Benarkah sejumlah jenis penyakit kanker dapat muncul karena alkohol? Sejauh mana sebenarnya bahaya dari kebiasaan minum alkohol bagi tubuh manusia? Benarkah mengonsumsi alkohol dapat menyebabkan kanker?
Di satu sisi beberapa pakar meyakini adanya khasiat dari kebiasaan mengonsumsi alkohol dalam kadar moderat. Tetapi benarkah di sisi lain kebiasaan ini juga dapat meningkatkan resiko kanker?
Pada kesempatan ini kita akan menguak misteri kaitan antara alkohol dan kanker. Melihat lebih jauh bagaimana sebenarnya pengaruh alkohol terhadap tubuh yang dapat mengacu pada pembentukan sel kanker.
Bahaya Minum Alkohol terhadap Risiko Kanker
Sebuah riset yang dikembangkan pada akhir 2019 di Jepang membuktikan bahwa kebiasaan mengonsumsi alkohol meski dalam kadar moderat atau ringan tetap dapat meningkatkan resiko seseorang terhadap sejumlah jenis kanker. Sebagaimana telah diungkap pada jurnal CANCER American Cancer Society Journals tahun 2019.
Fakta yang diungkap dalam jurnal CANCER di atas seolah menjadi bantahan atas sejumlah riset lama yang mengatakan bahwa mengonsumsi alkohol dalam kadar ringan dapat menurunkan level resiko pada sejumlah jenis kanker. Justru fakta baru ini menunjukan bahwa secara keseluruhan pengaruh alkohol ini buruk bagi resiko kanker. Terdapat sejumlah jenis penyakit kanker yang beresiko tinggi karena alkohol.
Riset menunjukan bahwa secara keseluruhan angka rata-rata resiko kanker pada mereka yang sama sekali tidak mengonsumsi alkohol justru berada pada level rendah. Dan ada kaitan secara linear atau setara antara pola konsumsi alkohol dan tingkat resiko kanker.
Dalam gambaran jurnal tersebut bahkan secara gambling dikatakan bahwa alkohol adalah salah satu yang menyebabkan kanker. Sebagaimana diungkap kebiasaan untuk mengonsumsi alkohol satu porsi perhari selama 10 tahun akan meningkatkan resiko kanker setidaknya 5%.
Hal senada terjadi pada mereka yang rutin mengonsumsi alkohol setidaknya 2 kali dalam sehari dalam 5 tahun. Mereka juga akan mengalami peningkatan resiko kanker hingga kisaran 5%. Dan akan semakin meningkat seiring jumlah porsi alkohol yang dikonsumsi rutin harian dan lama tahun mereka rutin menjalankannya.
Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!
WHATSAPP SEKARANGApa Sebenarnya Alkohol Itu?
Alkohol merupakan sebutan umum untuk senyawa kimia bernama ethanol atau ethyl alcohol. Ini adalah kandungan utama dari sejumlah minuman keras termasuk bir, anggur, arak, tuak, wisky, sampanye, vodka dan banyak lagi. Meski dikenal sebagai bahan utama minuman keras, alkohol juga banyak ditemukan dalam produk perawatan kecantikan, produk kesehatan dan produk kebersihan tubuh.
Alkohol adalah hasil proses fermentasi gula dengan ragi. Biasanya dalam dunia kesehatan, alkohol dihitung dalam satuan porsi sebesar 14 gram alkohol murni. Ini sama dengan 28 gram bir, 11 gram anggur atau 4 gram wisky.
Bahaya minum alkohol dikenal cukup kompleks. Meski dalam sejumlah pengungkapan ditemukan adanya khasiat alkohol dalam kadar ringan untuk tubuh. Dikatakan bahwa alkohol dalam kadar ringan akan bermanfaat untuk jantung dan sirkulasi darah.
Meski demikian, alkohol diyakini pula dapat menyebabkan banyak keluhan. Karena sifatnya yang korotif sehingga mudah membentuk luka, iritasi hingga peradangan dan tukak. Selain sifatnya yang asam dapat meningkatkan kadar asam dalam tubuh. Alkohol juga diyakini bersifat adiktif atau mendorong efek kecanduan dan memiliki pengaruh karsinogen.
Bagaimana Alkohol Dapat Menyebabkan Penyakit Kanker?
Yang mungkin menjadi pertanyaan adalah bagaimana sejumlah jenis penyakit kanker dapat muncul karena alkohol? Apa sebenarnya bahaya minum alkohol terhadap kesehatan sel tubuh? Apa yang terjadi pada sel tubuh saat kita mengonsumsi alkohol?
Ada sejumlah cara alkohol merusak tubuh dan menyebabkan kanker. Bagaimana bahaya minum alkohol ini bekerja merusak tubuh manusia? berikut penjelasannya.
-
Terbentuknya Senyawa Mutagenik
Ketika alkohol masuk ke dalam tubuh manusia, tubuh secara alami mengubah komponen kimia dari alkohol menjadi sejumlah senyawa baru. Termasuk di antaranya adalah senyawa acetaldehyde. Senyawa ini secara umum terbentuk di dalam liver. Meski sebagian kecil lain juga terbentuk dalam mulut dan pencernaan oleh aktivitas bakteri di dalam kedua organ tersebut.
Senyawa acetaldehyde ini adalah jenis senyawa mutagenik. Senyawa ini memicu kerusakan DNA dan menghambat proses alami regenerasi sel. Sejumlah organ yang secara langsung terpapar dengan alkohol seperti mulut, area leher dan pencernaan akan memiliki resiko kerusakan karena paparan acetaldehyde ini.
Senyawa ini juga bersifat karsinogen ini juga memicu tubuh bereaksi negatif terhadap stress dan mendorong tubuh lebih mudah membentuk peradangan. Kondisi-kondisi yang semakin mendorong peningkatan resiko kanker.
-
Perubahan Hormonal
Alkohol menyebabkan kanker karena senyawa ini memiliki pengaruh buruk terhadap keseimbangan hormonal. Termasuk pula memberi efek negatif terhadap keseimbangan hormon estrogen dan insulin.
Sementara hormon menjadi salah satu elemen penting dalam menjalankan fungsi tubuh, termasuk pula menjadi salah satu motor dan kendali dari sistem imunitas. Gangguan pada fungsi hormonal akan mengganggu fungsi ketahanan tubuh, proses regenerasi sel hingga menyebabkan kerusakan sel dari organ-organ yang banyak dipengaruhi oleh kinerja organ.
Sedang di sisi lain, beberapa jenis kanker muncul akibat respon reseptor hormon tertentu. Ketika keseimbangan hormonal terganggu dan beberapa jenis hormon terstimulasi berlebihan. Ini juga menstimulasi respon dari reseptor hormon tersebut. Ini menyebabkan beberapa jenis kanker dapat muncul karena kebiasaan mengonsumsi alkohol.
-
Rusaknya Lapisan Dinding Terluar Organ
Alkohol memiliki efek iritan atau korotif yang dapat membakar setiap sel-sel yang dilewatinya. Anda dapat merasakan efek bakar dari alkohol ini ketika mengoleskan alkohol pada permukaan kulit. Anda dapat merasakan efek hangat, perih dan kering sesaat setelah alkohol dioleskan. Dalam kadar ringan, sel-sel yang rusak dapat cepat diatasi dengan mekanisme regenerasi sel.
Namun, masalah dapat muncul kala kerusakan terjadi terus menerus akibat pola konsumsi alkohol yang cukup agresif. Sistem regenerasi sel tidak dapat mengimbangi kerusakan yang terjadi dan memicu gangguan pada kinerja sel. Ini yang kemudian memudahkan terbentuknya inflamasi pada area yang banyak terpapar langsung alkohol.
-
Meningkatkan Penyerapan Karsinogen
Kondisi kerusakan jaringan permukaan dinding organ menyebabkan sel-sel mukosa yang menjadi dinding terluar menjadi rusak. Pada jangka panjang dapat bermuara pada proses mutasi gen.
Seiring dengan semakin rusaknya lapisan mukosa dinding organ yang menjadi pelindung utama paparan toksin dan karsinogen dalam tubuh. Ini membuat sel-sel pada dinding organ lebih rentan untuk merespon negatif paparan karsinogen. Sel-sel akan lebih cepat menyerap karsinogen, dan lebih mudah mengalami efek mutasi gen akibat paparan karsinogen ini.
-
Menurunkan Kemampuan Menyerap Nutrisi
Salah satu efek bahaya minum alkohol adalah merusak fungsi usus dan pencernaan. Dan inilah tingkat bahayanya, karena rupanya tingginya kadar alkohol dalam darah dan dalam fungsi pencernaan akan menurunkan kemampuan usus dalam menyerap nutrisi.
Tubuh akan kekurangan nutrisi, termasuk vitamin, mineral, protein dan sejumlah senyawa penting lain. Secara general kondisi ini akan mempengaruhi kebugaran seseorang. Termasuk di antaranya menurunkan kemampuan daya tahan tubuh. Termasuk ketahanan tubuh dalam melawan kanker.
Apa Saja Penyakit Kanker yang Disebabkan Karena Kanker?
Sebagaimana dijelaskan, alkohol menyebabkan peningkatan resiko kanker. Ternyata bahaya minum alkohol dapat meningkatkan resiko kanker tertentu secara signifikan. Dan jenis penyakit kanker yang disebabkan karena alkohol tersebut adalah :
-
Kanker Hati
Dari banyak jenis penyakit kanker yang disebabkan karena alkohol, kanker hati adalah salah satu yang paling tinggi jumlah kasusnya. Mereka yang gemar mengonsumsi alkohol memiliki resiko cukup tinggi untuk mengidap kanker hati.
Toksin yang tersimpan dalam alkohol akan larut dalam darah. Dan menjadi tugas hati untuk menetralisir kondisi tersebut. Hanya saja, semakin tinggi kadar alkohol dalam darah, semakin tinggi beban hati yang acapkali tidak dapat dituntaskan oleh hati.
Tingginya beban hati ini menyebabkan sel-sel dalam hati semakin mudah untuk usang dan rusak. Kerusakan yang disertai dengan efek toksin dan karsinogen dari alkohol menyebabkan sel-sel hati kesulitan untuk melakukan regenerasi dengan cepat. Ini yang bila terjadi terus menerus akan menyebabkan kerusakan jaringan hati.
Kerusakan ini memicu terbentuknya sirosis atau pengerasan hati, peningkatan resiko seseorang mengidap hepatitis dan memicu proses mutasi sel hati yang bermuara pada kanker hati. Selain mereka dengan kasus sirosis hati memang memiliki resiko tinggi untuk mengidap kanker hati. Alkohol sendiri dapat menjadi penyebab langsung kerusakan sel yang memicu kanker.
Hubungan linear antara peningkatan resiko kanker hati pada mereka yang mengonsumsi alkohol rutin dalam jangka panjang dapat dilihat pada laporan jurnal Cancer Cause & Control tahun 2015.
Dijelaskan pula, mereka yang mengalami penyakit kanker hati karena alkohol memiliki resiko kematian lebih tinggi dibandingkan oleh mereka yang mengalami penyakit kanker hati bukan karena alkohol. Sebagaimana dijelaskan dalam CANCER American Cancer Society Journals tahun 2018.
-
Kanker Payudara
Tidak banyak diketahui bahwa mengonsumsi alkohol juga menyebabkan kanker payudara. Wanita dengan pola konsumsi alkohol aktif menahun memiliki resiko kanker payudara lebih tinggi dari mereka yang tidak mengonsumsi alkohol sama sekali.
Resiko seseorang mengidap kanker payudara meningkat karena alkohol dapat meningkatkan kadar estrogen dalam tubuh. Alkohol akan merubah sistem metabolisme tubuh yang berkaitan dengan produksi estrogen dalam tubuh.
Mereka yang secara genetik memiliki Hormon reseptor positif terhadap estrogen akan merespon peningkatan kadar estrogen ini. Kemudian bereaksi dengan meningkatkan resiko mutasi genetik pada sel-sel dalam payudara.
Bahaya minum alkohol pada wanita relatif tinggi, terutama ketika bicara soal pengaruhnya terhadap payudara. Wanita yang mengonsumsi alkohol setidaknya rutin 3 kali dalam sepekan akan memiliki resiko kanker payudara hingga 15 % lebih tinggi dari mereka yang bebas alkohol.
Tidak berhenti sampai di sana, ahli berpendapat dapat terjadi peningkatan resiko kanker payudara hingga 10% karena alkohol yang dikonsumsi lebih banyak. Wanita pada usia 15 tahun juga akan memiliki resiko tumor payudara 3 kali lebih besar untuk mereka yang mengonsumsi alkohol hingga 5 kali dalam sepekan.
Dan alkohol juga diyakini menyebabkan kanker payudara kedua pasca seseorang dinyatakan sembuh dari kanker payudara. Itu sebabnya berhenti minum alkohol menjadi salah satu diet yang harus dijalankan seseorang pasca sembuh dari kanker payudara.
-
Kanker Mulut
Kanker mulut atau kanker oral menjadi salah satu jenis penyakit kanker yang disebabkan karena alkohol. Mereka yang rutin mengonsumsi alkohol dalam jangka panjang, meski dalam kadar ringan memiliki resiko kanker setidaknya 6 kali lebih besar untuk mengidap kanker mulut.
Bahaya minum alkohol terhadap organ mulut terjadi karena mulut menjadi bagian pertama yang akan terpapar langsung alkohol seketika Anda mengonsumsinya. Alkohol berada pada urutan kedua yang menyebabkan kanker oral. Setidaknya terdata 75% dari seluruh kasus kanker oral di dunia akan dapat dikaitkan dengan alkohol, sebagian juga berkaitan dengan rokok dan alkohol. Sebagaimana dijelaskan dalam jurnal Alcohol tahun 2005.
Dalam European Journal Cancer Prevention tahun 2010 dijelaskan bahwa alkohol dapat bekerja sebagai unsur karsinogen dalam mulut. Menyebabkan mulut lebih rentan untuk mengalami inflamasi. Ini akan meningkatkan resiko peradangan pada mulut, gusi dan gigi. Dan pada level lebih berat dan berkelanjutan ini akan menyebabkan terbentuknya kanker.
Selain sifatnya yang pro inflamasi, ternyata alkohol juga menyebabkan produksi air liur menurun. Menyebabkan turunnya kadar hidrasi dalam mulut. Ini juga yang menurunkan ketahanan mulut terhadap unsur karsinogen, tidak hanya dari alkohol tetapi dari unsur makanan, minuman dan rokok yang diasup.
Bahaya minum alkohol yang menyebabkan kanker hati dan sirosis juga diyakini menjadi faktor kanker mulut muncul. Karena mereka dengan kasus gangguan hati serius akan menyebabkan munculnya lapisan berkilap pada mukosa mulut. Lapisan ini ditengarai dapat merusak jaringan dalam mulut dan memicu kanker.
-
Kanker Tenggorokan
Kanker tenggorokan menjadi salah satu penyakit kanker yang disebabkan karena alkohol. Kanker ini terbentuk di sepanjang area nasofaring, faring dan laring. Tepatnya seluruh organ yang berada di antara pangkal hidung hingga pangkal leher.
Sebagaimana pada mulut, ketika seseorang mengonsumsi alkohol, area ini termasuk lokasi paparan awal yang terpengaruh efek karsinogen dari alkohol. Bahaya minum alkohol dalam jangka panjang akan cukup terlihat pada area ini. Termasuk di antaranya tingginya resiko peradangan dan rentannya seseorang untuk mengidap kanker.
Pada dasarnya bahaya utama minum alkohol adalah sifatnya yang iritan atau menyebabkan efek iritasi. Alkohol memiliki kemampuan membakar sehingga mereka yang kerap mengonsumsi alkohol akan mengalami gangguan kerusakan jaringan.
Semakin sering mereka mengonsumsi alkohol, semakin berat efek kerusakan dapat terjadi. Bahaya minum alkohol ini kadang sulit untuk diimbangi oleh kemampuan tubuh melakukan regenerasi sel. Sementara, alkohol sendiri memiliki efek karsinogen dengan komponen acetaldehyde yang akan semakin menghambat proses regenerasi sel normal terbentuk.
Tercatat lebih dari 25% kasus kanker tenggorokan dapat dikaitkan dengan alkohol. Dan alkohol berada pada urutan kedua sebagai elemen yang menyebabkan kanker. Bahkan diyakini bahwa mengonsumsi alkohol juga akan memicu kambuhnya kanker pasca pasien dinyatakan sembuh. Hal tersebut diuraikan dalam British Journals of Cancer tahun 2007.
-
Kanker Paru-Paru
Selama ini kanker paru-paru lebih dikenal berkaitan erat dengan rokok. Tetapi rupanya ada bahaya minum alkohol yang perlu pula diwaspadai dan ini berkaitan dengan resiko seseorang mengidap kanker paru-paru.
Bicara soal alkohol dan kanker paru-paru memang akan bicara soal fakta yang kompleks. Dalam International Journal of Cancer tahun 2017 diungkap bahwa sejumlah jenis minuman beralkohol bila dikonsumsi dalam kadar moderat akan menurunkan level resiko seseorang mengidap kanker paru-paru hingga 20%.
Tetapi ada catatan penting yang perlu digaris bawahi di sini. Pengaruh positif dari alkohol ini hanya dapat terjadi bilamana seseorang tidak pernah merokok. Pada perokok, justru alkohol bekerja berkebalikan. Karena, justru alkohol akan menyebabkan resiko kanker paru-paru semakin tinggi. Karena alkohol meningkatkan sensitivitas sel paru-paru terhadap efek karsinogen dari tembakau.
Tetapi, fakta yang disampaikan dalam jurnal di atas tidak sepenuhnya pula disetujui oleh pakar lain. Karena fakta lain justru menunjukan bahwa peminum alkohol wanita memiliki resiko lebih tinggi mengidap kanker paru-paru. Meski pasien bersangkutan tidak merokok.
Bahaya minum alkohol yang menyebabkan kanker paru-paru ini cenderung lebih berpengaruh pada wanita dibandingkan pria. Sebagaimana dibahas dalam European Journal of Public Health tahun 2018.
-
Kanker Esofagus
Selain kanker tenggorokan yang meliputi seluruh bagian dari leher seperti nasofaring, laring dan faring, ternyata pengaruh bahaya minum alkohol juga menyebabkan kanker esofagus. Penyakit kanker esofagus terjadi karena alkohol juga dapat menyebabkan efek iritasi berat pada area esofagus yang menjadi katup utama masuknya makanan dan minuman menuju pencernaan.
Sifat korotif atau iritan dari alkohol menyebabkan kerusakan dinding mukosa dari esofagus. Mukosa ini sendiri berfungsi sebagai proteksi utama dari dinding esofagus, dan ketika lapisan ini rusak, maka area dinding esofagus menjadi lebih sensitif untuk mengalami inflamasi atau peradangan.
Termasuk di antaranya memudahkan terjadinya kanker. Karena dinding esofagus juga menjadi lebih mudah merespon unsur karsinogen dan toksin dalam tubuh. Sehingga proses mutase sel pada dinding esofagus lebih mudah terjadi. Sebagaimana dijelaskan dalam Journal of Zhejiang University of Science tahun 2010.
-
Kanker Kolon
Satu lagi penyakit kanker yang disebabkan karena bahaya minum alkohol. Ini merupakan jenis kanker yang berkembang pada kolon atau usus besar. Usus besar sendiri adalah bagian akhir dari rangkaian pencernaan yang bekerja menampung sisa makanan yang telah diserap nutrisinya untuk kemudian diproses lebih lanjut menjadi feses.
Sebagai tempat penampungan akhir, kerapkali usus besar menjadi titik paparan utama dari toksin dan residu pencernaan, termasuk toksin yang didapat dari proses cerna alkohol. Itulah mengapa mereka dengan pola konsumsi alkohol yang tinggi akan rentan mengalami gangguan pada usus besar.
Diawali dengan terbentuknya inflamasi atau polip, sebagai respon awal sel-sel pada dinding usus besar terhadap unsur karsinogen pada alkohol. Yang pada jangka panjang akan berkembang menjadi kanker kolo
Kebiasaan mengonsumsi alkohol menyebabkan resiko kanker kolon meningkat. Menurut data yang diungkap dalam International Journal of Clinical and Experimental Medicine tahun 2015, peningkatan resiko penyakit kanker kolon karena alkohol bisa mencapai 13%.
Dikatakan pula bahwa mereka yang mengalami kanker kolon karena alkohol akan beresiko mengalami kecepatan perkembangan kanker lebih dari mereka yang mengalami kanker kolon bukan karena alkohol. Sebagaimana diungkap dalam jurnal Cancers tahun 2018.
Dari gambaran di atas dapat Anda pahami bagaimana sebenarnya bahaya minum alkohol. Bahwa alkohol dapat menyebabkan sejumlah keluhan kesehatan jangka panjang. Termasuk alkohol juga dapat menyebabkan kanker. Setidaknya terdapat 7 jenis penyakit kanker yang dapat muncul karena alkohol. Itu sebabnya penting untuk kita memastikan untuk menghindari alkohol atau mengonsumsi dalam batas moderat saja.