Nyeri lutut adalah keluhan umum di antara orang dewasa, dan penyebab nyeri lutut paling sering adalah kelelahan akibat berjalan, membungkuk, berdiri, dan mengangkat beban. Atlet yang berlari atua bermain olahraga yang harus melompat atau berputar dengan cepat juga lebih mungkin mengalami nyeri dan masalah lutut lainnya.
Keluhan nyeri lutut bisa dialami oleh siapapun dan penyebabnya bisa beragam. Mengetahui apa penyebab nyeri lutut yang Anda alami bisa membantu Anda menemukan cara prawatan terbaik untuk mengurangi rasa nyeri serta mempercepat pemulihannya.
Lutut adalah sendi antara tulang kaki bagian atas dan bawah. Sendi ini memungkinkan kaki untuk menekuk dan memberikan stabilitas untuk menopang berat tubuh. Lutut mendukung gerakan-gerakan seperti berjalan, berlari, berjongkok, melompat, dan berputar.
Beberapa bagian yang membantu lutut untuk melakukan fungsinya antara lain: tulang, tulang rawan, otot, ligamen, dan tendon. Setiap bagian ini rentan terhadap penyakit dan cedera, yang dapat menyebabkan nyeri lutut yang parah.
Artikel ini akan membahas apa penyebab nyeri lutut yang umum dialami orang-orang.
Apa Penyebab Nyeri Lutut yang Umum Terjadi?
Banyak masalah lutut adalah akibat dari proses penuaan serta keausan dan tekanan terus-menerus pada sendi lutut (misalnya artritis). Masalah lutut lainnya adalah akibat dari cedera atau gerakan tiba-tiba yang membuat lutut tegang. Berikut adalah sejumlah penyebab umum dari nyeri lutut:
Cedera Lutut
Lutut adalah salah satu sendi yang paling rentan cedera. Cedera lutut yang umum terjadi disebabkan oleh robekan pada salah satu tiga ligamen utama lutut, yakni: ligamen cruciatum anterior, ligamen kolateral medial, dan ligamen cruciatum posterior. Cedera pada ligamen-ligamen tersebut sering terjadi pada atlet.
Gerakan memutar atau perubahan arah yang tiba-tiba dapat mencederai ligamen cruciatum anterior. Ini merupakan salah satu cedera lutut yang paling umum.
Cedera pada ligamen cruciatum posterior cenderung terjadi akibat dampak langsung ke area itu, misalnya akibat tabrakan mobil atau tekel sepak bola.
Cedera pada ligamen kolateral medial dapat disebabkan oleh pukulan atau hentakan langsung ke lutut.
Cedera lutut juga bisa menyebabkan cedera lain akibat terlalu banyak menggunakan atau meregangkan tendon.
Peradangan, tendinitis, atau ruptur dapat menjadi penyebab nyeri lutut. Melakukan aktivitas yang menggunakan tendon dapat menyebabkan cendera tendon, seperti berlari, melompat, dan mengangkat beban berat. Tendinitis patela adalah istilah untuk iritasi dan peradangan pada tendon patela di lutut.
Artritis Lutut
Ada beberapa jenis artritis yang dapat memengaruhi sendi lutut, menyebabkan berbagai rasa nyeri, peradangan, dan kelumpuhan. Beberapa jenis artritis yang umum antara lain:
Osteoartritis: Berkembang karena keausan pada tulang rawan. Lebih umum dialami oleh yang berusia di atas 50 tahun. Osteoartritis mungkin diawali denan rasa sakit yang tajam saat Anda bergerak.
Artritis reumatoid: Penyakit autoimun dimana sistem kekebalan tubuh menyerang sendi, menyebabkan rasa sakit, kemerahan, dan kehangatan pada lutut. Rasa sakitnya biasanya membaik setelah beraktivitas.
Penyakit asam urat: Kadar asam urat yang tinggi membentuk kristal tajam di dalam sendi, yang dapat terjadi pada lutut, pinggul, jari, dan terutama jempol kaki. Rasa sakit yang dirasakan bisa parah.
Artritis pasca-trauma: Berkembang setelah cedera lutut karena masih ada kerusakan, ketidakstabilan, atau keausan yang berlebihan.
Robeknya Tulang Rawan Lutut (Meniskus)
Meniskus adalah bagian tulang rawan berbentuk “C” yang keras. Ada dua di setiap bantalan sendi lutut. Meniskus yang robek juga adalah penyebab nyeri lutut yang umum.
Saat meniskus robek, Anda mungkin mendengar bunyi “pop”. Bunyi itu kemudian diikuti dengan gejala-gejala yang berkembang secara bertahap, seperti: kekakuan, pembengkakan, bunyi klik, lutut terasa seakan terkunci (tidak mampu digerakkan atau diluruskan).
Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!
WHATSAPP SEKARANGJika Anda masih muda, kemungkinan penyebab meniskus robek adalah cedera olahraga. Tapi jika Anda sudah cukup berumur, kelemahan akibat penuaan dapat membuat meniskus lebih rentan untuk robek.
Tendonitis dan Robekan Patela
Tendonitis patela merupakan peradangan pada tendon patela. Itu adalah tendon besar yang menghubungkan tempurung lutut Anda ke bagian atas tibia Anda.
Tendonitis patela paling sering terjadi pada atlet yang banyak berlari dan melompat. Ini sering digambarkan sebagai nyeri tumpul konstan yang menjadi tajam saat Anda aktif bergerak.
Dalam beberapa kasus, tendon patela yang lemah bisa robek. Robekan tendon patela menyebabkan: rasa sakit parah, pembengkakan di atas lutut, dan terasa ada bunyi ‘pop’ atau robekan di lutut.
Jika robekannya parah, Anda mungkin akan melihat lekukan di bagian bawah tempurung lutut Anda. Lutut juga mungkin menjadi lemas saat Anda berjalan.
Sindrom Nyeri Patellofemoral
Sindrom nyeri patellofemoral paling sering terjadi pada remaja dan dewasa muda. Karena itu ini termasuk penyebab lutut sakit di usia muda. Biasanya kondisi ini disebabkan oleh akivitas berat yang menekan lutut, seperti: berlari, berjongkok, menaiki tangga.
Penjajaran lutut yang tidak normal juga bisa menyebabkan sindrom ini. Begitu juga halnya dengan kondisi tulang rawan yang melunak dan mulai menipis. Ini adalah kondisi yang disebut chondromalacia patella.
Sindrom nyeri patellofemoral menyebabkan nyeri tumpul dan rasa sakit di bawah tempurung lutut. Nyerinya bertambah parah jika sering menekuk lutut atau setelah duduk dalam waktu lama. Mungkin terasa ada bunyi ‘pop’ ketika menaiki tangga atau berdiri.
Bagaimana Cara Mengurangi Nyeri Lutut?
Untuk membantu mengurangi nyeri lutut, Anda bisa melakukan beberapa tips perawatan berikut ini:
- Istirahatkan lutut dari aktivitas apapun yang memperparah rasa sakit.
- Kompres es untuk mengurangi nyeri dan pembengkakan. Lakukan selama 15 – 20 menit setiap 3 – 4 jam sekali. Lakukan selama 2 – 3 hari atau sampai rasa sakitnya hilang.
- Gunakan perban elastis untuk membalut lutut. Tujuannya untuk mengurangi pembengkakan atau untuk menyokong lutut.
- Naikkan posisi lutut dengan bantal ketika duduk atau berbaring untuk mengurangi pembengkakan.
- Lakukan latihan peregangan dan penguatan jika dokter Anda merekomendasikannya. Anda mungkin dapat melakukan terapi fisik juga.
Pastikanlah Anda mengunjungi dokter jika rasa sakit di lutut masih ada meski sudah 2 minggu melakukan perawatan di rumah seperti di atas. Bisa jadi penyebab nyeri lutut Anda adalah sesuatu yang serius dan harus ditangani secara medis.
Kapan Nyeri Lutut Harus Diperiksakan ke Dokter?
Tidak semua penyebab nyeri lutut membutuhkan perawatan medis. Tapi menunda-nunda perawatan saat dibutuhkan dapat menyebabkan lebih banyak rasa sakit dan bahkan kelumpuhan. Gejala-gejala nyeri lutut yang harus mendapat perawatan medis yaitu:
- Nyeri lutut berlangsung lebih dari 48 jam
- Peradangan berlangsung lebih dari 48 jam
- Rentang gerak jadi berkurang
- Ketidakstabilan
- Tanda-tanda infeksi (demam, kemerahan, dan kehangatan di sekitar lutut)
Selain itu jika penyebabnya adalah cedera lutut yang cukup parah, Anda harus segera mendapat perawatan medis. Gejala cedera lutut yang cukup parah antara lain:
- Lutut terlihat berubah bentuk atau cacat
- Cedera tersebut menyebabkan bunyi ‘pop’ atau kertakan
- Anda tidak bisa bertumpu pada lutut untuk mengangkat beban
- Rasa sakitnya sangat hebat
- Peradangan atau pembengkakan yang tiba-tiba
Sejumlah masalah lutut membutuhkan pemeriksaan secara medis. Dokter mungkin akan meminta Anda menjalani pemeriksaan tertentu untuk mengetahui apa penyebab nyeri lutut yang Anda alami.
Demikianlah artikel ini yang membahas tentang apa penyebab nyeri lutut. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Anda dan keluarga. Temukan juga ulasan-ulasan menarik lain seputar topik kesehatan hanya di Deherba.com.