Kita membutuhkan rata-rata 8 gelas air per hari, begitulah kata berbagai ahli kesehatan. Memang, air putih merupakan salah satu media detoksifikasi terbaik untuk melunturkan racun dalam darah serta melancarkan sistem pembuangan agar racun mudah keluar dari dalam tubuh.
Tetapi ternyata menurut jurnal yang dirilis dalam Global Healing Center tahun 2016, di dalam air putih ada beberapa macam racun yang bisa membahayakan kesehatan Anda. Kerusakan kandungan air ini sebenarnya sudah menjadi salah satu isu hangat dalam beberapa tahun belakangan. Maraknya perkembangan industri yang membuahkan peningkatan polusi hebat baik itu di udara, tanah, dan air secara langsung menjadi penyebab utama munculnya masalah ini.
Lalu apa saja macam-macam racun yang bisa membahayakan air minum Anda? Berikut ini beberapa yang cukup marak muncul dalam beberapa riset dan cukup mudah terjadi pada air minum Anda sendiri.
-
Klorin
Klorin adalah sejenis desinfektan yang berfungsi mematikan jenis biota yang dianggap berbahaya untuk kesehatan, seperti amuba, jamur, dan bakteri. Biasa digunakan untuk menetralisir kadar biota dalam air kolam renang dan sering juga dimanfaatkan sebagai kandungan bahan pembersih bersifat keras (pemutih).
Namun klorin juga digunakan untuk air minum dan air ledeng sebagai bahan purifikasi (pemurni). Yang menjadi masalah, air dengan kandungan klorin bisa berubah menjadi racun dalam formula asam hidroklorida yang dapat memicu beberapa masalah seperti kerusakan sel, memicu kanker, dan memicu keluhan dalam pernapasan.
-
Fluoride
Fluoride biasa digunakan untuk produk pasta gigi. Memang senyawa ini bisa digunakan sebagai bahan pembersih. Namun, fluoride ternyata akan menjadi racun bagi sistem saraf dan menyebabkan masalah pada sistem tiroid tubuh apabila dikonsumsi dalam jangka panjang.
-
Merkuri
Merkuri memang sedang naik pamor dalam tahun-tahun belakangan ini, sejak ditemukannya kadar merkuri dalam jumlah besar pada sejumlah besar air laut di dunia. Sementara itu, air hujan kebanyakan berasal dari penguapan air laut yang kemungkinan besar akan menyertakan senyawa logam berat ini ke dalam awan dan air hujan.
Merkuri sendiri merupakan salah satu jenis racun keras yang merusak sistem sirkulasi darah, memicu kanker, merusak sistem hati dan ginjal, merusak pencernaan, merusak otak, sistem saraf, dan mempengaruhi seluruh fungsi motorik dan non motorik tubuh.
-
Arsenik
Arsenik adalah senyawa kimia buatan yang biasa digunakan di industri berat dan industri kimia. Arsenik biasanya akan terlarut dalam air karena proses pembuangan air limbah industri.
Perlu diketahui, arsenik termasuk jenis racun terberat yang pernah ada, bahkan kerap dianggap lebih berat dari sianida. Arsenik bisa membunuh sama cepatnya dengan bisa ular, dan dalam dosis kecil bisa menyebabkan diare berat, mual berat, sakit perut, sakit kepala hebat, kerusakan sistem saraf dan menjadi salah satu pemicu kanker yang perlu dikhawatirkan.
-
Dioksin
Jenis senyawa ini sebenarnya merupakan bagian dari efek pembakaran. Biasanya muncul sebagai bagian partikel yang menyertai materi dalam asap rokok, asap pembakaran sampah, asap kabut asap pembakaran hutan, asap pabrik, dan masih banyak lagi.
Dioksin dapat mengiritasi jika terkena dinding tenggorokan, paru-paru, dan sistem pernapasan. Dioksin menjadi salah satu penyebab kasus ISPA, flek paru-paru, dan keluhan pernapasan lain. Dan tentu saja dioksin termasuk jenis mater karsinogen, penyebab kerusakan DNA, termasuk cacat kandungan serta kerusakan sistem saraf.
-
Timbal
Bila bicara racun yang perlu dikhawatirkan dan paling mudah Anda jumpai dalam lingkungan Anda, maka timbal jelas masuk dalam daftar tersebut. Timbal bisa dengan mudah muncul dalam pipa yang mulai berkarat, dalam asap knalpot yang menghitam, pada materi limbah logam yang dibiarkan begitu saja terendam dalam air tawar dan lain sebagainya.
Timbal memiliki efek kerusakan yang hampir serupa dengan merkuri. Seluruh tubuh tidak bisa mentoleransi keberadaan timbal dalam tubuh dan memicu kerusakan pada setiap jenis organ tubuh, termasuk pada janin, kehamilan, perkembangan otak dan lain sebagainya.
-
PCBs
PCBs adalah kependekan dari polychlorinated biphenyls, salah satu elemen kimia yang kerap dimanfaatkan dalam dunia industri. PCBs cukup sering ditemukan dalam materi limbah pabrik, baik dalam bentuk uap, gas, dan dalam bentuk cair.
Paparan PCBs terbukti menurunkan fungsi imunitas, memicu kerusakan produksi glutathione alami, sehingga tubuh kehilangan kemampuan menetralisir racun dan menyebabkan kerusakan liver yang serius.
-
Perklorat
Jenis senyawa minyak yang biasa Anda jumpai dalam materi bahan bakar untuk pesawat dan roket, kadang juga dimanfaatkan dalam materi pembentuk bahan peledak. Kerap dijumpai pada tanah di kawasan bekas perang atau kawasan yang sering dilakukan latihan militer. Dan dianggap menjadi penyebab beberapa kasus kerusakan sistem tiroid, kerusakan kulit, dan kerusakan saraf di kawasan bekas perang.
-
Daktal
Daktal dikenal sebagai dimethyl tetrachloroterephthalate atau DCPA. Biasanya menjadi salah satu bahan herbisida untuk menangani fungi dan jenis biota benalu. Dalam kadar berat senyawa ini memengaruhi fungsi ginjal hati dan pencernaan.
-
MtBE
Racun yang memiliki nama panjang methyl tertiary-butyl ethe merupakan salah satu elemen dari bensin. Memiliki kemampuan terbakar yang tinggi dengan kemampuan korosi (perusakan) yang kuat, termasuk melakukan korosi dalam sistem organ tubuh, merusak dan mengakibatkan iritasi serius pada organ pencernaan, pernafasan, liver, dan ginjal.
-
HCB
HCB adalah kependekan dari Hexachlorobenzene. Senyawa ini dikenal sebagai salah satu elemen dalam pestisida yang memiliki kadar racun berbahaya jika tubuh manusia terkena dalam jumlah besar atau dalam jangka panjang. Kini jenis senyawa ini sudah banyak dilarang, tetapi senyawa ini kemungkinan besar masih tersisa di tanah dan air.
-
DDT
DDT atau disebut secara ilmiah dengan nama Dichloro-Diphenyl-Trichloroethane. Senyawa ini juga termasuk jenis insektisida yang sekarang sudah tidak diijinkan lagi. Namun dalam sejumlah tanah dan air di dunia masih ditemukan sejumlah senyawa DDT yang menyebabkan kerusakan pada sistem liver, ginjal, dan bisa memicu kanker.
Mengetahui adanya kemungkinan 12 macam racun di dalam air minum seharusnya membuat kita semua lebih waspada lagi. Untuk mencegah terjadinya keracunan air minum, kita harus cermat dan teliti saat memilih sumber air minum.
Tipsnya cukup sederhana: Pilihlah air dengan aroma, warna, dan rasa yang netral untuk memastikan air tidak beracun. Pastikan juga air sudah dinetralisir atau disaring dengan cara aman untuk menghindari rusaknya komposisi air. Ini adalah cara terbaik mencegah berbagai macam racun di atas merusak tubuh Anda.