“Survivor kanker” bisa beda artinya bagi orang-orang yang berbeda. Beberapa menganggap diri mereka sebagai survivor begitu mereka menerima diagnosis dan menjadi pejuang kanker. Sedangkan beberapa yang lain merasa survivor kanker adalah ketika perawatan medis berakhir atau saat mereka sudah dinyatakan bebas dari tanda-tanda kanker.
Ini merupakan istilah atau ungkapan yang kuat dan positif. Apa sebenarnya arti dari survivor? Apa tujuan digunakannya istilah ini? Artikel ini akan merangkum informasi dari berbagai sumber kredibel mengenai arti dan tujuan dari penggunaan ungkapan ini.
Survivor Kanker Artinya Apa?
Survivor kanker adalah sebuah ungkapan yang memaksudkan seseorang yang telah menderita kanker. Namun tidak semua penderita kanker menyukai istilah “survivor”. Alasannya mungkin berbeda-beda. Misalnya, mereka mungkin lebih suka mengidentifikasikan diri sebagai “seseorang yang pernah menderita kanker”.
Atau jika mereka masih menghadapi kanker setiap hari, mereka mungkin menggambarkan diri sebagai “seseorang yang hidup dengan kanker” atau “pejuang kanker”. Karena itu, mereka mungkin tidak membayangkan diri sebagai seorang “survivor” atau orang yang selamat dari kanker.
Menjalani hidup dengan riwayat kanker bisa menjadi pengalaman yang berbeda-beda pada setiap orang. Tetapi kebanyakan dari mereka sama-sama yakin bahwa hidup mereka berbeda setelah terdiagnosis kanker.
Terlepas dari ketidaksepakatan tentang penggunaan istilah ini, namun seseorang yang dianggap sebagai survivor pada umumnya adalah:
- Orang yang tidak lagi memiliki tanda-tanda kanker pada tubuhnya setelah menyelesaikan perawatan medis.
- Orang yang bertahan hidup (survivorship) dengan, melalui, dan melampaui diagnosis kanker. Ini berarti mereka bisa disebut sebagai survivor sejak pertama didiagnosis. Termasuk juga orang-orang yang sudah dan masih menjalani perawatan dalam waktu lama.
Mengapa orang-orang yang belum dinyatakan bebas dari tanda-tanda kanker tetap dapat disebut “survivor”? Mengapa “survivor” juga termasuk mereka yang masih berjuang untuk bertahan hidup melalui dan melampaui diagnosis kanker? Berikut penjelasan dari asal-usul digunakannya frasa “survivor kanker”.
“Bertahan Hidup Dengan, Melalui, dan Melampaui Diagnosis”
Pada tahun 1986, para pendiri lembaga National Coalition for Cancer Survivorship (NCCS) melihat adanya kebutuhan untuk menetapkan sebuah ungkapan yang benar-benar menggambarkan kisah kehidupan setelah diagnosis kanker. Pada saat itu, semakin banyak orang sanggup bertahan hidup melampaui diagnosis dan perawatan kanker mereka.
Banyak dari mereka yang mengalami serangkaian masalah kesehatan yang berkaitan dengan perawatan mereka, serta dampak yang muncul terlambat dan dampak jangka panjang. Mereka juga menghadapi masalah secara psikologis, finansial, emosional, spiritual, dan sosial.
Survivor kanker adalah ungkapan yang diciptakan untuk menggambarkan serangkaian pengalaman yang luas selama menderita kanker. Jadi pada waktu diciptakan, definisi ungkapan ini ialah seseorang yang bertahan hidup dengan, melalui, dan melampaui diagnosis. Definisi dari lembaga NCCS ini telah diakui oleh otoritas tekemuka seperti Institute of Medicine, Centers for Disease Control and Prevention, dan American Society for Clinical Oncology.
Sebelum ditetapkannya definisi oleh NCCS, definisi yang biasa dari survivor kanker adalah seseorang yang telah bebas dari tanda-tanda kanker selama lima tahun. Orang yang bukan “survivor kanker” sering disebut sebagai “korban kanker”. NCCS juga mengakui adanya dampak dari diagnosis kanker pada keluarga, teman, dan perawat dari penderita kanker, sehingga NCCS memperluas definisi ini untuk mengidentifikasi mereka sebagai co-survivor.
Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!
WHATSAPP SEKARANGAkan tetapi seseorang yang telah menderita kanker tidak harus menggunakan ungkapan ini untuk mengidentifikasikan dirinya. Seseorang boleh memilih ungkapan atau frasa apapun yang dirasa paling baik untuk menggambarkan pengalaman mereka, apakah itu “survivor”, “pejuang kanker”, “seorang yang hidup dengan kanker”, atau istilah lain, atau tanpa sebutan apapun.
Tantangan yang sebenarnya dari kanker ialah hidup sebaik mungkin dan selama mungkin. Seseorang harus memiliki kekuatan untuk setiap hari menghadapi hal-hal yang tidak diketahui; harus mengerahkan keberanian setiap kali memasuki ruang dokter, menunggu hasil tes, atau menerima perawatan; dan dampak yang harus mereka tanggung sepanjang perajalanan melawan kanker.
Tiga Fase Bertahan Hidup (Survivorship):
Lembaga American Society of Clinical Oncology menjelaskan bahwa ada tiga fase atau tahapan yang akan dilalui oleh seorang survivor, yaitu:
Acute Survivorship: Dimulai sejak pertama diagnosis kanker dan terus berlanjut sampai ke akhir perawatan awal. Perawatan kanker adalah fokus pada fase ini.
Extended Survivorship: Dimulai dari akhir perawatan awal dan terus berlanjut sampai beberapa bulan sesudahnya. Dampak dari kanker dan perawatannya adalah fokus pada fase ini.
Permanent Survivorship: Ketika bertahun-tahun telah berlalu sejak perawatan kanker berakhir. Ada sedikit kemungkinan kanker bisa kambuh kembali. Dampak jangka panjang dari kanker dan perawatannya adalah fokus pada fase ini.
Kata-Kata dari Seorang Survivor Kanker
“Tidak terpikirkan sebelumnya bahwa ketika sedang sakit parah, atau untuk beberapa waktu sesudahnya, konsep sederhana tentang penyakit dan penyembuhan tidak cukup untuk menggambarkan apa yang terjadi pada diri saya.
Seperti kebanyakan pasien kanker, kualitas hidup saya selama periode ini sangat terganggu, dan kemungkinan untuk mati selalu ada. Sesungguhnya, saya berjuang secara fisik dan mental menghadapi kanker, terapi pengobatannya, dan dampak besar-besarannya terhadap hidup saya. Bertahan hidup bukan hanya satu keadaan, itu terdiri dari banyak keadaan.
Itu adalah hari-hari menyedihkan yang diisi dengan rasa mual dan depresi. Itu adalah kegembiraan menunggu kelahiran anak di tengah perawatan yang menyakitkan. Itu adalah kegelisahan menunggu hasil tes bulanan saya dan berbaring di malam hari sambil merasa-rasai kelenjar-kelenjar getah bening. Itu adalah sukacita saat makan masakan Cina untuk pertama kalinya setelah berjuang melawan luka bakar efek radiasi kerongkongan selama empat bulan.
Renungan-renungan ini dan banyak lainnya adalah setumpuk kenangan tentang [dampak] penyakit kanker dalam semua aspek kehidupan, tetapi bukan tentang kematian atau kesembuhan. Itulah bertahan hidup . . . ”
– Fitzhugh Mullan, dari esai ilmiahnya “Seasons of Survival: Reflections of a Physician with Cancer”
Kesimpulan: Survivor Kanker Artinya Apa & Siapa Saja yang Termasuk?
Frasa “survivor” berfokus pada pengalaman bertahan hidup dari seseorang yang menjalani perawatan sesudah didiagnosis hingga akhir hayatnya. Pengalaman ini juga mencakup dampak fisik, psikologis, sosial, dan finansial yang ditimbulkan oleh kanker.
Bertahan hidup juga mencakup masalah yang berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk memperoleh perawatan kesehatan dan perawatan lanjutan, efek pengobatan yang muncul terlambat, kanker yang kambuh kembali, dan kualitas hidupnya. Anggota keluarga, teman, dan pengasuh seorang pejuang kanker juga dianggap bagian dari pengalaman bertahan hidupnya.
Kesimpulannya; survivor kanker adalah semua pejuang yang menjalani hidup dengan riwayat kanker—dimulai dari saat pertama menerima diagnosis sampai seterusnya. Jadi kalau Anda baru saja didiagnosis kanker – Anda sudah bisa disebut seorang survivor. Kalau Anda sudah mengalami remisi dalam 20 tahun belakangan – Anda adalah seorang survivor.
Jika Anda seorang dewasa yang waktu kecil pernah menderita kanker – Anda juga seorang survivor. Jika Anda sudah memiliki penyakit ini dalam waktu lama – Anda juga seorang survivor. Bila Anda sedang menjalani perawatan untuk kanker – Anda tetap seorang survivor. Dan bila Anda telah mengalahkan kanker dan telah dinyatakan bebas kanker – Anda adalah seorang survivor.
Jadi tidak soal Anda baru saja didiagnosis, sedang dalam masa perawatan, atau telah mengalami remisi selama puluhan tahun, Anda adalah seorang survivor. Bagaimana dengan diri Anda sendiri, sudah berapa lama Anda sudah menjadi seorang survivor?