Penting! Pertolongan Pertama pada Orang Kesetrum

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 


Kecelakaan bisa terjadi dalam beragam bentuk. Tak hanya karena peristiwa tabrakan atau bencana alam. Bahkan tanpa Anda keluar rumah, kecelakaan bisa saja terjadi, seperti kejadian kecelakaan akibat sengatan listrik atau kesetrum.

Anda bahkan bisa terserang sengatan listrik hanya karena Anda menggunakan barang elektronik yang ada di dalam rumah. Atau bahkan ketika berendam air hangat di dalam bath tub di kamar mandi Anda sendiri.

Tumpas Kanker, Tumor, Kista Mulai 30 Hari Tanpa Kemoterapi dan Pembedahan?!
Redakan Rasa Sakit Menahun Anda dengan 'Obat Pereda Nyeri' Alami Ini!
Pria Dewasa, Mau ‘Keras & Tahan Lama’ untuk Bahagiakan Pasangan Anda?

Meski biasanya efek sengatan listrik akan hilang sekejab begitu Anda berhasil membebaskan diri dari sumber sengatan, tidak sedikit peristiwa kesetrum yang berakibat fatal bahkan mungkin mematikan. Ini karena peristiwa tersetrum oleh aliran listrik bisa menyebabkan kematian sel yang sama buruknya dengan efek terbakar.

Sel-sel dalam tubuh akan pecah yang pada akhirnya memicu kematian jaringan yang permanen. Bila semakin banyak jaringan yang rusak akibat efek listrik, maka semakin besar kemungkinan seseorang mengalami kematian. Selain kematian, efek kesetrum bisa cukup berat, mulai dari luka bakar berat, tulang retak, kerusakan otak, dehidrasi berat, penggumpalan darah, kematian jaringan kronis, gagal jantung, gagal paru-paru, dan gagal ginjal.

Untuk itu, penting pula bagi kita memahami dengan baik bagaimana pertolongan pertama orang kesetrum. Bagaimana cara teraman dan terbaik untuk mencegah efek serangan listrik yang berat pada korban sekaligus? Berikut beberapa tips yang bisa Anda jadikan acuan dalam penanganan pertama orang kesetrum.

  • Matikan sumber listrik yang menjadi penyebab orang kesetrum. Bila sulit dimatikan setidaknya usahakan untuk memisahkan tubuh korban dari sumber listrik tanpa perlu menyentuhnya. Anda bisa gunakan alat bantu yang tidak bisa menjadi penghantar listrik sebagai perantara Anda memisahkan tubuh korban dari sumber listriknya seperti dengan tongkat kayu atau kain kering.
  • Bila korban tampak sadar sepenuhnya dan hanya tampak gemetar, bantu korban untuk pindah dari lokasi kejadian karena dikhawatirkan masih ada aliran listrik di area tersebut. Coba selimutkan tubuh korban dengan kain kering yang sedikit tebal dan bantu untuk mengatur napas. Anda bisa berikan minuman hangat beberapa saat setelahnya untuk mengatasi efek syok.
  • Namun, bila korban tampak setengah sadar atau tidak sadar sama sekali, segera pindahkan korban ke lokasi yang lebih kering dan aman dengan perantara kain kering, karet matras atau kertas kering. Upayakan sementara tidak menyentuh tubuh korban karena dikhawatirkan masih ada aliran listrik pada tubuh korban. Lakukan dengan sangat hati-hati karena tubuh korban yang baru saja terserang listrik sangat rentan.
  • Posisikan korban dengan posisi rata dan dengan dalam kepala sedikit tengadah untuk membantu korban lebih mudah bernapas.
  • Setelah beberapa waktu bantu bersihkan mulut korban dari busa atau muntahan supaya mencegah korban tersedak. Kadang karena kesetrum korban mengeluarkan busa atau muntah dari mulutnya.
  • Bila kelihatannya kulit korban tidak terbakar dan tubuhnya terlihat menggigil, raih selimut dan tutup tubuh korban dengan selimut dengan rapat. Kerusakan pada sejumlah sel tubuh kadang menyebabkan korban kehilangan kemampuan kendali suhu tubuh secara sementara.

Berupayalah untuk tetap tenang dan jangan panik ketika melakukan langkah-langkah pertolongan pertama. Kemudian, perhatikan napas dan gerakan korban. Bila pasien tidak bernapas, bantu korban untuk kembali bernapas dengan cara:

  • Pastikan korban sudah dalam kondisi terlentang, tambahkan penyangga pada area bawah tubuh supaya kaki lebih tinggi dari kepala. Cara ini akan membantu aliran darah lebih cepat menuju area atas tubuh.
  • Kepala tertengadah sedikit dengan mulut dan hidung yang bersih dari busa dan muntahan. Kadang Anda perlu menahan posisi kepala dengan meletakan penahan kecil di tengkuk supaya kepala tetap tengadah.
  • Lakukan kompresi pada dada (CPR) dengan cara menekan menumpuk kedua tangan Anda dengan posisi seimbang tepat di tengah dada korban.
  • Tekan dada korban dengan tangan yang terposisi lurus dari bahu. Ini untuk menjaga posisi dan tekanan pada dada yang stabil.
  • Jangan takut memberi tekanan pada dada, ketidak berhasilan dalam pemberian tekanan biasanya justru terjadi akibat tekanan yang kurang kuat dan dalam. Kedalaman tekanan yang disarankan sekitar 5 cm.
  • Lakukan penekanan setidaknya dengan kecepatan 100 kali dalam 1 menit.
  • Untuk setidaknya 10 sampai 15 kali tekanan, coba untuk membantu meniupkan udara pada pernapasannya dengan menutup hidung korban dan tiupkan udara melalui mulut korban. Lakukan sekiranya 2 kali dengan tiupan yang kuat.
  • Perhatikan bila korban mulai bisa bernapas dan ulangi tindakan CPR ini bila korban tidak melihatkan tanda bernapas.

Perhatikan kondisi peralatan elektronik dan sistem elektrisitas pada hunian Anda untuk mencegah terjadinya peristiwa kesetrum yang berat dan mematikan. Jauhkan pula benda dan sumber listrik dari lokasi-lokasi yang mudah dijangkau dan dilalui orang.

Dan perhatikan tata cara pertolongan pertama orang kesetrum di atas untuk mencegah efek fatal yang sangat merugikan. Yang paling penting saat melihat orang kesetrum adalah berusaha tetap tenang namun waspada. Dengan begitu Anda bisa berpikir lebih jernih dan mengingat apa saja yang perlu dilakukan untuk menolongnya.

Tumpas Kanker, Tumor, Kista Mulai 30 Hari Tanpa Kemoterapi dan Pembedahan?!
Redakan Rasa Sakit Menahun Anda dengan 'Obat Pereda Nyeri' Alami Ini!
Pria Dewasa, Mau ‘Keras & Tahan Lama’ untuk Bahagiakan Pasangan Anda?

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}