Bayangkan situasi berikut – di suatu malam, ketika Anda sedang beristirahat dengan nyaman dan hampir terlelap. Tiba-tiba kaki merasa gelisah, Anda merasakan ada sesuatu yang menjalar dari ujung kaki Anda, bergerak seolah ada cacing yang merayap atau sesuatu yang menarik-narik kaki Anda.
Situasi demikian bukanlah cuplikan dari sebuah cerita horror, namun demikianlah yang seringkali di alami oleh pasien yang mengalami sindrom kegelisahan kaki (Restless Legs Syndrome)
Di Indonesia, penyakit seperti ini memang jarang sekali ditemukan, namun di Amerika Serikat hampir 15 persen populasi penduduknya merasakan keluhan serupa. Apa sebenarnya sindrom kegelisahan kaki?
Apa yang menyebabkan kaki merasa gelisah seperti itu? Sindrom kegelisahan kaki merupakan salah satu gangguan neurologis (sistem saraf) dengan ciri khas seperti prolog diatas.
Bagi sebagian orang masalah kesehatan ini bukanlah hal yang serius namun bagi beberapa orang ini dapat mengakibatkan kelelahan yang luar biasa dan juga mempengaruhi aktifitas harian mereka. Pasien yang mengalami kegelisahan kaki seringkali mencoba untuk menenangkan diri.
Berjalan-jalan sebentar bisa jadi menjadi solusi sementara bagi mereka. Namun, apa yang terjadi jika mereka kembali ke tempat tidur dan mencoba untuk beristirahat? Biasanya sindrom ini datang lagi dan menjadi mimpi buruk bagi beberapa orang. Apakah ini penyakit yang serius dan memautkan?
Fakta yang mengejutkan!
Menurut riset yang dilakukan oleh Xiang Gao dari Brigham and Women’s Hospital and Harvard Medical School di Boston, menjelaskan bahwa masih perlu dilakukan banyak penelitian untuk memastikan apakah sindrom kegelisahan kaki dapat menyebabkan kematian dini atau tidak.
Ia juga menambahkan bahwa meningkatnya angka kematian pada penderita sindrom seringkali berkaitan dengan masalah pernapasan, endokrin (kelenjar), gizi/metabolisme dan gangguan sistem imun.
Selain itu, sindrom ini juga dapat menjangkiti para ibu yang sedang mengandung terutama pada periode akhir kehamilan, namun biasanya akan hilang setelah mereka melahirkan.
Menurut hasil penelitian yang sama menyebutkan bahwa pria yang terjangkit sindrom ini memiliki persentase tingkat kematian hingga 39 persen.
Siapa sajakah yang beresiko terkena penyakit ini? Sebenarnya penyakit ini tidak memandang batasan umur dan jenis kelamin. Pada anak-anak penyakit ini seringkali dikaitkan dengan kondisi mereka yang “hiperaktif” atau tidak dapat tenang. Namun penderita yang paling parah mengalami masalah kesehatan ini adalah orang yang sudah lansia.
Ini tidak berarti tak ada solusi bagi penderitanya! Penderita Sindrom kegelisahan kaki masih memiliki peluang untuk sembuh!