Penyakit Radang Usus: Info Penting Seputar Peradangan di Pencernaan

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 


Ada dua jenis utama penyakit radang usus, yaitu kolitis ulseratif (radang usus besar & dubur) dan penyakit Crohn. Kedua penyakit tersebut sama-sama menimbulkan peradangan pada organ pencernaan. Gejala radang usus biasanya adalah diare parah, sakit perut, dan berat badan turun. Jika mengalaminya, Anda tentu ingin tahu apa penyebab radang usus dan bagaimana cara mengobati radang usus dengan efektif.

Dalam artikel ini Anda akan menemukan info penting seputar dua jenis penyakit radang usus, yaitu penyakit Crohn dan kolitis ulseratif. Temukanlah info tentang gejala radang usus, penyebab radang usus, dan cara mengobati radang usus dalam bagian-bagian artikel ini.

Tumpas Kanker, Tumor, Kista Mulai 30 Hari Tanpa Kemoterapi dan Pembedahan?!
Redakan Rasa Sakit Menahun Anda dengan 'Obat Pereda Nyeri' Alami Ini!
Pria Dewasa, Mau ‘Keras & Tahan Lama’ untuk Bahagiakan Pasangan Anda?

Apa Itu Penyakit Radang Usus?

Penyakit radang usus adalah kondisi peradangan kronis yang kambuh-kambuhan pada sejumlah bagian di saluran pencernaan. Akibat peradangan tersebut muncul lah gejala radang usus seperti diare dan sakit perut.

Ada setidaknya dua jenis utama penyakit ini, yakni kolitis ulseratif dan penyakit Crohn. Kolitis ulseratif adalah kondisi peradangan kronis dan luka (ulkus) di dinding dari usus besar (kolon) dan dubur (rektum). Karena itulah penyakit ini kadang juga disebut radang usus besar dan dubur.

Sedangkan penyakit Crohn adalah peradangan pada dinding saluran pencernaan, yang sering kali dapat menyebar ke banyak bagian jaringan di saluran pencernaan. Penyakit Crohn dapat membuat penderitanya menjadi sangat lemah dan kadang menyebabkan komplikasi yang membahayakan nyawa.

penyakit radang usus - radang usus besar - gejala radang usus - penyebab radang usus - cara mengobati radang usus
Bila dilakukan pemeriksaan usus besar melalui kolonoskopi atau sigmoidoskopi, dokter dapat melihat penampakan dari kondisi dinding usus. Pada kolitis ulseratif, dinding usus tampak mengalami penipisan dan peradangan terus berlanjut tanpa ada jaringan yang sehat diantara jaringan yang sakit. Lapisan mukosa di dinding usus juga mengalami ulserasi (lecet), tetapi tidak sampai ke lapisan di dalamnya.

Pada penyakit Crohn, dinding usus mungkin mengalami penebalan (hipertrofi) dan memiliki penampilan “cobblestone” (batu-batu bulat) karena selang-seling antara jaringan yang sakit dan yang sehat. Lapisan mukosa di dinding tampak mengalami ulserasi yang bisa meluas sampai ke semua lapisan di dalamnya.

Bagaimana Gejala Radang Usus?

Gejala radang usus dapat bervariasi, mulai dari yang ringan hingga parah, tergantung pada seberapa serius peradangan yang terjadi dan dimana itu terjadi. Jika mengidap penyakit ini, Anda juga mungkin akan mengalami masa dimana gejala-gejalanya memburuk dan diikuti masa ketika gejalanya mereda.

Gejala Kolitis Ulseratif (Radang Usus Besar & Dubur)

Gejala kolitis ulseratif dapat berbeda-beda pada setiap orang. Keluhan-keluhan fisik yang muncul diakibatkan oleh kondisi peradangan yang terjadi di usus besar atau di dubur. Berikut adalah sejumlah gejala radang usus besar & dubur yang perlu diwaspadai:

  • Sakit perut
  • Darah atau nanah di tinja
  • Demam
  • Berat badan turun cepat
  • Diare yang kambuh-kambuhan
  • Merasa lemas
  • Nafsu makan berkurang
  • Perut terasa mulas seperti ingin BAB

Kolitis ulseratif adalah penyakit yang tidak bisa diprediksi dan dapat terus bertambah buruk. Seiring waktu, gejala yang Anda rasakan mungkin semakin buruk atau sama sekali berubah. Anda juga mungkin mengalami masa remisi—yaitu ketika gejalanya mereda atau menghilang. Tetapi gejala radang usus dapat kembali kambuh, tanpa diduga-duga.

Gejala Berdasarkan Lokasi Peradangan

Proktitis Ulseratif: Peradangan terjadi di dubur (rektum). Gejalanya yaitu pendarahan dari dubur, nyeri di dubur, dan perasaan seperti ingin BAB.

Proktosigmoiditis: Peradangan terjadi di dubur dan bagian bawah usus besar tepat di atas dubur (kolon sigmoid). Gejalanya yaitu diare berdarah, nyeri di perut sebelah kiri bawah, dan perut terasa mulas seperti ingin BAB.

Kolitis Sisi Kiri: Peradangan terjadi di dubur dan meluas hingga ke lipatan usus besar dekat limpa. Gejalanya yakni diare beradarah, nyeri di sisi kiri perut, nafsu makan hilang, dan berat badan turun cepat.

Kolitis Pan-Ulseratif: Peradangan terjadi di seluruh usus besar. Gejalanya yakni diare berdarah, sakit perut parah, nafsu makan hilang, dan berat badan turun cepat.

Meski peradangan terutama terjadi di usus besar, tapi penyakit ini juga dapat berdampak pada mata, kulit, dan persendian. Sewaktu periksa ke dokter, Anda sebaiknya menceritakan dengan jujur semua keluhan yang dirasakan. Dokter akan menggunakan informasi yang Anda berikan untuk membantu menentukan cara mengobati radang usus besar yang terbaik bagi Anda.

Gejala Penyakit Crohn

Gejala penyakit radang usus Crohn bervariasi pada setiap orang. Jika mengidap penyakit ini, Anda akan merasakan keluhan-keluhan fisik ketika terjadi peradangan di bagian-bagian saluran pencernaan Anda. Itu bisa terjadi di lambung, usus besar dan kecil, atau di anus. Berikut adalah sejumlah gejala radang usus Crohn yang perlu diperhatikan:

  • Diare yang kambuh-kambuhan
  • Pendarahan dari dubur (rektum)
  • Berat badan turun tanpa sebab
  • Demam
  • Sakit dan kram di perut
  • Kelelahan dan tidak bertenaga
  • Nafsu makan menurun

Mirip seperti kolitis ulseratif, penyakit Crohn juga tidak bisa diprediksi. Seraya waktu berlalu, gejala yang Anda rasakan dapat bertambah buruk, atau bahkan berubah sama sekali. Anda mungkin akan mengalami masa-masa remisi ketika hanya ada sedikit atau tidak ada gejala sama sekali. Dan setelah itu, gejala-gejalanya dapat tiba-tiba muncul lagi.

Gejala Berdasarkan Lokasi Peradangan

Ileokolitis: Peradangan terjadi di ileum (bagian terakhir dari usus kecil) dan usus besar (kolon). Gejalanya yaitu berat badan turun cepat, diare, dan kram atau sakit di perut sebelah tengah atau kanan bawah.

Ileitis: Peradangan terjadi di ileum. Gejalanya yaitu berat badan turun cepat, diare, dan kram atau sakit di perut sebelah tengah atau kanan bawah.

Jejunoileitis: Peradangan terjadi di jejunum (bagian kedua dari usus kecil). Gejalanya yakni sakit perut yang ringan hingga parah dan kram perut setelah makan, serta diare.

Penyakit Crohn Gastroduodenal: Peradangan terjadi di lambung dan di duodenum/usus dua belas jari (bagian awal dari usus kecil). Gejalanya yakni nafsu makan hilang, berat badan turun cepat, mual, dan muntah.

Kolitis Crohn: Peradangan terjadi di usus besar (kolon). Gejalanya yakni diare, pendarahan dari dubur, dan penyakit di sekitar anus (abses, fistula, atau bisul).

Penyakit Crohn dapat memengaruhi seluruh bagian saluran pencernaan, mulai dari mulut hingga anus, dan bisa terus memburuk. Seiring waktu, gejala radang usus yang dirasakan dapat semakin berat. Karena itu Anda sebaiknya bicarakan dengan terbuka dan jujur mengenai semua keluhan yang dialami kepada dokter. Dokter akan menggunakan informasi itu untuk menentukan cara mengobati radang usus yang terbaik bagi Anda.

Apa Saja Penyebab Radang Usus?

Sayangnya, hingga saat ini penyebab radang usus masih belum dapat dipastikan. Sebelumnya para dokter curiga bahwa pemicunya adalah makanan dan stres. Tapi sekarang mereka sudah tahu bahwa kedua hal itu hanyalah memperburuk penyakit radang usus, bukan menyebabkannya.

Meski belum pasti, para ahli menduga bahwa beberapa penyebab radang usus ialah kelainan pada sistem imun (kekebalan), faktor keturunan, dan faktor lingkungan. Yang pasti, penyakit radang usus—penyakit Crohn maupun radang usus besar & dubur—tidak menular dan tidak disebabkan oleh apa yang Anda makan.

Penyebab Kolitis Ulseratif (Radang Usus Besar & Dubur)

Walaupun tidak diketahui apa penyebabnya, tapi yang pasti kolitis ulseratif adalah kondisi peradangan kronis yang terutama terjadi di usus besar. Para ahli menduga bahwa ada beberapa hal yang dapat memicu terjadinya peradangan tersebut, antara lain:

  • Kelainan Sistem Imun: Sistem imun secara keliru menyerang sel-sel sehat di usus besar, sehingga menyebabkan peradangan yang akhirnya menimbulkan gejala-gejala radang usus besar.
  • Faktor Keturunan: Ada gen-gen yang diwariskan dari orang tua yang membuat Anda lebih rentan terkena penyakit kolitis ulseratif.
  • Faktor Lingkungan: Bakteri, virus, atau faktor tak dikenal lain dari lingkungan dapat memicu kelainan pada sistem imun Anda.

Zat atau unsur-unsur asing (antigen) di dalam lingkungan sekitar Anda juga bisa menjadi penyebab radang usus. Atau mereka mungkin memicu respon sistem pertahanan alami tubuh untuk menciptakan peradangan yang akhirnya menjadi tak terkendali.

penyakit radang usus - radang usus besar - gejala radang usus - penyebab radang usus - cara mengobati radang usus

Saat ini, para ahli menduga bahwa satu hal utama yang menjadi penyebab radang usus pada kolitis ulseratif ialah respon imun yang berlebihan. Sebagai akibatnya, dinding usus besar menjadi lecet dan meradang (merah dan bengkak), secara terus-menerus. Jika kondisi itu terus berlangsung, maka peradangan akan mengakibatkan munculnya gejala-gejala radang usus besar.

Kolitis ulseratif paling sering terjadi pada orang-orang berusia antara 15 sampai 30 tahun. Tetapi penyakit ini dapat dialami di umur berapapun. Dan pria maupun wanita memiliki risiko yang sama untuk mengalami penyakit radang usus ini.

Ahli Herbal

Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!

WHATSAPP SEKARANG

Penyebab Penyakit Crohn

Meski belum jelas apa penyebabnya, namun sudah diketahui bahwa penyakit Crohn adalah kondisi peradangan kronis yang terutama terjadi di saluran pencernaan. Para ahli telah meninjau beberapa hal yang kemungkinan memicu peradangan itu terjadi, yaitu:

  • Kelainan Sistem Imun: Respon imun yang abnormal atau berlebihan dapat secara keliru menyerang saluran pencernaan, lalu mengakibatkan peradangan di sana.
  • Faktor Keturunan: Anda mungkin mewarisi gen-gen tertentu yang membuat Anda lebih rentan mengembangkan penyakit Crohn.
  • Faktor Lingkungan: Sejumlah hal, seperti bakteri, virus, atau faktor tak dikenal lain di lingkungan sekitar, dapat memicu respon imun yang abnormal.

Di lingkungan sekitar kemungkinan ada zat atau unsur asing yang bisa menimbulkan peradangan di saluran pencernaan. Kemungkinan lainnya, zat atau unsur tersebut menstimulasi pertahanan alami tubuh Anda untuk membuat peradangan di saluran pencernaan. Sayangnya peradangan tersebut terus berlanjut tanpa terkontrol.

penyakit radang usus - radang usus besar - gejala radang usus - penyebab radang usus - cara mengobati radang usus

Para ahli yakin bahwa yang terutama menjadi penyebab radang usus Crohn yaitu respon imun yang berlebihan. Karena terlalu berlebihan, saluran pencernaan mengalami peradangan (membengkak dan memerah) yang terus-menerus berlangsung. Lalu gejala-gejala muncul akibat peradangan kronis itu.

Penyakit Crohn dapat terjadi pada segala umur, tetapi paling sering dialami oleh mereka yang berusia antara 15 sampai 35 tahun. Pria dan wanita memiliki risiko yang sama untuk mengalami penyakit ini. Dan tampaknya penyakit radang usus ini lebih banyak terjadi di negara-negara berkembang.

Bagaimana Cara Mengobati Radang Usus?

Dokter akan memeriksa gejala-gejala yang dialam pasiennya serta mencari tahu kemungkinan penyebab radang usus itu. Berdasarkan informasi yang didapat dari pasien maupun dari hasil pemeriksaan, dokter akan menentukan cara mengobati radang usus yang paling tepat.

Tujuan utama dari pengobatan medis adalah untuk mengurangi peradangan yang memicu gejala radang usus. Apabila pengobatannya berjalan dengan baik, maka hasil yang diperoleh bukan hanya gejala-gejalanya saja yang mereda, tetapi juga pemulihan jangka panjang.

Pengobatan Medis untuk Kolitis Ulseratif

Dokter akan meresepkan obat-obatan untuk mengendalikan peradangan yang merupakan penyebab radang usus besar kolitis. Bisa jadi Anda harus mencoba obat-obatan yang berbeda sebelum menemukan yang paling baik bagi Anda. Jadi terbukalah kepada dokter mengenai perkembangan penyakit Anda selama mengonsumsi obat.

  • Antibiotik: Obat antibiotik metronidazole, ciprofloxacin, dan antibiotik lain mungkin diresepkan apabila infeksi terjadi atau jika timbul komplikasi.
  • Aminosalisilat (5-ASA): Diberikan secara oral atau melalui dubur. Fungsinya untuk mengurangi peradangan di dinding usus dan biasanya digunakan dalam cara mengobati radang usus kolitis taraf ringan hingga sedang.
  • Kortikosteroid (Steroid): Diberikan secara oral, melalui suntikan, melalui dubur, atau melalui infus. Obat ini berfungsi meredakan peradangan dengan cara menekan sistem imun dan biasanya digunakan untuk mengobati kolitis taraf sedang hingga berat. Steroid hanya efektif untuk pengobatan janga pendek, karena bisa menimbulkan efek ketergantungan atau kebal obat dalam jangka panjang.
  • Pengubah Imun (Immunomodulator): Diberikan secara oral atau melalui suntikan. Fungsinya untuk menekan respon imun tubuh agar tidak terus menimbulkan peradangan.
  • Terapi Biologis: Diberikan melalui infus atau suntikan. Fungsinya untuk menekan sistem imun agar peradangan berkurang. Biasanya diberikan pada pasien yang tidak bisa diobati menggunakan obat-obatan biasa.

Menggunakan obat-obatan adalah pilihan pertama dokter dalam cara mengobati radang usus kolitis. Tapi dokter mungkin akan menganjurkan pasiennya mempertimbangkan untuk operasi jika penyakitnya tidak membaik setelah diobati. Dan kadang-kadang operasi adalah satu-satunya jalan untuk sembuh dari kolitis ulseratif.

Pengobatan Medis untuk Penyakit Crohn

Obat-obatan yang diresepkan untuk penyakit Crohn fungsinya untuk mengendalikan peradangan yang adalah penyebab radang usus. Obat-obatan yang Anda terima akan bergantung pada seberapa serius penyakit radang usus yang diderita dan pada lokasi terjadinya peradangan. Agar berjalan baik, komunikasikanlah perkembangan kondisi Anda selama menjalani pengobatan.

  • Antibiotik: Obat metronidazole, ciprofloxacin, atau antibiotik lain mungkin digunakan untuk mengatasi infeksi atau komplikasi yang terjadi.
  • Aminosalisilat (5-ASA): Diberikan secara oral atau melalui dubur. Fungsinya untuk mengatasi peradangan pada dinding usus dan biasanya untuk mengobati penyakit Crohn taraf ringan hingga sedang.
  • Kortikosteroid (Steroid): Diberikan secara oral, melalui suntikan, melalui dubur, atau melalui infus. Fungsinya untuk menekan sistem imun agar peradangan berkurang. Biasanya diberikan untuk para penderita penyakit Crohn taraf sedang hingga berat. Steroid sebaiknya tidak digunakan dalam jangka panjang karena dapat menimbulkan efek ketergantungan dan kebal obat.
  • Pengubah Imun (Immunomodulator): Diberikan secara oral atau melalui suntikan. Fungsinya untuk menekan respon imun tubuh supaya tidak menyebabkan peradangan jangka panjang.
  • Terapi Biologis: Diberikan melalui infus atau suntikan. Fungsinya untuk menekan sistem imun supaya peradangan berkurang. Terapi biologis biasanya diberikan bila pengobatan biasa tidak cukup efektif.

Sama seperti pada kolitis ulseratif, obat-obatan adalah pilihan pertama dokter dalam cara mengobati radang usus Crohn. Tetapi kadang dokter juga meminta pasiennya mempertimbangkan untuk operasi jika obat-obatan tidak berhasil. Sekitar 60 – 75% pasien penyakit Crohn membutuhkan operasi untuk mencegah atau memperbaiki komplikasi dari penyakit ini.

Herbal untuk Mengobati Penyakit Radang Usus

Untuk cara mengobati radang usus dengan herbal, Anda bisa mempertimbangkan Noni juice. Herbal ini diketahui memiliki khasiat anti-peradangan yang berpotensi besar untuk mengatasi peradangan yang menyebabkan penyakit Crohn maupun kolitis ulseratif.

penyakit radang usus - radang usus besar - gejala radang usus - penyebab radang usus - cara mengobati radang usus

Dalam jurnal ilmiah berjudul “A Case Report of the Effect of Noni Juice on Crohn’s Disease” diungkapkan pengalaman pria 35 tahun yang telah mengidap penyakit Crohn selama 10 tahun. Ditulis bahwa dalam 6 bulan ia mengonsumsi Noni juice, gejala-gejala yang dirasakannya terus membaik.

Ia merasa lebih bertenaga, sakit perutnya berkurang, dan merasa kondisinya lebih baik secara keseluruhan. Bukan hanya itu, dosis obat penekan sistem imunnya juga terus berkurang hingga akhirnya ia bisa tidak lagi bergantung pada obat itu.

Kemudian jurnal ilmiah lain berjudul “Morinda Citrifolia (Noni) Fruit Juice Reduces Inflammatory Cytokines Expression . . . in DSS Experimental Colitis.” Dalam jurnal itu diulas sebuah percobaan untuk menguji kemampuan Noni juice dalam mengatasi peradangan kolitis. Dijelaskan bahwa hasilnya menunjukkan bahwa Noni juice sanggup mempertahankan kondisi di dalam usus dan mampu mengurangi terjadinya peradangan di sana.

Dari dua contoh kasus di atas terlihat bahwa herbal ini memang memiliki khasiat anti-peradangan yang unggul. Noni juice dapat membantu mengatasi peradangan yang sudah ada sekaligus mencegah terjadinya peradangan yang selanjutnya.

Kesimpulan tentang Penyakit Radang Usus

Kedua jenis utama penyakit radang usus, kolitis ulseratif dan penyakit Crohn, sama-sama melibatkan peradangan pada organ pencernaan. Pada kolitis ulseratif, peradangan terutama terjadi di usus besar dan dubur. Sedangkan paada penyakit Crohn, peradangan terutama terjadi di saluran pencernaan (lambung, usus besar dan kecil, atau di anus).

Sampai saat ini masih belum jelas diketahui apa penyebab radang usus. Tetapi ada tiga hal yang diduga sebagai pemicu peradangan di usus maupun saluran pencernaan lain, yaitu kelainan sistem imun, faktor keturunan, dan faktor lingkungan.

Walaupun ada perbedaan antara dua jenis penyakit ini, tetapi ada sejumlah kesamaan pada gejala radang usus Crohn maupun kolitis. Keduanya sama-sama menimbulkan gejala berupa diare, sakit perut, kelelahan, dan berat badan turun drastis.

Untuk cara mengobati radang usus, para dokter biasanya akan meresepkan obat-obatan sesuai dengan kebutuhan pasien. Itu bisa berupa obat antibiotik, aminosalisilat, steroid, immunomodulator, atau terapi biologis. Apabila obat-obatan tidak cukup efektif, pasien mungkin akan dianjurkan untuk menjalankan operasi.

Demikianlah info penting seputar penyakit radang usus. Semoga Anda jadi lebih tanggap dengan kesehatan diri sendiri maupun keluarga Anda. Nantikan juga ulasan menarik lain speutar info penyakit, tips kesehatan, dan pemanfaatan herbal hanya di Deherba.com.

Sumber

Mayo Clinic. Inflammatory Bowel Disease (IBD). Published: 2017-11-18. URL: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/inflammatory-bowel-disease/symptoms-causes/syc-20353315. Accessed: 2018-08-11. (Archived by WebCite®)

CrohnsAndColitis.com. Understanding Crohn’s Disease. Published: 2018-06-02. URL: https://www.crohnsandcolitis.com/crohns. Accessed: 2018-08-11. (Archived by WebCite®)

West, Brett. A Case Report of the Effect of Noni Juice on Crohn’s Disease. 2013. 65-66.

De Sousa, Beatriz, dkk. Morinda citrifolia (Noni) Fruit Juice Reduces Inflammatory Cytokines Expression and Contributes to the Maintenance of Intestinal Mucosal Integrity in DSS Experimental Colitis. Published: 2017-01-17. URL: https://www.hindawi.com/journals/mi/2017/6567432/. Accessed: 2018-08-11. (Archived by WebCite®)

Tumpas Kanker, Tumor, Kista Mulai 30 Hari Tanpa Kemoterapi dan Pembedahan?!
Redakan Rasa Sakit Menahun Anda dengan 'Obat Pereda Nyeri' Alami Ini!
Pria Dewasa, Mau ‘Keras & Tahan Lama’ untuk Bahagiakan Pasangan Anda?

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}