Banyak pasien stroke telah berpaling ke terapi alternatif seperti pijat refleksi untuk membantu mereka dalam pemulihan. Pijat refleksi bisa berarti memberikan tekanan ke daerah-daerah tubuh tertentu, termasuk tangan, kaki atau telinga, dengan menggunakan jari atau alat.
Proses ini biasanya tidak membutuhkan minyak atau lotion. Terapi pijat refleksi ini didasarkan pada keyakinan terapis bahwa tekanan pada daerah-daerah refleks dapat memberikan hasil yang positif dan perubahan fisik tertentu pada tubuh. Silakan berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum mengikuti pengobatan alternatif ini.
Mekanisme Pijat Refleksi pada Penderita Stroke
Menurut Asosiasi Refleksi Kanada, tekanan pada titik-titik tertentu saat terapi pijat refleksi dapat meredakan ketegangan, meningkatkan sirkulasi, dan membantu meningkatkan fungsi alami tubuh.
Para ahli refleksi percaya bahwa pasien stroke bisa mendapatkan manfaat dari pengobatan jenis ini karena pijatan dengan tekanan dapat mengirimkan sinyal-sinyal keseimbangan ke sistem saraf atau melepaskan bahan kimia yang dapat mengurangi stres dan rasa sakit.
Teori dan Metode Pijat Refleksi pada Penyakit Stroke
Teori di balik pijat refleksi bertumpu pada keyakinan bahwa medan energi di dalam tubuh dapat diblokir oleh faktor-faktor lingkungan dan kondisi mental sehingga mengakibatkan penyakit.
Refleksi dilakukan dengan memberikan tekanan ke tangan, kaki, dan telinga, dengan maksud untuk meningkatkan aliran energi ke berbagai bagian tubuh.
Stimulasi seperti ini dapat membantu pelepasan hormon endorfin, yang merupakan penghilang rasa sakit alami dalam tubuh. Selain itu, pijat refleksi dapat merangsang pusat saraf yang dapat meredakan gejala-gejala pada pasien stroke.
Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!
WHATSAPP SEKARANGSesi pemijatan sering kali berlangsung antara 30-60 menit dan dalam paket program yang berlangsung selama 4-8 minggu. Hipotesis di balik pijat refleksi sebagai pengobatan untuk pasien stroke umumnya ditolak oleh komunitas medis.
Menurut seorang peneliti di Harvard Medical School, tidak ada bukti ilmiah dan penelitian yang mendukungnya. Karena kurangnya peraturan, akreditasi, perizinan, dan pelatihan medis untuk para terapis, maka pengobatan semacam ini juga sering dikritik.
Bukti yang Kuat Berbasis Penelitian
Dalam sebuah penelitian tahun 2002 yang diterbitkan dalam Biomedical Central Complementary and Alternative Medicine Journal, dilakukan analisis terhadap penggunaan terapi alternatif pada populasi pasien yang mengikuti rehabilitasi stroke di Saskatchewan.
Dari 117 pasien rehabilitasi yang mengikuti tes ini, 16,1 persen pasien mengaku bahwa terapi alternatif, termasuk pijat refleksi, membuat perasaan dan kesehatan mereka membaik.
Sementara 83,9 persen dari korban stroke tidak mengalami perubahan atau mengalami hanya sedikit perbaikan. Namun, sama sekali tidak ada pasien yang dilaporkan mengalami efek buruk dari perawatan tersebut.