Selama ini, yang telah menjadi asumsi umum adalah bahwa kegemukan (obesitas) meningkatkan tingginya resiko terserang penyakit jantung. Padahal, ada cara yang lebih akurat untuk memprediksi apakah seseorang beresiko terkena serangan jantung atau tidak. Apakah itu?
Ukuran pinggang seseorang ternyata dapat dijadikan sebagai patokan untuk mengetahui atau memprediksi kesehatan jantung dibandingkan dengan berat badan.
Dalam beberapa penelitian, telah ditemukan bahwa indeks massa tubuh (BMI) berhubungan erat dengan resiko kematian yang disebabkan oleh penyakit jantung dan penyakit kronis lainnya.
Namun, yang cukup mengejutkan adalah adanya analisis baru yang dimuat dalam Journal of America College of Cardiology yang menyatakan bahwa ukuran pinggang merupakan cara yang jauh lebih akurat untuk memprediksi kemungkinan seseorang meninggal karena serangan jantung atau penyakit lainnya.
Dalam penelitian tersebut ditemukan bahwa seseorang yang memiliki rasio lingkar pinggang-panggul lebih dari 35 inchi (89 cm) untuk wanita atau 40 inchi (101,6 cm) untuk laki-laki, memiliki kemungkinan meninggal sampai 70% dibandingkan dengan orang yang ukuran pinggangnya lebih kecil.
Direktur penelitian di Quebec Heart and Lung Insttitute Laval university, Jean-Pierre Depres, PhD menyebutkan bahwa studi baru tersebut memberikan bukti yang lebih banyak tentang kekurangan BMI dalam melakukan penilaian resiko serangan jantung.
Namun demikian, metode penilaian berdasarkan indeks massa tubuh seseorang dengan ukuran pinggang akan memberikan hasil prediksi yang lebih akurat dan lebih komprehensif lagi hasilnya.