5 Tanaman Liar untuk Obat, Jangan Sampai Terbuang Ya

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 


Tumbuhan punya sejuta manfaat bagi manusia, termasuk untuk pengobatan berbagai penyakit. Ramuan obat-obatan tradisional seringnya berasal dari tumbuh-tumbuhan, yang banyak diantaranya tumbuh secara liar. Sayangnya banyak orang tidak tahu manfaat tanaman tersebut, sehingga hanya dianggap gulma pengganggu.

Apa saja tanaman liar yang berkhasiat obat? Dalam artikel ini akan dibahas mengenai beberapa tumbuhan liar yang bermanfaat bagi manusia. Sehingga Anda bisa memanfaatkan mereka sebaliknya daripada hanya membasminya.

Tumpas Kanker, Tumor, Kista Mulai 30 Hari Tanpa Kemoterapi dan Pembedahan?!
Redakan Rasa Sakit Menahun Anda dengan 'Obat Pereda Nyeri' Alami Ini!
Pria Dewasa, Mau ‘Keras & Tahan Lama’ untuk Bahagiakan Pasangan Anda?

Apa Saja Tanaman Liar yang Berkhasiat Obat?

Ada sejumlah tumbuhan liar (gulma) yang ternyata punya kandungan-kandungan berkhasiat obat. Beberapa penelitian mendapati bahwa tanaman liar tersebut dapat dijadikan sebagai obat yang berbasis herbal. Berikut adalah 5 tumbuhan liar yang bermanfaat bagi manusia. (Sumber: Buku ‘Tumbuhan Liar Berkhasiat Obat’ oleh Anas Badrunasar dan Harry Budi Santoso)

Pegagan

Pegagan (Centella asiatica) dalam bahasa lokal sering juga disebut daun kaki kuda, gagan-gagan atau ganggagan (Jawa), antanan gede (Sunda), kos tekosan (Madura), kori-kori (Halmahera), dan kolotidi menorah (Ternate). Pegagan sering tumbuh liar di padang rumput, pinggir selokan, sawah, dan di area-area yang agak lembap dan cukup mendapat sinar matahari lainnya. Seluruh bagian tanaman ini bisa digunakan untuk dijadikan obat tradisional.

Pegagan, Tanaman Liar yang Berkhasiat Obat
Pegagan (Image by Bishnu Sarangi from Pixabay)

Pegagan tanaman liar untuk obat apa saja? Secara tradisional dimanfaat untuk mengobati hepatitis, campak, demam, radang amandel, sakit tenggorokan, bronkitis, infeksi saluran kemih, batu kandung kemih, keracunan, muntah darah, batuk darah, mimisan, mata merah, wasir, sakit perut, cacingan, dan menambah nafsu makan.

Setidaknya ada dua cara mengolah pegagan untuk obat, yaitu untuk ramuan minum dan untuk pemakaian luar.

Cara membuat ramuan pegagan untuk diminum: Siapkan 15-30 gram pegagan segar dan cuci bersih dengan air mengalir. Rebus dengan air secukupnya, lalu air rebusannya diminum. Atau daun pegagan bisa dilumatkan, diperas, lalu diminum airnya.

Cara mengolah pegagan untuk pemakaian luar: Daunnya dilumatkan lalu ditempelkan pada bagian yang sakit. Pemakaian luar misalnya untuk gigitan serangga, bisul, atau luka berdarah.

Babadotan

Babadotan atau bandotan (Ageratum conyzoides) punya nama lokal daun tombak, siangit, rumput tahi ayam (Sumatera), jukut bau (Sunda), tempuyak, wedusan (Jawa), dan rukut manooe, rukut weru, sopi (Sulawesi). Babadotan sering tumbuh di tempat-tempat yang teduh dan lembap. Seluruh bagian tanaman ini bisa digunakan untuk obat tradisional.

Babadotan, Tumbuhan Liar yang Bermanfaat bagi Manusia
Babadotan (Photo by Vanessa Garcia from Pexels)

Babadotan tanaman liar yang berkhasiat obat apa? Secara tradisional digunakan untuk mengobati demam, malaria, sakit tenggorokan, radang paru-paru, radang telinga tengah, perdarahan, luka berdarah, mimisan, diare, disentri, mulas, muntah, perut kembung, keseleo, pegal linu, tumor rahim, dan perawatan rambut.

Bagaimana cara mengolah babadotan untuk obat? Untuk membuat ramuan minum, siapkan 15-30 gram babadotan kering atau 30-60 gram babadotan segar. Cuci bersih dengan air mengalir lalu rebus, dan minum air rebusannya. Cara lainnya adalah dengan menumbuk babadotan segar, lalu diperas dan diminum airnya.

Untuk pemakaian luar, tumbuk babadotan segar sampai halus, campurkan sedikit minyak sayur dan aduk rata. Bubuhkan campuran itu ke luka, bisul, atau penyakit kulit lainnya. Cara lainnya bisa dengan menggiling babadotan kering menjadi serbuk, lalu ditiupkan ke kerongkongan penderita yang sakit tenggorokan. Daun segarnya juga bisa diseduh dan air seduhannya digunakan untuk membilas mata dan mencuci luka.

Jawer Kotok

Jawer kotok (Coleus scutellarioides) punya nama lokal iler, si gresing (Batak), adang-adang (Palembang), mayana (Manado), miana, pilao (Sumatera Barat), kentangan (Jawa), dhin khamandihan (Madura), rangon tati, serewung (Minahasa), ati-ati, panci-panci, saru-saru (Bugis). Jawer kotok biasanya tumbuh liar di sekitar sungai, pematang sawah, dan tepi-tepi jalan pedesaan. Bagian daun, batang, dan bunganya bisa digunakan untuk obat tradisional.

Ahli Herbal

Mau BEBAS dari SAKIT dengan herbal yang tepat? KONSULTASI GRATIS klik tombol WhatsApp ini:

WHATSAPP SEKARANG
Jawer Kotok
Jawer Kotok (Photo by Ирина Серегина)

Sebagai tumbuhan liar yang bermanfaat bagi manusia, jawer kotok dapat digunakan secara tradisional untuk mengatasi wasir, diabetes, demam, diare, sakit perut, terlambat datang bulan, dan bisul.

Bagaimana cara mengolah jawer kotok untuk obat? Untuk dijadikan ramuan minum, cuci bersih daun jawer kotok secukupnya, lalu rebus dan minum air rebusannya. Untuk pemakaian luar, oleskan daun jawer kotok dengan minyak kelapa lalu dipanggang. Daun itu bisa ditempelkan hangat-hangat pada bisul.

Meniran

Meniran (Phyllanthus urinaria) juga sering disebut gasau madungi dalam bahasa Ternate. Tumbuhan ini sering tumbuh liar di hutan, ladang, kebun, dan pekarangan rumah. Seluruh bagian tanaman meniran bisa digunakan untuk obat tradisional.

Meniran, Tanaman Liar untuk Obat
Meniran (Photo by Nothing Ahead)

Sebagai tumbuhan liar yang bermanfaat bagi manusia, meniran dapat digunakan untuk membantu mengatasi sakit kuning (masalah liver), malaria, demam, ayan, batuk, haid berlebihan, disentri, luka bakar, luka koreng, dan jerawat.

Bagaimana cara mengolah meniran untuk obat? Siapkan 7-17 tanaman meniran lengkap (akar, batang, daun dan bunganya) dan cuci bersih. Rebus dengan air secukupnya dan minum air rebusannya. Untuk pemakaian luar, tanaman meniran yang sudah dicuci bersih bisa ditumbuk sampai halus untuk dioleskan pada kulit.

Rumput Mutiara

Rumput mutiara (Hedyotis corymbosa) punya nama lokal rumput siku-siku, bunga telor belungkas, katepan, urek-urek polo (Jawa), dan pengka (Makassar). Rumput liar ini tumbuh subur di tanah lembap di pinggir jalan dan pinggir selokan. Seluruh bagian tanaman ini bisa digunakan untuk obat tradisional.

Rumput mutiara tanaman liar yang berkhasiat obat apa? Secara tradisional bisa dimanfaatkan untuk mengatasi radang amandel, bronkitis, gondongan, radang paru-paru, radang usus buntu, hepatitis, radang panggul, infeksi saluran kemih, bisul, borok, dan kanker.

Bagaimana cara pemakaian rumput mutiara? Untuk dijadikan ramuan minum, cuci bersih 15-60 gram rumput mutiara, lalu rebus dan minum air rebusannya. Untuk pemakaian luar, rumput mutiara ditumbuk sampai lumat lalu dibubuhkan ke bagian yang sakit. Atau bisa direbus dan air rebusannya dipakai untuk mencuci bagian yang sakit.

Tips Penggunaan Tanaman Liar untuk Obat

Sebagaimana dijelaskan dalam buku ‘Ramuan Lengkap Herbal Taklukkan Penyakit’ oleh Hembing (2008), ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengonsumsi tanaman obat, antara lain:

  • Sebelum diolah, tanaman obat harus dicuci dengan air mengalir sampai bersih.
  • Tanaman segar yang sudah bersih harus segera digunakan. Jika ingin disimpan, sebaiknya dikeringkan dulu setelah dicuci agar tahan lama dan mencegah pembusukan.
  • Bahan herbal yang sudah dikeringkan dan dihaluskan menjadi bubuk (serbuk) bisa diseduh langsung dengan air panas atau air mendidih.
  • Penggunaan air untuk merebus tanaman obat harus air bersih dan tidak mengandung zat kimia berbahaya. Jumlah airnya juga harus dipastikan cukup sehingga seluruh tanaman obat itu terendam kira-kira 3 cm.
  • Alat yang digunakan untuk merebus sebaiknya yang terbuat dari keramik, panci enamel, atau panci beling. Hindari penggunaan wadah dari logam, karena mengandung zat-zat yang bisa terlarut saat proses pemanasan. Selama merebus, tutup wadah dan jangan terlalu sering dibuka agar kandungan minyak atsirinya tidak mudah hilang.
  • Perebusan herbal bisa dianggap selesai jika air rebusannya tersisa setengah dari jumlah air semula, misalnya dari 2 gelas menjadi 1 gelas saja. Jika herbal yang direbus teksturnya keras, seperti biji atau batang, maka air rebusannya disisakan sepertiganya.
  • Jika menggunakan bahan herbal yang sudah dikeringkan, dosis/takaran umumnya adalah setengah dari jumlah bahan segar.
  • Dosis tanaman obat pada umumnya untuk satu resep dibagi untuk dua kali minum dalam sehari.
  • Pengobatan herbal dilakukan secara teratur dan sabar, karena manfaatnya biasanya tidak langsung terasa dan bersifat konstruktif (memperbaiki/membangun).

Jadi, tanaman liar apa saja yang ada di sekitar tempat tinggal Anda? Bisa jadi ada yang punya khasiat untuk obat. Ini sebenarnya bukti bahwa Sang Pencipta kita sudah dengan pengasih menyediakan berbagai obat di alam yang bisa dimanfaatkan untuk memelihara kesehatan kita.

Semoga informasi mengenai apa saja tanaman liar untuk obat ini bisa bermanfaat bagi Anda dan keluarga. Temukan juga artikel-artikel menarik lain seputar tanaman obat Indonesia hanya di Deherba.com.

Tumpas Kanker, Tumor, Kista Mulai 30 Hari Tanpa Kemoterapi dan Pembedahan?!
Redakan Rasa Sakit Menahun Anda dengan 'Obat Pereda Nyeri' Alami Ini!
Pria Dewasa, Mau ‘Keras & Tahan Lama’ untuk Bahagiakan Pasangan Anda?

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}