Gejala COVID-19 bisa berbeda-beda tergantung pada orang yang terinfeksi. Sebagian orang mungkin sama sekali tidak menunjukkan gejala apapun. Tapi ada juga yang menjadi sakit parah sampai harus dirawat di rumah sakit hingga membutuhkan mesin untuk bernapas. Siapa yang lebih rentan sakit parah jika terinfeksi COVID-19?
Meski sudah tidak terlalu mengkhawatirkan seperti dulu, penyakit ini tetap harus diwaspadai. Apalagi dengan bermunculannya banyak varian baru yang dianggap bisa lebih berbahaya dari pendahulunya. Karena itu kita perlu melindungi mereka yang berisiko lebih tinggi untuk mengalami dampak serius dari COVID-19.
Siapa yang Lebih Rentan Sakit Parah Jika Terinfeksi COVID-19?
Risiko timbulnya gejala berbahaya COVID-19 mungkin meningkat pada orang yang berusia lanjut (lansia). Risikonya juga bisa meningkat pada orang dari usia berapapun yang memiliki masalah kesehatan serius—misalnya penyakit jantung atau paru-paru, kekebalan tubuh yang melemah, obesitas, atau diabetes.
Simak penjelasan berikut ini untuk mengetahui siapa yang lebih rentan sakit parah jika terinfeksi COVID-19. (Sumber: COVID-19: Who’s at higher risk of serious symptoms? – Mayo Clinic)
Orang Lanjut Usia
Lansia lebih sering mengalami gejala-gejala yang parah akibat COVID-19. Semakin lanjut usia seseorang, risikonya juga semakin tinggi. Mereka yang berusia 85 tahun ke atas punya risiko tertinggi. Kebanyakan kasus kematian akibat penyakit ini terjadi pada usia 65 tahun ke atas. Risikonya juga menjadi lebih tinggi lagi jika seorang lansia memiliki masalah kesehatan serius.
Dan orang yang lanjut usia juga lebih mungkin terkena penyakit Alzheimer. Alzheimer dapat membuat mereka lebih sulit mengingat dan melakukan tindakan pencegahan yang dianjurkan untuk mencegah infeksi virus.
Menderita Penyakit Paru-Paru
COVID-19 terutama menyerang paru-paru. Jadi penderita penyakit paru-paru termasuk dalam siapa yang lebih rentan sakit parah jika terinfeksi COVID-19. Ini termasuk mereka yang memiliki:
- Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
- Kanker paru-paru
- Fibrosis kistik
- Fibrosis paru
- Penyakit asma
- Hipertensi paru
- Emboli paru
Beberapa penyakit paru dapat melemahkan kekebalan tubuh, sehingga semakin menambah risikonya risikonya untuk terinfeksi virus dan mengalami gejala-gejala yang lebih parah.
Menderita Penyakit Jantung
Ada banyak jenis penyakit jantung yang membuat seseorang termasuk dalam siapa yang lebih rentan sakit parah jika terinfeksi COVID-19. Beberapa diantaranya yaitu:
- Penyakit kardiomiopati (kelainan otot jantung)
- Penyakit jantung bawaan
- Gagal jantung
- Penyakit arteri koroner (jantung koroner)
Seseorang yang memiliki tekanan darah tinggi berisiko untuk mengalami gangguan jantung. Jadi jika tekanan darah Anda tinggi, sebaiknya upayakan untuk mengontrol tekanan darah dan minum obat, jika diperlukan.
Menderita Penyakit Otak dan Sistem Saraf
Ada beberapa penyakit yang memengaruhi otak atau sistem saraf yang dapat meningkatkan risiko timbulnya gejala-gejala COVID-19 yang parah. Ini termasuk penyakit stroke dan demensia.
Penderita Diabetes dan Obesitas
Siapa yang lebih rentan sakit parah jika terinfeksi COVID-19 termasuk para penderita diabetes tipe 1 dan tipe 2. Selain itu memiliki indeks massa tubuh lebih tinggi, yang berkaitan dengan obesitas atau kelebihan berat badan, juga meningkatkan risiko.
Diabetes dan obesitas sama-sama menurunkan fungsi sistem kekeblaan tubuh. Diabetes meningkatkan risiko infeksi secara keseluruhan. Risiko ini dapat dikurangi dengan menjaga kadar gula darah tetap terkontrol dan melanjutkan pengobatan diabetes dan insulin.
Jika Anda kelebihan berat badan atau obesitas, usahakan untuk menurunkannya dengan mengonsumsi makanan sehat dan melakukan aktivitas fisik secara teratur.
Menderita Penyakit Kanker dan Kelainan Darah
Orang yang menderita kanker memiliki risiko lebih besar. Risikonya bervasiari, tergantung pada jenis kanker dan jenis pengobatan yang sedang dijalani.
Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!
WHATSAPP SEKARANGOrang yang memiliki kelainan darah yang disebut anemia sel sabit juga lebih berisiko. Kelainan bawaan ini menyebabkan sel darah merah menjadi keras, lengket, dan berbentu seperti huruf C. Sel darah merah yang cacat ini mati lebih awal, sehingga oksigen tidak bisa diangkut ke seluruh tubuh. Ini juga menyebabkan penyumbatan yang menyakitkan pada pembuluh darah kecil.
Kelainan darah bawaan lainnya, yang disebut thalassemia, mungkin juga membuat penderitanya berisiko mengalami gejala COVID-19 parah. Thalassemia membuat tubuh tidak memproduksi cukup hemoglobin, dan ini memengaruhi seberapa baik sel darah merah dapat membawa oksigen.
Punya Kekebalan Tubuh yang Melemah
Kekebalan tubuh yang baik mampu melawan virus penyebab penyakit. Tapi ada banyak masalah kesehatan dan pengobatan yang dapat melemahkan kekebalan tubuh, termasuk:
- Transplantasi organ
- Perawatan kanker
- Transplantasi sumsum tulang
- HIV/AIDS
- Penggunaan prednisone atau obat serupa dalam jangka panjang
Siapa yang lebih rentan sakit parah jika terinfeksi COVID-19 perlu mengambil tindakan pencegahan ekstra agar terhindar dari infeksi virus. Misalnya dengan mencoba membeli obat di apotik online, sehingga tidak perlu pergi ke apotek secara fisik, untuk menghindari paparan virus dari orang lain.
Menderita Penyakit Ginjal atau Hati yang Kronis
Penyakit ginjal atau hati yang kronis melemahkan kekebalan tubuh, yang meningkatkan risiko menderita COVID-19 yang parah. Selain itu, menderita COVID-19 yang parah dan mengonsumsi obat untuk mengatasinya dapat berdampak buruk pada hati.
Jika Anda sedang menjalani dialisis (cuci darah) untuk penyakit ginjal kronis, usahakan untuk selalu melakukannya tepat waktu. Dan segera beritahukan pada dokter jika Anda merasakan gejala-gejala yang tidak biasa.
Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Orang yang menderita gangguan kesehatan mental, seperti depresi dan gangguan spektrum skizofrenia, lebih mungkin untuk mengalami gejala-gejala COVID-19 yang serius.
Memiliki Sindrom Down
Orang dengan sindrom Down lebih mungkin terkena infeksi paru-paru secara umum, sehingga mereka juga lebih rentan terhadap COVID-19. Mereka juga berisiko lebih besar mengalami banyak masalah kesehatan yang terkait dengan gejala parah COVID-19—termasuk penyakit jantung, apnea tidur, obesitas, dan diabetes.
Sindrom Down juga sering memengaruhi kemampuan intelektual penderitanya, sehingga mereka mungkin lebih sulit untuk melakukan tindakan pencegahan penyakit ini.
Lindungi Diri dan Keluarga Anda dengan Tindakan Pencegahan
Jika Anda termasuk orang yang lebih rantan sakit parah jika terinfeksi COVID-19, ketahuilah apa yang harus dilakukan, dan ambil tindakan yang tepat sekarang untuk melindungi diri.
Jika Anda tidak termasuk orang yang lebih rentan, lakukan bagian Anda untuk mencegah penyebaran virus corona kepada mereka yang lebih berisiko.
- Ikuti perkembangan mengenai vaksin COVID-19 di daerah Anda
- Perbaiki ventilasi atau aliran udara di rumah Anda
- Lakukan tes COVID-19 jika Anda mengalami gejala-gejala
- Ikuti saran dokter tentang apa yang harus dilakukan jika terpapar virus
- Tetap di rumah jika Anda diduga atau dikonfirmasi terkena COVID-19
- Segera cari pengobatan jika terkena COVID-19 dan rentan sakit parah akibatnya
- Hindari kontak dengan orang yang diduga atau dikonfirmasi terkena COVID-19
- Kenakan masker yang bisa melindungi dari paparan virus
- Jaga jarak fisik dengan orang lain saat di keramaian
Sumber: How to Protect Yourself & Others – CDC
Kita harus tetap waspada dengan COVID-19 karena masih bermunculannya varian-varian baru, yang diduga menjadi pemicu kenaikan kasusnya di saat-saat tertentu. Upayakanlah melakukan praktik pencegahan infeksi virus sambil menerapkan gaya hidup sehat untuk optimalkan kekebalan tubuh.
Demikianlah artikel ini yang membahas tentang siapa yang lebih rentan sakit parah jika terinfeksi COVID-19. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Anda dan keluarga. Temukan juga artikel-artikel menarik lain seputar kesehatan hanya di Deherba.com.