Miom di rahim, atau fibroid uterus, adalah jenis tumor panggul yang paling umum terjadi pada wanita usia subur. Wanita usia 20 sampai 50 tahun sering mengalami pertumbuhan miom di rahim mereka, karena pada usia tersebut kadar hormon sedang tinggi atau naik-turun. Namun ketika mencapai menopause, miom mulai menyusut karena hormon juga menurun.
Apa sebenarnya penyebab miom di rahim? Bagaimana cara mencegah miom? Simaklah penjelasannya dalam artikel ini untuk mengetahui jawabannya.
Apa Penyebab Miom di Rahim?
Ada bukti yang menunjukkan bahwa berbagai faktor seperti ras, usia, riwayat keluarga, jumlah mikronutrien, dan stres berperan dalam pertumbuhannya.
Meski masih jelas diketahui, banyak dokter percaya bahwa miom di rahim bertumbuh karena ada beberapa faktor berbeda yang berperan. Berikut adalah beberapa penyebab yang potensial.
Faktor Genetik
Penelitian sitogenetik—yang mempelajari DNA—mendapati bahwa hingga 40% miom di rahim memiliki beberapa kelainan kromosom.
Fibroid uterus tumbuh dari pertumbuhan berlebih yang tidak terkendali dari otot polos dan jaringan ikat di dalam rahim. Dua komponen yang berkontribusi terhadap pertumbuhan berlebih ini adalah transformasi sel otot polos normal (juga disebut miosit) menjadi sel otot polos abnormal dan pertumbuhannya menjadi tumor yang tampak secara klinis.
Perkembangan fibroid uterus melibatkan interaksi yang kompleks antara genetik dan lingkungan, tapi sejauh mana hal-hal ini berperan dalam keparahan fibroid masih belum diketahui.
Penelitian menunjukkan bahwa wanita yang punya keluarga utama (ibu atau kakak/adik kandung) penderita miom menjadi 3 kali lebih mungkin mengembangkan miom dibandingkan dengan wanita tanpa riwayat keluarga penderita miom. (Journal of Women’s Health, Vol. 22, No. 10)
Faktor Hormon
Hormon estrogen dan progesteron, dua hormon yang menstimulasi perkembangan lapisan rahim selama setiap siklus menstruasi sebagai persiapan untuk kehamilan, tampaknya mendorong pertumbuhan fibroid uterus.
Fibroid uterus mengandung lebih banyak reseptor estrogen dan progesteron daripada sel-sel otot rahim biasa. Fibroid cenderung menyusut setelah seorang wanita mencapai menopause karena tubuhnya mengalami penurunan produksi hormon. (Sumber: Uterine Fibroids – Mayo Clinic)
Hormon-hormon pertumbuhan misalnya faktor pertumbuhan seperti insulin (insulin-like growth factor), faktor pertumbuhan epidermal (epidermal growth factor), dan faktor pertumbuhan transformasi (transforming growth factor) juga dapat berperan dalam perkembangan miom di rahim.
Faktor Gaya Hidup
Berikut adalah beberapa faktor gaya hidup yang sebenarnya dapat dikendalikan atau dicegah untuk mengurangi risiko Anda mengembangkan miom di rahim: (Sumber: Causes and Risk Factors of Uterine Fibroids – Verywell Health)
Stres:
Sejumlah penelitian awal mengaitkan tingkat stres yang tinggi dengan gejala-gejala fibroid. Teknik-teknik relaksasi untuk mengurangi stres telah dilaporkan sebagai cara yang efektif untuk mengurangi rasa sakit.
Obesitas:
Mengupayakan berat badan sehat, olahraga, dan mengurangi asupan gula, natrium, atau kalori telah diperlihatkan dapat menghambat pertumbuhan miom yang sudah ada dan menghentikan perkembangan miom yang baru.
Tekanan Darah Tinggi:
Penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan miom di rahim ada kaitannya dengan tekanan darah tinggi, dan jumlah kasus hipertensi pada wanita dengan miom di rahim telah terbukti setinggi 40%.
Asupan Daging Merah:
Asupan daging merah yang tinggi telah dikaitkan dengan kasus miom yang lebih tinggi. Para ahli kesehatan menyarankan untuk membatasi konsumsi daging merah untuk manfaat kesehatannya secara keseluruhan.
Konsumsi Bahan Aditif Makanan:
Menghindari makanan olahan, terutama yang tinggi gula, natrium, atau kalori, telah terbukti membantu menghentikan pertumbuhan miom yang sudah ada dan yang baru. Beberapa bahkan menyarankan pola makan khusus fibroid uterus yang terdiri dari banyak buah-buahan dan sayuran alami.
Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!
WHATSAPP SEKARANGJumlah Mikronutrien dalam Darah:
Jumlah mikronutrien tertentu, misalnya kadar zat besi dan/atau vitamin D dalam darah, mungkin dapat berperan dalam pertumbuhan miom di rahim.
Bagaimana Cara Mencegah Miom di Rahim?
Belum ditemukan cara mencegah miom yang paling efektif. Namun Anda bisa mengurangi risiko miom dengan sejumlah perubahan dalam gaya hidup. Berikut beberapa cara mencegah miom dengan sebisa mungkin mengurangi risikonya. (Sumber: Shrinking Fibroids with Diet: Is It Possible? – Healthline)
Pola Makan Sehat
Perbanyak konsumsi sayuran segar, buah-buahan segar, kacang-kacangan, dan ikan. Dan sebaiknya kurangi asupan daging merah seperti sapi, domba, kambing, dan kerbau untuk mengurangi risiko fibroid uterus.
Kurangi Alkohol
Konsumsi alkohol jenis apapun dapat meningkatkan risiko miom di rahim. Ini terjadi karena alkohol meningkatkan jumlah hormon-hormon yang menjadi penyebab miom di rahim bertumbuh. Alkohol juga dapat memicu peradangan.
Sebuah penelitian mendapati bahwa wanita yang minum 1 bir atau lebih per hari meningkatkan risiko mereka lebih dari 50 persen. Jadi hindari atau batasilah asupan alkohol sebagai cara mencegah miom.
Seimbangkan Estrogen
Estrogen adalah hormon penting untuk kesuburan pada pria maupun wanita. Namun, terlalu banyak estrogen bisa menjadi penyebab miom di rahim bertumbuh. Sejumlah tips untuk menyeimbangkan kadar estrogen dalam tubuh yaitu:
Kurangi Berat Badan:
Obesitas dan kelebihan berat badan meningkatkan risiko fibroid uterus. Sel-sel lemak memproduksi estrogen lebih, jadi dengan mengurangi berat badan bisa menjadi cara mencegah miom bertumbuh atau setidaknya memperlambat pertumbuhannya.
Hindari Zat Kimia Pengganggu Hormon:
Zat kimia alami dan sintetik dapat merusak keseimbangan endokrin Anda dan meningkatkan kadar estrogen. Zat kimia ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui kulit dan makanan.
Hindari atau batasi kontak dengan zat-zat kimia yang terdapat dalam: pupuk, pestisida, pastik seperti BPA, pelapis anti-lengket pada peralatan masak, penghambat api (fire retardant), pewarna, cat, dan beberapa produk perawatan pribadi.
Kendalikan Tekanan Darah
Penelitian mendapati bahwa banyak wanita dengan miom yang parah juga menderita tekanan darah tinggi. Mengendalikan tekanan darah penting untuk kesehatan Anda secara keseluruhan. Cobalah tips-tips berikut:
Kurangi asupan garam, cek tekanan darah secara teratur, rutin olahraga, kurangi berat badan, hindari atau batasi alkohol, tingkatkan asupan kalium dari makanan, berhenti merokok, dan minum obat darah tinggi resep dokter.
Mendapat Cukup Vitamin D
Vitamin D dapat menjadi cara mencegah miom dengan mengurangi risikonya hingga hampir 32 persen. Tubuh Anda membuat vitamin ini jika kulit terkena sinar matahari. Anda juga bisa memperoleh vitamin D tambahan dari kuning telur, produk susu yang diperkaya vitamin D, ikan berminyak seperti salmon, tuna, dan sarden.
Kesimpulan tentang Penyebab Miom di Rahim
Demikianlah artikel ini yang membahas tentang apa saja penyebab miom di rahim. Meski masih belum jelas diketahui, namun para ahli menduga ada sejumlah faktor berbeda yang berperan dalam pertumbuhannya, yaitu faktor genetik, hormon, dan faktor gaya hidup.
Meski belum ada cara mencegah miom di rahim yang paling efektif, namun Anda bisa sebisa mungkin mengurangi risikonya dengan perubahan gaya hidup. Ini termasuk dengan pola makan sehat, mengurangi alkohol, menyeimbangkan estrogen, dan mengendalikan tekanan darah.
Semoga informasi dalam artikel ini dapat bermanfaat bagi Anda dan keluarga. Temukan juga artikel-artikel informatif lain seputar kesehatan hanya di Deherba.com.