Menemukan benjolan di tubuh memang bikin khawatir. Anda bisa jadi langsung berpikir kemungkinan penyebabnya—termasuk pertanyaan “Apakah ini kanker?”. Meski wajar untuk khawatir, tapi Anda harus tetap tenang karena kebanyakan benjolan tidaklah berbahaya dan bukan kanker.
Tapi bukan berarti benjolan itu diabaikan begitu saja. Anda mungkin perlu periksa ke dokter untuk memastikan bahwa benjolan itu berbahaya atau tidak, sehingga diagnosis dan pengobatan bisa dilakukan secepat mungkin jika memang itu berbahaya.
Untuk membantu Anda tidak menjadi panik, artikel ini akan membahas apa saja perbedaan benjolan biasa dengan benjolan kanker—antara lain ciri-ciri benjolan tidak berbahaya dan ciri-ciri benjolan tumor ganas.
Apa Perbedaan Benjolan Biasa dengan Benjolan Kanker?
Sebagian besar benjolan yang ditemukan di tubuh sebenarnya bersifat jinak dan bisa dihilangkan, bahkan banyak benjolan bisa menghilang sendiri. Untuk mengetahui perbedaan benjolan biasa dengan benjolan kanker, simaklah masing-masing ciri-ciri benjolan yang tidak berbahaya dan yang berbahaya.
Ciri-Ciri Benjolan Tidak Berbahaya
Ada banyak hal yang bisa membuat benjolan muncul di permukaan kulit atau tepat di bawah kulit. Berikut beberapa ciri-ciri benjolan tidak berbahaya, yang bersifat jinak atau bukan kanker. (Sumber: Cleveland Clinic)
- Teksturnya lunak.
- Bisa digerakkan, artinya benjolan bergerak dan berubah bentuk jika ditekan.
- Letaknya di lapisan atas kulit atau di lapisan lemak kulit.
- Benjolannya membesar dan terasa nyeri saat beraktivitas, dan mengecil saat beristirahat.
Dalam beberapa kasus, benjolan yang jinak bisa tumbuh terlalu besar dan menimbulkan masalah pada jaringan pendukung, saraf, dan pembuluh darah. Tapi jika benjolannya dihilangkan atau diangkat, kecil kemungkinannya benjolan itu muncul kembali.
Ada setidaknya dua jenis benjolan tidak berbahaya yang umum muncul pada tubuh, yaitu lipoma dan kista.
- Lipoma adalah tumor jinak yang terbuat dari jaringan lemak. Benjolan lipoma biasanya terasa empuk dan mudah digerakkan. Lipoma sering kali muncul di sekitar kaki, badan, dan lengan.
- Kista adalah kantong-kantong tertutup yang muncul di bawah kulit dan bisa muncul di mana saja pada tubuh. Dalam kasus yang jarang terjadi, kista bisa bersifat kanker atau disebabkan oleh kanker.
Jadi sebagai pedoman umum, ciri-ciri benjolan tidak berbahaya ialah benjolan yang mudah digerakkan, terletak di lapisan atas kulit atau di lapisan lemak kulit.
Ciri-Ciri Benjolan Tumor Ganas
Kadang-kadang, benjolan yang muncul tanpa sebab bisa menjadi tanda adanya masalah yang lebih serius di bawah kulit, yaitu tumor ganas. Berikut ini ciri-ciri benjolan tumor ganas yang harus diwaspadai.
- Teksturnya keras.
- Tidak terasa sakit saat disentuh.
- Muncul secara tiba-tiba.
- Benjolannya terus membesar selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan.
Benjolan yang bersifat kanker atau tumor ganas yang bisa dirasakan dari luar tubuh biasanya muncul di area payudara, testis, atau leher, dan bisa juga muncul di lengan dan kaki.
Ada beberapa jenis kanker yang biasanya menyebabkan benjolan tumor ganas, termasuk kanker payudara, kanker tiroid, kanker nasofaring, kanker limfoma, dan kanker testis. (Sumber: Bowen Icon Cancer Centre)
Kanker Payudara
Benjolan di payudara cukup umum terjadi, dan kebanyakan bersifat jinak. Ciri-ciri benjolan tidak berbahaya di payudara biasanya terasa seperti bola yang lunak dan halus. Sedangkan ciri-ciri benjolan tumor ganas di payudara biasanya berbentuk tidak beraturan, keras, dan tidak bisa digerakkan.
Kanker Tiroid
Tiroid adalah kelenjar berbentuk seperti kupu-kupu yang terletak di dalam leher, di bawah pita suara. Kanker tiroid sering kali muncul dalam bentuk benjolan di leher dan tenggorokan. Dalam beberapa kasus, benjilan bahkan terlihat saat Anda menelan.
Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!
WHATSAPP SEKARANGKanker Nasofaring
Ini adalah salah satu kanker yang lebih umum diderita oleh pria. Banyak kanker nasofaring terdeteksi dari benjolan di hidung dan leher.
Kanker Limfoma
Kadang disebut juga kanker kelenjar getah bening. Kanker ini berkembang dari sel darah putih yang bernama limfosit. Kanker limfoma seringnya menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening yang mungkin menimbulkan rasa nyeri di leher, ketiak, atau selangkangan.
Kanker Testis
Kanker testis adalah jenis kanker yang umum terjadi pada pria muda berusia 20 hingga 40-an tahun. Kanker ini pada awalnya mungkin menimbulkan gejala berupa pembesaran testis atau benjolan tidak terasa sakit pada satu atau kedua testis.
Apabila Anda menemukan benjolan di suatu tempat di tubuh Anda, apa yang harus dilakukan? Sangat disarankan untuk melakukan pemeriksaan ke dokter untuk membantu mencari tahu apakah benjolan itu jinak atau ganas.
Memang Anda mungkin sedikitnya sudah tahu sebagian perbedaan benjolan biasa dengan benjolan kanker dari artikel ini. Tapi dengan bantuan dokter lah satu-satunya cara untuk memastikannya melalui pemeriksaan medis, yang mungkin mencakup tes pencitraan (imaging test) seperti ultrasound, CT scan, MRI, atau X-ray.
Dokter juga mungkin menganjurkan tes biopsi, yang merupakan tes penting untuk memastikan apakah benjolan tersebut jinak atau ganas. Jika benjolan tersebut dipastikan merupakan kanker, Anda akan dirujuk ke ahli hematologi klinis atau ahli onkologi medis yang akan mendukung Anda melalui proses pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut.
Kesimpulan
Jangan dulu panik saat melihat adanya benjolan pada suatu tempat di tubuh Anda. Ada beberapa hal yang menjadi perbedaan benjolan biasa dengan benjolan kanker.
Berikut ciri-ciri benjolan tidak berbahaya: teksturnya lunak, bisa digerakkan saat ditekan, letaknya di lapisan atas kulit atau di lapisan lemak kulit, bisa membesar dan terasa nyeri saat beraktivitas tapi akan mengecil saat beristirahat.
Berikut ciri-ciri benjolan tumor ganas: teksturnya keras, tidak terasa sakit saat disentuh, muncul secara tiba-tiba, dan terus membesar selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan.
Apa yang harus dilakukan jika menemukan benjolan di tubuh? Untuk memastikan apakah benjolan itu berbahaya atau tidak, sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan ke dokter. Dokter dapat melakukan tes-tes seperti ultrasound, CT scan, MRI, atau X-ray untuk memeriksanya.
Dan ingatlah bahwa jika memang benjolan itu bersifat ganas, semakin cepat itu ditemukan dan ditangani, maka semakin besar juga kemungkinannya untuk bisa diobati dan tidak berkembang lebih ganas.
Demikianlah artikel ini yang membahas tentang perbedaan benjolan biasa dengan benjolan kanker. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Anda dan keluarga. Temukan juga artikel-artikel bermanfaat lain seputar kesehatan hanya di Deherba.com.