik.

Juga, dilaporkan bahwa ekstrak brotowali menginduksi efek prostimulasi pada sel mirip osteoblas manusia secara in vitro, serta deposisi kolagen dalam matriks tulang dan ekspresi gen osteogenik. Beta-ecdysone (senyawa pelindung tulang non-estrogenik) yang ada di dalamnya menghasikan manfaat anti-osteoporotik. (Sumber: Recent Patents on Endocrine, Metabolic & Immune Drug Discovery, Vol. 10 No. 2)

Menurunkan Gula Darah

Daun dan batang brotowali mengandung flavonoid, alkaloid, saponin, dan tanin. Brotowali dapat merangsang produksi insulin dari sel beta di pankreas dan dapat meningkatkan penyerapan glukosa oleh otot. Sehingga dapat membantu menurunkan gula darah tinggi.

Penelitian mendapati bahwa konsumsi air rebusan dari batang brotowali selama 7 hari dapat menurunkan kadar gula darah. (Sumber: Jurnal Pemanfaatan Tanaman Brotowali 2019)

Penelitian lain juga mendapati bahwa pemberian brotowali pada para pasien diabetes tipe 2 terbukti menurunkan kadar gula darah saat puasa maupun setelah makan. Juga didapati bahwa brotowali aman karen tidak ada dampak negatifnya pada fungsi ginjal dan hati mereka. (Sumber: International Journal of Research in Medical Sciences Vol. 3 No. 5)

Manfaat Brotowali dan Cara Pengolahannya

Setelah membaca mengenai manfaat brotowali untuk kesehatan, Anda mungkin tertarik untuk mengolahnya menjadi obat. Bagian tanaman ini yang sering diolah menjadi obat batang dan daunnya. Berikut cara mengolah brotowali menggunakan batangnya untuk dijadikan ramuan minum:

  • Siapkan 2 batang brotowali ukuran 20 cm, cuci bersih dengan air mengalir dan geprek.
  • Masak 2 gelas air hingga mendidih lalu masukkan batang brotowali tadi.
  • Terus rebus sampai airnya tersisa 1 gelas saja.
  • Minumlah air rebusan ini sekali sehari selama 1 minggu.

Daun brotowali sering digunakan untuk pemakaian luar, misalnya untuk mengobati kulit yang terluka atau gatal-gatal. Berikut cara mengolah brotowali menggunakan daunnya untuk mengobati luka:

  • Ambil daun brotowali secukupnya dan cuci bersih dengan air mengalir.
  • Tumbuk daun brotowali sampai halus.
  • Tempelkan pada bagian kulit yang terluka.

Dan berikut ini adalah cara mengolah brotowali menggunakan daun dan batangnya untuk mengobati gatal-gatal di kulit:

  • Ambil daun dan batang brotowali secukupnya, cuci bersih dengan air mengalir.
  • Rebus dengan air secukupnya (hingga terendam sekitar 3 cm) sampai airnya tersisa setengahnya.
  • Gunakan air rebusan itu untuk mandi atau berendam sampai gatal-gatal di kulit mereda.

Ingatlah bahwa pengobatan dengan tanaman obat biasanya perlu dilakukan secara teratur dan sabar. Ini karena manfaatnya tidak akan langsung terasa. Namun jika sedang mengonsumsi obat medis, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter untuk menghindari terjadinya interaksi negatif antara herbal dengan obat.

Demikianlah artikel ini tentang manfaat brotowali dan cara pengolahannya. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Anda dan keluarga. Temukan juga artikel-artikel menarik lain seputar pemanfaatan tanaman obat Indonesia hanya di Deherba.com.

Tumpas Kanker, Tumor, Kista Mulai 30 Hari Tanpa Kemoterapi dan Pembedahan?!
Redakan Rasa Sakit Menahun Anda dengan 'Obat Pereda Nyeri' Alami Ini!
Pria Dewasa, Mau ‘Keras & Tahan Lama’ untuk Bahagiakan Pasangan Anda?

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}