Mengapa Anda perlu tahu resep herbal osteoporosis? Karena pengidap penyakit osteoporosis di Indonesia mencapai angka yang cukup memprihatinkan. Setidaknya dalam 4 orang terdapat 1 orang wanita yang mengidap osteoporosis. Siapa yang tahu jika penyakit ini mengancam salah satu anggota keluarga Anda?
Kita tentu sudah paham bahwa penyakit osteoporosis adalah kondisi penurunan kepadatan tulang. Ketika unsur yang mengisi bagian dalam tulang terkikis dan menjadi penuh rongga, maka tulang tersebut akan menjadi sangat rapuh dan mudah patah serta rusak. Bahkan pasien dapat menjadi cacat permanen karena ini.
Dapatkah Penyakit Osteoporosis Diatasi?
Mengatasi penyakit osteoporosis bukan perkara mudah. Tidak sesederhana itu mengisi kembali rongga-rongga kosong dalam tulang begitu saja. Itu sebabnya sejumlah pakar selaku mengatakan mencegah osteoporosis jauh lebih realistis daripada mengobatinya.
Tetapi pada beberapa kondisi, seseorang dapat menjadi lebih rentan untuk mengalami penyakit osteoporosis ini. Ada beberapa tindakan dan terapi biasanya lazim diberikan untuk pasien. Namun beberapa sifatnya hanya meredakan gejala dan membantu mencegah kerusakan berkembang lebih jauh.
Namun sebenarnya, secara tradisional, dunia kesehatan kuno sudah mengenal cara-cara efektif untuk atasi masalah pengeroposan tulang ini. dan beberapa terapi resep herbal osteoporosis tersebut antara lain adalah sebagai berikut.
Ramuan Herbal Osteoporosis – Daun Sendok
Bahan Baku:
Daun sendok segar (seluruh bagian tanamannya), 15 – 30 gram.
Atau bisa diganti dengan herba daun sendok kering, 10 – 15 gram.
Cara Membuat Ramuan Herbal Osteoporosis:
Jika menggunakan daun sendok segar, cuci dulu sampai bersih.
Rebus herba daun sendok dalam air sebanyak 3 gelas.
Masak sampai tersisa 1 gelas air.
Angkat, dinginkan, dan saring.
Aturan Pakai:
Minum sekaligus ketika perut dalam kondisi kosong.
Ampas dari sisa rebusan dapat direbus sekali lagi untuk ramuan sore hari.
Lakukan berulang sehari 2 kali untuk beberapa pekan.
Khasiat Daun Sendok untuk Osteoporosis
Secara tradisional daun sendok dikenal sebagai terapi untuk pengobatan luka dan peradangan . Diketahui bahwa daun sendok atau Plantago major memiiki khasiat anti inflamasi yang setara dengan NSAID.
Yang tidak banyak dipahami adalah khasiat daun sendok untuk atasi pengeroposan tulang. Khasiat daun sendok ini sebenarnya sudah diungkap dalam Asian Journal of Pharmaceutical and Clinical Research tahun 2012.
Daun sendok rupanya tidak hanya berkhasiat membantu menstimulasi pembentukan sel tulang baru dan meningkatkan daya serap tubuh terhadap kalsium. Tetapi daun sendok juga membantu meredakan nyeri tanpa mengganggu kinerja regenerasi sel tulang.
Ramuan Herbal Osteoporosis – Baru Cina
Bahan Baku:
Daun baru cina yang masih segar, 10 – 30 gram.
Atau bisa diganti dengan herba baru cina kering, 5 – 10 gram.
Cara Membuat Ramuan Herbal Osteoporosis:
Jika menggunakan daun baru cina segar, cuci dulu sampai bersih.
Rebus herba daun barucina dalam air sebanyak 3 gelas.
Masak sampai tersisa 1 gelas air.
Angkat, dinginkan, dan saring.
Aturan Pakai:
Minum air rebusan ini 2 kali sehari dengan dosis ½ gelas sekali minum.
Lakukan berulang selama beberapa hari.
Khasiat Daun Baru Cina untuk Resep Herbal Osteoporosis
Daun baru cina atau dikenal pula dengan sebutan mugwort adalah jenis tanaman perdu liar yang acapkali kita anggap sebagai hama. Daun barucina lazim ditebas dan dibuang begitu saja, tanpa menyadari tingginya khasiat dari tanaman yang selintas mengingatkan kita dengan tanaman kenikir ini.
Ada banyak khasiat dari daun barucina untuk resep herbal osteoporosis. Hal tersebut telah diungkap dalam buku bertajuk Healthy Bones & Joints: A Natural Approach to Treating Arthritis, Osteoporosis, Tendinitis, Myalgia & Bursitis karangan David Hoffmann tahun 2017.
Besar dugaan ini dapat dikaitkan dengan kemampuan daun barucina mempengaruhi keseimbangan hormonal. Terdapat kandungan fitoestrogen dalam daun barucina dan kemampuannya menyeimbangkan kadar hormonal.
Khasiat daun barucina ini berperan dalam tubuh membantu menstimulasi perbaikan kondisi hormonal pasca menopause. Ini secara tidak langsung berperan memperbaiki kemampuan tubuh menyerap kalsium dan memperbarui kondisi tulang.
Resep Herbal Osteoporosis – Gandarusa
Bahan Baku:
Daun gandarusa yang masih segar, 30 – 60 gram.
Atau bisa diganti dengan herba daun gandarusa kering, 15 – 30 gram.
Cara Membuat Ramuan Herbal Osteoporosis:
Jika menggunakan bahan yang masih segar, cuci dulu sampai bersih.
Rebus herba daun gandarusa dalam air sebanyak 3 gelas.
Masak sampai tersisa 1 gelas air.
Angkat, dinginkan, dan saring.
Aturan Pakai:
Minum air rebusan ini 2 kali sehari dengan dosis ½ gelas sekali minum.
Lakukan berulang selama beberapa hari.
Catatan:
Ibu hamil dilarang minum ramuan herbal osteoporosis ini.
Manfaat Daun Gandarusa untuk Resep Herbal Osteoporosis
Dalam pengobatan tradisional, minyak yang diperoleh dari pengolahan daun gandarusa acapkali dimanfaatkan untuk terapi pijat keseleo hingga terapi patah tulang. Diketahui umum, bahwa ekstrak daun gandarusa digunakan pula untuk ramuan sangkal putung.
Dipercaya daun gandarusa akan membantu memperbaiki kerusakan tulang, termasuk ketika terjadi cidera tulang seperti patah atau retak. Terapi ini mempercepat penyembuhan cidera dan menyambung kembali bagian tulang yang patah, retak atau terlepas.
Dalam riset yang diadakan di University of Malaysia tahun 2015 dijelaskan adanya potensi ekstraksi daun gandarusa untuk mempercepat proses pembentukan sel tulang baru. Ini yang mungkin menjadi alasan bagaimana terapi daun gandarusa membantu mempercepat penyembuhan cidera tulang. Alasan yang sama yang menyebabkan daun gandarusa juga dipercaya baik untuk resep herbal osteoporosis.
Apa Sebenarnya Penyakit Osteoporosis?
Menurut informasi dari laman resmi Mayoclinic, dijelaskan bahwa penyakit osteoporosis merupakan kondisi ketika tulang mengalami penurunan kepadatan sehingga tulang menjadi lemah dan rapuh.
Ketika tulang sudah demikian keropos, maka benturan atau tekanan kecil dapat menyebabkan efek fraktur atau cidera tulang yang serius. Bahkan cidera dapat terjadi di bagian tulang yang tidak beresiko tinggi termasuk panggul, tulang rusuk dada hingga tulang punggung.
Dalam kondisi normal, tulang akan terus mengalami regenerasi sel. sel tulang yang sudah rusak akan luruh keluar dari dalam tulang dan digantikan dengan sel tulang baru. Proses regenerasi ini menjadikan bagian dalam tulang terlihat rapat dan kokoh.
Tetapi ketika proses regenerasi sel tulang ini tidak berjalan sebagaimana mestinya, maka kepadatan tulang akan berkurang. Sel-sel tulang yang rusak akan menyisakan area kosong, yang tidak berhasil digantikan dengan sel baru.
Bila dilihat secara mikroskopik, sisi bagian dalam tulang akan terlihat berpori atau tampak berongga mikro. Rongga-rongga akan semakin terlihat menyebabkan tulang tidak kokoh sebagaimana mestinya.
Apa Penyebab Osteoporosis?
Kebanyakan kasus osteoporosis dapat dikaitkan dengan aspek usia. Ketika seseorang mencapai usia lanjut, proses regenerasi sel akan berjalan lebih lambat bahkan kadang beberapa kali lebih lambat dari proses usangnya sel. sehingga ketika sel tulang mulai usang, tubuh tidak dapat dengan cepat menggantinya dengan sel baru.
Pembentukan sel tulang akan mencapai klimaks pada usia 20-an. Apabila di usia ini kita dapat memaksmalkan proses produksi sel tulang, maka tulang akan berada pada kondisi terkuatnya. Sehingga ini akan memperpanjang masa usia tulang sebelum menjadi benar-benar rapuh.
Karena menginjak usia 35 tahun, pada umumnya proses regenerasi tulang akan terdegradasi dengan relatif signifikan. Kepadatan tulang di usia muda menjadi faktor penentu akan sejauh mana proses penurunan densitas tulang akan berjalan. Meski demikian, sebenarnya terdapat beberapa kondisi dapat dikatakan meningkatkan resiko penyakit osteoporosis, seperti berikut ini.
Wanita
Estrogen memiliki peran besar pada tubuh wanita. Tidak hanya bekerja pada fungsi seksual ataupun fungsi reproduksi. Tetapi juga bekerja mendorong penyerapan kalsium oleh tulang. Pada masa-masa menopause, tubuh wanita akan mengalami penurunan kadar hormon estrogen. Ini akan menyebabkan kadar kalsium dalam tulang turut menurun.
Di sisi lain wanita akan mengalami proses kehamilan dan menyusui yang akan menyebabkan kadar kalsium dalam tubuh terserap untuk asupan janin atau suplai air susu. Ini turut mempengaruhi produksi sel tulang di masa-masa emas. Mengingat kehamilan dan masa menyusui pada umumnya terjadi di kisaran usia 20 – 30 tahun.
Faktor Ras
Mereka yang memiiki unsur ras kelompok kaukasian atau berkulit putih dan kelompok asia terutama asia timur dan Indocina dikenal memiliki tingkat kasus penyakit osteoporosis lebih tinggi dari ras lain.
Belum dipahami betul bagaimana aspek ras ini berpengaruh. Tetapi dugaan kuat, mereka dengan kulit lebih gelap cenderung memiliki kemampuan lebih baik menyerap vitamin D ke dalam tulang. sementara vitamin D berperan penting untuk kesehatan tulang.
Kurang Aktif secara Fisik
Untuk tubuh lebih efektif menyerap kalsium dan elemen nutrisi lain, tubuh perlu distimulasi dengan tekanan dan beban. Itulah sebabnya olahraga menjadi penting di sini. Dengan olahraga kita dapat meningkatkan kepadatan tulang.
Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!
WHATSAPP SEKARANGOlahraga yang dimaksud di sini adalah jenis yang mengandalkan tekanan, dan latihan otot dan tulang seperti lari, lompat, naik tangga, senam dan lain sebagainya. Dan ketika seseorang kurang aktif secara fisik, mereka cenderung tidak memiliki kepadatan tulang yang optimal.
Ukuran Tubuh
Mereka dengan postur tubuh lebih kecil ditemukan memiliki resiko lebih tinggi untuk menderita penyakit osteoporosis. Dugaan kuat mereka berpostur tubuh kecil cenderung memiliki ukuran tulang lebih kecil sehingga kadar isi di dalamnya juga lebih minim.
Di sisi lain, mereka dengan tubuh gemuk atau obesitas juga diketahui cenderung memiliki masalah terhadap penyakit obesitas. Asumsi pakar obesitas menyebabkan aktivitas fisik seseorang menurun dan ini meningkatkan resiko osteoporosis. Sebagaimana dijelaskan dalam Journal of Mid Life Health tahun 2014.
Pelaku Diet dan Penderita Gangguan Makan
Untuk mendapatkan kepadatan tulang yang tepat, tubuh membutuhkan cukup nutrisi termasuk kalsium, magnesium, vitamin D dan lain sebagainya. Artinya, kita perlu memastikan pola makan kita sudah mencukupi kebutuhan tubuh.
Dan ini dapat menjadi masalah ketika kita menjalankan pola makan yang salah seperti menjalankan diet tertentu atau justru mengalami gangguan pola makan seperti bulimia atau anoreksia. Ini menyebabkan tubuh kekurangan nutrisi, termasuk nutrisi yang dibutuhkan tulang.
Mereka dengan gangguan pencernaan seperti radang lambung, gangguan usus, gastroparesis dimana pencernaan bekerja melambat dapat menjadi aspek yang meningkatkan resiko penyakit osteoporosis.
Mereka yang terbiasa mengonsumsi alkohol atau merokok dalam jumlah besar juga memiliki resiko besar mengalami pengeroposan tulang. keduanya mengandung komposisi tertentu yang dapat menghambat proses penyerapan kalsium.
Pengidap Masalah Kelenjar
Sebenarnya, proses penyerapan kalsium tidak hanya berkaitan dengan hormon estrogen. Ada banyak elemen hormonal lain yang berpengaruh terhadap penyerapan kalsium. Ini sebabnya ketika seseorang mengidap masalah kelainan kelenjar, otomatis ini dapat mempengaruhi kemampuan penyerapan kalsium.
Mereka dengan kasus gangguan kelenjar seperti sindrom cushing yang berkaitan dengan kelenjar adrenal, hipertiroidisme, hiperparatiroidisme, gangguan kelenjar pituitari, gangguan testosteron dan masalah insulin dapat mengalami peningkatan resiko penyakit osteoporosis.
Pengobatan atau Kondisi Penyakit Tertentu
Beberapa jenis obat-obatan dapat menurunkan daya serap tubuh terhadap kalsium. Dan beberapa jenis obat lain justru menyebabkan terjadinya perlambatan respon regenerasi sel tulang. obat-obatan yang meningkatkan resiko penyakit osteoporosis tersebut antara lain adalah obat untuk kejang, radang lambung, kanker dan beberapa terapi steroid.
Beberapa jenis penyakit juga dapat menyebabkan penurunan kemampuan penyerapan kalsium dan memperlambat proses regenerasi sel tulang. beberapa penyakit tersebut antara lain adalah lupus, reumatik, penyakit ginjal dan hati, radang usus, kanker, sindrom celiac, dan lain sebagainya.
Mengenali Gejala Osteoporosis
Pada tahap awal, sulit bagi pasien mengenali gejala dari osteoporosis. Pengeroposan tulang yang dialami sama sekali tidak menunjukan gejala yang mudah dikenali. Itu sebabnya, kadang pasien baru mengenali keberadaan osteoporosis ketika tulang sudah menjadi lemah dan rapuh.
Akan tetapi beberapa gejala samar berikut kadang menyertai seseorang yang terserang osteoporosis. Kadang pasien akan mengalami keluhan ringan pada persendian dan tulang seperti rasa linu dan dingin. Ini kerap kali disalah artikan pasien sebagai reumatik. Akan tetapi bila pasien juga mulai mengalami beberapa gejala sebagai berikut, ada baiknya Anda segera menghubungi pihak medis.
- Postur tubuh berubah, seperti menjadi lebih bungkuk atau bengkok
- Tubuh terasa semakin pendek
- Rasa linu dan nyeri di saat kaki digunakan untuk berjalan terlalu jauh
- Muncul nyeri punggung bersamaan dengan postur punggung yang berubah
- Tulang mudah patah atau retak akibat cidera kecil
Pengobatan Osteoporosis Secara Medis
Pengobatan osteoporosis tidak dapat dilakukan dengan sederhana, sebagaimana penyakit ini juga termasuk kondisi kompleks yang melibatkan sejumlah gangguan dalam tubuh. Namun pada dasarnya, ada tiga aspek yang menjadi pusat konsentrasi dalam menjalankan terapi pengobatan penyakit osteoporis.
Tindakan Pencegahan Risiko Terburuk dari Osteoporosis
Dalam hal ini tentu saja jelas, mereka dengan kasus osteoporosis akan memiliki resiko tinggi mengalami cidera tulang yang fatal. Benturan ringan saja dapat berakibat kerusakan tulang yang bersiko kecacatan permanen.
Karena itu, sejumlah tindakan dilakukan untuk mencegah cidera, termasuk dengan menggunakan terapi tekanan menggunakan decker atau korset khusus. Beberapa jenis olahraga low impact juga disarankan seperti gerakan taichi dan jenis yoga tertentu. Ini membantu menguatkan otot dan sendi penyangga tanpa memberi efek tekanan berlebihan pada tulang yang rapuh.
Terapi untuk Mengisi Ulang Rongga-Rongga dalam Tulang
Karena proses pengeroposan tulang, maka pada bagian dalam tulang Anda dapat melihat adanya rongga-rongga kecil. rongga-rongga ini terbentuk dari sel-sel tulang rusak yang tidak berhasil digantikan oleh mekanisme regenerasi sel.
Secara medis ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi jumlah area rongga. Ini dilakukan dengan beberapa terapi berikut.
-
Suplemen Kalsium dan Vitamin D
Pada kasus keropos tulang ringan, pasien dapat membantu mengatasi masalah dengan mengonsumsi suplemen kalsium dan vitamin D. Semakin baik suplai kalsium dan vitamin D diharapkan akan semakin mampu meningkat kinerja regenerasi sel tulang. Karena kedua elemen nutrisi ini adalah bagian penting dari komposisi tulang.
Namun, beberapa pakar melihat terapi ini kadang tidak bekerja efektif. Ini karena ada sejumlah faktor lain yang dapat bekerja mencegah proses penyerapan kalsium. Sehingga sebanyak apapun asupan kalsium dan vitamin D yang dikonsumsi, selama sistem penyerapan tubuh tidak optimal, hasilnya sudah tentu akan percuma.
-
Terapi Obat Stimulan
Bisphosphonate juga lazim digunakan untuk fungsi pengisian kepadatan tulang. Terapi yang diberikan via suntikan atau tablet ini akan membantu mengisi ulang area kosong pada tulang. Selain senyawa Bisphosphonate juga terdapat senyawa Strontium Ranelanate yang berperan menstimulasi proses regenerasi sel.
Meski dianggap relatif efektif, Beberapa pasien mengeluhkan reaksi negatif akibat kedua senyawa di atas. Beberapa keluhan kesehatan akan bermunculan semacam diare, mual dan lain sebagainya.
-
Terapi Hormonal
Sebagaimana dijelaskan bahwa beberapa kasus penyaki osteoporosis berkaitan erat dengan masalah hormonal. Bahwa sejumlah hormon dalam tubuh bertanggung jawab untuk mendorong proses penyerapan kalsium dan proses regenerasi sel tulang.
Untuk itu, terkadang pasien pengeroposan tulang perlu menjalankan terapi hormonal khusus sesuai dengan kondisi mereka. Pasien akan mendapatkan terapi penggantian hormon, termasuk di antaranya terapi penggantian estrogen, testosteron, paratiroid dan tiroid.
Namun khusus untuk kasus pengeroposan tulang akibat efek kekurangan estrogen, tersedia pula jenis obat bernama Selective estrogen receptor modulators (SERMs). Obat ini akan meningkatkan kepekaan sel-sel modulator pada tulang terhadap sinyal estrogen. Sehingga lebih efektif membentuk proses penyerapan nutrisi dan pembentukan sel tulang baru.
Kesimpulan Mengenai Osteoporosis
Penyakit osteoporosis sebenarnya adalah penyakit yang mungkin dicegah. Caranya cukup dengan memastikan untuk memaksimalkan pertumbuhan sel tulang baru di masa emasnya, yakni di antara usia 20 – 30 tahun.
Jalankan pola hidup sehat sejak dini, bukan hanya untuk mendapatkan cukup asupan kalsium, tetapi juga memastikan tidak ada gangguan yang menurunkan kepadatan tulang di usia dini. Semakin padat tulang yang kita miliki di usia emas ini, semakin baik kondisi tulang kita di usia lanjut. Dan semakin minim resiko kita terserang penyakit osteoporosis.
Tetapi ketika seseorang terlanjur divonis mengidap osteoporosis, tentu ada banyak hal yang perlu untuk dipahami pasien. Bahwa kondisi tubuh mereka akan menuntut mereka lebih berhati-hati dalam beraktivitas mengingat tulang mereka telah menjadi lemah.
Sekedar menambah asupan makanan kaya kalsium saja tidak akan cukup. Karena bila tidak diimbangi dengan stimulan untuk mendorong daya serap kalsium dan stimulan regenerasi tulang, maka kalsium justru akan terbuang percuma dan menyebabkan masalah lain, seperti masalah hipertensi dan gangguan ginjal.
Itu sebabnya terapi penyakit osteoporosis harus dilakukan simultan dan berkesinambungan. Demikian pula ketika Anda memilih terapi alami. Anda tidak hanya diminta merubah pola makan untuk padat kalsium, tetapi juga mengonsumsi sejumlah resep herbal osteoporosis yang akan membantu memperbaiki kemampuan penyerapan tubuh terhadap kalsium. Juga membantu memperbaki regenerasi sel tulang.