Memahami Penggunaan Antibiotik untuk Anak

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 


Kebanyakan orang tua berasumsi satu-satunya cara untuk mengatasi keluhan kesehatan pada anak adalah dengan memberikannya obat antibiotik. Itu pula sebabnya banyak dokter yang meresepkan obat antibiotik untuk anak, sekalipun penyakit yang dideritanya tidak parah. Beberapa dokter sendiri mungkin menilai cara ini adalah sebuah teknik pemasaran terbaik untuk menjaga kepercayaan orang tua terhadap mereka.

Apakah aman memberikan antibiotik untuk anak? Apakah tidak akan menimbulkan risiko jangka panjang bagi si buah hati.

Tumpas Kanker, Tumor, Kista Mulai 30 Hari Tanpa Kemoterapi dan Pembedahan?!
Redakan Rasa Sakit Menahun Anda dengan 'Obat Pereda Nyeri' Alami Ini!
Pria Dewasa, Mau ‘Keras & Tahan Lama’ untuk Bahagiakan Pasangan Anda?

Antibiotik adalah pengobatan yang khusus diberikan sebagai senjata pembunuh bakteri. Dengan kata lain, bila suatu penyakit terjadi karena serangan virus, sebenarnya pemberian antibiotik tidak akan banyak memberi pengaruh.

Justru pemberian antibiotik akan menyebabkan masalah lain yang kadang memperburuk kondisi, terutama bila paparan antibiotik ini berlangsung lama. Salah satunya adalah matinya bakteri baik yang seharusnya ada dalam tubuh manusia. Beberapa bagian tubuh seperti pada organ pencernaan, justru membutuhkan peran bakteri baik dalam memproses pembusukan sisa makanan.

Dan ketika paparan antibiotik terjadi berlebihan, bakteri baik ini justru mati dan mengganggu keseimbangan sistem dalam tubuh. Masalahnya justru ketika pencernaan bermasalah, bisa menimbulkan keluhan serius dengan sistem kekebalan tubuh dan daya lawan alami tubuh terhadap serangan bakteri dan virus. Sementara justru cara terbaik dalam melawan serangan virus adalah dengan meningkatkan daya tahan tubuh.

Selain itu antibiotik untuk anak dapat membentuk efek kekebalan dalam jangka panjang. Bakteri adalah sejenis makhluk hidup yang sangat mampu beradaptasi dengan cepat. Ketika mereka terlalu sering mendapat paparan antibiotik, maka bakteri akan kebal dan tidak lagi mempan diatasi dengan obat antibiotik biasa, alias menjadi resisten terhadap antibiotik.

Lalu bagaimana seharusnya menyikapi kondisi infeksi yang menyerang buah hati dan kapan waktu yang tepat untuk memberikan antibiotik untuk anak? Serta bagaimana seharusnya pemberian antibiotik yang tepat untuk anak? Berikut penjelasan dari salah satu pakar antibiotik Amerika, Richard Besser, M.D., mantan direktur medis di program edukasi antibiotika, Centers for Disease Control and Prevention.

Jangan Panik dengan Suhu Tinggi

Kebanyakan infeksi terjadi dengan disertai kenaikan suhu, beri saja obat penurun panas ketika suhu anak mulai mencapai 38 derajat, dengan batas aman minimal 4 jam sekali, sebisa mungkin cukup 8 jam sekali. Amati selama 2 hari sembari menambah asupan makanan yang baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Bila dalam 2 hari suhu tidak turun, baru ambil tindakan medis termasuk antibiotik bila infeksi jelas disebabkan oleh bakteri .

Perhatikan Jenis Penyakit

Penyakit pada anak sangat beragam. Bila anak hanya terserang batuk dan pilek, perhatikan perkembangan batuk dan pilek dalam 2 – 3 hari sebelum memberinya asupan antibiotik. Namun beberapa penyakit malah membutuhkan obat antibiotik spesifik untuk jenis bakteri ganas seperti keluhan pneumonia, meningitis, Tipus dan sebagainya.

Taati Aturan Pakai

Setiap antibiotik untuk anak ditakar sesuai dengan berat badan dan kondisi tiap anak. Setiap antibiotik harus diminum sesuai aturan dan dihabiskan sesuai dengan dosis yang sudah diatur untuk mencegah resistensi. Bila bakteri sudah resisten, maka akan dibutuhkan atibiotik yang lebih keras dan bisa lebih berbahaya bagi anak.

Perhatikan Efek Samping

Kadang antibiotik bisa menyisakan risiko seperti efek alergi seperti ruam dan gatal, diare, demam dan lain sebagainya. Perhatikan dengan baik tiap gejala yang muncul dan catat supaya kedepannya bisa menghindari jenis antibiotik tersebut.

Hindari Susu

Beberapa riset membuktikan susu dapat menetralisir antibiotik dan membuat obat ini tidak dapat bekerja optimal. Jadi batasi konsumsi susu dengan menjaga jaraknya sekitar 2 jam dari waktu minum obat.

Jadilah bijak dalam mengatasi keluhan penyakit pada anak, karena tindakan terburu-buru termasuk dengan memaksakan obat antibiotik untuk anak bisa memberi imbas negatif di masa depan. Akan lebih baik bila Anda tambahkan asupan alami yang dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan meningkatkan kemampuan tubuh melawan serangan bakteri dan virus.

Tumpas Kanker, Tumor, Kista Mulai 30 Hari Tanpa Kemoterapi dan Pembedahan?!
Redakan Rasa Sakit Menahun Anda dengan 'Obat Pereda Nyeri' Alami Ini!
Pria Dewasa, Mau ‘Keras & Tahan Lama’ untuk Bahagiakan Pasangan Anda?

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}