Pernahkah Anda bertanya-tanya kapan penyakit kanker pertama kali ditemukan? Memang kasus-kasus kanker tampaknya baru beberapa dekade terakhir saja booming nya. Tapi kalau ditinjau dari sejarah yang tertulis, penyakit kanker rupanya telah diderita oleh manusia selama berabad-abad yang lalu. Bagaimana sebenarnya asal-usul ditemukannya penyakit ganas ini?
Dalam artikel ini kita akan melihat secara garis besar bagaimana asal mula ditemukannya penyakit kanker, serta bagaimana perkembangan teori-teori tentang penyebab dan pengobatan kanker dari masa ke masa.
Asal-Usul Istilah “Kanker”
Istilah “kanker” berasal dari bahasa Inggris “cancer”. Istilah “cancer” ini pertama kali digunakan oleh Hippokrates (460-370 SM), seorang dokter Yunani kuno dan dianggap sebagai Bapak Kedokteran. Ia menggunakan istilah Yunani “carcinos” dan “carcinoma” untuk menggambarkan tumor.
Istilah Yunani tersebut sebenarnya mengartikan “kepiting”, yang menurut Hippokrates mirip dengan bentuk tumor. Kemungkinan ia membayangkan gambaran penyebaran kanker yang menyerupai kaki-kaki dari kepiting.
Seorang dokter Romawi, Celsus (28-50 SM), kemudian menerjemahkan istilah Yunani tersebut menjadi kata “cancer”, yang juga adalah kata Latin untuk “kepiting”. Seorang dokter Yunani lainnya, Galen (13-200 M), menggunakan kata “oncos” untuk menggambarkan tumor. Kata Yunani ini juga mengartikan pembengkakan.
Persamaan antara kepiting dan kanker yang dikemukakan oleh Hippokrates dan Celsus masih terus digunakan sampai sekarang. Namun dunia kedokteran menggunakan istilah “oncos” oleh Galen sebagai nama untuk spesialis bidang penyakit kanker, yakni oncologist (dalam bahasa Indonesia, onkologis).
Dari sejarah ini kita melihat bahwa yang pertama kali memberikan nama untuk penyakit kanker kemungkinan ialah Hippokrates. Akan tetapi dia bukan yang pertama kali menemukan penyakit itu. Sejarah kemunculan penyakit kanker yang sebenarnya dimulai jauh lebih awal dari digunakannya istilah “kanker”.
Kasus Kanker Pertama yang Didokumentasi dalam Sejarah
Kasus penyakit kanker tertua yang didokumentasikan dalam sejarah berasal dari Mesir kuno pada 1500 SM (Sebelum Masehi). Rincian kasus ini dicatat di papirus (bahan kertas di zaman dahulu), yang menuliskan delapan kasus tumor yang terjadi pada payudara.
Tumor itu dirawat dengan kauterisasi, yakni menghancurkan jaringannya dengan alat panas yang disebut “bor api”. Dicatat juga bahwa tidak ada pengobatan untuk penyakit ini, yang diupayakan hanyalah perawatan paliatif (untuk meringankan gejala-gejala).
Ada bukti bahwa orang Mesir kuno sudah bisa membedakan antara tumor ganas dan jinak. Menurut tulisan-tulisan kuno, tumor-tumor di permukaan tubuh diangkat dengan cara operasi. Cara operasinya mirip seperti yang digunakan pada zaman sekarang.
Sejarah Teori tentang Penyebab Penyakit Kanker
Pada zaman dahulu tentu saja tidak banyak diketahui tentang tubuh manusia sebagaimana yang sudah diketahui dewasa ini. Sebagai contoh, Hippokrates percaya bahwa tubuh kita terdiri dari empat cairan: darah, lendir, empedu kuning, dan empedu hitam.
Ia yakin bahwa yang menyebabkan kanker ialah kelebihan cairan empedu hitam pada bagian tubuh manapun. Sejak itu teori ini menjadi anggapan umum tentang penyebab kanker selama 1.400 tahun ke depan. Di Mesir kuno, ada kepercayaan bahwa kanker disebabkan oleh para Dewa.
Kelahiran Autopsi Patologis
Autopsi yang dilakukan oleh William Harvey pada tahun 1628 membuka jalan untuk mempelajari lebih banyak tentang anatomi dan fisiologi manusia. Sejak itu telah ditemukan sistem sirkulasi darah, yang membuka pintu untuk penelitian lebih lanjut tentang penyakit-penyakit manusia.
Baru pada tahun 1761, autopsi dilakukan untuk meneliti penyebab kematian pada pasien yang sakit. Giovanni Battista Morgagni dari Italia adalah orang yang pertama kali melakuka autopsi semacam itu.
Lebih Banyak Teori Berkembang
Teori getah bening dikembangkan pada abad ke-17 untuk menggantikan teori empedu hitam Hippokrates mengenai penyebab kanker. Penemuan sistem getah bening (limfatik) memberi wawasan baru tentang apa yang dapat menyebabkan kanker. Saat itu diyakini bahwa kelainan pada sistem limfatik adalah penyebab dari penyakit ini.
Baru pada akhir abad ke-19 Rudolph Virchow menyadari bahwa sel-sel, bahkan sel-sel kanker, berasal dari sel-sel lain. Teori-teori lain muncul, misalnya kanker yang disebabkan oleh cedera, parasit, dan dugaan bahwa kanker bisa menyebar “seperti cairan”. Kemudian seorang ahli bedah Jerman, Karl Thiersch, menyimpulkan bahwa kanker menyebar melalui sel-sel ganas.
Sejarah Perkembangan Metode Pengobatan Kanker
Dunia pada abad ke-20 menyaksikan perkembangan terbesar dalam sejarah penelitian penyakit kanker. Penelitian berhasil mengidentifikasi karsinogen, kemoterapi, terapi radiasi, dan cara diagnosis yang lebih baik.
Di zaman sekarang, kita telah berhasil menemukan obat untuk beberapa jenis kanker, dan banyak penelitian juga sedang dilangsungkan. Penelitian dan pengujian klinis terus berupaya untuk menemukan cara pengobatan dan metode pencegahan yang pasti.
Tapi sebelum sampai pada berbagai kemajuan di zaman modern, ada sejarah panjang dari perkembangan metode pengobatan untuk penyakit ini.
Sejarah Operasi untuk Penyakit Kanker
Setelah anestesi ditemukan pada tahun 1846, ahli bedah Bilroth, Handley, dan Halsted memimpin operasi kanker dengan mengangkat seluruh tumor bersama dengan kelenjar getah beningnya. Pada awal 1970-an, kemajuan dalam USG, CT scan, MRI scan, dan PET scan telah menggantikan sebagian besar metode operasi.
Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!
WHATSAPP SEKARANGDengan menggunakan kamera video mini dan endoskopi, ahli bedah dapat mengangkat tumor di usus besar, kerongkongan, dan kandung kemih melalui tabung. Di zaman sekarang sedang dipelajari metode yang kurang invasif untuk menghancurkan tumor tanpa mengangkatnya, misalnya dengan semprotan nitrogen cair (cryosurgery) untuk membekukan dan membunuh sel-sel kanker.
Laser juga dapat digunakan untuk memotong jaringan tumor dari serviks, laring, hati, rektum, kulit, dan organ-organ lainnya.
Sejarah Kemoterapi untuk Penyakit Kanker
Selama beberapa dekade terakhir dari abad ke-20, para ahli bedah mengembangkan metode baru untuk pengobatan kanker dengan menggabungkan operasi dengan kemoterapi dan/atau radiasi. Roentgen menemukan sinar-X 50 tahun setelah anestesi ditemukan.
Kemudian dokter mengidentifikasi bahwa nitrogen mustard dapat membunuh sel-sel kanker limfoma yang berkembang biak secara cepat. Selama bertahun-tahun, penggunaan dari banyak obat kemoterapi telah berhasil menangani berbagai jenis kanker. Dan di masa sekarang sedang dipelajari pendekatan-pendekatan baru untuk mengurangi efek samping kemoterapi.
Sejarah Terapi Radiasi untuk Kanker
Pada 1896, Roentgen menemukan sinar-X dan 3 tahun kemudian radiasi digunakan untuk diagnosis dan pengobatan kanke. Pada awal abad ke-20, para peneliti menemukan bahwa radiasi dapat menyebabkan kanker sekaligus dapat menyembuhkannya.
Sekarang beberapa terapi radiasi sedang digunakan untuk pengobatan kanker, termasuk conformal proton beam therapy, stereotactic surgery and stereotactic therapy, dan intra-operative radiation therapy.
Yang Kini Kita Ketahui tentang Penyakit Kanker
Penyakit kanker punya sejarah panjang sejak tahun 1500 SM. Selama berabad-abad para ahli terus mempelajari tentang penyakit ini. Meski masih banyak juga yang perlu terus diselidiki, namun sudah cukup banyak juga yang telah diketahui. Apa saja yang sudah diketahui tentang penyakit kanker?
Kini para ahli berhasil mengetahui bahwa kanker berkembang dari sel-sel yang awalnya normal tetapi mulai bertumbuh secara tak terkendali. Meski ada beragam jenis kanker, tetapi semua sel-sel kanker terus bertumbuh, membelah, dan membelah lagi, padahal seharusnya mereka sudah waktunya untuk mati. Akibatnya mereka membentuk banyak sel-sel baru yang sama tidak normalnya dengan mereka.
Beberapa jenis sel kanker sering melakukan perjalanan ke bagian lain dari tubuh (metastasis) melalui sirkulasi darah atau pembuluh getah bening, lalu mereka mulai bertumbuh di sana. Misalnya ketika sel kanker payudara menyebar ke hati melalui sirkulasi darah, kanker tersebut masih bagian dari “kanker payudara” bukan “kanker hati”.
Pemahaman Modern tentang Perkembangan Kanker
Umumnya sel-sel kanker berkembang dari sel-sel normal akibat kerusakan DNA. Sering kali sewaktu terjadi kerusakan DNA, tubuh mampu memperbaikinya. Sayangnya dalam sel-sel kanker, DNA yang rusak tidak diperbaiki.
Seseorang juga bisa mewarisi DNA yang rusak dari orangtuanya, sehingga menyebabkan penyakit kanker bawaan. Namun pada umumnya DNA seseorang menjadi rusak akibat faktor-faktor eksternal, misalnya karena merokok.
Kanker umumnya terbentuk sebagai tumor padat. Beberapa kanker, seperti leukemia (kanker darah) tidak membentuk tumor padat. Sebaliknya, sel-sel leukemia memengaruhi darah dan organ pembentuk darah serta bersikulasi melalui jaringan-jaringan lain tempat mereka bertumbuh.
Tidak semua tumor bersifat kanker, sebagian tumor bersifat jinak (non-kanker). Tumor jinak tidak bertumbuh dan tidak mengancam nyawa. Jenis-jenis sel kanker yang berbeda juga dapat berperilaku secara berbeda juga.
Risiko dari banyak jenis kanker dapat dikurangi dengan mengupayakan perubahan gaya hidup, misalnya berhenti merokok dan mengonsumsi makanan rendah lemak. Dan apabila kanker berhasil dideteksi pada tahap awal kemunculannya, maka akan lebih mudah untuk diobati dan mungkin punya peluang lebih besar untuk bertahan hidup lebih lama.
Demikianlah artikel ini yang mengulas tentang sejarah penyakit kanker. Semoga informasi ini dapat menambah pemahaman Anda tentang penyakit ganas yang kini menjadi musuh manusia zaman sekarang. Temukan juga ulasan-ulasan menarik lain seputar penyakit kanker hanya di Deherba.com.