Seperti yang diketahui, penyakit hepatitis terdiri dari banyak macam dan ragam. Masing-masing jenis penyakit tersebut tentu memiliki ciri dan karakteristiknya yang unik. Penyebab dan gejalanya juga berbeda satu dengan yang lainnya. Dan yang menjadi fokus pembahasan kali ini ialah penyakit hepatitis A yang penderitanya cenderung meningkat setiap tahunnya.
Tidak seperti jenis hepatitis B dan C yang disebarkan melalui darah dan aktifitas seksual. Hepatitis A disebabkan oleh virus yang tersebar oleh kotoran atau tinja penderitanya. Namun, dibandingkan dengan hepatitis B dan C, penyakit hepatitis A tergolong sebagai penyakit yang lebih ringan.
Penyakit Hepatitis A
Virus penyebab hepatitis A biasanya menular melalui fecal-oral (anus dan mulut). Biasanya, virus hepatitis A yang terdapat dalam tinja si penderita, dapat berpindah. Jika si penderita makan dengan tangan kotor setelah membuang hajat.
Terkadang, penularannya juga bisa melalui hubungan seksual dengan si penderita. Memang kasusnya jarang, namun tetap saja sebaiknya Anda tidak melakukan hubungan dengan seseorang yang tidak terikat hubungan pernikahan sah. Gejalanya sendiri biasa muncul ketika si pasien sudah terjangkit virus tersebut selama beberapa minggu.
Pada dasarnya, untuk terhindar dari kontaminasi virus ini sebaiknya Anda menjaga pola hidup sehat dalam keseharian. Jika Anda berperilaku bersih dan sehat, jangankan virus hepatitis A ini. Berbagai jenis virus lainnya pun niscaya akan tereliminasi dengan sendirinya.
Dalam banyak kasusnya, infeksi virus hepatitis A biasanya tidak akan banyak berkembang sampai separah penderita hepatitis B atau C. Sehingga kecil kemungkinannya sampai menyebabkan kanker hati. Meski begitu, tetap saja Anda harus segera mengobatinya supaya tidak sampai menghambat produktifitas Anda, terutama akibat harus dirawat di rumah sakit.
Gejala Penyakit Hepatitis A
Masa inkubasi virus jenis ini antara 2 sampai 6 minggu. Penderita yang terkena virus ini akan menngalami gejala-gejala seperti letih, lesu, demam, hingga merasa lemah. Bahkan dalam beberapa kasus, kerap terjadi muntah-muntah, hilangnya nafsu makan, nyeri pada otot, urin berwarna gelap, kulit dan mata menjadi kelihatan menguning.
Secara umum, penyakit ini terbagi menjadi 3 stadium yakni pendahuluan atau prodromal dengan gejala standar seperti demam, letih, lesu, hilangnya nafsu makan. Kemudian, stadium ikterik yang ditandai dengan gejala kuning. Terakhir, stadium konvalesensi atau kesembuhan.
Pencegahan Penyakit Hepatitis A
Cara pencegahan terbaik supaya seseorang tidak sampai terserang penyakit ini ialah dengan menjaga pola hidup bersih dan sehat. Perilaku seperti mencuci tangan sebelum makan, atau mencuci bersih buah yang siap disantap ialah salah satu contoh menjalankan rutinitas hidup sehat guna mencegah penyakit ini.
Bagi Anda yang berada dekat dengan penderita hepatitis A ini, karena ikatan persaudarAan misalnya, bisa melakukan terapi immunoglobulin supaya terhindar dan tidak terkontaminasi.
Imunisasinya sendiri bisa dilakukan dalam bentuk tunggal atau kombinasi dengan vaksin virus hepatitis B. Imunisasi vaksinnya dilakukan dua kali yakni vaksinasi dasar dan juga booster dengan jarak waktu 6-12 bulan kemudian.
Imunisasi penyakit ini sangat dianjurkan oleh orang yang dianggap potensial terinfeksi seperti penghuni asrama yang hidupnya beramai-ramai ataupun mereka yang sering mengonsumsi jajanan dari luar.
Pengobatan Penyakit Hepatitis A
Bagaimana cara mengobati hepatitis A? Sebenarnya, tidak ada cara yang spesifik karena biasanya jika sudah diimunisasi maka penyakit ini akan sembuh dengan sendirinya. Meski begitu, langkah-langkah berikut ini dapat Anda lakukan, setidaknya untuk mempercepat proses kesembuhannya.
- Memperbanyak waktu istirahat — Infeksi virus harus diperangi oleh sistem imun tubuh sehinga diperlukan banyak energi. Nah, energi itu didapatkan dengan banyak istirahat dan banyak makan.
- Mengistirahatkan hati — Fungsi hati itu salah satunya ialah untuk melakukan metabolisme terhadap obat-obatan yang masuk ke dalam tubuh. Nah, ketika hati sedang mengalami sakit karena serangan virus ini, maka disarankan untuk menghindari dulu penggunaan obat-obatan yang tidak perlu, tidak minum alkohol, dan lainnya.
- Memaksakan diri untuk menyantap makanan, bahkan ketika mual — Dampak dari serangan hepatitis A ini ialah timbulnya rasa mual dan ingin muntah. Apapun yang terjadi, Anda harus bisa melawan rasa mual itu dan tetap memenuhi nutrisi tubuh dengan banyak makan.
Hepatitis A memang tidak berbahaya seperti hepatitis B dan C, namun, tetap saja jika Anda terserang penyakit ini harus segera diobati supaya tidak menimbulkan efek yang lebih serius.
Ya, tentu lebih baik mencegah daripada mengobati bukan? Bagaimana mencegahnya? Ya, sesuai dengan yang telah dijelaskan di atas, menerapkan pola hidup sehat dan bersih merupakan hal terpenting untuk menghindari kontaminasi virus hepatitis A ini.