Inilah Dua Resep Herbal untuk Mengendalikan Epilepsi

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 


Epilepsi atau yang kita kenal juga dengan ayan, adalah sebuah kondisi kronis yang menyebabkan penderitanya mengalami kejang berulang tanpa penyebab yang jelas. Sampai sekarang, penyakit ini tidak bisa disembuhkan sepenuhnya. Namun, penderita epilepsi dapat mengendalikan kejang yang terjadi dengan strategi yang tepat. Ulasan ini akan membahasa salah satu stragei yang dapat Anda coba untuk membantu pengobatan epilepsi, yakni resep herbal.

Ulasan ini akan memuat informasi penting seputar epilepsi dan cara alami yang dapat dicoba untuk membantu mengendalikan penyakit ini. Cara alami atau resep herbal yang ada di artikel ini telah teruji secara medis, jadi Anda tidak perlu khawatir akan efek sampingnya, selamat Anda mengonsumsinya dengan dosis yang tepat.

Tumpas Kanker, Tumor, Kista Mulai 30 Hari Tanpa Kemoterapi dan Pembedahan?!
Redakan Rasa Sakit Menahun Anda dengan 'Obat Pereda Nyeri' Alami Ini!
Pria Dewasa, Mau ‘Keras & Tahan Lama’ untuk Bahagiakan Pasangan Anda?

Akar Baru Cina, Jahe, dan Gula Aren

Baru cina atau mugwort, merupakan herbal (tanaman obat) yang tumbuh di Amerika Utara, Eropa Utara, dan Asia. Hampir setiap bagian dari tanaman ini dapat digunakan sebagai obat, tidak terkecuali akarnya yang dapat dimanfaatkan sebagai obat epilepsi. Akar tumbuhan ini memiliki efek sedatif, yaitu dapat menenangkan sistem saraf tubuh.

Akar baru cina untuk epilepsi
Tanaman Brau Cina (Credit: Flickr/Mrs. Gemstone)

Untuk jahe, herbal satu ini juga dapat dimanfaatkan sebagai obat epilepsi. Kandungan jahe, yakni kalsium, fosfor, dan juga zat besi diketahui memiliki khasiat untuk mengatur impuls listrik di dalam sel-sel saraf otak.

Bahan terakhir dalam ramuan herbal ini adalah gula aren. Bagaimana cara membuat ramuan dengan melibatkan tiga bahan baku ini? Mari simak caranya.

Resep Akar Baru Cina, Jahe, dan Gula Aren

  • Bahan:

    Akar baru cina sebanyak 1 genggam, jahe yang seukuran ibu jari, dan gula aren yang seukuran ibu jari.

  • Cara Meramu Resep:

    Potong-potong semua bahan tersebut, lalu masukkan 4 gelas air bersih. Setelah itu, rebus sampai airnya tersisa sekitar 2 gelas. Diamkan ramuan ini sampai dingin, lalu saring.

  • Aturan Pakai:

    Minum ramuan herbal ini 2 kali dalam sehari, masing-masing 1 gelas. Lakukan langkah ini setiap hari untuk membantu mengurangi risiko kejang berulang.

Pegagan

Tanaman pegagan atau antanan adalah tanaman yang berasal dari Asia tropik, termasuk Indonesia. Tanaman pegagan sudah cukup terkenal di kalangan masyarakat karena tanaman ini telah digunakan secara turun temurun sebagai obat multi khasiat. Salah satu khasiatnya yang terbukti empiris yakni meredakan gejala epilepsi dan mengurangi risiko serangannya terulang.

Tanaman yang bernama latin Centella asiatica ini diketahui memiliki kandungan senyawa aktif seperti triterpenoid, brahminoside, brahmoside (Bacoside A). Ketiganya memiliki sifat yang menenangkan (sedatif) dan mampu merelaksasi pembuluh darah yang sedang tegang.

Pegagan untuk epilepsi
Tanaman Pegagan (Credit: idntimes.com)

Kemampuan utama dari tanaman ini yang berkhasiat bagi epilepsi ialah meningkatkan gamma aminobutiyric acid (GABA), sebuah senyawa organic endogenus pembawa sinyal antara neuron. Tugas dari GABA tidak lain adalah mengatur sel saraf dan mencegah terjadinya kejang.

Resep Pegagan Untuk Epilepsi

  • Bahan

    Ambil bagian daun tanaman pegagan sebanyak satu genggaman tangan. Bahan baku kedua yaitu gula aren, secukupnya.

  • Cara Meramu Resep

    Pertama-tama, campurkan daun pegagan dengan gula merah. Setelah tercampur, haluskan keduanya dengan ditumbuk atau diblender. Apabila sudah halus, ambil sebanyak satu sendok lalu seduh dengan satu gelas air yang mendidih. Sebelum diminum, saring terlebih dahulu.

  • Aturan Pakai

    Ramuan herbal ini dapat diminum rutin satu gelas dalam sehari.

Resep Alternatif Epilepsi dengan Noni Juice

Noni Juice untuk epilepsi
Buah Mengkudu/Noni (Credit: plantslive.in)

Selain dua resep herbal di atas, ada satu herbal lagi yang dapat digunakan untuk membantu mengendalikan epilepsi. Herbal tersebut adalah Noni Juice. Apa saja kandungan Noni Juice yang membuatnya bermanfaat bagi penderita penyakit neurologis ini? Mari kita lihat. Noni Juice mengandung polisakarida, damnachantal, asam amino, alizarin, betakaroten, arginin, iridoid, scopoletin, antrakuinon, dan berbagai zat aktif lainnya.

Kandungan-kandungan tersebut membuat Noni Juice dapat membantu mencegah serangan epilepsi dengan mengatasi faktor pemicu seperti trauma otak akibat benturan, infeksi, stroke, tumor, atau karena adanya serangan step berulang.

Noni Juice juga dapat membantu merelaksasi pembuluh darah yang tegang dan mencegah terjadinya kejang. Dosis Noni Juice untuk pengobatan epilepsi yakni 50 ml (1/4 gelas belimbing), dua kali dalam sehari.

Sebelum Anda mengonsumsi Noni Juice, Anda dapat berkonsultasi dahulu dengan dokter agar nantinya tidak mengganggu konsumsi obat medis yang sedang dijalani.

Apa Sebenarnya Penyebab Epilepsi?

Epilepsi merupakan gangguan neurologis (sistem saraf pusat) yang membuat aktivitasi otak menjadi tidak normal. Terganggunya aktivitas otak menyebabkan kejang yang tidak biasa, bahkan bukan tidak mungkin kehilangan kesadaran.

Ahli Herbal

Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!

WHATSAPP SEKARANG
Penyebab epilepsi
Ilustrasi Aktivitas Otak (Credit: Shutterstock)

Hampir 65 juta orang menderita epilepsy. Artinya, gangguan neurologis ini cukup umum terjadi. Tidak soal usia, setiap orang dapat menderita gangguan ini. Namun, risikonya lebih besar pada anak-anak dan orang yang sudah lanjut usia. Peningkatan risiko juga terjadi pada pria, dimana pria sedikit lebih mungkin untuk menderita epilepsi dibanding wanita.

Jadi, apa sebenarnya penyebab dari penyakit ini? Hampir setengah kasus yang terjadi, penyebabnya tidak dapat dipastikan. Mengapa? Karena terjadinya kejang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Berikut ada kemungkinan-kemungkinan penyebab epilepsi:

  • Genetik. Beberapa jenis dari epilepsi dapat terjadi pada beberapa orang dalam satu keluarga. Dalam kasus seperti itu, pengaruh genetik kemungkinan berpengaruh. Para peneliti telah mengaitkan beberapa jenis penyakit ini terpengaruh dari suatu gen tertentu. Namun, yang perlu diingat adalah pengaruh genetic tidak terlalu besar pada kebanyakan orang.
  • Trauma kepala. Trauma yang terjadi pada daerah kepala akibat cedera traumatic, misalnya kecelakaan mobil, dapat turut menyebabkan epilepsi.
  • Kondisi otak. Kondisi otak, seperti tumor atau stroke, dapat menyebabkan kerusakan pada otak, yang juga turut menyebabkan penyakit ini. Stroke menjadi penyebab utama penyakit epilepsi pada orang yang telah berumur lebih dari 35 tahun.
  • Penyakit menular. Penyakit menular, seperti AIDS, meningitis, ensefalitis virus juga bisa menyebabkan gangguan neurologis ini.
  • Cedera prenatal. Kerusakan otak saat sebelum lahir, misalnya diakibatkan oleh infeksi pada ibu, nutrisi yang buruk, kekurangan oksigen, dan lain-lain dapat menyebabkan peningkatan risiko kerusakan otak pada bayi. Seperti yang sudah kita ketahui, kerusakan otak dapat menjadi penyebab epilepsi atau cerebral palsy.
  • Gangguan pertumbuhan. Autisme dan neurofibromatosis telah dikaitkan dengan dengan epilepsi.

Sampai sekarang, obat penyakit ini belum ditemukan. Tetapi, gangguan neurologis ini dapat dikendalikan dengan bantuan obat-obatan dan strategi lainnya. Salah satu strateginya telah diulas di artikel ini, yakni menggunakan resep herbal.

Tips Lain untuk Mengendalikan Epilepsi

Penyakit ini bisa ditangani dengan baik apabila strategi yang Anda buat tepat sasaran. Rencana perawatan nantinya akan didasarkan dari tingkat keparahan gejala, kondisi kesehatan Anda, dan seberapa baik Anda merespon terapi yang diberikan. Beberapa opsi perawatan yang dimaksud adalah:

  • Obat antiepilepsi
  • Stimulator saraf vagus
  • Diet ketogenic
  • Operasi otak

Penelitian masih terus dilakukan untuk mencari pengobatan baru bagi epilepsi. Satu pengobatan yang mungkin akan tersedia kedepannya adalah stimulasi otak dalam. Metode ini menggunakan eletroda yang ditanamkan ke otak. Kemudian, generator akan ditanamkan di dada Anda. Generator itu nantinya mengirimkan impuls listrik ke otak untuk membantu meredakan kejang yang terjadi.

Demikianlah akhir ulasan mengenai resep herbal untuk membantu mengendalikan epilepsi. Ulasan ini juga memuat informasi singkat namun detail seputar penyakit neurologis ini, mulai dari penyebabnya sampai pilihan pengobatan yang tersedia.

Penyebab dan obat epilepsi memang belum dapat dipastikan sampai saat ini, namun Anda tidak perlu khawatir. Ingatlah, dengan strategi yang tepat, Anda dapat memegang kendali terhadap penyakit neurologis ini. Tidak ada salahnya memasukkan resep herbal ke dalam strategi yang Anda buat. Semoga Anda dapat merasakan manfaat dari resep tersebut dengan segera menerapkannya.

Sumber

Dalimartha, Setiawan. 2008. 1001 Resep Herbal. Jakarta: Penebar Swadaya.

Mayo Clinic. Acne. 2018-06-31. URL:https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/epilepsy/symptoms-causes/syc-20350093. Accessed: 2018-10-04. (Archived by WebCite®).

Ann Pietrangelo; Jeanne Morrison, PhD, MSN. Everything You Need to Know About Epilepsy. Healthline. 2018-10-04. URL:https://www.healthline.com/health/epilepsy. Accessed: 2018-10-04. (Archived by WebCite®).

Tumpas Kanker, Tumor, Kista Mulai 30 Hari Tanpa Kemoterapi dan Pembedahan?!
Redakan Rasa Sakit Menahun Anda dengan 'Obat Pereda Nyeri' Alami Ini!
Pria Dewasa, Mau ‘Keras & Tahan Lama’ untuk Bahagiakan Pasangan Anda?

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}