Penyakit hepatitis terdiri dari aneka jenis yakni penyakit hepatitis A, B, C, E, dan lainnya. Ketiga jenis penyakit hepatitis yang disebutkan pertama sudah dibahas. Sekarang, pembahasan akan difokuskan tentang apa itu penyakit hepatitis E? Yang patut diperhatikan, penyakit hepatitis ini, apapun jenisnya, mestinya tetap diwaspadai.
Karena sekalipun tidak menyebabkan kematian yang cepat seperti penyakit jantung, kanker, dan penyakit berbahaya lainnya, penyakit hepatitis E berpotensi menyebabkan kematian. Ketersebaran penyakit ini sangat tergantung dari sanitasi suatu lingkungan tertentu.
Penyakit Hepatitis E
Hepatitis E sangat mudah menyebar dalam lingkungan yang cenderung buruk. Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis E atau disingkat HEV. Untuk pertama kalinya, infeksi yang disebabkan oleh virus ini terjadi pada tahun 1955 di New Delhi, India.
Makanan dan minuman yang sebelumnya sudah terkontaminasi oleh virus ini dapat dengan mudah menularkan penyakit hepatitis E. Makanya patut diwaspadai penyebarannya lewat konsumsi makanan dan minuman yang diindikasi kuat telah tercemar virus tersebut.
Risiko Penyakit Hepatitis E
Tahukah Anda golongan mana yang angkanya tinggi terjangkit hepatitis E ini? Usia remaja dan dewasa sangat rentan terserang penyakit ini (usia 15 – 40 tahun). Meskipun begitu, anak-anak juga bukan berarti sama sekali terbebas dari hepatitis E. Dalam beberapa kasus, anak-anak juga rentan terserang hepatitis E, terutama mereka yang biasanya beraktifitas di lingkungan yang kotor.
Serangan hepatitis pada anak biasanya tidak diikuti dengan gejala yang mengkhawatirkan. Orang yang terkena hepatitis E ini tingkat kematiannya cenderung rendah. Namun, selama terjadi infeksi yang biasanya berlangsung selama beberapa minggu saja, aktifitas keseharian berpotensi terganggu.
Namun, terkadang penyakit ini bisa juga berkembang menjadi penyakit yang akut dan parah. Hal itu terjadi pada 2% penderita hepatitis E. Secara klinis, penyakit hepatitis E ini sebanding dengan hepatitis A.
Tetapi, pada perempuan hamil, hepatitis E bisa berkembang dan semakin parah karena berhubungan erat dengan sindroma kegagalan hati fulminan. Dan yang patut diwaspadai, perempuan yang sedang hamil, terutama pada trimester ketiganya memiliki tingkat kematian yang tinggi jika terkena penyakit ini yakni sekitar 20%.
Penyebab Penyakit Hepatitis E
Tingkat ketersebaran penyakit ini tinggi di banyak negara-negara berkembang. Asia Tenggara, Afrika, Amerika Tengah, dan juga India merupakan negara-negara yang penduduknya cukup banyak terkena penyakit hepatitis E ini.
Di negara-negara tersebut, hepatitis E ini menyebar terutama lewat kontaminasi tinja atau penyebaran via makanan. Epidemi penyakit ini biasanya sering terjadi ketika musim penghujan tiba, dimana pasokan air bersih menjadi terganggu.
Sedangkan hewan peliharaan telah diyakini sebagai reservoir untuk virus penyakit ini. Infeksi dengan perantaraan hewan angkanya cukup tinggi, yakni 95% yang mayoritasnya berasal dari babi.
Virus tersebut menyebar pada seseorang yang mengonsumsi daging babi atau daging rusa mentah. Bukan hanya itu, disebutkan juga sebagian mamalia kecil seperti tikus dan cecurut juga disebut-sebut sebagai reservoir penyebaran penyakit hepatitis E ini. Makanya, diperlukan kewaspadaan tingkat tinggi ketika Anda, baik secara sengaja atau terpaksa berhubungan dengan hewan-hewan tersebut.
Pencegahan Hepatitis E
Sebagaimana telah disebutkan di atas, penyebaran hepatitis E ini sangat terkait dengan sanitasi yang buruk. Oleh sebab itu, pencegahannya juga tidak jauh-jauh dari memperbaiki kualitas sanitasi di sekitar kita.
Perbaikan sanitasi tersebut bisa melalui perawatan kebersihan limbah/kotoran manusia, penyediaan air bersih yang baik dan bebas kontaminasi virus apapun, dan lainnya. Pemberian vaksin khusus yang baru-baru ini dikembangkan juga perlu diberikan kepada penduduk di area yang sanitasinya buruk sehingga penyebaran hepatitis E bisa diminimalisir secara sistematis.