Masih bicara soal jenis makanan yang mudah mengalami proses oksidasi, salah satunya adalah lemak yang sering dikaitkan dengan kadar kolesterol dalam tubuh. Ternyata lemak tidak hanya ada di dalam daging hewan, bahkan biji-bijian, misalnya pada beras cokelat. Lemak dalam tumbuhan lebih dikenal dengan istilah minyak, misalnya; minyak canola, minyak wijen, minyak zaitun, dan minyak jagung. Dahulu proses pembuatan minyak dilakukan dengan metode kompresi mesin. Namun metode ini dianggap tidak efisien, karena banyak minyak yang terbuang.
Selain itu, kualitas minyak yang dihasilkan seringkali cepat mengalami perubahan, apabila tidak ditambahkan suhu panas pada saat pemerasan. Saat sekarang proses ekstrasi dilakukan dengan bantuan larutan kimia yang disebut heksana. Lalu, minyak disaring melalui proses penguapan yang hanya menguapkan larutan kimia saja dengan suhu dan tekanan tinggi – dengan demikian minyak yang dihasilkan akan lebih efisien, memiliki jumlah minyak yang tidak berkurang dan kualitas yang tak berubah. Sayangnya ini bukan pertanda baik bagi kesehatan Anda, mengapa?
Karena, minyak ini berubah menjadi asam lemak trans ataupun lemak trans yang berpotensi tinggi merusak tubuh Anda. Apa dampaknya? Jenis asam lemak trans dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat, sekaligus menurunkan kadar kolesterol baik. Asam lemak inilah yang menyebabkan terjadinya beragam penyakit yang berkaitan dengan sistem kardiovaskular, seperti; hipertensi, penyakit jantung, dan kanker. Salah satu jenis makanan yang banyak mengandung asam lemak trans adalah margarin. Sekalipun ini diekstrak dari tanaman, resiko ini benar-benar besar.
Adapun minyak sayur walau berbentuk cair dan dapat memadat – tetap saja mengandung asam lemak tak jenuh dan asam lemak jenuh. Terbentuknya margarin dikarenakan adanya proses dihigronisasi yang diperoleh dari perubahan asam lemak tak jenuh menjadi asam lemak jenuh, karena penambahan hidrogen. Selain itu, margarin mengandung lemak trans – karena berawal dari minyak sayur yang diektraksi. Inilah alasan mengapa margarin buruk bagi Anda! Baik kandungan asam lemak jenuh dan lemak trans didalamnya, benar-benar membuat margarin sangat berbahaya.
Adapula shortening yang dahulu digunakan untuk memasak, ini adalah minyak yang memiliki kandungan asam lemak trans yang serupa dengan margarin. Tampaknya ini tidak lagi digunakan untuk memasak, namun beberapa jenis cemilan dan kue kering masih menggunakannya. Misalnya, beberapa restoran cepat saji yang menyediakan kentang goreng. Tentu Anda perlu waspada terhadap semua jenis olahan makanan ringan yang menggunakan shortening. Jika Anda ingin mengonsumsi makanan ringan yang aman, sebaiknya mengolahnya sendiri dengan bahan yang Anda kenal.
Bagaimana dengan konsumsi gorengan? Konsumsi gorengan dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang berkaitan dengan pankreas. Lalu, bagaimana Anda dapat menikmati gorengan tanpa harus mengalami sakit? Kurangi jumlah yang dikonsumsi, hindari bagian yang sangat berminyak, kunyah dengan baik agar air liur dapat menetralisasi asam lemak trans, dan hindari gorengan yang lama karena sudah teroksidasi. Dengan memerhatikan kaitan antara minyak dan kolesterol, tentu Anda akan lebih berhati-hati sewaktu mengonsumsi gorengan ataupun margarin.