Sama seperti jenis kanker lainnya, penyebab kanker testis adalah karena mutasi yang mengubah sel-sel normal di testis menjadi sel-sel abnormal. Sel-sel abnormal itu berkembang biak dan bertumbuh secara tak terkendali sehingga jumlahnya menumpuk lalu membentuk gumpalan massa (tumor). Ada beberapa faktor yang dapat memicu terjadinya mutasi pada sel-sel normal di testis.
Faktor-faktor tersebut meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan kanker di testis, sehingga disebut sebagai faktor risiko kanker testis. Apa saja faktor-faktor risiko tersebut? Berikut beberapa faktor utamanya.
Testis Tidak Turun
Kondisi testis yang tidak turun (cryptorchidism) meningkatkan risiko kanker testis. Ini adalah faktor risiko paling utama untuk kanker testis.
Selama masih berada di dalam rahim, bayi laki-laki mengembangkan testis di perutnya. Testis tersebut biasanya akan menurun ke skrotum saat bayi lahir atau di tahun pertama kehidupannya.
Jika testis turun terlambat atau harus dioperasi untuk menurunkannya, kondisi ini disebut testis yang tidak turun.
Pada kebanyakan laki-laki dengan kondisi ini, testis akan bergerak turun pada usia pubertas. Beberapa harus menjalani operasi untuk menurunkannya. Risiko kanker testis lebih besar pada pria yang kondisinya tidak diperbaiki atau yang belum menjalani operasi pada usia 11 – 13 tahun.
Sel Abnormal di Testis
Keberadaan sel-sel abnormal di testis disebut karsinoma in situ. Ini bukan kanker, serta tidak ada gumpalan massa dan biasanya tidak ada gejala.
Namun karsinoma in situ yang tidak diobati dapat berkembang menjadi kanker pada sekitar setengah (50%) pria yang memiliki kondisi ini.
Karsinoma in situ seringnya terdeteksi sewaktu seseorang menjalani pemeriksaan biopsi testis untuk memeriksa kesuburan.
Masalah Kesuburan
Pria yang punya masalah kesuburan memiliki risiko lebih besar untuk menderita kanker testis. Masalah utamanya adalah jumlah air mani (semen) yang rendah, sperma yang tidak bergerak sebanyak normal, dan jumlah sperma abnormal yang tinggi.
Meski masih belum jelas kaitan antara masalah kesuburan dan kanker testis, namun kemungkinan ini karena kedua masalah ini memiliki beberapa faktor risiko yang sama.
Kanker Testis Sebelumnya
Jika Anda pernah menderita kanker testis, maka risiko untuk kembali mengalaminya menjadi 12 – 18 kali lebih besar. Karena itu sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan berkala meski sudah selesai menjalani perawatan kanker sebelumnya.
Riwayat Keluarga
Kakak/adik atau anak dari seorang pria penderita kanker testis punya risiko lebih besar untuk mengalaminya juga.
Pria yang punya ayah penderita kanker testis sekitar 4 kali lebih mungkin untuk mengembangkan kanker testis. Sedangkan pria yang kakak/adiknya menderita kanker testis sekitar 8 kali lebih mungkin untuk mengembangkan kanker ini.
Diduga penyebab kanker testis dalam keluarga ini sebagian disebabkan oleh perubahan (mutasi) pada gen-gen tertentu.
Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!
WHATSAPP SEKARANGHipospadia
Laki-laki yang lahir dengan kelainan pada penis dan uretra yang disebut “hipospadia” lebih mungkin untuk mengembangkan kanker testis.
Hernia Inguinalis
Laki-laki yang menderita hernia inguinalis lebih mungkin untuk mengembangkan kanker testis. Hernia inguinalis adalah benjolan di daerah selangkangan yang disebabkan oleh bagian usus yang menonjol keluar pada bagian dinding perut yang melemah.
HIV atau AIDS
Laki-laki yang memiliki HIV atau AIDS punya risiko lebih besar untuk menderita kanker testis. Akan tetapi sebagian besar kasus kanker testis tidak ada kaitannya dengan infeksi HIV.
Bintik Kalsium di Testis
Kondisi ini disebut “mikrolitiasis testis”. Ini sering terdeteksi pada saat dokter melakukan pemindaian USG untuk memeriksa gejala di testis seperti rasa nyeri atau bengkak.
Faktor risiko ini tidak akan menjadi penyebab kanker testis jika kondisi kesehatan secara keseluruhan baik-baik saja. Tetapi ada risiko kanker testis pada pria dengan kondisi ini yang di saat bersamaan juga memiliki faktor risiko lain (seperti masalah kesuburan atau testis yang tidak turun).
Sulit untuk mengetahui berapa banyak pria yang memiliki kondisi ini. Diperkirakan ini terjadi pada 2 sampai 6 dari setiap 100 pria ( 2 – 6%).
Tidak ada pedoman tentang bagaimana dokter harus memantau pasien yang memiliki bintik-bintik kalsium di testisnya. Dokter biasanya akan mendiskusikannya dengan pasien untuk membuat keputusan yang terbaik berdasarkan kondisi masing-masing pasien.
Ukuran Tubuh
Beberapa penelitian mendapati bahwa pria yang bertubuh tinggi memiliki risiko kanker testis yang lebih besar, sedangkan beberapa penelitian lain tidak. Dan kebanyakan penelitian tidak menemukan adanya kaitan antara kanker testis dengan berat badan.
Meski bukan penyebab kanker testis, faktor-faktor di atas dapat membuat Anda lebih berisiko untuk terkena kanker testis. Apakah ada faktor-faktor yang Anda miliki? Jika ya, ada baiknya untuk lebih waspada.
Segera periksakan diri ke dokter apabila Anda menemukan ada benjolan atau gejala-gejala yang mengkhawatirkan pada testis. Kanker yang dideteksi sejak awal punya harapan pulih yang lebih besar. Dan pengobatannya pun lebih mudah dibandingkan kanker yang sudah berkembang cukup lanjut.
Demikianlah artikel ini yang mengupas tentang penyebab kanker testis. Semoga informasi ini berguna bagi Anda. Temukan juga ulasan-ulasan bermanfaat lain seputar kanker hanya di Deherba.com.