Sindrom Down merupakan gangguan genetika yang mengakibatkan adanya perbedaan pada ciri fisik dan kemampuan pendengaran seseorang. Untuk diketahui bahwa Sindrom Down tak dapat disembuhkan, oleh karenanya apabila ada teman, kerabat, atau siapapun yang menderita Sindrom Down, maka perhatian dan dukungan maksimal senantiasa dibutuhkan. Khususnya untuk anak-anak yang menderita Sindrom Down, jangan dikucilkan.
Kelainan genetik itu terjadi pada kromosom, dapat dikenali dengan cara melihat manifestasi klinis, di mana manifestasi klinis yang terjadi akan cukup khas. Kelainan yang akan berdampak pada penderita Sindrom Down yaitu keterbelakangan pertumbuhan mental dan fisik. Gangguan ini pertama kalinya berhasil ditemukan oleh Dokter John Longdon pada tahun 1866.
Ciri-Ciri Penderita Sindrom Down
Ciri-ciri yang muncul pada penderita Sindrom Down cukup jelas terlihat, karena mempengaruhi fisik seseorang. Sehingga Anda dapat melihatnya secara langsung. Adapun ciri-ciri tersebut adalah kepala mengecil, badan relatif pendek, hidung datar sama seperti orang Mongoloid, karenanya penyakit Sindrom Down dahulu sering disebut sebagai mongolisme. Ketika tahun 1970 tiba, para ahli yang berasal dari negara Eropa dan Amerika membuat nama lain dari mongolisme, dan mengubahnya menjadi istilah medis Sindrom Down, nama tersebut berlaku terus hingga sekarang ini.
Penyebab Sindrom Down
Pada orang yang kondisi normal atau sehat, jumlah kromosom dalam sel seharusnya 46 kromosom. Di mana itu merupakan warisan dari ibu sebanyak 23 kromosom, dan dari ayah sebanyak 23 kromosom. Tetapi berbeda dengan seseorang yang terkena penyakit Sindrom Down, kromosomnya berjumlah 47. Karena kromosom berlebih itulah maka menyebabkan perkembangan otak menjadi tak normal, begitu pula perkembangan tubuh akan ikut terpengaruh. Secara sekilas itulah yang menjadi faktor utama penyebab terjadinya Sindrom Down. Para peneliti medis tak mengerti penyebab kelainan genetika di penderita Sindrom Down, tetapi terdapat beberapa kondisi yang dapat menambah persentase resiko seseorang melahirkan bayi yang menderita Sindrom Down, di mana faktor-faktor resiko tersebut adalah:
- Apabila Anda sudah mempunyai bayi lain yang menderita Sindrom Down
- Apabila wanita hamil dengan usia lebih dari 35 tahun
- Apabila Anda mempunyai kakak atau adik yang menderita Sindrom Down
Pencegahan Sindrom Down
Pencegahan bisa dilakukan dengan cara rutin melakukan pemeriksaan kromosom dari amniocentesis untuk ibu hamil, khususnya waktu bulan awal dari kehamilan. Ini lebih diwajibkan bagi ibu hamil yang sebelumnya pernah melahirkan bayi yang menderita Sindrom Down, juga kondisi kehamilan yang memenuhi faktor penyebab genetik yang sudah disebutkan sebelumnya. Perkembangan janin harus dipantau dengan seksama, untuk mencegah anak lahir dengan Sindrom Down.
Metode Pengobatan Sindrom Down
Hingga sekarang, pengobatan yang benar-benar efektif untuk menyembuhkan Sindrom Down masih belum ada. Karena Sindrom Down adalah sebuah kelainan. Tetapi ada cara alami yang dapat dilakukan, yaitu dengan dukungan kepada penderita Sindrom Down, informasi yang memudahkan dan cukup, dan tentunya fasilitas yang sesuai untuk perkembangan anak yang menderita Sindrom Down tersebut. Untuk pembedahan, hanya perlu dilakukan jika penderita mengalami defek pada organ jantung mereka, karena sebagian besar penderita Sindrom Down meninggal karena defek jantung.
Satu-satunya cara pengobatan alami yang bisa dilakukan selain yang disebutkan di atas adalah dengan terapi. Biasanya berupa terapi berbicara, fisioterapi, serta dukungan emosi kepada penderita. Sebab ketika mereka sudah mengerti, mereka akan down melihat dirinya ternyata berbeda dibandingkan anak-anak pada umumnya yang dalam kondisi kesehatan normal. Sekian artikel mengenai Sindrom Down terkait ciri fisik dan kemampuan belajar seseorang, semoga bermanfaat.