Pra Kanker Serviks: Deteksi Saat Masih Mudah Diobati!

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 


Kondisi pra kanker serviks belum menjadi kanker, tetapi sudah mengarah pada kanker. Jika tidak ditangani dengan baik, ada kemungkinan kondisi ini akan berubah menjadi penyakit kanker serviks. Bagaimana cara untuk mendeteksi gejala adanya lesi pra kanker serviks?

Artikel ini akan menjelaskan apa sebenarnya kondisi prakanker serviks itu, bagaimana kita bisa mendeteksi kondisi ini, dan apa pengobatan yang dianjurkan untuk menanganinya. Kondisi pra kanker serviks jauh lebih mudah disembuhkan daripada yang sudah menjadi kanker.

Tumpas Kanker, Tumor, Kista Mulai 30 Hari Tanpa Kemoterapi dan Pembedahan?!
Redakan Rasa Sakit Menahun Anda dengan 'Obat Pereda Nyeri' Alami Ini!
Pria Dewasa, Mau ‘Keras & Tahan Lama’ untuk Bahagiakan Pasangan Anda?

Apa Itu Pra Kanker Serviks?

Kondisi prakanker serviks adalah perubahan atau mutasi yang terjadi pada sel-sel di serviks yang membuat mereka rentan menjadi sel-sel kanker. Jika tidak ditangani dengan baik, dalam waktu 10 tahun atau lebih kemungkinan sel-sel pra kanker itu akan berubah menjadi sel-sel kanker. Tapi kadang perubahan itu bisa terjadi dalam waktu lebih pendek.

Kondisi prakanker terjadi di bagian serviks yang disebut zona transformasi (transformation zone). Ini adalah tempat dimana sel-sel kolumnar (sejenis sel glandular) terus-menerus diubah menjadi sel-sel skuamosa. Transformasi sel kolumnar menjadi sel suakomas adalah proses normal, tetapi itu membuat sel-sel jadi lebih sensitif terhadap dampak dari virus HPV (human papillomavirus).

Perubahan yang tidak normal (abnormal) pada serviks dapat terlihat dari adanya lesi pra kanker di serviks pada hasil tes Pap smear. Lesi pra kanker serviks, yang juga disebut lesi intraepitelial, adalah kelainan pada sel-sel serviks yang pada akhirnya bisa berkembang menjadi kanker serviks.

Jenis-Jenis Kondisi PraKanker

Jenis-jenis kondisi prakanker di serviks digolongkan berdasarkan bagaimana penampilan sel-sel di bawah mikroskop dan seberapa parah perubahan sel-sel tersebut. Mereka juga digolongkan berdasarkan jenis sel yang tampak abnormal (tidak normal) itu.

Sel-Sel Skuamosa Abnormal


Kebanyakan dokter menggunakan sistem Bethesda untuk mendeskripsikan perubahan abnormal pada sel skuamosa di serviks. Sistem Bethesda mengacu pada squamous intraepithelial lesion (SIL). Sistem lainnya untuk mendeskripsikan perubahan abrnomal pada sel skuamosa ialah mengacu pada cervical intraepithelial neoplasia (CIN) dan displasia serviks.

SIL dibagi menjadi dua kategori; tingkat rendah dan tingkat tinggi. CIN dibagi menjadi tiga kategori; 1, 2, dan 3.

perubahan serviks yang mengarah ke kanker
Perubahan pada Serviks yang Mengarah pada Kanker (© 2014 Terese Winslow L / National Cancer Institute)

SIL Tingkat Rendah (LSIL): dapat disetarakan dengan CIN 1. Lesi pra kanker hanya terlihat pada sel-sel di permukaan dinding serviks atau yang dekat dengannya. Displasia serviks yang terjadi masih ringan, dimana sel-sel hanya tampak sedikit berbeda dari sel normal.

SIL Tingkat Tinggi (HSIL): dapat disetarakan dengan CIN 2 dan CIN 3. Lesi pra kanker terlihat pada sel-sel di dinding serviks yang lebih dalam. Displasia serviks yang terjadi berada pada tahap sedang hingga berat, dan sel-sel dianggap lebih abnormal.

Pada HSIL, ada perubahan yang jelas pada ukuran dan bentuk dari sel-sel, sehingga mereka tampak berbeda dari sel-sel normal. CIN 2 adalah displasia serviks pada tahap sedang hingga berat. CIN 3 adalah displasia serviks tahap berat, dan termasuk pada kategori karsinoma in situ*. Semakin tinggi tingkatnya, semakin tinggi risiko kondisi prakanker untuk berubah menjadi kanker serviks.

*) Karsinoma in situ adalah kanker di tahap sangat dini, dimana sel-sel abnormal belum menyerang jaringan di sekitarnya.

Sel-Sel Glandular Abnormal


Sel-sel glandular atipikal (atypical glandular cell, disingkat AGC) dan adenokarsinoma in situ (AIS) adalah perubahan-perubahan pada sel-sel glandular di serviks. Ketidaknormalan sel glandular tidak digolongkan dalam tingkat-tingkat, dan dideskripsikan menggunakan sistem Bethesda.

AGC: berarti sel-sel tidak terlihat abnormal. Perubahan-perubahan yang terjadi pada sel dikaitkan dengan risiko lebih tinggi untuk menjadi kanker, atau mungkin sudah ada kanker yang mendasarinya.

AIS: berarti ditemukan sel-sel pra kanker. Ini artinya mereka masih belum menyebar ke jaringan-jaringan serviks yang lebih dalam atau ke jaringan di sekitarnya.

Apa yang Memicu Kondisi PraKanker Serviks?

Faktor utama yang memicu munculnya lesi pra kanker serviks adalah infeksi virus HPV (human papillomavirus). Faktor lain yang juga memicu ialah kebiasaan merokok dan memiliki sistem imun yang lemah, sehingga membuat infeksi HPV sulit teratasi dan akhirnya berkembang menjadi kondisi prakanker di serviks.

HPV adalah sekelompok jenis virus yang sebagian dapat menyebar melalui kontak seksual dan bisa menyebabkan kanker serviks, kanker anal (anus), kanker penis, kanker vagina, kanker vulva, dan kanker orofaring (kanker di bagian tengah tenggorokan, termasuk di amandel dan bagian belakang lidah). Tersedia vaksin HPV untuk mencegah infeksi virus ini.

Infeksi HPV umum dialami, khususnya pada orang-orang yang aktif secara seksual. Seseorang yang terinfeksi HPV biasanya tidak menyadarinya karena tidak merasakan gejala apapun. Namun sebagian besar infeksi HPV di alat kelamin dapat diatasi oleh sistem imun tubuh.

Infeksi yang tidak berhasil diatasi oleh sistem imun dapat berkembang menjadi infeksi kronis. Jika jenis HPV yang menginfeksi adah jenis yang berisiko tinggi menyebabkan kanker, maka infeksi kronis tersebut dapat mengakibatkan perubahan atau mutasi pada sel-sel yang kemudian menjadi kondisi prakanker dan akhirnya menjadi kanker jika terus dibiarkan.

Bisakah Gejala Pra Kanker Serviks Dideteksi?

Kondisi pra kanker biasanya tidak menimbulkan tanda atau gejala yang kasatmata. Karena itu dibutuhkan tes medis untuk mendeteksi lesi atau perubahan-perubahan pra kanker pada serviks. Tes-tes medis yang dianjurkan untuk mendeteksi dini gejala pra kanker serviks ialah pap smear, tes IVA, dan tes HPV.

Pap smear: digunakan untuk mencari perubahan-perubahan pada sel serviks yang punya potensi berubah jadi kanker. Tes ini juga dapat mendeteksi sel-sel kanker serviks. Tes pap kadang juga digunakan untuk memeriksa kondisi lain, misalnya infeksi atau peradangan yang bukan kanker.

Pap Smear untuk Deteksi Gejala Pra Kanker Serviks
Pap Smear untuk Deteksi Gejala Pra Kanker Serviks (© Photofusion Pictures)

Tes HPV: digunakan untuk melihat apakah ada gejala-gejala infeksi tipe HPV yang berisiko tinggi yang memicu kondisi pra kanker di serviks. Kadang tes HPV dan pap smear dilakukan secara bersamaan untuk mendeteksi gejala pra kanker, atau yang sudah menjadi kanker, di serviks.

Tes IVA: digunakan untuk mencari perubahan-perubahan pada serviks yang cukup mencurigakan dan dianggap perlu ditangani. Tes IVA dapat secara langsung mendeteksi jika ada lesi pra kanker di serviks, tanpa perlu pemeriksaan laboratorium. Karena itu dokter juga bisa segera mengambil tindakan untuk menangani lesi pra kanker serviks tersebut.

Tes IVA adalah pemeriksaan gejala atau lesi pra kanker serviks yang sederhana, mudah dilakukan, dan terjangkau. Banyak fasilitas kesehatan, bahkan klinik dan puskesmas di daerah-daerah, yang menyediakan tes ini. Hasil tesnya dapat langsung didapatkan dalam sekali pemeriksaan, sehingga pasien dan dokter bisa saat itu juga mengambil tindakan untuk menangani gejala atau lesi pra kanker serviks yang ditemukan.

Bagaimana Jika Hasil Tes Menunjukkan Gejala Pra Kanker Serviks?

Apabila hasil tes menunjukkan adanya ketidaknormalan pada kondisi serviks, kita mungkin akan diberi diagnosis prakanker serviks atau diminta dokter untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Pemeriksaan lebih lanjut tersebut dapat termasuk:

Ahli Herbal

Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!

WHATSAPP SEKARANG
  • Tes pap smear lagi setelah beberapa bulan (biasanya 6 bulan) jika tes pertama hanya menemukan sedikit ketidaknormalan.
  • Tes HPV (jika belum), yang kadang bisa dilakukan pada sampel sel serviks yang diambil selama tes pap smear.
  • Pemeriksaan kolposkopi dan biopsi pada area serviks yang tampak tidak normal.
  • Kuret endoserviks (endocervical curettage), yang mengambil sel-sel dari saluran endoserviks dan biasanya dilakukan bersamaan dengan kolposkopi.

Penjelasan lebih lengkap mengenai pemeriksaan-pemeriksaan kanker serviks bisa didapatkan di artikel ini: Pemeriksaan Kanker Serviks yang Perlu Dijalani Sedini Mungkin.

Apa Pengobatan yang Tersedia untuk PraKanker Serviks?

Seorang wanita yang sudah mendapat pengobatan sejak masih dalam kondisi prakanker serviks sering kali mengalami hasil yang sangat baik dan kondisi mereka tidak berkembang menjadi kanker.

Jika hanya ada sedikit perubahan atau ketidaknormalan pada serviks, biasanya itu akan kembali normal atau pulih dengan sendirinya meski tidak diobati. Namun jika ketidaknormalannya sudah cukup parah, kemungkinannya lebih besar untuk menjadi kanker serviks, terutama jika terus dibiarkan tak tertangani dalam waktu lama.

Kita tidak tahu kapan kondisi tersebut bisa berubah menjadi kanker yang ganas, jadi dokter umumnya akan segera menangani kondisi tersebut begitu gejala atau lesi pra kanker serviks terdeteksi. Jenis-jenis pengobatan yang tersedia untuk menangani prakanker serviks antara lain:

Loop electrosurgical excision procedure (LEEP): menggunakan loop kawat tipis, yang dialirkan arus listrik, untuk menghilangkan jaringan abnormal pada serviks.

Ilustrasi Prosedur LEEP (© The Cleveland Clinic Foundation)

Cryosurgery atau cryotherapy: menggunakan cairan khusus yang disemprotkan atau diseka ke jaringan serviks yang abnormal. Cairan tersebut dapat menghancurkan jaringan abnormal dengan cara membekukannya.

Terapi laser: menggunakan laser (pancaran sinar tipis dengan intensitas tinggi) untuk menghancurkan jaringan abnormal.

Konisasi serviks (cervical conization): menggunakan pisau bedah atau pisau laser untuk mengangkat jaringan abnormal pada serviks. Sebagian dari jaringan itu kemudian diperiska di bawah mikroskop untuk diperiksa lebih lanjut.

Untuk penjelasan tentang pengobatan kondisi yang sudah menjadi kanker serviks bisa didapatkan di artikel ini: Pengobatan Kanker Serviks yang Perlu Anda Pertimbangkan.

Ringkasan tentang PraKanker Serviks

Prakanker serviks adalah kondisi dimana terjadi perubahan atau mutasi pada sel-sel di serviks yang membuat mereka rentang menjadi sel-sel kanker. Kondisi ini jauh lebih mudah ditangani, dan seorang wanita yang sudah mendapat pengobatan sejak masih dalam prakanker sering kali tidak akan mengalami kanker.

Memang kondisi pra kanker serviks biasanya tidak menimbulkan tanda atau gejala yang kasatmata. Namun kita bisa mendeteksinya dengan melakukan tes seperti pap smear, tes HPV, dan tes IVA. Pada tes pap smear dan tes IVA, kondisi itu dapat terlihat dari adanya lesi pra kanker di serviks. Lesi pra kanker adalah kelainan pada sel-sel serviks yang berpotensi berubah jadi kanker.

Jika hasil tes menunjukkan adanya lesi atau gejala pra kanker di serviks, dokter dapat mengambil tindakan untuk segera mengatasinya. Beberapa jenis pengobatan untuk kondisi prakanker di serviks yaitu prosedur LEEP, cryotherapy, terapi laser, dan konisasi serviks. Dokter akan mendiskusikan metode perawatan yang terbaik bersama dengan pasien.

Demikianlah artikel yang mengulas tentang kondisi prakanker serviks. Semoga informasi ini dapat menambah kepedulian Anda terhadap kesehatan diri sendiri maupun keluarga Anda. Temukan juga ulasan-ulasan menarik lain seputar penyakit kanker serviks hanya di Deherba.com.

Sumber

Referensi Pertanyaan tentang Pra Kanker Serviks:

Canadian Cancer Society. Precancerous Conditions of The Cervix. URL: https://www.cancer.ca/en/cancer-information/cancer-type/cervical/cervical-cancer/precancerous-conditions/?region=bc. Accessed: 2019-07-16

National Cancer Institute. Understanding Cervical Changes: Next Steps After an Abnormal Screening Test. Updated: 2019-05-23. URL: https://www.cancer.gov/types/cervical/understanding-cervical-changes. Accessed: 2019-07-16

Tumpas Kanker, Tumor, Kista Mulai 30 Hari Tanpa Kemoterapi dan Pembedahan?!
Redakan Rasa Sakit Menahun Anda dengan 'Obat Pereda Nyeri' Alami Ini!
Pria Dewasa, Mau ‘Keras & Tahan Lama’ untuk Bahagiakan Pasangan Anda?

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}