Fobia mengonsumsi makanan berminyak sedang melanda masyarakat modern. Fenomena tersebut tidak mengherankan karena mengonsumsi makanan berminyak dianggap sebagai pemicu dari berbagai penyakit degeneratif seperti diabetes, jantung, darah tinggi, obesitas, dan masih banyak lagi.
Oleh karena itu, banyak orang memutuskan menghindari mengonsumsi makanan yang diproses dengan cara digoreng. Bahkan, ada juga yang menghindari sama sekali penggunaan minyak goreng.
Kondisi tersebut memicu sebagian besar produsen minyak goreng berlomba-lomba meyakinkan konsumen bahwa minyak adalah sehat dan bebas kolesterol. Apakah memang benar minyak sama sekali tidak memiliki kolesterol ?
Mari kita cari tahu apakah itu hanyalah taktik dagang dari para produsen minyak? Kemudian, bagaimana kita dapat menghindari bahaya dari mengonsumsi minyak goreng? Mari kita cari fakta dan solusinya.
Fakta Mengenai Minyak Goreng Non-Kolestrol
Ketika para produsen minyak berusaha mempromosikan minyak goreng sebagai minyak yang sehat dan tidak mengandung kolesterol, hal tersebut memang benar adanya. Mengapa?
Fakta yang umum diketahui adalah asam lemak tak jenuh merupakan lemak yang aman bagi kadar kolesterol dan lemak jenuh adalah lemak jahat yang beresiko meningkatkan kolesterol serta memicu terjadinya berbagai macam penyakit.
Pada dasarnya, bahan pembuat minyak goreng non-kolesterol yang sering dipromosikan, kebanyakan terbuat dari kelapa sawit dan bahan-bahan nabati lainnya, bukan dari lemak hewani yang merupakan sumber kolesterol sehingga minyak goreng yang dilabeli “non-kolestrol”, memang mengandung lebih banyak kandungan asam lemak tak jenuh ketimbang asam lemak jenuh.
Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!
WHATSAPP SEKARANGInilah alasan mengapa para produsen minyak sebenarnya tidak berbohong saat mereka mempromosikan minyak goreng dengan label non-kolesterol.
Mungkin yang patut menjadi pertimbangan kita sebelum membeli minyak goreng adalah memastikan kadar lemak jenuh dan lemak tak jenuh pada kemasannya.
Alasannya, meskipun minyak goreng non-kolesterol dapat dikatakan sehat dikonsumsi, belakangan ini para ahli gizi menyoroti bahwa proses menggoreng juga dapat memicu berbagai jenis penyakit. Apa yang mendasari pernyataan tersebut?
Jawabannya terletak pada proses pemanasan minyak. Satu hal lagi, cara penyimpanan minyak itu sendiri juga sangat berpengaruh. Pada proses pemanasan, minyak goreng yang mengandung asam lemak tak jenuh tadi dapat berubah menjadi lemak jenuh atau lemak jahat yang dapat menghasilkan zat radikal bebas sehingga dapat membahayakan tubuh kita.
Bagaimana caranya agar kita dapat menggunakan minyak goreng sebagai bahan pokok sehari-hari dengan aman tanpa membuatnya menjadi sia-sia belaka?
Cara Menggunakan Minyak Goreng dengan Aman
- Jangan panaskan minyak goreng dengan suhu terlalu tinggi.
- Gunakan secukupnya saja agar senyawa yang terbentuk dari pemanasan tersebut tidak berlebihan.
- Sebelum memasukkan bahan yang akan digoreng, pastikan minyak goreng panas terlebih dulu agar proses memasak tidak terlalu lama berada dalam minyak.
- Gunakan kertas atau tissue untuk meletakkan makanan yang telah digoreng agar kelebihan minyak dapat diserap oleh kertas atau tissue.
- Agar senyawa yang terbentuk akibat pemanasan tidak menjadi banyak dan tidak menempel pada makanan, ada baiknya tidak menggunakan minyak bekas berulang kali.
- Simpan minyak goreng pada tempat sejuk dan tidak terkena cahaya agar kandungan pada minyak tidak mengalami perubahan.
Semoga artikel ini dapat membantu para pembaca untuk lebih memahami mengenai minyak goreng dan cara menggunakannya dengan aman demi manfaat kesehatan kita. Jadi, jangan takut untuk mengonsumsi sedikit makanan yang berminyak dengan cara yang aman!