Risiko Virus Corona pada Lansia, Mengapa Lebih Mengancam?

DITULIS OLEH:
Nurul Kuntarti 


COVID-19 masih terus menjadi ancaman kesehatan. Meski siapapun bisa tertular virus corona, tapi ada orang-orang tertentu yang lebih rentan terhadapnya. Salah satunya adalah orang lansia, atau lansia, yang lebih sering mengalami gejala-gejala parah akibat infeksi virus ini.

Mengapa orang tua lebih rentan terhadap virus corona? Seperti apa risiko virus corona pada lansia? Bagaimana para lansia, dan kita semua, bisa membantu mencegah penularan virus ini? Simaklah penjelasannya dalam artikel ini.

Tumpas Kanker, Tumor, Kista Mulai 30 Hari Tanpa Kemoterapi dan Pembedahan?!
Redakan Rasa Sakit Menahun Anda dengan 'Obat Pereda Nyeri' Alami Ini!
Pria Dewasa, Mau ‘Keras & Tahan Lama’ untuk Bahagiakan Pasangan Anda?

Mengapa Orang Tua Lebih Rentan Terhadap Virus Corona?

Orang tua, terutama yang berumur 50 tahun ke atas, lebih mungkin untuk terkena penyakit parah akibat COVID-19 dibandingkan orang yang lebih muda. Risiko virus corona pada lansia meningkat seiring bertambahnya usia.

Mengapa orang tua lebih rentan terhadap virus corona? Salah satunya adalah karena orang tua biasanya memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah.

Seiring bertambahnya usia, sistem kekebalan tubuh kita melemah. Hal ini membuat kita lebih rentan terhadap segala jenis infeksi. Dan ancaman kesehatan apapun pada tubuh dapat menimbulkan lebih banyak kerusakan daripada saat kita masih muda.

Ketika sistem kekebalan tubuh lansia masuk dalam kondisi ‘siap siaga’ untuk melawan infeksi, ada lebih besar kemungkinan terjadinya fenomena dalam tubuh yang disebut badai sitokin. Pada fenonema ini, sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan dan memproduksi terlalu zat-zat tertentu untuk melawan infeksi.

Akibatnya terjadilah reaksi peradangan parah yang berpotensi menimbulkan kerusakan signifikan pada tubuh, bahkan bisa berakibat kegagalan organ tubuh. (Sumber: Why are older people more at risk of coronavirus? – La Trobe University)

Selain itu, risiko virus corona pada lansia meningkat karena biasanya mereka memiliki masalah kesehatan atau penyakit lain. Contohnya adalah penyakit jantung, penyakit paru-paru, diabetes, hipertensi, kanker, dan kondisi fisik yang melemah secara keseluruhan—semuanya berpotensi membuat lansia terkena penyakit parah akibat COVID-19 dan bahkan kematian.

Ahli Herbal

Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!

WHATSAPP SEKARANG

Jadi dengan penyakit penyerta seperti itu, ditambah dengan melemahnya sistem kekebalan tubuh, menjadi penyebab mengapa orang tua lebih rentan terhadap virus corona. (Sumber: What doctors wish patients knew now about COVID-19 risk and age – American Medical Association)

Risiko virus corona pada lansia juga bisa bertambah jika mereka tinggal di panti jompo. Virus vorona dapat menyebar dengan sangat mudah di antara orang-orang yang tinggal berdekatan, terutama jika kurang memperhatikan tindakan pencegahan infeksi.

Orang lanjut usia juga lebih mungkin terkena penyakit Alzheimer yang membuat mereka lebih sulit untuk mengingat dan melakukan tindakan pencegahan untuk menghindari infeksi. (Sumber: COVID-19: Who’s at higher risk of serious symptoms? – Mayo Clinic)

Seperti Apa Risiko Virus Corona pada Lansia?

Orang tua berusia 50 tahun ke atas lebih mungkin untuk dirawat inap di rumah sakit, mendapat perawatan intensif, memakai alat bantu pernapasan (ventilator), atau bahkan mengalami kematian. Sebagian besar kasus kematian akibat COVID-19 terjadi pada lansia di atas 65 tahun. (Sumber: COVID-19 and Older Adults – CDC)

Sewaktu terinfeksi virus corona, lansia lebih berisiko untuk mengalami komplikasi serius akibatnya. Berikut beberapa komplikasi tersebut. (Sumber: BMJ 2022)

  • Pneumonia
  • Sindrom gangguan pernapasan akut
  • Gagal jantung
  • Luka jantung akut
  • Infeksi jamur dan bakteri
  • Malnutrisi karena gejala seperti muntah atau diare
  • Luka hati dan ginjal akut
  • Syok septik
  • Sindrom disfungsi beberapa organ

Risiko virus corona pada lansia juga mencakup mengalami gejala COVID yang berkepanjangan (long COVID). Ini terjadi ketika gejala-gejala COVID bertahan lebih dari 12 minggu. Long COVID dapat menyebabkan berbagai gejala yang bisa berlangsung hingga berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.

Simaklah di halaman berikutnya tentang gejala-gejala long COVID pada lansia, risiko virus corona pada lansia lainnya, dan cara melindungi lansia dari penularan virus ini.

Tumpas Kanker, Tumor, Kista Mulai 30 Hari Tanpa Kemoterapi dan Pembedahan?!
Redakan Rasa Sakit Menahun Anda dengan 'Obat Pereda Nyeri' Alami Ini!
Pria Dewasa, Mau ‘Keras & Tahan Lama’ untuk Bahagiakan Pasangan Anda?

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Nurul Kuntarti seorang seorang sarjana ekonomi yang menemukan hasratnya dalam bidang kesehatan sejak memiliki putri pertamanya. Keinginan untuk terus memahami dunia kesehatan dilanjutkan dengan mengabdikan diri dalam dunia tulis-menulis di bidang kesehatan, untuk terus menghasilkan artikel-artikel kesehatan yang akurat, kredibel, dan bermanfaat. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}