Beberapa waktu lalu dunia dikagetkan dengan info mengenai seorang DJ ternama dunia yang meninggal mendadak. Meski pemberitaan terbilang simpang siur, satu fakta yang kemudian terkuak adalah DJ besar tersebut memang mengidap penyakit pankreatitis selama bertahun-tahun.
Apa sebenarnya penyakit pankreatitis tersebut? Dan bagaimana resiko dari penyakit ini sebenarnya? Bagaimana penyakit yang sebenarnya berupa keluhan radang pankreas ini dapat menyerang seseorang? Serta bagaimana pula cara mengenali gejala pankreatitis ini? Sederet tanda tanya memang muncul seketika nama penyakit pankreatitis ini naik ke permukaan.
Apa Sebenarnya Penyakit Pankreatitis?
Masyarakat awam cenderung asing dengan nama penyakit pankreatitis ini. tetapi bagaimana bisa penyakit ini kemudian berkaitan dengan kematian?
Penyakit pankreatitis adalah keluhan radang pankreas. Organ pankreas sendiri adalah sebuah organ kecil yang berada di area perut atas sisi belakang. Lokasinya tepat bersisian di atas dari organ usus halus.
Organ ini memiliki fungsi sebagai penunjang suplai komponen kimiawi dari pencernaan. Organ pankreas adalah produsen sejumlah komponen enzim dalam pencernaan.
Tetapi bagian terpenting dari pankreas ditemukan pada sel beta dari sel dalam pankreas. Sel ini bekerja menghasilkan hormon insulin yang berperan dalam memberi sinyal bagi sel untuk menari suplai glukosa dari dalam darah.
Penyakit pankreatitis adalah kondisi peradangan pada pankreas yang berawal dari efek serangan enzim pencernaan yang justru merusak sel-sel pankreas itu sendiri.
Jenis Penyakit Pankreatitis
Inflamasi yang terjadi pada organ pankreas ini dapat berkembang cepat atau akut dan berkembang lambat menahun atau kronis.
Penyakit pankreatitis akut akan berkembang dengan sangat cepat dan singkat. Biasanya keluhan ini akan teratasi dengan sendiri secara cepat oleh sistem imunitas dan regenerasi sel tubuh. Pada umumnya, pankreatitis akut tidak membutuhkan perawatan ekstra, karena juga hanya disertai gejala pankreatitis yang ringan.
Meski demikian, pankreatitis akut juga bisa berakibat fatal bila tidak terkendali. Kerusakan dan komplikasi tetap mungkin mengancam pasien meski dalam prosentasi tak lebih dari 15% kasus.
Sedang jenis pankreatitis kronis memakan waktu tahunan untuk berkembang dalam tubuh. Penyakit ini akan muncul dalam gejala pankreatitis ringan yang sulit disadari sampai akhirnya perlahan berkembang menjadi keluhan yang berat.
Biasanya jenis pankreatitis ini sulit untuk diatasi dan memerlukan terapi ekstra di rumah sakit. Resiko komplikasi relatif tinggi karena serangan inflamasi lebih agresif menyerang selsel lain dalam tubuh.
Penyakit pankreatitis, terutama untuk jenis kronis dapat menyebabkan kerusakan permanen pada pankreas. Ini karena penyakit ini kerap kali tidak disadari oleh pasien sampai kondisi sudah pada level sangat serius.
Salah satu efek samping dari penyakit radang pankreas ini adalah kerusakan sel yang membentuk guratan luka pada dinding pankreas. Kerusakan ini menyebabkan pankreas tidak efektif lagi dalam memproduksi enzim dan hormon.
Dalam banyak kasus, penyakit pankreatitis kronis menyebabkan turunnya daya serap usus terhadap lemak, karen tubuh tidak memiliki cukup enzim untuk mensekresi lemak. Lemak yang tidak terserap akan keluar melalui tinja dan menghasilkan tinja yang berminyak dengan aroma khas.
Mau BEBAS dari SAKIT dengan herbal yang tepat? KONSULTASI GRATIS klik tombol WhatsApp ini:
WHATSAPP SEKARANGKerusakan jaringan pada pankreas ini juga dapat menyebabkan efek diabetes tipe 1. Ini karena tubuh gagal memproduksi cukup insulin untuk menjaga stabilitas kadar gula darah.
Hati-hati pula dengan efek komplikasi dari penyakit pankreatitis. Penyakit ini sendiri bisa menyebabkan kerusakan pada hati, jantung, ginjal hingga paru-paru.
Gejala Penyakit Pankreatitis
Menurut sumber the U.S. National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), dijelaskan bahwa gejala pankreatitis antara lain adalah sebagai berikut:
- Rasa nyeri pada area perut atas, kadang rasa nyeri menusuk hingga kebelakang dan menyebar ke sisi kiri dan kanan.
- Muncul demam yang kadang relatif ringan, namun beberapa bisa mencapai kisaran 38o
- Muncul rasa mual yang mengganggu, biasanya muncul di pagi hari atau saat beraktivitas berlebihan. rasa mual bisa berkembang menjadi muntah
- Detak jantung akan berjalan dengan tidak menentu seperti sedang menderita aritmia, kadang detak jantung akan bergerak cepat tanpa ada penyebabnya.
- Muncul pembengkakan pada perut atas yang terasa lunak tetapi padat.
- Diare yang terus menerus, pada pasien penyakit pankreatitis kronis, diare akan datang dan pergi akan tetapi berketerusan.
- Efek kembung dan rasa begah pada pasien akan terus muncul. Rasa kembung ini terjadi akibat terbentuknya himpunan gas pada perut akibat pelepasan unsur inflamasi pada tubuh pasien.
- Turunnya berat badan dengan drastis tanpa disadari pasien.
- Kotoran BAB yang keluar dalam tekstur dan warna berbeda. Tinja akan terlihat seolah berminyak, lunak dengan aroma busuk yang kuat.
Beda Gejala Pankreatitis Akut dan Kronis
Ada perbedaan mendasar antara gejala pankreatitis jenis akut dan gejala pankreatitis jenis kronis. Perbedaan utama terletak pada kecepatan perkembangan penyakit.
Gejala pankreatitis akut akan berkembang sangat cepat, biasanya pasien akan merasakan nyeri yang sangat kuat dengan rasa mual dan pembengkakan. Tetapi pada gejala pankreatitis kronis, rasa nyeri akan muncul samar di awal. Bahkan kadang tidak disertai dengan gejala yang kuat dan mudah dikenali.
Tetapi gejala pankreatitis kronis ini yang khas adalah keluhan pasien yang mengalami penurunan kondisi dengan keluhan yang datang dan pergi selama tahunan. Semakin lama rasa nyeri dan keluhan lain muncul dengan intensitas lebih kuat.
Penyebab Penyakit Pankreatitis
Menurut sumber the U.S. National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases(NIDDK), penyebab utama dari keluhan penyakit pankreatitis adalah kebiasaan minum alkohol berlebihan.
Alkohol menyebabkan gangguan pada keseimbangan sistem enzim dalam tubuh dan memicu terjadinya kerusakan pada fungsi produksi enzim dalam pankreas. Bahkan menurut Clinical Gastroentology and Hepatology tahun 2011, seseorang dapat mulai menunjukan gejala pankreatitis dalam tempo 12 jam hanya karena minum alkohol dalam dosis berlebihan.
Kebiasaan makan dengan kadar lemak tinggi atau gula tinggi juga bisa menjadi pemicu terjadinya penyakit ini. karena ketika kadar lemak dan gula dalam pencernaan tinggi, maka pankreas akan terus menerus dipaksa memproduksi enzim pencernaan dan insulin dalam kadar tinggi.
Mereka dengan masalah diabetes, gangguan empedu, gangguan hati, kolesterol tinggi, dan sejumlah kasus autoimun akan memiliki tingkat resiko lebih tinggi untuk menderita penyakit pankreatitis.
Terapi Penyakit Pankreatitis
Untuk terapi pengobatan penyakit pankreatitis diperlukan sejumlah langkah. Secara umum beberapa rangkaian tindakan yang diberikan untuk pasien pankreatitis ini menurut sumber mayoclinic antara lain adalah sebagai berikut.
Puasa
Pasien yang mengalami masalah radang pankreas otomatis akan mengalami gangguan pada fungsi pencernaan. Tidak hanya itu, efek dari penyakit pankreatitis ini menyebabkan pasien kesulitan mencerna sejumlah jenis makanan.
Karenanya untuk pengobatan pankreatitis ini pasien perlu menghentikan aktivitas dalam pencernaan. Karena aktivitas dalam pencernaan akan menimbulkan sinyal bagi pankreas untuk bekerja.
Pasien akan diminta menjalankan puasa, dan bila diperlukan akan mendapatkan asupan makanan dengan infus dan media makanan cair yang dimasukan dengan selang khusus melalui hidung.
Mengistirahatkan fungsi pankreas akan membantu mempercepat pemulihan kerusakan pada pankreas dan mencegah terjadinya efek inflamasi yang semakin meluas.
Terapi pereda nyeri
Penyakit pankreatitis akan menimbulkan efek nyeri yang kuat pada area perut atas. Kadang rasa nyeri akan cukup tajam hingga menimbulkan efek sesak dan menusuk hingga ke punggung.
Diperlukan terapi analgesik atau pereda nyeri untuk membantu meredakan rasa sakit ini. biasanya secara medis pasien pankreatitis ini akan mendapatkan terapi bertingkat sebagaimana dijelaskan dalam laman The National Pancreas Foundation.
Pada level ringan, pasien akan mendapatkan terapi pereda nyeri standar seperti parasetamol atau ibuprofen. Tetapi pada level lanjut dimana rasa nyeri tidak dapat diatasi dengan pereda nyeri biasa, maka pasien akan mendapatkan terapi opioids dengan efek bius seperti codaine untuk level ringan atau morfin untuk level yang lebih berat.
Sejumlah terapi modern untuk penyakit pankreatitis lebih mengarah memanfaatkan sistem blokir sinyal untuk menghambat sinyal nyeri dari pankreas menuju otak dengan obat jenis celiac plexus block.
Terapi anti oksidan
Dalam sejumlah temuan dipastikan ada peran besar tingginya kadar radikal bebas dalam tubuh dengan kerusakan pada radang pankreas. Karenanya dipercaya terapi anti oksidan akan memberi manfaat pengobatan pada kasus pankreatitis.
Terapi akan dilakukan dengan memberikan pasien pengobatan kaya anti oksidan sekaligus memberi stimulan untuk tubuh lebih aktif memproduksi glutathione. Cara ini dianggap lebih efektif dari terapi peradangan oleh sebagian pakar.
Terapi perawatan peradangan dan pembedahan
Selain dengan membantu meredakan nyeri, terapi pengobatan untuk penyakit pankreatitis akan difokuskan pada pengobatan peradangan itu sendiri. Pada level ringan terapi anti inflamasi dengan jenis pengobatan steroid kerap menjadi pilihan. Terapi anti inflamasi diberikan baik untuk penderita pankreatitis akut maupun jenis kronis.
Tetapi pada jenis pankreatitis kronis, terapi bisa menjadi lebih kompleks. Pada umumnya kerusakan sel pada kasus pankreatitis kronis lebih berat sehingga diperlukan tindakan yang lebih mendalam, termasuk dengan pembedahan. Ada beragam tindakan pembedahan yang biasa diterapkan pada pasien pankreatitis. Dan beberapa tindakan tersebut antara lain adalah:
Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatography (ERCP)
Terapi yang dilakukan dengan metode endoskopi atau memasukan perangkat selang panjang dari mulut menuju pankreas ini dianggap efektif mendiagnosa dan melakukan tindakan kecil pada pankreas. Termasuk mengangkat sumbatan cairan empedu yang kerap menjadi pemicu peradangan. Tetapi tindakan ini kerap dianggap tidak 100% aman pada sejumlah kasus.
Whipple Procedure
Ini merupakan salah satu bentuk tindakan pembedahan yang bertujuan untuk menarik cairan, massa dan jaringan rusak pada permukaan dalam pankreas. Terapi ini perlu dilakukan dengan tepat karena terlalu banyak sel yang diangkat bisa mematikan seluruh fungsi pankreas dan ini akan berakibat fatal bagi tubuh.
Pengangkatan (Pankreatektomi)
Langkah ekstrim ini kadang terpaksa dilakukan bila dirasa memang kerusakan pada pankreas tak bisa diatasi lagi. Pilihannya dengan melakukan pankreatikojejunostomi yang fokus pada pengangkatan jaringan lapisan terluar dari dinding dalam saja. Atau dengan total pankreatektomi yang disertai dengan transplantasi.
Perubahan Gaya Hidup
Penyakit pankreatitis sebenarnya bukan jenis penyakit yang muncul dengan mudah tanpa diawali oleh gaya hidup yang tidak sehat. Ini bukan jenis infeksi yang mudah menular sebagaimana flu atau tifus.
Kebanyakan kasus dari radang pankreas ini diawali dari kebiasaan buruk penderita dalam mengonsumsi alkohol, rokok, obat-obatan dan sejumlah jenis makanan tidak sehat kaya lemak trans dan gula.
Jadi untuk mengatasi gejala pankreatitis dengan segera selain dengan pengobatan juga diperlukan tindakan konkret dengan mengubah gaya hidup.
Mulai dengan berhenti sama sekali dari alkohol dan rokok. keduanya memiliki efek cukup serius bila tetap dikonsumsi oleh mereka yang sudah memiliki riwayat penyakit pankreatitis. Tak sedikit kasus kematian pada pankreatitis disebabkan oleh kebiasaan merokok dan alkohol yang tidak dihentikan.
Selain itu pasien akan disarankan menjalankan pola hidup yang lebih sehat. Menurunnya fungsi pankreas akan menurunkan kemampuan pankreas memproduksi sejumlah enzim dan hormon termasuk yang bekerja dalam sekresi lemak dan penyerapan glukosa.
Karenanya mulai untuk mengonsumsi makanan rendah lemak dan rendah gula untuk mengurangi beban pankreas. Ini membantu pankreas tidak mengalami kerusakan yang lebih masif.
Kerusakan Masif Pankreas
Pada kasus penyakit pankreatitis akut dan sebagian kecil pankreatitis kronis, perkembangan penyakit yang tidak cepat teratasi dapat menyebabkan kerusakan masif pada pankreas yang disebut dengan pankreatitis nekrosis.
Kerusakan yang ditimbulkan menyebabkan tingginya tingkat kematian pada pasien. Hampir seluruh sel pada pankreas mengalami kematian karena tidak lagi mendapatkan pasokan oksigen.
Pada umumnya kondisi ini sudah melibatkan infeksi dari bakteri tertentu. Karenanya akan sangat rentan mengalami penyebaran yang mengacu pada kasus Systemic Inflammatory Response Syndrome (SIRS), yakni tersebarnya infeksi pada pankreas ke seluruh tubuh.
Itulah sejumlah fakta mengenai penyakit pankreatitis, termasuk apa sebenarnya penyebab pankreatitis, gejala pankreatitis, metode pengobatannya serta resiko yang mungkin dihadapi dari penyakit ini.