GERD – Gastroesophageal Reflux Disease, merupakan penyakit yang perlu Anda waspadai. Komplikasi yang diakibatkannya dapat memicu terjadinya serangan Kanker Esophageal, seperti yang diutarakan oleh verywell. Bayangkan Anda baru saja menikmati makan malam di restoran favorit Anda. Hidangan panas dan pedas terhidang, hal ini tentu menggiurkan bagi para pecinta hidangan pedas. Bagaimana jika tiba-tiba Anda merasakan sensasi terbakar di dada dan tenggorokan? Apa sebenarnya penyebab GERD?
Dalam artikel ini Anda akan melihat beberapa informasi penting yang perlu di perhatikan, setidaknya ada 4 penyebab GERD yang perlu Anda waspadai. Yaitu; keadaan otot LES, kondisi kesehatan berupa Hernia Hiatal, obesitas atau kegemukan dan kehamilan. Temukan info selengkapnya dalam artikel berikut ini!
Penyebab GERD Yang Perlu Diwaspadai
GERD terjadi karena proses refluks (naiknya) isi lambung menuju kerongkongan. Biasanya, refluks dapat dicegah oleh lower esophageal sphincter (LES). Ini merupakan otot yang tampak seperti cincin terletak di persimpangan esofagus dan lambung. Biasanya otot ini mengalami kontraksi yang mengatur proses pembukaan dan membentuk penghalang antara lambung dan kerongkongan. Misalnya, otot ini secara sementara akan melakukan gerakan rileks saat kita menelan, membiarkan makanan masuk ke perut. Begitu pula saat kita bersendawa, sehingga gas dapat terlepas dari lambung.
Heartburn merupakan ciri-ciri GERD yang paling umum terjadi. Heartburn yang terjadi terus menerus bisa menjadi masalah yang lebih serius yakni gastroesophageal reflux disease (GERD), suatu kondisi kronis karena asam lambung yang kembali naik ke kerongkongan.
Gejala lainnya ialah sakit tenggorokan yang terus-menerus, suara serak, batuk kronis, asma, nyeri dada, atau merasa ada benjolan di tenggorokan. Penyakit ini juga dapat menyebabkan rasa sakit, karena asam lambung yang naik memicu gangguan saraf pada kerongkongan. Asam bisa menyebabkan kerusakan pada lapisan esofagus, yang pada akhirnya menyebabkan komplikasi yang dapat diatasi dengan obat GERD alami. Oleh sebab itu mari perhatikan 4 penyebab GERD berikut!
Lower Esophageal Sphincter (LES)
Kondisi LES yang sering kali menyebabkan GERD ialah saat otot menjadi rileks di waktu yang tidak seharusnya. Sehingga untuk waktu yang singkat isi lambung naik menuju kerongkongan. Penelitian masih perlu dilakukan untuk mengetahui apa yang menyebabkan terjadinya relaksasi demikian. Pada kondisi yang tidak biasa, GERD terjadi karena lemahnya LES yang bersifat kronis. Hal ini memungkinkan terjadinya refluks setiap saat dengan intensitas yang sering terjadi. Hal ini biasanya terjadi pada kasus GERD yang parah.
Beberapa situasi berikut dapat memicu refluks, misalnya; distensi lambung (saat perut terasa penuh), merokok, penggunaan obat-obatan tertentu, minuman beralkohol, kafein dan makanan tertentu (salah satunya cokelat dan makanan berlemak lainnya). Untuk mengurangi tekanan pada otot tersebut, maka tak ada salahnya untuk menguranginya.
Hernia Hiatal
Mengidap Hernia Hiatal juga dapat memicu terjadinya GERD. Pada kasus Hernia Hiatal, biasanya sebagian lambung akan menonjol di atas diafragma, yang dapat mengganggu fungsi normal LES. Namun, hubungan antara Hernia Hiatal dan GERD tidak berpengaruh secara langsung. Hal ini terjadi lebih kompleks, dari yang Anda perkirakan. Mengingat operasi untuk memperbaiki Hernia Hiatal sekarang jarang sekali dilakukan dibandingkan dengan sebelumnya.
Mengapa Hernia Hiatal dikaitkan sebagai salah satu penyebab penyakit gastroesophageal reflux? Ada dua alasan untuk ini: Pertama Hernia Hiatal dapat melemahkan otot LES. Kedua, Hernia Hiatal juga mendorong asam dan kandungan perut lainnya yang ada di atas hiatal (rongga di dalam diafragma). Sehingga asam lambung dengan mudah naik menuju kerongkongan.
Obesitas
Kondisi obesitas, terutama obesitas pada perut memperbesar risiko serangan GERD. Beberapa orang yang kegemukan dan mengidap penyakit ini lebih cenderung mengalami komplikasi. Obesitas meningkatkan tekanan pada isi lambung yang cenderung mengganggu fungsi normal LES. Akibatnya, pada orang yang mengalami obesitas, periode relaksasi LES transien lebih sering terjadi. Karena tekanan dalam perut cenderung meningkat, maka refluks lebih mudah terjadi.
Kehamilan
GERD juga sering terjadi pada wanita hamil. Sama halnya seperti obesitas, kehamilan meningkatkan tekanan abdomen. Dan selama kehamilan perubahan hormon cenderung menyebabkan relaksasi LES. Kedua faktor ini sangat berkontribusi pada GERD selama kehamilan.
Waspadailah beberapa kondisi kesehatan yang disebutkan, yakni; kondisi otot LES yang terganggu, keberadaan Hernia Hiatal, kondisi obesitas dan masa kehamilan. Sadarlah bahwa konsumsi makanan tertentu, seperti; makanan berlemak, makanan pedas, makanan berkafein dan minuman beralkohol turut memicu terjadinya heartburn yang mengarah pada GERD.
Demikianlah 4 penyebab GERD yang perlu Anda waspadai sehingga dapat terhindar dari serangannya. Segera lakukan pemeriksaan dan pengobatan GERD saat gejalanya timbul. Nantikan informasi penting lainnya seputar gangguan kesehatan, tips hidup sehat, maupun pengobatan alternatif alami – hanya di deherba.