Hampir setiap orang khawatir kalau-kalau berat badannya naik terlalu banyak, tapi sebagian besar dari mereka hanya khawatir ala kadarnya. Sedangkan beberapa di antara mereka menjadi terlalu obsesif dengan angka di timbangan sampai rela mengurangi porsi makanan sesedikit mungkin. Kekhawatiran yang ekstrim ini bisa mengarah pada kelainan perilaku makan yang disebut anoreksia nervosa. Apa saja penyebab anoreksia nervosa?
Penderita anoreksia nervosa ada yang berolahraga secara berlebihan, yang lainnya mengonsumsi makanan dengan kalori serendah mungkin, atau bisa juga perpaduan dari kedua metode ini. Tidak jarang, ada juga yang memuntahkan kembali makanan yang barus saja dikonsumsi dengan obat pencahar, obat diuretik atau enema—perilaku yang serupa dilakukan oleh penderita bulimia.
Siapapun yang memiliki kelainan ini sangat takut apabila bobot tubuhnya bertambah dan biasanya baru bisa lega ketika angka timbangannya turun.
Menurut National Alliance on Mental Illness, anoreksia paling banyak diderita oleh remaja putri. Tapi ada juga anak yang masih berusia 7 tahun dan bahkan orang lansia berusia 80 tahun yang terdiagnosis kelainan perilaku makan ini.
Apa yang Menjadi Penyebab Anoreksia Nervosa?
Penyebab persis dari perilaku anoreksia nervosa belum teridentifikasi. Apabila mengalaminya, Anda bisa saja mulai mengembangkan pandangan negatif terhadap kondisi tubuh sendiri. Pikiran Anda terfokus pada cara untuk membuatnya sempurna kemudian mencari-cari akal untuk mewujudkannya. Selain karena pandangan diri yang negatif, ada faktor-faktor lain yang diyakini juga berperan, yaitu:
Faktor Biologis
Genetik beserta hormon dapat berefek pada berkembangnya perilaku anoreksia nervosa. Berdasarkan situs kesehatan healthline.com, terdapat kaitan antara perilaku anoreksia dengan kadar serotonin—sejenis zat kimia yang diproduksi di otak.
Mau BEBAS dari SAKIT dengan herbal yang tepat? KONSULTASI GRATIS klik tombol WhatsApp ini:
WHATSAPP SEKARANGFaktor Lingkungan
Kesan yang luas bahwa “cantik adalah terlihat kurus” bisa saja jadi penyebab seseorang mulai mengembangkan kelainan perilaku makan. Gambar-gambar model di majalah maupun televisi dapat berdampak besar pada anak-anak gadis yang kemudian menyulut hasrat untuk menjadi kurus.
Faktor Psikologis
Seseorang dengan kelainan OCD (Obsessive-Compulsive Disorder) bisa saja memiliki kecenderungan ekstra untuk menerapkan program diet ketat dan pola latihan yang sangat sulit dilanggar. Jika memiliki OCD, Anda mungkin berjuang mencapai kesempurnaan namun tetap merasa seperti tidak akan pernah meraihnya.
Bisakah Perilaku Anoreksia Nervosa Dicegah?
Belum ada satu pun metode yang terbukti mencegah anoreksia nervosa. Tapi Anda bisa meminimalkan dampaknya dengan mengenali tanda-tanda awal perilakunya. Apabila Anda merasa diri ataupun orang di sekitar Anda terobsesi dengan berat badan, olahraga secara berlebihan, atau sangat tidak puas dengan penampilannya, pertimbangkanlah untuk mencari bantuan profesional.
Ya, seperti sudah dijelaskan, penyebab anoreksia nervosa belum diketahui sehingga cara pencegahannya pun belum ada. Meski begitu, Anda bisa mengubah secara perlahan perilaku ini atau mencari perawatan terbaik supaya dampak anoreksia bisa ditekan dari sedini mungkin.