Benarkah Ada Manfaat Kolang-Kaling untuk Nyeri Sendi?

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 


Saat Anda mengeluh tentang nyeri sendi ke orang-orang lain, mungkin Anda pernah mendapat saran untuk coba makan kolang-kaling untuk meredakan rasa nyerinya. Ya, banyak orang menggunakan kolang-kaling untuk membantu mengatasi rasa nyeri di persendian mereka dan mengaku sudah cukup berhasil.

Apa benar ada manfaat kolang-kaling untuk nyeri sendi? Dan jika benar, bagaimana cara konsumsi kolang-kaling untuk  nyeri sendi? Simaklah penjelasannya di artikel ini.

Tumpas Kanker, Tumor, Kista Mulai 30 Hari Tanpa Kemoterapi dan Pembedahan?!
Redakan Rasa Sakit Menahun Anda dengan 'Obat Pereda Nyeri' Alami Ini!
Pria Dewasa, Mau ‘Keras & Tahan Lama’ untuk Bahagiakan Pasangan Anda?

Apa Manfaat Kolang-Kaling untuk Nyeri Sendi?

Kolang-kaling, disebut juga buah atap, dibuat dari biji pohon aren (Arenga pinnata) yang bentuknya pipih dan memiliki getah. Para pembuat kolang-kaling biasanya membakar dulu buah aren sampai hangus, lalu biji-bijinya diambil untuk direbus selama beberapa jam. Kemudian biji-biji itu direndam dengan larutan air kapur beberapa hari sampai cukup terfermentasi.

Buah yang berbentuk lonjong, kenyal, dan putih ini termacuk camilan yang populer di Indonesia. Biasanya cocok dijadikan campuran es buah dan kolak karena kandungan airnya yang sangat banyak.

Tapi siapa sangka camilan menyegarkan ini juga punya manfaat kesehatan. Salah satu yang dipercaya banyak orang adalah manfaat kolang-kaling untuk nyeri sendi. Bagaimana pendapat para ahli kesehatan? Dan apakah ada bukti penelitian yang meneguhkan manfaat ini?

Apa Kata Ahli Kesehatan?

Seorang ahli kesehatan yang menjabat sebagai ketua umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), dr. Inggrid Tania, membenarkan bahwa kolang-kaling memang dapat meredakan nyeri sendi.

Beliau menjelaskan bahwa kolang-kaling memiliki sifat analgesik yang dapat mengurangi rasa nyeri. Kemudian juga memaparkan hasil penelitian pada orang-orang tua yang punya masalah nyeri lutut karena pengapuran (osteoartritis). Didapati bahwa mereka yang mengonsumsi kolang-kaling dapat berkurang rasa nyeri lututnya.

Meski begitu dr. Inggrid Tania mengingatkan bahwa meski ada manfaat kolang-kaling untuk nyeri sendi, tapi tidak bisa dikatakan bisa menyembuhkan nyeri lutut. Manfaatnya lebih kepada membantu mengurangi rasa nyeri dan peradangan pada sendi.

Sumber: Artikel “Bisakah Kolang-Kaling Meredakan Sakit Lutut? Ini Kata Dokter” oleh Kompas.com. URL: https://www.kompas.com/tren/read/2023/10/21/100000565/bisakah-kolang-kaling-meredakan-sakit-lutut-ini-kata-dokter?page=all

Bagaimana Bukti Penelitiannya?

Penelitian yang diterbitkan Jurnal Menara Medika Vol. 3 No. 2 Tahun 2021 menyelidiki pengaruh kolang-kaling terhadap nyeri rematik pada lansia. Rematik adalah salah satu penyakit radang sendi yang sering diderita lansia, dicirikan dengan nyeri, kaku, kelemahan, kemerahan, bengkak, dan panas pada persendian.

Para peneliti mendapati bahwa kolang-kaling dapat menurunkan skala nyeri rematik pada lansia yang diikutsertakan. Hasilnya menunjukkan bahwa rata-rata skor nyeri berkurang dari 5 (sebelum diberikan kolang-kaling) menjadi 3,2 (setelah diberikan kolang-kaling).

Mereka menjelaskan bahwa manfaat kolang-kaling untuk nyeri sendi berasal dari kandungan galaktomanan di dalamnya. Galaktomanan memiliki efek analgesik (pereda nyeri) yang dapat meredakan nyeri, kaku, dan kram otot pada penderita rematik.

Ahli Herbal

Mau BEBAS dari SAKIT dengan herbal yang tepat? KONSULTASI GRATIS klik tombol WhatsApp ini:

WHATSAPP SEKARANG

Dari hasil penelitian ini, para peneliti menyimpulkan bahwa kolang-kaling bisa direkomendasikan sebagai alternatif mengatasi nyeri rematik non-farmakologis.

Kemudian penelitian lain dilakukan oleh 5 mahasiswa Universitas Brawijaya yang menggunakan kolang-kaling untuk terapi nyeri sendi akibat pengapuran atau osteoartritis. Mereka mengubah kolang-kaling menjadi ekstrak galaktomanan yang dibuat dalam bentuk minuman jelly rasa nanas.

Penelitian mereka dilakukan secara in vivo, menggunakan tikus percobaan untuk mengetahui pengaruh ekstrak galaktomanan terhadap peradangan kronis osteoartritis. Tikus dibuat mengalami peradangan kronis dengan induksi asam asetat glasial dan CFA.

Hasilnya didapati bahwa ekstrak galaktomanan kolang-kaling memiliki efek yang lebih baik dalam mengatasi peradangan dibandingkan dengan obat natrium diklofenak (umum digunakan untuk mengobati rematik).

Tim peneliti juga mendapati manfaat ekstrak dari kolang-kaling ini dalam mengurangi pembengkakan pada kaki, yang efeknya lebih baik daripada obat komersial. Tapi tidak seperti obat komersial yang memiliki efek samping pada pencernaan, ekstrak dari kolang-kaling tidak memberikan efek yang merugikan kesehatan.

Berdasarkan hasil yang mereka dapatkan, tim peneliti berharap agar manfaat kolang-kaling untuk nyeri sendi dapat digunakan secara optimal dalam bidang kesehatan.

Bagaimana Cara Konsumsi Kolang-Kaling untuk Nyeri Sendi?

Berdasarkan studi kasus yang dimuat dalam JIM Fkep Volume 1 Nomor 2 Tahun 2022, cara konsumsi kolang-kaling untuk nyeri sendi adalah dengan meminum air rebusannya setiap hari selama setidaknya 6 hari.

Sebelum merebus kolang-kaling, kita perlu memperhatikan kualitas kolang-kaling agar manfaatnya bisa maksimal. Berikut beberapa kriteria kolang-kaling yang berkualitas.

  • Pilih yang warnanya putih alami: cari yang warnanya tampak bening, dan mungkin kelihatan sedikit kusam.
  • Jangan pilih kolang-kaling yang lembek: Dari teksturnya kita bisa tahu kolang-kaling yang sudah tidak layak dikonsumsi, hindari yang sudah lunak dan yang sudah berlendir.
  • Pilih yang aromanya netral: Hindari kolang-kaling yang berbau menyengat, karena biasanya sudah dicampur dengan bahan pengawet.
  • Pilih yang masih muda: Ciri-cirinya yaitu yang bentuknya pipih, tipis, dan lebar. Kolang-kaling yang masih muda biasanya masih baru dan baik untuk dikonsumsi.

Setelah memilih kolang-kaling yang berkualitas, sekarang saatnya untuk merebusnya. Berikut tips merebus kolang-kaling agar kandungan gizinya tidak hilang. Tujuannya agar bisa dijadikan cara konsumsi kolang-kaling untuk nyeri sendi.

Ilustrasi Cara Konsumsi Kolang-Kaling untuk Nyeri Sendi
Photo by Ika Rahma from Getty Images via Canva
  • Cuci bersih kolang-kaling beberapa kali dengan air mengalir, lalu rendam dengan air beras selama kira-kira 30 menit. Air besar bantu kurangi lendir dan rasa asam kolang-kaling.
  • Siapkan panci bersih dan tuangkan air secukupnya, lalu rebus air sampai mendidih. Masukkan kolang-kaling yang sudah direndam tadi ke dalam air mendidih itu.
  • Rebus kolang-kaling selama 15 menit, kemudian angkat dan tiriskan.
  • Setelah itu bisa direbus lagi dengan air dingin yang dipanaskan dengan api kecil selama 15 menit.

Jika tujuannya adalah untuk keperluan kesehatan, sebaiknya tidak menambahkan gula pada kolang-kaling. Dikhawatirkan manfaat kolang-kaling untuk nyeri sendi jadi tidak optimal jika ditambahkan gula. Lalu minumlah air rebusan kolang-kaling itu dan makan juga kolang-kalingnya setiap hari selama setidaknya 6 hari.

Demikianlah artikel ini yang membahas tentang manfaat kolang-kaling untuk nyeri sendi dan cara konsumsi kolang-kaling untuk nyeri sendi. Semoga informasi ini dapat berguna bagi Anda dan keluarga. Temukan juga artikel-artikel menarik lain seputar kesehatan hanya di Deherba.com.

Tumpas Kanker, Tumor, Kista Mulai 30 Hari Tanpa Kemoterapi dan Pembedahan?!
Redakan Rasa Sakit Menahun Anda dengan 'Obat Pereda Nyeri' Alami Ini!
Pria Dewasa, Mau ‘Keras & Tahan Lama’ untuk Bahagiakan Pasangan Anda?

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}