Kehadiran sang buah hati memang hal yang paling menyenangkan, namun bagaimana jika karena suatu hal harapan Anda pupus ditengah jalan? Ya, ada baiknya jika Anda mengenali gejala keguguran kandungan, agar dapat menghindari resiko yang bisa saja terjadi saat masa kehamilan.
Perhatikan pengalaman berikut yang diceritakan oleh Ana yang telah hamil selama 6 bulan, saat itu ia sedang berbelanja di sebuah toko dan merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan dirinya. Setibanya dirumah, Ana mengalami pendarahan dan segera menghubungi dokter.
Kemudian dokter menyarankannya untuk datang esok hari, namun ditengah malam Ana merasa nyeri yang hebat, pendarahannya meningkat, dan timbul gejala kontraksi. Ana segera pergi kerumah sakit untuk melakukan pemeriksaan kandungan, beberapa jam kemudian hasil pemeriksaan memperlihatkan bahwa Ana mengalami keguguran.
Lalu, apa yang dilakukan Ana dalam mengatasi masa sulit ini? Memang pada awalnya Ana merasa sedih, ia bahkan menjadi linglung sewaktu hendak mengerjakan pekerjaan rumah.
Kesedihannya juga dapat muncul sewaktu ia menyusun album keluarga, melihat pakaian bayi yang telah ia siapkan untuk sang buah hati, dan bahkan ketika ia melihat orang yang hamil. Menurut penelitian, ini merupakan reaksi yang wajar sewaktu seseorang menghadapi kehilangan.
Untuk menghilangkan perasaan sedih ini, Ana mencari sahabat yang pengasih dan memiliki pengalaman serupa. Beberapa rekannya membawa karangan bunga yang disertai kartu ucapan yang turut menghibur Ana.
Pengalaman pahit yang Ana alami juga menimbulkan trauma di saat ia mengalami kehamilan pada tahun berikutnya. Namun, ia tidak membiarkan rasa sedih ini terus menghantuinya. Apakah Anda juga seperti Ana yang mengalami keguguran kandungan? Berapa banyak wanita yang mengalami hal ini?
Fakta yang mengejutkan!
Sebuah penelitian yang dicatat dalam Encyclopedia menjelaskan, bahwa ada sekitar 15% hingga 20% dari setiap kehamilan beresiko mengalami keguguran. Hal ini biasanya terjadi pada 2 minggu pertama setelah terjadinya pembuahan yang sebenarnya jarang disadari oleh kebanyakan wanita.
Rujukan lainnya mengatakan bahwa ada 80% kemungkinan kasus keguguran terjadi pada 3 bulan pertama selama masa kehamilan. Lalu apa penyebab keguguran kandungan?
Keguguran kandungan dapat terjadi karena cacat kromosom yang dialami janin. Gangguan kesehatan pada ibu hamil seperti; gangguan hormon, gangguan sistem kekebalan tubuh, infeksi, ketidaknormalan pada leher rahim atau uterus, diabetes, dan tekanan darah tinggi juga menyebabkan gugurnya kandungan.
Keguguran kandungan bukanlah hal biasa, jika Anda ingin membantu orang yang mengalami keguguran ada baiknya menghindari kata-kata berikut; ‘kamu masih bisa mengandung lagi’, ‘mungkin ada yang salah’, atau ‘kan masih ada anak-anak yang lain’.
Kata-kata tersebut bukanlah cara yang baik untuk menghibur mereka yang mengalami keguguran. Ada baiknya jika Anda mengatakan ‘saya turut sedih mendengar berita ini’, ini berarti bahwa Anda benar-benar berupaya memahami kondisinya. Ya, pengalaman Ana dalam mengatasi keguguran kandungan tentu bermanfaat bagi Anda!