• Home
  • Blog
  • Chitosan
  • Manfaat Chitosan: Mengurangi Lemak, Kolesterol, Hingga Darah Tinggi

Manfaat Chitosan: Mengurangi Lemak, Kolesterol, Hingga Darah Tinggi

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 


Chitosan memang bukan jenis produk kesehatan yang lazim Anda kenal, tetapi belakangan namanya banyak bermunculan dari sejumlah suplemen kesehatan di pasaran, termasuk di Indonesia. Lalu apa sebenarnya chitosan dan benarkah produk ini sangat berkhasiat seperti yang banyak diklaim?

Mari kita kuak lebih dalam apa sebenarnya manfaat chitosan bagi kesehatan dan apakah benar suplemen ini tidak memiliki efek samping yang perlu dikhawatirkan.

Tumpas Kanker, Tumor, Kista Mulai 30 Hari Tanpa Kemoterapi dan Pembedahan?!
Redakan Rasa Sakit Menahun Anda dengan 'Obat Pereda Nyeri' Alami Ini!
Pria Dewasa, Mau ‘Keras & Tahan Lama’ untuk Bahagiakan Pasangan Anda?

Apa Itu Chitosan?

Chitosan adalah suatu bentuk substansi serat yang karakternya serupa dengan gula. Serat chitosan ini masuk dalam kategori serat tidak larut sehingga tidak dicerna atau diserap dalam tubuh. Di dalam usus kinerjanya hanya membantu pencernaan namun tidak diserap sebagai nutrisi.

Keberadaannya secara alami bersumber dari komponen chitin, yakni komponen utama dari kulit beberapa jenis makanan seafood seperti udang , kepiting, dan kerang, juga didapatkan dari tulang lunak cumi.

Cara paling alami dalam mendapatkan suplai chitosan adalah dengan mengonsumsi udang-udangan tanpa mengupas kulitnya. Atau dengan merebus kulit udang dan kulit kerang sebagai kaldu. Air kaldu ini mengandung sejumlah chitosan yang terlarut.

Anda juga bisa mendapatkan asupan chitosan dari tinta cumi yang berwarna kehitaman. Biasanya kita buang percuma cairan hitam tersebut, namun belakangan dunia medis mulai menemukan bahwa tinta hitam itu sebagai alternatif sumber makanan.

Di awal dibilang bahwa serat chitosan tidak akan diserap maupun dicerna tubuh, jadi untuk apa kita disarankan mengonsumsinya? Apa yang dilakukan senyawa serat ini dalam tubuh manusia?

Manfaat Chitosan bagi Kesehatan

Menurut sumber Health Services di Columbia, fungsi utama dari serat ini adalah menarik lemak yang berada di usus lalu membawanya keluar menuju feses. Dengan kata lain, serat chitosan bekerja pada usus halus untuk mengurangi kadar lemak yang berkaitan dengan masalah obesitas dan diabetes.

Akan tetapi manfaat citosan lebih dari sekadar untuk mengikis kelebihan lemak. Berikut adalah sejumlah manfaat kesehatan chitosan berdasarkan Inlifehealthcare.com.

Meningkatkan Sensitivitas Sel terhadap Sinyal Insulin

Chitosan dapat membantu memperbaiki kinerja sel-sel tubuh dalam merespon sinyal insulin. Insulin diproduksi pankreas untuk mendorong sel dalam tubuh menarik glukosa dalam darah. Di sini ada dua peran penting, yakni mensuplai cukup energi bagi sel dan mengendalikan kadar glukosa dalam darah.

Hanya saja, jika pola hidup seseorang mengakibatkan ketidakseimbangan antara kebutuhan energi tubuh, kadar glukosa dalam darah, dan produksi insulin, maka sel-sel tubuh bisa menjadi tidak sensitif terhadap sinyal insulin.

Chitosan juga terbukti memiliki peran pada sel-sel pankreas yang menjadi pusat kelenjar produksi insulin. Sehingga produksi insulin bisa dioptimalkan dan lebih efisien. Dan perpaduan dari dua manfaat chitosan—meningkatkan sensitivitas sel serta mengoptimalkan produksi insulin—membuatnya baik untuk penderita diabetes.

Peran ini dijelaskan dalam jurnal yang termuat pada Biological and Pharmaceutical Bulletin tahun 2003 yang bertajuk ‘Antidiabetic effects of chitosan oligosaccharides in neonatal streptozotocin-induced noninsulin-dependent diabetes mellitus in rats.’

Mengatasi Kadar Kolesterol Darah yang Berlebihan

Kolesterol adalah salah satu sumber dari sejumlah keluhan kesehatan dewasa ini. Mulai dari masalah tekanan darah tinggi, aterosklerosis (penyempitan pembuluh darah), stroke, gangguan ginjal, gangguan liver, hingga penyakit jantung.

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, chitosan bekerja dengan mengikat lemak dan membawanya keluar dari dalam tubuh. Kolesterol juga sebenarnya memiliki sejumlah komponen yang sama dengan lemak, karena itu chitosan juga bisa menjadi media untuk mengeluarkan kelebihan kolesterol dari pencernaan.

Meskipun chitosan tidak secara langsung menyerang kolesterol dalam darah, tetapi sangat efektif menarik kolesterol keluar dari pencernaan tanpa sempat diserap tubuh. Ini membuat suplai kolesterol dalam darah tidak akan bertambah.

Ahli Herbal

Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!

WHATSAPP SEKARANG

Pada kondisi kolesterol sedang tinggi, Anda memang membutuhkan produk yang lebih efektif dari chitosan. Yakni yang bisa diserap tubuh dan bekerja langsung mengangkat kolesterol dari darah. Namun pada kondisi normal, atau kolesterolnya tidak terlalu tinggi, bantuan dari chitosan cukup efektif untuk tubuh Anda.

Manfaat chitosan sebagai anti kolesterol dapat Anda baca lebih lanjut dalam jurnal National Institutes of Health tahun 2002 dengan tajuk ‘Cholesterol-lowering properties and safety of chitosan.’

Menurunkan Berat Badan

Chitosan dapat bekerja dengan menarik sejumlah endapan lemak, temasuk kolesterol dalam usus untuk dibawa keluar melalui feses. Maka dengan mengonsumsi chitosan, Anda mengurangi peluang lemak terserap oleh usus halus dan disalurkan ke seluruh tubuh. Ini sekaligus mengurangi kemungkinan terjadinya peningkatan kadar lemak dalam tubuh, yang tentu saja menghasilkan penurunan berat badan.

Selain itu, karakternya sebagai serat tidak larut akan memberi efek perut yang terasa kenyang lebih lama. Kalau Anda kenyang lebih lama, tentu saja jadi kurang selera makan sehingga menjadi tidak banyak makan, tanpa takut akan kelaparan.

Sebuah studi pada tahun 2008 membuktikan manfaat chitosan dalam membantu menurunkan berat badan. Dilakukan dalam 15 komunitas dengan 1219 partisipan membuktikan hasil yang signifikan dan telah dipublikasikan pada jurnal Cochrane Database of Systematic Reviews tahun 2008.

Namun ulasan lain oleh Obesity Reviews tahun 2005 berjudul ‘Effect of chitosan on weight loss in overweight and obese individuals: a systematic review of randomized controlled trials’, menunjukkan hasil penurunan badan yang tidak terlalu signifikan. Bisa diambil kesimpulan bahwa manfaat chitosan sebagai suplemen penurun berat badan bersifat ‘cocok-cocokkan’—tidak sama pada setiap orangnya.

Menstabilkan Tekanan Darah

Chitosan memiliki kemampuan lain dalam membantu menyeimbangkan tekanan darah. Bahkan dalam sebuah riset disimpulkan bahwa penderita hipertensi yang mengonsumsi garam NaCl yang ditambahkan chitosan sebanyak 3 persen akan turun tekanan darahnya hingga tingkat moderat. Ini dijelaskan Journal of Veterinary Science tahun 2009 dalam jurnal ‘NaCl plus chitosan as a dietary salt to prevent the development of hypertension in spontaneously hypertensive rats.’

Chitosan yang dikonsumsi secara reguler akan membantu meregulasi sistolis pada sistem tekanan darah. Ini adalah kondisi ketika detak jantung bekerja dan memompa serta mendorong arteri. Dengan dorongan sistolis tekanan darah, maka efek pompa jantung akan lebih efektif.

Selain itu menurut sumber WebMD.com, kemampuan chitosan dalam menurunkan kadar kolesterol ditengarai juga berperan untuk menurunkan intensitas penyempitan pada pembuluh darah, yang pada akhirnya mengurangi tekanan darah. Chitosan juga terdapat fungsi mengencerkan darah, sehingga turut mengatasi hipertensi.

Mempercepat Penyembuhan dan Mengatasi Infeksi

Ada kemampuan anti bakteri yang sangat kuat pada chitosan yang bahkan diakui oleh sejumlah pusat studi kesehatan di dunia. Menurut WebMD.com, di beberapa negara pasien yang baru operasi akan mendapatkan terapi oral krim chitosan untuk mempercepat penyembuhan. Bahkan setelah operasi plastik, terapi chitosan diberikan untuk mengurangi guratan bekas operasi.

Terapi olesan chitosan juga lazim diberikan pada beberapa pengobatan modern Korea dan Cina untuk menangani radang gusi, amandel, sariawan, serta penyakit gigi. Chitosan juga dikenal pengobatan modern karena manfaatnya untuk penyembuhan luka terbuka.

Kemampuan anti bakteri dan antibiotik dari chitosan dijelaskan pada salah satu jurnal yang dipublikasikan oleh International Journal of Food Microbiology tahun 2010 dengan tajuk ‘Antimicrobial properties of chitosan and mode of action: A state of the art review.’

Beberapa pakar kesehatan juga mengatakan bahwa chitosan bukan hanya sebagai antibiotik, tetapi juga menstimulasi sistem kekebalan tubuh. Ini berkat kemampuannya dalam meningkatkan kualitas sistem pencernaan. Pencernaan yang baik dengan biota normal yang sehat akan berdampak positif terhadap sistem kekebalan tubuh Anda.

Masih ada beberapa manfaat chitosan lain yang layak Anda ketahui. Walaupun temuan mengenai keberadaannya sudah cukup lama diketahui, namun pengungkapan mengenai manfaat chitosan dalam beragam fungsi kesehatan baru dilakukan dalam tahun-tahun belakangan ini.

Kini Anda bisa tahu bahwa serat ini dapat berguna sebagai pendukung program diet, membantu mengendalikan diabetes, menurunkan kolesterol, menstabilkan tekanan darah, dan mempercepat penyembuhan luka. Jangan lewatkan ulasan mengenai manfaat-manfaat chitosan yang juga menarik di artikel bagian kedua.

Tumpas Kanker, Tumor, Kista Mulai 30 Hari Tanpa Kemoterapi dan Pembedahan?!
Redakan Rasa Sakit Menahun Anda dengan 'Obat Pereda Nyeri' Alami Ini!
Pria Dewasa, Mau ‘Keras & Tahan Lama’ untuk Bahagiakan Pasangan Anda?

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}