Banyak pandangan di masyarakat umum mengenai penyakit diabetes mellitus, tetapi sebenarnya tidak semuanya merupakan fakta yang terbukti. Sebagian hanya mitos diabetes yang muncul karena kesalah pahaman masyarakat atau kesalahan informasi yang beredar.
Kami sengaja meluangkan kesempatan ini untuk mengulas mengenai masalah mitos diabetes. Karena sebagian besar mitos diabetes ini menyesatkan dan menyebabkan masalah serius lain. Apa saja sebenarnya mitos diabetes yang harus segera Anda luruskan?
-
Kelebihan asupan gula adalah penyebab utama diabetes
Ada unsur genetik dari penyakit diabetes yang menjadi penyebab awal seseorang terserang diabetes. Pada mereka yang bebas genetik diabetes, tubuh mereka lebih toleransi terhadap asupan gula dibanding yang memiliki kecenderungan mengalami serangan diabetes. Karena seharusnya memang pankreas dapat membaca jumlah gula yang masuk dan memproduksi insulin dalam jumlah yang tubuh butuhkan. Pada pengidap diabetes, pankreas tidak bisa memproduksi pankreas sesuai jumlah asupan gula yang masuk sehingga terjadi endapan gula pada darah.
-
Karbohidrat berbahaya untuk pengidap diabetes
Diakui dalam program diet diabetes, ada aturan soal batasan asupan karbohidrat pada menu. Tetapi sangat tidak disarankan untuk berhenti mengkonsumsi karbohidrat sama sekali karena karbohidrat adalah bagian terpenting suplai energi tubuh. Dalam batas normal, karbohidrat tidak membahayakan pengidap diabetes, bahkan dalam beberapa jenis karbohidrat juga ditemukan sejumlah serat, vitamin, dan antioksidan penting bagi tubuh.
-
Tambahkan obat diabetes bila Anda makan terlalu banyak gula
Asumsi ini bisa menjadi sangat keliru, karena bagaimanapun ada bahaya dari asupan berlebihan obat diabetes terhadap ginjal dan hati. Justru penting untuk Anda kendalikan kadar gula dalam asupan makanan Anda supaya jumlah obat yang Anda konsumsi juga bisa Anda kendalikan. Beberapa obat diabetes juga bekerja lebih lambat dari efek asupan makanan yang Anda konsumsi, sehingga belum sempat obat bekerja, kadar gula Anda sudah menjulang.
-
Protein lebih aman dari karbohidrat untuk pengidap diabetes
Protein memang memberi imbas terhadap kadar gula dalam darah seseorang. Protein juga terbukti mampu menahan rasa lapar sehingga ketika kita mengurangi asupan karbohidrat, protein bisa membantu Anda tetap kenyang. Tetapi protein berbahaya bagi ginjal, hati dan jantung bila jumlahnya berlebihan. Sementara tubuh mengalami pengentalan darah akibat kadar gula yang tinggi dan penurunan fungsi sel, maka protein berlebihan juga bisa mempercepat proses kerusakan hati, ginjal, dan jantung.
-
Pemanis buatan itu aman
Pemanis buatan sebenarnya juga mengandung kadar glukosa dalam porsi rendah, jadi pada kondisi diabetes yang berat akan lebih aman untuk mengkonsumsi makanan dan minuman tanpa gula. Tetapi FDA sendiri memberi ijin pemberian asupan beberapa pemanis buatan dalam porsi wajar seperti jenis aspartam, sakarin, atau sukralosa. Namun berlebihan dengan pemanis buatan juga bisa membahayakan ginjal dan hati.
-
Pasien harus mengkonsumsi makanan khusus diabetes
Beberapa kali Anda mungkin menjumpai produk-produk paket diet yang dijual di pasaran dengan jargon “makanan khusus penderita diabetes”. Sebenarnya tidak ada makanan khusus diet diabetes, karena sebagian besar menu dalam diet diabetes serupa dengan menu dalam diet-diet lain. Untuk mencapai berat badan ideal, Anda harus mengendalikan asupan manis dan karbohidrat, serta menambah porsi sayuran dan buah serta protein.
-
Terapi insulin merupakan indikasi diabetes Anda sudah berat
Beberapa pandangan pernah muncul bahwa mereka yang menjalankan pengobatan diabetes dengan suntik insulin berarti sudah berada dalam stadium diabetes yang sangat berat. Tidak sepenuhnya tepat, karena justru sebagian besar pasien diabetes yang menjalankan terapi suntik insulin adalah pengidap diabetes tipe 1. Diabetes tipe 1 memang mengalami kerusakan pankreas kronis yang membuatnya tidak lagi bisa memproduksi insulin, bahkan 1 cc sekalipun.
-
Diabetes menyudahi hidup aktif Anda
Diabetes memang kerap menyebabkan pasien mengalami penurunan kondisi tubuh seperti mudah lemas, mengantuk, dan kurang konsentrasi. Namun dengan tekun menjalankan diet, tetap menjalankan olahraga, dan teratur mengkonsumsi obat, Anda masih bisa menjalankan pola hidup yang aktif.
Jadi jangan langsung percaya dengan semua informasi simpang siur yang beredar soal penyakit ini, karena sebagian hanyalah sebuah mitos diabetes yang tidak bisa menjadi rujukan Anda. Sebaiknya selalu konsultasikan kepada dokter Anda sebelum mempercayai sebuah informasi.