Banyak orang enggan menggunakan micin sebagai penyedap rasa, bisa jadi karena terpengaruh anggapan umum tentang bahaya micin bagi kesehatan. Meski sebenarnya micin (MSG) sudah dinyatakan aman oleh WHO, FDA, maupun Kementrian Kesehatan RI.
Tapi ada orang-orang yang sensitif terhadap MSG sehingga mengalami gejala-gejala jika mengonsumsinya, terutama jika berlebihan. Gejala-gejala itu contohnya lemas, mual, dan sakit kepala.
Nah, bagi Anda yang enggan menggunakan micin, tenang saja karena ada banyak penyedap rasa alami yang bisa menjadi pengganti lebih sehat. Simaklah di sini yang membahas micin bisa diganti dengan apa saja.
Poin Penting
- Apa pengganti micin yang sehat?
- Apakah kaldu jamur lebih sehat?
Apa Pengganti Micin yang Sehat?
Micin (MSG) memunculkan rasa umami yang lezat dan gurih pada makanan. Karena itu, untuk mencari tahu micin bisa diganti dengan apa, harus tahu penyedap rasa alami apa saja yang bisa memunculkan rasa umami. Apa pengganti micin yang sehat yang bisa memunculkan rasa umami? Berikut beberapa diantaranya menurut Livestrong.com dan SPICEography.
Kaldu Tulang Sapi
Kaldu dari tulang sapi bisa memperkuat rasa mirip daging pada sayuran dan juga masakan sajian daging. Rasa dagingnya akan sangat mirip dengan rasa yang bisa diperoleh dari penggunaan micin. Bedanya, Anda mesti mengolah dulu kaldu dari tulang sapi. Tidak seperti micin yang sudah tinggal pakai saja.
Namun keduanya sama-sama menciptakan rasa umami karena sama-sama mengandung glutamat. Tulang sapi adalah sumber glutamat yang sangat baik. Karena itulah kaldu tulang sapi menjadi salah satu pilihan penyedap rasa alami yang terbaik.
Untuk mendapat rasa umami yang semakin terasa, Anda bisa membuat merebus tulang sapi dalam waktu yang lebih lama sehingga semakin kental kaldunya dan semakin tinggi kandungan glutamatnya.
Kecap
Tinggal di Indonesia sebenarnya punya banyak keuntungan dalam hal pilihan pengganti micin yang sehat. Kecap mudah diperoleh dan mengandung natrium serta glutamat, sehingga bisa dipakai untuk menciptakan rasa umami.
Ada dua jenis kecap: jenis kecap yang difermentasi dan jenis kecap kimiawi yang dibuat dengan protein kedelai terhidrolisis. Jenis yang difermentasi mengandung glutamat alami, dan jenis buatan mungkin mengandung MSG. Apapun jenis, kecap dapat menjadi pengganti micin yang baik dalam berbagai masakan.
Tapi untuk apa pengganti micin yang sehat dari kedua jenis itu, tentu saja jenis kecap fermentasi. Karena mengandung glutamat alami dan tanpa tambahan MSG. Sehingga dapat terhitung juga sebagai penyedap rasa alami.
Aneka Rempah
Berbagai bumbu rempah seperti bawang putih, rosemary, dan merica bisa memberikan rasa pedas dan gurih pada masakan. Cita rasa yang dihasilkan bisa menjadi pengganti rasa umami yang dihasilkan micin.
Rempah lain seperti kunyit dan jintan juga bisa menjadi penyedap rasa alami pengganti micin yang sehat. Ditambah lagi rempah-rempah itu bisa memberikan sensasi kehangatan pada masakan.
Anda bisa mencoba mengombinasikan aneka rempah, tergantung pada sajian dan cita rasa yang ingin diciptakan. Beberapa jenis kombinasi rempah bisa merangsang indera perasa dan membuat rasa jadi lebih kuat.
Bumbu-bumbu rempah tersebut juga sudah tersedia dalam kemasan siap pakai, jadi tidak perlu diolah dari awal. Tapi pastikan sebelum membelinya Anda mengecek dulu label kemasannya—jangan sampai membeli yang diberi tambahan MSG.
Garam Laut
Garam laut (sea salt) bisa dijadikan pengganti micin. Garam laut sedikit berbeda dengan garam dapur dari segi rasa dan teksturnya, yang dianggap lebih halus dari garam dapur. Meski disebut-sebut lebih sehat dari garam dapur, tapi nyatanya garam laut punya kandungan gizi yang kurang-lebih sama.
Selain garam laut, Anda juga bisa menggunakan jenis garam lainnya untuk memberikan rasa eksotis lainnya. Misalnya garam hitam India yang mengandung belerang, garam bambu Korea (bamboo salt), dan garam kosher.
Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!
WHATSAPP SEKARANGApakah Kaldu Jamur Lebih Sehat?
Micin bisa diganti dengan apa yang disebut “kaldu jamur”. Bahan ini bertambah populer di kalangan ibu-ibu karena dianggap lebih sehat dan diklaim bermanfaat bagi kesehatan. Tapi untuk tahu apakah kaldu jamur lebih sehat dari micin, perlu ditinjau dari apa itu kaldu jamur dan apa kandungan di dalamnya.
Healthline menjelaskan kaldu jamur (nutritional yeast) adalah jenis ragi Saccharomyces cerevisiae. Ini jenis ragi yang sama yang digunakan untuk membuat roti dan bir. Tapi kaldu jamur adalah versi ragi yang tidak aktif.
Untuk membuat kaldu jamur, sel-sel ragi tersebut ditumbuhkan selama beberapa hari pada media kaya gula, seperti molase. Ragi lalu dinonaktifkan dengan panas, dipanen, dicuci, dikeringkan, dihancurkan, dan dikemas untuk didistribusikan.
Ada dua jenis kaldu jamur: yang tidak difortifikasi dan yang difortifikasi. Jenis yang tidak difortifikasi tidak diperkaya tambahan vitamin atau mineral, sehingga hanya mengandung vitamin dan mineral alami dari sel-sel ragi. Jenis yang difortifikasi diperkaya vitamin buatan untuk meningkatkan kandungan gizinya.
Jenis kaldu jamur yang difortifikasi (atau diperkaya) adalah jenis yang paling umum dan bisa memberikan lebih banyak manfaat.
Kandungan Kaldu Jamur
Kaldu jamur sumber yang baik untuk protein nabati, vitamin B, dan mineral. Kaldu jamur yang diperkaya (difortifikasi) punya lebih banyak vitamin B dibandingkan yang tidak diperkaya. Beberapa kandungan gizi utama dari kaldu jamur yaitu:
- Protein: Mengandung 9 asam amino esensial. Juga merupakan sumber protein nabati berkualitas tinggi.
- Vitamin B: Jenis yang diperkaya sangat kaya vitamin B, termasuk B1, B2, B3, B6, dan B12.
- Mineral: Mengandung zinc, selenium, mangan, dan molibdenum.
Kandungan pasti dari zat-zat gizi tersebut bisa berbeda-beda pada setiap produknya, jadi selalu baca label kemasannya untuk memeriksanya.
Jadi dari kandungannya, apakah kaldu jamur lebih sehat daripada micin? Ya, tentu saja. Jadi kaldu jamur cocok sebagai pengganti micin yang sehat untuk memperoleh rasa gurih dan sedap khas umami.
Tapi yang jadi masalah adalah produk kaldu jamur itu asli atau tidak. Karena sekarang banyak beredar produk “kaldu rasa jamur” bukan “kaldu jamur” yang sebenarnya. Jadi pastikan Anda membeli produk kaldu jamur yang benar-benar nutritional yeast.
Dan meski kandungan gizinya lebih baik, kaldu jamur tetap saja mengandung natrium, sehingga bisa berbahaya jika dikonsumsi secara berlebihan. Biasanya kaldu jamur aman dikonsumsi sekitar 10-30 gram (1-2 sendok makan) per hari.
Kesimpulan: Micin Bisa Diganti dengan Apa?
Apa pengganti micin yang sehat? Beberapa penyedap rasa alami untuk menghasilkan rasa umami yaitu: kaldu tulang sapi, kecap, aneka rempah, dan garam laut.
Selain itu sekarang banyak orang memakai kaldu jamur sebagai pengganti micin. Apakah kaldu jamur lebih sehat? Ya, dilihat dari kandungan gizinya kaldu jamur lebih baik daripada MSG.
Namun apapun penyedap rasa alami pengganti micin yang Anda gunakan, tetaplah perhatikan batas asupannya. Selain untuk menciptakan rasa yang seimbang, bisa jadi juga ada kandungan yang tidak boleh berlebihan (misalnya natrium).
Demikianlah artikel ini yang membahas tentang micin bisa diganti dengan apa. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Anda dan keluarga. Temukan juga artikel-artikel menarik lain seputar kesehatan hanya di Deherba.com.