Beberapa dari Anda mungkin tidak asing dengan buah yang dikenal dengan rasa getirnya yang khas ini. Biasanya buah ini dijadikan pilihan sayuran, baik sebagai lalap mentah atau dimasak tumis. Rasa getirnya justru dianggap menggugah selera dan memberi citarasa yang memikat di lidah penggemarnya.
Namun ternyata, dibalik rasa getirnya, tersimpan manfaat leunca untuk kesehatan yang tidak boleh luput untuk Anda ketahui. Justru ternyata di dalam leunca tersimpan sejumlah nutrisi dan kandungan senyawa penting yang berperan untuk kesehatan Anda.
Buah leunca sendiri memiliki bentuk khas yang cukup mudah dikenali. Buahnya berwarna hijau kadang sedikit semburat hijau hingga merah keunguan. Buah akan tumbuh bergerombol dalam satu batang kecil.
Rupanya di balik bentuknya yang bulat kecil, Anda bisa menemukan sejumlah kandungan nutrisi yang baik untuk kesehatan. Kandungan vitamin B di dalam buah leunca sendiri cukup tinggi untuk membantu memenuhi kebutuhan vitamin B untuk tubuh.
Selain vitamin B, di dalam buah leunca tersimpan sejumlah mineral dan beberapa jenis senyawa penting yang baik untuk kesehatan tubuh, terutama untuk mencegah kerusakan sistem regenerasi sel yang dapat berujung pada kanker. Beberapa senyawa aktif dalam leunca seperti solasonine, solasodine, solamargine, dan solanine terbukti bekerja efektif membantu mencegah pembentukan sel kanker, mencegah oksidasi sel, dan mencegah persebaran sel kanker dalam tubuh.
Riset lain yang dikembangkan oleh UNY menunjukan, adanya kandungan antosianin pada jenis buah leunca berwarna keunguan. Kandungan antosianin ini sangat membantu sebagai anti kanker, anti oksidan dan anti diabetes sekaligus sebagai hepaprotektif.
Senyawa solasonine memiliki sifat anti inflamasi dan analgesik. Kemampuannya efektif membantu mengatasi infeksi dan kerusakan jaringan dalam tubuh. Sedang Solamargine dan Solasonine juga terbukti memiliki kemampuan anti bakteri dan anti viral. Terbukti adanya sejumlah kaitan aktivitas bakteri dan virus abnormal yang menyerang kawasan rentan denganpembentukan sel kanker. Dan terakhir solanine yang berfungsi sebagai anti mitosis yakni persebaran sel kanker pada organ di sekitar organ awal.
Berkat kemampuan buah leunca ini untuk bekerja sebagai anti inflamasi dan analgesik, otomatis leunca juga efektif untuk bekerja dengan fungsi anti piretik. Sehingga secara tradisional juga kerap dimanfaatkan sebagai terapi atau makanan pendamping untuk pengidap infeksi, termasuk jenis infeksi ringan seperti flu, sariawan, luka terbuka atau radang lambung.
Khusus untuk keluhan pada lambung, dalam sejumlah informasi yang kami kutip dari riset IPB juga diungkap adanya kemampuan ulserogenik yang berperan memperbaiki fungsi enzim dalam lambung. Sehingga semakin membantu fungsinya dalam mengatasi keluhan pada pencernaan.
Selain beberapa senyawa penting di atas, berdasar buku Tanaman Berkhasiat Obat di Indonesia karya Prof. HM Hembing Wijayakusuma tahun 1995 diungkap kandungan leunca lain seperti glikoalkaloid, diosgenin, tigogenin, atropin, saponin, zat samak, minyak lemak juga kandungan fosfor, vitamin A, vitamin C dan zat besi.
Mau BEBAS dari SAKIT dengan herbal yang tepat? KONSULTASI GRATIS klik tombol WhatsApp ini:
WHATSAPP SEKARANGSecara tradisional di beberapa negara, termasuk Nigeria, Korea dan Meksiko, diungkap adanya pemanfaatan leunca sebagai terapi anti reumatik. Bagaimana cara kerjanya memang tidak dijelaskan, ditengarai kemampuannya sebagai anti inflamasi dan stimulan fungsi saraf menjadi salah satu alasan bagaimana leunca efektif sebagai anti reumatik.
Riset lain yang juga dikembangkan dalam lembaga riset biologi IPB mengungkap adanya manfaat leunca untuk bekerja sebagai diuretik. Kemampuan diuretik ini membantu mengatasi sejumlah keluhan pada ginjal dan sistem saluran kencing. Bahkan diduga ada kemampuan leunca sebagai sitoprotektif yang berperan dalam mempercepat proses peluruhan toksin dalam ginjal sehingga mencegah pengendapan toksin dalam kantung ginjal.
Kemampuan lain dari manfaat leunca adalah sebagai pelancar sirkulasi darah. Sifatnya leunca membantu memperbaiki komposisi darah, kandungan zat besinya membantu mengatasi anemia, tetapi juga mencegah hipertensi dan membantu meningkatkan kadar air dalam darah, sehingga mencegah pengendapan darah.
Kemampuannya ini ditambah dengan sifatnya sebagai stimulan saraf tepi memberi manfaat pada penderita disfungsi ereksi. Meski tidak sekuat jenis terapi afrodisiak lain, tetapi kemampuannya sebagai pendorong aktivitas seksual bisa cukup membantu.
Berdasar jurnal A review of the pharmacological aspects of Solanum nigrum Linn pada Biotechnology and Molecular Biology Review tahun 2011 diungkap bahwa leunca bisa bekerja sebagai anti convulsant.
Di satu sisi bekerja menurunkan agresivitas sistem saraf pusat, namun memberi semacam perawatan terhadap kinerja saraf tepi. Pada jangka pendek akan menurunkan intensitas daya aktif seseorang termasuk memberi efek kantuk. Tetapi dalam jangka panjang mejadi terapi yang sangat baik untuk sistem saraf. Ini merupakan salah satu terapi jangka panjang yang baik, termasuk untuk kinerja saraf seksual.
Dalam sejumlah sumber seperti termuat dalam tribunnews diungkap adanya kelemahan manfaat leunca sebagai anti disfungsi ereksi, karena sifatnya menurunkan kualitas dan kuantitas sperma. Namun sumber UNY mengungkap adanya kemungkinan bahwa pandangan ini tak sepenuhnya benar karena adanya dugaan justru sifat leunca akan sama dengan jenis terung-terungan lain yang baik untuk kesehatan prostat. Sebagaimana diketahui kesehatan prostat mengambil peran besar dalam kualitas dan kuantitas produksi sperma.
Tidak hanya itu, sejumlah temuan terus diinformasikan terkait manfaat leunca untuk kesehatan. Dalam riset yang dikembangkan di farmasi ITB ditemukan adanya sejumlah fakta yang mengarah pada kemampuan leunca untuk mencegah hipersensitif dan memberi peran dalam mengatasi sejumlah keluhan infeksi.
Belum banyak riset yang dikembangkan mengenai manfaat leunca. Tetapi sejumlah fakta memang sudah terungkap bahwa di balik bentuk kecilnya dan rasanya yang getir, tersimpan kemampuan dan manfaat leunca untuk kesehatan Anda.